Oleh Universitas Cakrawala
•
20 November 2024
Bagi kamu yang bergerak di bidang penjualan barang, memahami dan menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) sangatlah penting. HPP atau Cost of Goods Sold (COGS) merupakan salah satu elemen penting dalam laporan keuangan yang membantu perusahaan menentukan keuntungan yang sebenarnya.
Dengan mengetahui HPP, kamu bisa menentukan harga jual yang tepat dan memperoleh margin keuntungan yang diinginkan. Artikel ini akan membahas pengertian HPP dan cara menghitungnya.
HPP atau Harga Pokok Penjualan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang akan dijual. Dalam bisnis dagang, HPP mencakup total biaya untuk memperoleh barang yang dijual kepada pelanggan, termasuk harga beli, biaya pengiriman, dan biaya lainnya dalam proses penjualan.
Sementara dalam bisnis manufaktur, HPP meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, serta biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk jadi. Dalam laporan keuangan, HPP biasanya dihitung dan disajikan di bagian atas laporan laba rugi, langsung di bawah total penjualan atau pendapatan.
Dengan mengetahui HPP, kamu bisa mengidentifikasi selisih antara harga pokok dan harga jual, yang dikenal sebagai margin laba kotor. Semakin rendah HPP, semakin besar potensi keuntungan yang bisa kamu peroleh.
Rumus dasar untuk menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah sebagai berikut:
HPP = (PersediaanAwal + PembelianBersih) − PersediaanAkhir
Dengan rumus ini, kamu dapat menghitung total biaya yang telah dikeluarkan untuk barang yang dijual selama periode tertentu.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menghitung HPP secara rinci:
Penjualan Bersih = Total Penjualan - (Retur + Diskon)
Contoh: Jika total penjualan adalah Rp10 juta, retur Rp1 juta, dan diskon Rp500 ribu:
PenjualanBersih = 10.000.000 − (1.000.000 + 500.000) = 8.500.000
Pembelian Kotor = Total Pembelian + Biaya Pengiriman
Misalnya, jika total pembelian adalah Rp5 juta dan biaya pengiriman Rp300 ribu:
Pembelian Kotor = 5.000.000 + 300.000 = 5.300.000
Pembelian Bersih = Pembelian Kotor - (Retur + Diskon Pembelian)
Jika retur pembelian sebesar Rp200 ribu dan diskon Rp100 ribu:
Pembelian Bersih = 5.300.000 − (200.000 + 100.000) = 5.000.000
Total Persediaan = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
Jika persediaan awal adalah Rp2 juta:
Total Persediaan = 2.000.000 + 5.000.000 = 7.000.000
Dengan persediaan akhir misalnya sebesar Rp1 juta:
HPP = (2.000.000 + 5.000.000) − 1.000.000 = 6.000.000
Menghitung HPP secara akurat penting untuk mendapatkan informasi yang tepat dalam laporan keuangan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk memastikan perhitungan HPP yang akurat:
Pastikan kamu mencatat semua perubahan dalam persediaan dengan cermat. Perubahan persediaan yang tidak tercatat bisa membuat HPP yang dihitung menjadi tidak akurat. Untuk bisnis dengan volume besar, pertimbangkan menggunakan sistem persediaan yang terkomputerisasi.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung HPP, seperti metode FIFO (First In, First Out), LIFO (Last In, First Out), atau metode rata-rata. Pilih metode yang paling sesuai dengan karakteristik bisnismu dan konsisten dalam penggunaannya.
Biaya produksi atau pembelian barang bisa berfluktuasi. Evaluasi biaya secara berkala agar kamu bisa mengidentifikasi perubahan harga dan menyesuaikan perhitungan HPP sesuai kondisi terbaru.
Jangan lupakan biaya overhead dalam perhitungan HPP jika bisnismu memproduksi barang. Biaya overhead meliputi biaya pabrik, perawatan, dan biaya tambahan dalam proses produksi. Biaya ini harus dihitung dengan cermat karena bisa berpengaruh besar pada total HPP.
Untuk memastikan ketelitian dalam perhitungan HPP, pertimbangkan menggunakan software akuntansi yang membantu kamu mencatat semua data dengan akurat. Software ini juga bisa mempermudah pengelolaan persediaan dan perhitungan HPP secara otomatis.
Konsistensi adalah kunci untuk menghitung HPP yang tepat. Pastikan kamu selalu menggunakan metode pencatatan yang sama dan melakukan pemeriksaan ulang terhadap angka-angka yang ada agar tidak terjadi kesalahan.
Pemahaman yang mendalam tentang Harga Pokok Penjualan (HPP) sangat penting bagi setiap pelaku bisnis yang ingin mengelola keuangan dengan efektif dan mengoptimalkan profit. Dengan mengetahui cara menghitung HPP dan mengelola komponen biayanya, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk keberlangsungan usaha.
Jika kamu tertarik memperdalam pengetahuan di bidang keuangan dan bisnis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Cakrawala University menawarkan program studi seperti Keuangan dan Investasi yang dirancang sesuai kebutuhan industri.
Selain pendidikan berkualitas, Cakrawala University menyediakan kesempatan terlibat dalam proyek nyata dan magang di berbagai perusahaan. Dengan bimbingan para ahli, kamu akan dipersiapkan untuk meraih kesuksesan dalam karir.
Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftarkan dirimu untuk berkuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Cakrawala University dan siapkan diri kamu untuk menjadi profesional yang kompeten di bidang keuangan. Kunjungi situs resmi kami untuk informasi lebih lanjut dan raih impian kamu bersama Cakrawala University!
Baca Juga :
Berita Terkait
Simak di Sini Apa Saja Mata Kuliah Bisnis Digital
Universitas Cakrawala
•
01 November 2023
Mengenal Lebih Dekat Jurusan Sistem Informasi dan Prospek Kerjanya
Universitas Cakrawala
•
07 November 2023
Kuliah Kelas Karyawan: Definisi, Jadwal, Biaya, dan Jurusan
Universitas Cakrawala
•
07 November 2023
Bisnis Digital : Definisi, Konsep, Contoh, dan Peluangnya
07 November 2023
Kuliah Kelas Karyawan di Jakarta - Cakrawala University
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
Ini Perbedaan Institut, Universitas, Sekolah Tinggi dan Politeknik Agar Tidak Tertukar
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
10 Prospek Karier Ilmu Komputer, Gajinya Menjanjikan
Universitas Cakrawala
•
05 March 2025
Jurusan Manajemen Keuangan: Mata Kuliah, Prospek Kerja, Gaji
Universitas Cakrawala
•
12 March 2025
10 Prospek Kerja Jurusan Sains Data dengan Gaji Tinggi!
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Hard Skill dan Soft Skill : Perbedaan, Contoh dan Tips Meningkatkannya
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Brainstorming : Pengertian, Tujuan, Contoh serta Cara Melakukannya
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
10 Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Bisnis Digital
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Daftar Mata Kuliah S1 Sistem Informasi Universitas Cakrawala? Cek Disini!
Rahmawati
•
27 February 2025
Teknologi Digital : Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Blended Learning : Pengertian, Manfaat dan Tahapannya
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Apa Itu Marketing Analysis, Tugas hingga Jenjang Karirnya dan Gajinya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Digital Literacy : Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Apa Itu Transformasi Digital, Fungsi dan Contoh Penerapannya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Apa Itu Analis Keuangan, Tugas, Gaji dan Skill yang Harus Dimiliki
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Apa Itu Manajemen Keuangan, Prinsip dan Fungsinya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
10 Prospek Kerja Manajemen Keuangan dengan Gaji Menjanjikan!
Rahmawati
•
17 November 2023
Apa Itu Digital Marketing? Ini Definisi, Manfaat, hingga Toolsnya
Alifia Kamila
•
14 November 2023
Digital Marketer : Tugas, Prospek Kerja, Jenjang Karir, dan Gaji
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Auditor Adalah: Pengertian, Kode Etik, Jenis-jenis dan Tugasnya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Wajib Tahu, Ini Dia Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023