Oleh Universitas Cakrawala
•
18 May 2024
Neraca lajur sangat penting dalam membantu pengelolaan keuangan perusahaan. Setiap akhir periode atau akhir tahun, suatu perusahaan wajib menyusun laporan keuangan. Laporan paling dasar yang perlu disusun oleh setiap perusahaan adalah laporan laba/rugi dan neraca. Untuk menghimpun semua data akuntansi, maka diperlukan sebuah neraca lajur.
Dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, neraca lajur merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan. Ini karena neraca lajur dinilai sebagai metode pengelompokan data akuntansi yang sistematis. Dengan begitu, neraca lajur dapat membantu dalam pengambilan keputusan berdasarkan kondisi keuangan perusahaan.
Dengan adanya neraca lajur, kegiatan pengelolaan keuangan dalam satu periode dapat diringkas dan dipahami dengan lebih mudah. Kalau begitu, apa sih neraca lajur itu? Yuk, simak penjelasan lengkap tentang neraca lajur di artikel ini!
Neraca lajur merupakan data akuntansi yang dihimpun di lembaran kerja berkolom secara sistematis. Penggunaan neraca lajur dapat mempermudah pembuatan laporan keuangan perusahaan yang melibatkan perkiraan dan penyesuaian saldo berdasarkan aktivitas perusahaan.
Neraca lajur bukan merupakan sebuah dokumen wajib, melainkan sebagai alat bantu yang memudahkan laporan keuangan. Maka, sesuai kebijakan masing-masing perusahaan, neraca lajur boleh dibuat maupun tidak.
5 bagian pokok dari neraca lajur terdiri dari:
Neraca Lajur jenis ini terdiri dari 4–6 kolom dan berfungsi untuk membantu analisis saldo di akun yang berbeda. Contohnya seperti neraca saldo, neraca, dan laporan laba-rugi.
Berfungsi untuk memastikan akurasi informasi dari suatu data akuntansi yang menjadi landasan penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Neraca lajur jenis ini memiliki banyak rincian informasi yang menyertakan halaman pendukung untuk menjelaskan beberapa item. Contohnya seperti pengeluaran produksi dan premi asuransi.
Neraca lajur tidak hanya berfungsi sebagai pendukung dalam penyusunan laporan keuangan. Berikut beberapa fungsi lain dari neraca lajur yang perlu kamu ketahui.
Catatan akuntansi yang terlalu banyak cenderung membuat bingung. Oleh karena itu, dibutuhkan neraca lajur untuk merangkumnya agar mudah dipahami.
Karena lembar neraca lajur berisi kolom-kolom yang memiliki informasinya masing-masing, maka informasi seputar transaksi keuangan akan lebih mudah dipahami.
Neraca lajur dapat dicerna dengan lebih mudah sehingga mempermudah penyusunan laporan keuangan. Ini karena data keuangannya disajikan dalam bentuk kolom. Dengan begitu, tampilan neraca lajur menjadi ringkas dan padat.
Meskipun begitu, informasi pembukuan perusahaan dari awal hingga akhir periode tidak berkurang dari laporan.
Setiap dana yang masuk dan keluar dapat tercatat dengan baik dalam neraca lajur. Karenanya, prosedur pengelolaan keuangan dapat dilihat dengan lebih jelas.
Pengelolaan keuangan yang baik pastinya akan menguntungkan perusahaan. Dengan prosedur pengelolaan yang jelas, perusahaan pun akan terbukti memiliki kredibilitas karena mampu mencatat cash flow dengan baik.
Neraca lajur pastinya tidak bisa dibuat dengan sembarangan. Jika tidak disusun rapi, neraca lajur justru akan membingungkan pembacanya. Ini dia beberapa langkah yang perlu kamu perhatikan saat menyusun neraca lajur.
Terdapat empat macam format neraca lajur, yaitu 6, 8, 10, dan 12. Pertama-tama, kamu perlu menentukan format neraca lajur yang sesuai dengan kebutuhan.
Setelah itu, kamu bisa mulai menuliskan judul di tengah kertas dengan nama perusahaan terlebih dahulu, kemudian neraca lajur, dan periode penyusunan. Kemudian, buatlah kolom yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya, kamu perlu menginput nama akun dan jumlah saldo sesuai dengan lajur yang telah disediakan.
Jika kamu sudah memasukkan data pada kolom yang tersedia, jumlahkan neraca saldo yang sudah ada dan pastikan kedua kolom berjumlah seimbang.
Setelahnya, mulai masukkan informasi akun-akun pada kolom penyesuaian. Pastikan untuk menambahkan nama akun atau perkiraan di bawah bagian yang bukan merupakan neraca saldo.
Kemudian, jumlahkan saldo jurnal penyesuaian hingga kamu mendapatkan angka yang seimbang.
Pengisian kolom ini memerlukan penjumlahan kolom debet di neraca saldo dan kolom debet di kolom penyesuaian.
Lakukan hal yang sama dengan kolom kredit di neraca saldo dengan kolom kredit di penyesuaian.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai neraca lajur mulai dari pengertian, jenis, fungsi, dan cara membuatnya! Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut mengenai neraca lajur dan akuntansi, kamu bisa mencoba berkuliah di Cakrawala University jurusan Keuangan dan Investasi.
Tidak hanya mempelajari akuntansi, di jurusan Keuangan dan Investasi kamu juga akan mempelajari banyak hal mengenai sistem keuangan di berbagai lembaga, terutama perbankan. Tidak hanya itu, kamu juga akan mempelajari cara berinvestasi yang bijak. Jadi, kalau kamu tertarik untuk mendalami bidang keuangan, terutama perbankan, kamu bisa langsung daftar kuliah di Cakrawala University.
Jangan sampai ketinggalan pendaftarannya, ya! Daftar segera GRATIS hanya di https://register.cakrawala.ac.id/
Baca Juga :
Berita Terkait
Simak di Sini Apa Saja Mata Kuliah Bisnis Digital
Universitas Cakrawala
•
01 November 2023
Mengenal Lebih Dekat Jurusan Sistem Informasi dan Prospek Kerjanya
Universitas Cakrawala
•
07 November 2023
Kuliah Kelas Karyawan: Definisi, Jadwal, Biaya, dan Jurusan
Universitas Cakrawala
•
07 November 2023
Bisnis Digital : Definisi, Konsep, Contoh, dan Peluangnya
Rahmawati
•
07 November 2023
Kuliah Kelas Karyawan di Jakarta - Cakrawala University
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
Ini Perbedaan Institut, Universitas, Sekolah Tinggi dan Politeknik Agar Tidak Tertukar
Universitas Cakrawala
•
13 November 2023
10 Prospek Karier Ilmu Komputer, Gajinya Menjanjikan
Universitas Cakrawala
•
05 March 2025
Jurusan Manajemen Keuangan: Mata Kuliah, Prospek Kerja, Gaji
Universitas Cakrawala
•
12 March 2025
10 Prospek Kerja Jurusan Sains Data dengan Gaji Tinggi!
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Hard Skill dan Soft Skill : Perbedaan, Contoh dan Tips Meningkatkannya
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Brainstorming : Pengertian, Tujuan, Contoh serta Cara Melakukannya
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
10 Prospek Kerja dan Gaji Lulusan Bisnis Digital
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Daftar Mata Kuliah S1 Sistem Informasi Universitas Cakrawala? Cek Disini!
Rahmawati
•
27 February 2025
Teknologi Digital : Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023
Blended Learning : Pengertian, Manfaat dan Tahapannya
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Apa Itu Marketing Analysis, Tugas hingga Jenjang Karirnya dan Gajinya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Digital Literacy : Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Apa Itu Transformasi Digital, Fungsi dan Contoh Penerapannya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Apa Itu Analis Keuangan, Tugas, Gaji dan Skill yang Harus Dimiliki
Universitas Cakrawala
•
14 November 2023
Apa Itu Manajemen Keuangan, Prinsip dan Fungsinya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
10 Prospek Kerja Manajemen Keuangan dengan Gaji Menjanjikan!
Rahmawati
•
17 November 2023
Apa Itu Digital Marketing? Ini Definisi, Manfaat, hingga Toolsnya
Alifia Kamila
•
14 November 2023
Digital Marketer : Tugas, Prospek Kerja, Jenjang Karir, dan Gaji
Universitas Cakrawala
•
16 November 2023
Auditor Adalah: Pengertian, Kode Etik, Jenis-jenis dan Tugasnya
Universitas Cakrawala
•
15 November 2023
Wajib Tahu, Ini Dia Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Universitas Cakrawala
•
18 November 2023