15 KPI Kerja Digital Marketing dan Cara Menghitungnya

15 KPI Kerja Digital Marketing dan Cara Menghitungnya

Oleh Alifia Kamila

11 April 2025

Article Image

Key Performance Indicator atau KPI dalam digital marketing itu penting banget. KPI adalah indikator yang digunakan buat mengukur seberapa efektif strategi pemasaran digital dalam mencapai tujuan bisnis. 

Ibaratnya, punya strategi digital tanpa KPI atau metrik yang jelas itu sama saja seperti main game tanpa skor. Kamu nggak bakal tahu sudah sejauh mana progresnya. 

Nah, artikel ini akan ngebantu kamu buat tahu lebih lanjut tentang KPI dan macam-macamnya di dunia digital marketing. Simak informasinya di bawah ini!

Apa Itu Digital Marketing?

Digital marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan internet dan teknologi digital untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dibandingkan dengan metode tradisional seperti iklan di TV atau koran, digital marketing lebih memungkinkan sebuah bisnis buat berinteraksi langsung dengan calon pelanggan secara lebih cepat dan efisien.

Digital marketing mencakup berbagai aktivitas, mulai dari optimasi mesin pencari (SEO), periklanan berbayar (PPC), pemasaran media sosial, hingga email marketing. 

Tujuan utamanya tetap sama seperti pemasaran tradisional, yaitu menarik perhatian calon pelanggan, meningkatkan brand awareness, dan tentu saja, menghasilkan penjualan.

Akan tetapi, digital marketing punya keunggulan terutama sendiri, seperti menjangkau audiens secara lebih spesifik. Dengan data yang tersedia, bisnis bisa menargetkan iklan mereka ke orang-orang yang memang tertarik dengan produk atau layanan mereka.

Apa Itu KPI Digital Marketing

Setelah memahami definisi digital marketing, sekarang kita cari tahu tentang apa sih KPI itu?

KPI digital marketing adalah metrik yang digunakan untuk mengukur performa berbagai aktivitas pemasaran online

Dengan KPI, bisnis bisa melihat mana strategi yang bekerja dengan baik dan mana yang perlu diperbaiki. Misalnya, kalau tujuannya meningkatkan penjualan, maka conversion rate jadi salah satu KPI utama yang harus diperhatikan.

Beda bisnis, beda juga KPI yang digunakan. Ada yang fokus ke traffic website, ada yang lebih peduli dengan interaksi di media sosial, atau mungkin pengeluaran iklan yang sebanding dengan keuntungan yang didapat. 

Makanya, penting banget buat memahami berbagai jenis KPI supaya strategi digital marketing yang dijalankan bisa lebih maksimal.

Baca Juga: 15 Tools Digital Marketing yang Wajib Kamu Tahu!

15 Jenis KPI Digital Marketing

Menariknya, KPI dalam dunia digital marketing nggak cuma ada satu, tetapi ada beragam jenisnya. Setiap KPI punya tujuan dan cara mengukurnya masing-masing. 

 

Maka dari itu, memahami KPI itu penting banget buat memastikan strategi pemasaranmu berjalan efektif. Berikut 15 KPI yang sering digunakan di digital marketing

 

banner bisdig

1. Tingkat Konversi (Conversion Rate)

Conversion rate atau tingkat konversi berfungsi untuk mengukur persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian, pendaftaran, atau pengisian formulir. 

Semakin tinggi tingkat konversi, semakin efektif strategi pemasaran dalam menarik audiens yang tepat dan mendorong mereka untuk bertindak. KPI ini sangat penting bagi bisnis yang ingin memahami apakah kampanye mereka berhasil atau tidak.

Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus: (Jumlah konversi / Jumlah total pengunjung) x 100%

Misalnya, jika sebuah landing page dikunjungi oleh 1.000 orang dan 50 di antaranya melakukan pembelian, tingkat konversinya adalah 5%. Conversion rate yang baik ada di sekitar 2 sampai 5 persen.

2. Biaya Per Klik (Cost per Click - CPC)

CPC adalah jumlah biaya yang harus dibayarkan setiap kali seseorang mengklik iklan berbayar. KPI ini sangat krusial dalam mengelola anggaran pemasaran, terutama bagi bisnis yang menggunakan platform seperti Google Ads atau Meta Ads. 

CPC yang lebih rendah menandakan bahwa kampanye iklan berjalan efisien dan dapat menjangkau lebih banyak audiens tanpa menghabiskan terlalu banyak biaya.

CPC dihitung dengan rumus: Total biaya iklan / Jumlah klik. Misalnya, jika total biaya iklan adalah Rp1.000.000 dan menghasilkan 2.000 klik, maka CPC-nya adalah Rp500.

3. Click Through Rate (CTR)

CTR adalah persentase pengguna yang mengklik tautan atau iklan setelah melihatnya. KPI ini digunakan untuk mengukur seberapa menarik iklan atau konten bagi audiens. 

CTR yang tinggi menunjukkan bahwa pesan pemasaran berhasil menarik perhatian dan mendorong tindakan dari pengguna.

Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus: (Jumlah klik / Jumlah tayangan) x 100%. Misalnya, jika sebuah iklan ditampilkan 10.000 kali dan mendapatkan 500 klik, CTR-nya adalah 5%. Semakin tinggi CTR yang diperoleh, semakin baik juga konten yang dihasilkan

4. Biaya Per Akuisisi (Cost per Acquisition - CPA)

Biaya per Akuisisi (CPA) adalah metrik yang menunjukkan rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh satu pelanggan baru. 

KPI ini penting untuk mengevaluasi efisiensi kampanye pemasaran dalam menghasilkan konversi. Rendahnya CPA menunjukkan bahwa strategi pemasaran berjalan efektif dan hemat biaya.

Cara menghitung CPA adalah dengan membagi total biaya kampanye dengan jumlah akuisisi atau konversi yang diperoleh: CPA = Total Biaya Kampanye / Jumlah Akuisisi. Misalnya, jika total biaya kampanye adalah Rp10.000.000 dan menghasilkan 200 pelanggan baru, maka CPA-nya adalah Rp50.000 per pelanggan. 

5. Return on Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) adalah metrik yang mengukur efisiensi investasi dengan membandingkan keuntungan yang diperoleh terhadap biaya yang dikeluarkan. 

Dalam konteks digital marketing, ROI menunjukkan seberapa efektif kampanye pemasaran dalam menghasilkan pendapatan.

ROI yang tinggi menandakan bahwa strategi pemasaran berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan yang signifikan. 

Rumus untuk menghitung ROI adalah: ROI = (Pendapatan - Biaya) / Biaya x 100%. Misalnya, jika sebuah kampanye menghasilkan pendapatan Rp50.000.000 dengan biaya Rp10.000.000, maka ROI-nya adalah 400%. 

6. Customer Lifetime Value

Customer Lifetime Value adalah perkiraan total pendapatan yang dapat diperoleh dari seorang pelanggan selama masa hubungan mereka dengan bisnis. 

 

Dengan KPI ini, perusahaan bisa memahami nilai jangka panjang dari pelanggan dan menentukan berapa banyak yang dapat diinvestasikan untuk memperoleh pelanggan baru.

Untuk menghitung CLV, kamu dapat mempertimbangkan rata-rata nilai pembelian, frekuensi pembelian, dan durasi hubungan pelanggan dengan bisnis. 

Misalnya, jika rata-rata nilai pembelian adalah Rp500.000, pelanggan berbelanja 4 kali setahun, dan rata-rata bertahan selama 5 tahun, maka CLV-nya adalah Rp10.000.000.

7. Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention Rate)

kpi digital marketing

Sumber: Freepik

Customer Retention Rate mengukur persentase pelanggan yang tetap berbisnis dengan perusahaan selama periode waktu tertentu. 

KPI ini menunjukkan loyalitas pelanggan dan kepuasan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Rumus untuk menghitungnya adalah: [(Jumlah Pelanggan Akhir Periode - Pelanggan Baru) / Jumlah Pelanggan Awal Periode] x 100%

Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki 1.000 pelanggan di awal tahun, memperoleh 200 pelanggan baru, dan memiliki total 1.100 pelanggan di akhir tahun, maka tingkat retensinya adalah 90%. 

Tingkat retensi pelanggan bisa sangat bervariasi di berbagai industri. Namun, idealnya berada di kisaran 70 hingga 80 persen

8. Email Open Rate

Email Open Rate adalah persentase penerima email yang membuka email pemasaran yang dikirimkan. Melalui KPI ini, sebuah bisnis bisa mengetahui seberapa efektif subjek email dan relevansi konten bagi audiens.

Cara menghitungnya adalah: (Jumlah Email yang Dibuka / Jumlah Email yang Dikirim dan Tidak Memantul) x 100%. Misalnya, jika 1.000 email dikirim dan 200 di antaranya dibuka, maka tingkat buka emailnya adalah 20%.

Nah, tingkat persentase yang tinggi menunjukkan kalau email yang dikirimkan menarik dan dianggap relevan oleh pelanggan. 

9. Email Click Rate

Selain Email Open Rate, ada juga Email Click Rate yang mengukur persentase penerima email saat mengklik tautan dalam email. KPI ini menilai seberapa menarik konten email dan panggilan untuk bertindak (call-to-action).

Rumusnya adalah: (Jumlah Klik Tautan / Jumlah Email yang Dibuka) x 100%. Misalnya, jika 200 email dibuka dan 50 di antaranya mengklik tautan, maka tingkat klik emailnya adalah 25%.

10. Email List Growth Rate

Seperti namanya, Email List Growth Rate mengukur seberapa cepat daftar email berkembang. KPI ini sangat krusial untuk memastikan apakah basis pelanggan potensial terus bertambah. 

 

Kamu bisa menghitungnya dengan rumus: [(Jumlah Pelanggan Baru - Pelanggan yang Berhenti Berlangganan) / Jumlah Total Pelanggan] x 100%. Misalnya, jika dalam sebulan ada 100 pelanggan baru dan 20 yang berhenti berlangganan dari total 1.000 pelanggan, maka tingkat pertumbuhannya adalah 8%.

 

Rata-rata Email List Growth Rate yang ideal biasanya berkisar antara 1 sampai 3 persen per bulan. Angka ini menunjukkan basis pelanggan yang terus berkembang.

11. Bounce Rate

Bounce Rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan situs setelah melihat hanya satu halaman. KPI ini dapat mengindikasikan relevansi konten atau kualitas pengalaman pengguna.

Rumusnya adalah: (Jumlah Pengunjung yang Hanya Melihat Satu Halaman / Jumlah Total Pengunjung) x 100%. Misalnya, jika dari 1.000 pengunjung, 400 di antaranya hanya melihat satu halaman, maka bounce rate-nya adalah 40%.

12. Average Session Duration

Average Session Duration mengukur rata-rata waktu yang dihabiskan pengunjung di situs web. Dengan memanfaatkan KPI ini, kamu bakal terbantu banget dalam menilai kualitas konten dan keterlibatan pengguna.

Cara menghitungnya adalah dengan membagi total durasi semua sesi oleh jumlah total sesi. Misalnya, jika total durasi sesi adalah 10.000 menit untuk 2.000 sesi, maka durasi sesi rata-ratanya adalah 5 menit.

13. Landing Page Conversion Rate

Landing Page Conversion Rate menentukan persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan, seperti mengisi formulir atau melakukan pembelian setelah mengunjungi landing page

KPI ini membantu untuk menunjukkan seberapa efektif halaman arahan dalam mendorong konversi.

Rumusnya adalah: (Jumlah Konversi / Jumlah Pengunjung Halaman Arahan) x 100%. Misalnya, jika sebuah halaman arahan dikunjungi oleh 1.000 orang dan 100 di antaranya mengisi formulir, maka tingkat konversinya adalah 10%. 

Rata-rata Landing Page Conversion Rate sangat variatif, tergantung industri yang didalami. Namun, hasil Landing Page Conversion Rate bisa dinilai baik jika menyentuh kisaran 10 persen.

14. Social Media Engagement Rate

Tingkat Keterlibatan Media Sosial mengukur interaksi audiens dengan konten yang diposting di platform seperti Instagram, Twitter, atau Facebook. 

KPI ini mempertimbangkan jumlah likes, komentar, shares, dan klik pada tautan yang menunjukkan seberapa efektif strategi media sosial dalam menarik perhatian audiens.

Rumusnya adalah: (Total Interaksi / Total Pengikut) x 100%. Misalnya, jika sebuah akun memiliki 10.000 pengikut dan sebuah postingan mendapatkan 1.000 interaksi, maka tingkat keterlibatannya adalah 10%. 

15. Return on Ad Spend (ROAS)

Return on Ad Spend adalah metrik yang mengukur pendapatan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang dikeluarkan untuk iklan. 

 

KPI ini membantu bisnis menilai efektivitas kampanye iklan digital dalam menghasilkan keuntungan. Buat menghitungnya, kamu bisa memanfaatkan rumus: Pendapatan dari Iklan / Biaya Iklan

 

Misalnya, jika sebuah bisnis e-commerce menghabiskan Rp5.000.000 untuk iklan dan mendapatkan pendapatan sebesar Rp25.000.000 dari iklan tersebut, maka ROAS-nya adalah 5. Ini berarti setiap Rp1 yang dihabiskan menghasilkan Rp5 dalam pendapatan.

 

Baca Juga: 7 Jenis Digital Marketing, Dijamin Efektif untuk Bisnismu

Manfaat KPI Digital Marketing

manfaat kpi digital marketing

Sumber: Freepik

Menggunakan KPI dalam digital marketing sangat penting untuk memastikan strategi yang dijalankan berjalan efektif. 

Dengan mengukur indikator yang tepat, bisnis bisa mengetahui apakah kampanye pemasaran sudah mencapai tujuan atau perlu perbaikan. Berikut ada beberapa manfaat utama dari KPI digital marketing.

  • Mengukur keberhasilan strategi: KPI membantu menilai apakah strategi pemasaran yang diterapkan efektif dalam mencapai target bisnis.
  • Meningkatkan efisiensi anggaran: Dengan data KPI, bisnis bisa mengalokasikan anggaran pemasaran ke saluran yang paling menguntungkan dan menghindari pemborosan.
  • Membantu pengambilan keputusan berbasis data: KPI memberikan wawasan berbasis angka yang membantu Digital Marketer dalam menentukan langkah selanjutnya dengan lebih tepat.
  • Memahami perilaku audiens: Melalui KPI seperti engagement rate dan conversion rate, bisnis bisa memahami bagaimana audiens berinteraksi dengan konten dan produk mereka.
  • Menyesuaikan strategi pemasaran secara real-time: Jika suatu kampanye tidak menunjukkan hasil yang diharapkan, KPI memungkinkan Digital Marketer untuk segera melakukan penyesuaian agar lebih optimal.

Yuk, Belajar Digital Marketing Bersama Cakrawala University!

Itulah pembahasan seputar KPI digital marketing. Banyak banget kan jenis-jenisnya? 

 

Selain KPI, masih ada sejumlah pembahasan lain yang wajib kamu ketahui kalau berminat menekuni bidang ini. Tapi, tenang saja karena Cakrawala University bakal membantumu lewat program S1 Bisnis Digital

 

Selain bisnis, kamu juga bakal belajar beberapa mata kuliah lain yang menunjang skill di bidang digital marketing. Apalagi, kurikulumnya juga sudah didesain berbasis industri dengan bimbingan dosen praktisi. 

 

Cakrawala University juga punya Program 1 Tahun Fokus yang membuka kesempatan untuk belajar di kelas selama 3 tahun + 1 tahun terakhir untuk magang atau mengembangkan proyek bersama perusahaan mitra. 

 

Kamu juga nggak perlu khawatir soal karier setelah lulus. Sebab, Program Penyaluran Kerja dengan lebih dari 840+ mitra yang siap mengantarkanmu menapaki karier impian di masa mendatang. 

 

Tunggu apa lagi? Segera gabung Cakrawala University dan lakukan konsultasi di sini

Referensi

  1. Conversion Rate: What Is It & How to Calculate It [Buka
  2. What Is CTR? And How You Can Improve It [Buka]
  3. Average Customer Retention Rates by Industry in 2025 [Buka]
  4. List Growth Rate [Buka]
  5. How to Create a High Converting Landing Page [Buka]
Link Banner

Share

Berita Terkait

Simak di Sini Apa Saja Mata Kuliah Bisnis Digital

Universitas Cakrawala

01 November 2023

Mengenal Lebih Dekat Jurusan Sistem Informasi dan Prospek Kerjanya

Universitas Cakrawala

07 November 2023

Kuliah Kelas Karyawan: Definisi, Jadwal, Biaya, dan Jurusan

Universitas Cakrawala

07 November 2023

Bisnis Digital : Definisi, Konsep, Contoh, dan Peluangnya

Rahmawati

07 November 2023

Kuliah Kelas Karyawan di Jakarta - Cakrawala University

Universitas Cakrawala

13 November 2023

Ini Perbedaan Institut, Universitas, Sekolah Tinggi dan Politeknik Agar Tidak Tertukar

Universitas Cakrawala

13 November 2023

10 Prospek Karier Ilmu Komputer, Gajinya Menjanjikan

Universitas Cakrawala

05 March 2025

Jurusan Manajemen Keuangan: Mata Kuliah, Prospek Kerja, Gaji

Universitas Cakrawala

12 March 2025

10 Prospek Kerja Jurusan Sains Data dengan Gaji Tinggi!

Universitas Cakrawala

14 November 2023

Hard Skill dan Soft Skill : Perbedaan, Contoh dan Tips Meningkatkannya

Universitas Cakrawala

14 November 2023

Brainstorming : Pengertian, Tujuan, Contoh serta Cara Melakukannya

Universitas Cakrawala

16 November 2023

10 Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Bisnis Digital

Universitas Cakrawala

18 November 2023

Daftar Mata Kuliah S1 Sistem Informasi Universitas Cakrawala? Cek Disini!

Rahmawati

27 February 2025

Teknologi Digital : Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Universitas Cakrawala

18 November 2023

Blended Learning : Pengertian, Manfaat dan Tahapannya

Universitas Cakrawala

16 November 2023

Apa Itu Marketing Analysis, Tugas hingga Jenjang Karirnya dan Gajinya

Universitas Cakrawala

15 November 2023

Digital Literacy : Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

Universitas Cakrawala

15 November 2023

Apa Itu Transformasi Digital, Fungsi dan Contoh Penerapannya

Universitas Cakrawala

15 November 2023

Apa Itu Analis Keuangan, Tugas, Gaji dan Skill yang Harus Dimiliki

Universitas Cakrawala

14 November 2023

Apa Itu Manajemen Keuangan, Prinsip dan Fungsinya

Universitas Cakrawala

15 November 2023

10 Prospek Kerja Manajemen Keuangan dengan Gaji Menjanjikan!

Rahmawati

17 November 2023

Apa Itu Digital Marketing? Ini Definisi, Manfaat, hingga Toolsnya

Alifia Kamila

14 November 2023

Digital Marketer : Tugas, Prospek Kerja, Jenjang Karir, dan Gaji

Universitas Cakrawala

16 November 2023

Auditor Adalah: Pengertian, Kode Etik, Jenis-jenis dan Tugasnya

Universitas Cakrawala

15 November 2023

Wajib Tahu, Ini Dia Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Universitas Cakrawala

18 November 2023

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.