Akuntansi Perbankan: Definisi, Manfaat, Prinsip, & Laporannya

Akuntansi Perbankan: Definisi, Manfaat, Prinsip, & Laporannya

Finance dan Keuangan
Tayang 19 May 2025
Diperbarui 19 May 2025
Waktu Baca 10 Minutes

Sudah Direview Oleh Dwi Winarno, S.E., M.B.A., CIFM

Ditulis oleh

Rahmawati

Akuntansi perbankan itu punya peran yang penting banget dalam mengatur keuangan di dunia perbankan. Proses ini bukan hanya soal mencatat uang masuk atau keluar, tapi juga memastikan semua transaksi dilakukan dengan tepat dan sesuai aturan yang berlaku.

 

Di sini, yang jadi fokus utama juga bukan cuma keuntungan, tapi lebih ke bagaimana bank menjaga kestabilan keuangan dan transparansi transaksi. Makanya, ada banyak aturan khusus yang harus dipatuhi supaya semuanya berjalan dengan lancar dan aman.

 

Kalau begitu, apa sih yang dimaksud dengan akuntansi perbankan? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal akuntansi perbankan, mulai dari pengertian, prinsip-prinsipnya, sampai jenis laporan yang sering digunakanYuk, simak terus sampai selesai!

 

Apa Itu Akuntansi Perbankan?

Akuntansi perbankan adalah cabang akuntansi yang fokus pada pencatatan, klasifikasi, dan pelaporan transaksi keuangan khusus di industri perbankan. Ini mencakup semua hal mulai dari setoran, penarikan uang, hingga transaksi pemberian kredit dan investasi.

 

Tujuan utama dari akuntansi perbankan adalah supaya transaksi yang terjadi di bank itu tercatat dengan jelas dan sesuai aturan. Jadi, bank bisa tahu seberapa sehat kondisi keuangannya dan laporan keuangan mereka tetap transparan.

 

Dalam praktiknya, proses akuntansi perbankan ini harus dilakukan dengan teliti. Makanya, ada aturan dan sistem yang ketat supaya segala transaksi bisa dicatat dengan benar.

 

Dengan begitu, pihak yang berkepentingan, seperti nasabah atau pengawas pun bisa tahu keadaan keuangan bank dengan jelas.

 

Baca Juga: Jurusan Akuntansi: Mata Kuliah, Skill, Prospek Kerja & Gaji

 

Perbedaan Akuntansi Perbankan dengan Akuntansi Umum

Perbedaan Akuntansi Perbankan dan Akuntansi Umum

Sumber: Freepik

 

Meskipun sama-sama bagian dari dunia akuntansi, ada beberapa perbedaan penting antara akuntansi perbankan dan akuntansi umum.Berikut beberapa poin perbedaan pentingnya.

 

1. Fokus

Akuntansi perbankan lebih fokus ke transaksi yang terjadi di dunia perbankan, kayak pemberian kredit, simpanan, dan transaksi antar bank.

 

Sedangkan, akuntansi umum itu lebih luas lagi. Fokusnya nggak cuma di bank, tapi semua transaksi keuangan yang ada di perusahaan, mulai dari pemasukan, pengeluaran, sampai laporan laba rugi.

 

2. Tujuan

Perbedaan akuntansi perbankan dan akuntansi umum juga terletak pada tujuannya. Akuntansi perbankan bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas mengenai kondisi keuangan bank, baik buat pihak internal maupun eksternal.

 

Di sisi lain, tujuan akuntansi umum adalah menyajikan informasi keuangan yang berguna untuk berbagai pihak luar, seperti pemegang saham atau pemerintah supaya mereka bisa menilai kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan.

 

3. Standar Akuntansi

Standar akuntansi perbankan mengikuti Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), yang memang disesuaikan dengan kebutuhan transaksi yang terjadi di dunia perbankan. PAPI ini mengatur cara pencatatan transaksi, seperti kredit atau simpanan.

 

Kalau akuntansi umum mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang lebih bersifat umum dan bisa dipakai oleh semua jenis perusahaan di Indonesia. Jadi, walaupun keduanya sama-sama akuntansi, standarnya berbeda sesuai dengan sektor yang digarap.

 

4. Istilah yang Digunakan

Istilah dalam akuntansi perbankan seringkali berbeda dengan yang ada di akuntansi umum. Misalnya, dalam akuntansi perbankan, ada istilah "pengakuan aset" yang berkaitan dengan kredit, harta bank, sampai utang bank, yang nggak ada di akuntansi keuangan umum.

 

Di sisi lain, dalam akuntansi umum, kamu bakal sering dengar istilah kayak aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, biaya, laba bersih, neraca, dan lain sebagainya yang lebih berfokus ke transaksi perusahaan secara keseluruhan.

 

5. Laporan Keuangan

Laporan keuangan di akuntansi perbankan lebih sederhana dan fokus pada keuangan bank itu sendiri, seperti laporan transaksi kredit, simpanan, dan kewajiban bank. Laporan ini penting buat menjaga transparansi keuangan bank.

 

Sedangkan, di akuntansi umum, laporan keuangan lebih kompleks. Ada laporan laba rugi, neraca, sampai laporan arus kas yang membantu perusahaan mengevaluasi keuangan mereka dan membuat keputusan bisnis penting.

 

banner finance

Manfaat Akuntansi Perbankan

Nah, setelah tahu bedanya, sekarang waktunya bahas Manfaat Akuntansi Perbankan yang nggak kalah pentingnya. Lewat poin-poin ini, kamu bakal tahu kenapa sistem akuntansi khusus ini jadi hal krusial buat dunia perbankan.

 

1. Menyediakan Informasi Keuangan yang Akurat

Manfaat pertama dari akuntansi perbankan adalah menyediakan data keuangan yang lengkap dan jelas. Mulai dari aset, kewajiban, sampai laba rugi, semuanya tercatat rapi supaya bank tahu posisi keuangannya tiap waktu.

 

2. Membantu Pengambilan Keputusan

Dengan laporan yang rapi, manajemen bank bisa ambil keputusan penting dengan lebih yakin. Misalnya, mau buka cabang baru atau naikin bunga tabungan, semuanya butuh data keuangan yang valid.

 

3. Pengendalian Risiko Keuangan

Akuntansi perbankan juga bantu bank buat mendeteksi dan mengelola risiko, kayak risiko kredit atau risiko likuiditas. Contohnya, kalau banyak nasabah nunggak bayar cicilan, bank bisa langsung ambil tindakan sebelum makin parah.

 

4. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Karena semua transaksi dicatat jelas, jadi nggak ada tuh yang bisa main-mainin data keuangan. Hal ini penting banget, terutama kalau ada audit dari pihak eksternal atau pengawasan dari regulator.

 

5. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Manfaat lain dari akuntansi perbankan adalah bikin bank lebih mudah taat aturan yang berlaku di industri. Laporan yang sesuai standar bikin bank nggak kena sanksi dan tetap bisa beroperasi dengan lancar.

 

6. Evaluasi dan Perencanaan Kinerja

Lewat laporan keuangan, bank bisa tahu performanya lagi bagus atau butuh pembenahan. Dari situ, mereka juga bisa menyusun anggaran dan rencana keuangan ke depan biar nggak pailit mendadak.

 

Baca Juga: 10 Alasan Memilih Jurusan Akuntansi, Punya Prospek Cerah!

 

Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan

Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan

Sumber: Freepik

 

Prinsip akuntansi perbankan adalah prinsip yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan bank agar tetap rapi dan sesuai aturan. Nah, apa saja prinsip-prinsip tersebut? Ini dia penjelasannya!

 

1. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)

Prinsip kesinambungan usaha ialah prinsip yang berasumsi bahwa bank akan terus beroperasi dalam waktu lama dan tidak bubar dalam waktu dekat. Jadi, semua aset dan kewajiban dicatat seolah-olah bank tetap jalan terus, bukan dijual atau dilikuidasi.

 

Contohnya, gedung kantor bank tetap dinilai berdasarkan fungsinya, bukan harga jual cepat.

 

2. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost)

Dalam prinsip akuntansi perbankan, biaya historis berarti semua aset dan kewajiban dicatat sesuai nilai saat pertama kali transaksi terjadi. Misalnya, kalau bank beli mesin senilai Rp 100 juta tahun ini, nilainya tetap dicatat segitu meskipun tahun depan harganya naik/turun.

 

3. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

Prinsip ini menjelaskan bahwa pendapatan bank diakui saat memang sudah diperoleh, bukan saat uangnya baru diterima. Contohnya, bunga pinjaman yang belum dibayar tetap dicatat sebagai pendapatan jika sudah jadi hak bank.

 

4. Prinsip Kesesuaian (Matching Principle)

Dalam prinsip akuntansi perbankan, biaya harus dicatat di periode yang sama dengan pendapatan yang dihasilkannya.

 

Misalnya, kalau bank dapat pendapatan dari bunga pinjaman di bulan Maret, maka biaya yang mendukung proses pinjaman itu juga dicatat di bulan yang sama.

 

5. Prinsip Akrual (Accrual Basis Accounting)

Prinsip ini bikin pencatatan keuangan bank lebih akurat karena mencatat semua transaksi saat terjadi, bukan saat uang masuk atau keluar. Jadi, meskipun pelanggan belum bayar cicilan, pendapatannya tetap dicatat karena transaksi sudah terjadi.

 

6. Prinsip Konsistensi (Consistency)

Agar laporan keuangan bank bisa dibandingkan dari waktu ke waktu, prinsip ini menekankan konsistensi dalam penggunaan metode akuntansi. Tapi kalau ada perubahan kebijakan penting, bank wajib kasih catatan dan alasan yang jelas di laporan keuangan.

 

7. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)

Prinsip ini menekankan bahwa laporan keuangan bank harus mencantumkan semua info penting yang bisa mempengaruhi keputusan pembaca. Misalnya, bank wajib mengungkap risiko kredit atau kebijakan pencadangan dalam catatan laporan keuangannya.

 

8. Prinsip Materialitas (Materiality)

Di akuntansi perbankan, prinsip materialitas berarti cuma informasi yang benar-benar penting yang dicatat atau disajikan. Tujuannya biar laporan keuangan tetap jelas, ringkas, dan relevan.

 

9. Prinsip Prudensi (Prudence)

Prinsip ini bikin bank lebih hati-hati dalam mencatat keuangan, apalagi soal keuntungan dan kerugian. Jadi, keuntungan baru dicatat kalau udah pasti, tapi potensi kerugian langsung diantisipasi, misalnya menyiapkan cadangan untuk kredit macet.

 

10. Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity)

Setiap laporan keuangan bank hanya mencerminkan transaksi yang bener-bener milik bank, bukan milik pribadi pemilik atau pihak lain. Contohnya, pengeluaran pribadi direktur nggak boleh dimasukin ke laporan keuangan bank.

 

11. Prinsip Unit Moneter (Monetary Unit)

Di prinsip ini, semua transaksi dicatat dalam satuan uang yang stabil, biasanya rupiah. Hal ini penting supaya setiap catatan keuangan bisa diukur dan dibandingkan secara konsisten dari waktu ke waktu.

 

Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan : Definisi, Jenis dan Fungsinya

 

Laporan Keuangan Akuntansi Perbankan

Laporan Keuangan Akuntansi Perbankan

Sumber: Freepik

 

Secara struktur, laporan keuangan akuntansi perbankan memang mirip dengan laporan keuangan pada umumnya. Tapi bedanya, ada di isi, fokus, dan pendekatannya yang lebih spesifik ke aktivitas keuangan bank.

 

Mulai dari transaksi kredit, simpanan nasabah, sampai risiko yang harus dikelola—semuanya tercermin lewat laporan ini. Yuk, kenali jenis-jenis laporan keuangan dalam akuntansi perbankan berikut ini!

 

1. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah jenis laporan keuangan akuntansi perbankan yang menunjukkan posisi keuangan bank di satu titik waktu. Di sini kelihatan jumlah aset, kewajiban, dan ekuitas — misalnya berapa banyak kredit yang dikasih dan dana simpanan dari nasabah.

 

2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Kalau mau tahu bank untung atau rugi, nah yang dilihat laporan laba rugi. Laporan ini menyajikan pendapatan dan beban bank dalam satu periode, misalnya dari bunga kredit atau biaya operasional.

 

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Jenis laporan keuangan bank ini menunjukkan aliran uang masuk dan keluar. Cocok buat lihat seberapa lancar likuiditas bank dari aktivitas operasional, investasi, maupun pendanaan.

 

4. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas mencatat perubahan modal bank dalam satu periode. Bisa dari laba ditahan, tambahan modal baru, atau komponen ekuitas lainnya.

 

5. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)

CALK itu ibarat penjelasan rinci dari isi laporan keuangan akuntansi perbankan. Di dalamnya dijelaskan metode akuntansi, risiko kredit, sampai kebijakan provisi yang digunakan bank.

 

Tertarik Belajar dan Berkarier di Bidang Akuntansi Perbankan? Persiapkan Bersama Universitas Cakrawala!

Nah, itulah bahasan lengkap soal akuntansi perbankan. Mulai dari tujuan, laporan keuangan, sampai prinsip yang digunakan, semuanya punya peran penting buat menjaga keuangan bank tetap transparan dan akurat.

 

Nah, kalau kamu pengen terjun langsung ke dunia akuntansi perbankan, pastinya kamu butuh bekal ilmu yang mendalam dan pengalaman nyata dari para praktisi, ya. Tapi tenang aja, kamu bisa mulai dengan kuliah di Program Studi Keuangan Universitas Cakrawala!

 

Di Universitas Cakrawala, kamu bakal belajar langsung dengan dosen profesional dan praktisi yang berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan. Kurikulumnya juga dirancang sesuai kebutuhan industri biar kamu langsung nyambung sama dunia kerja.

 

Plus, di sini ada program 3 tahun kuliah + 1 tahun praktik yang bikin kamu bisa makin siap masuk dunia kerja. Ditambah lagi, kampus ini juga punya program penyaluran kerja ke 840+ mitra perusahaan yang siap bantu kamu cari karier impianmu! Menarik, kan?

 

Yuk, gabung sekarang dan mulai perjalananmu di dunia akuntansi perbankan bareng Universitas Cakrawala! Klik di sini buat daftar atau tanya-tanya gratis, ya!

 

Referensi

  1. 14 Basic Principles of Accounting: Concept, Importance, and Regulatory Bodies [Buka}
Banner Picture

Kategori:

Finance dan Keuangan

Cakrawala

Share

Penulis

Rahmawati

Rahmawati adalah SEO Content Writer dengan satu tahun pengalaman dalam menulis konten. Dari pengalamannya, Ia senang menciptakan artikel yang informatif untuk audiens di berbagai industri, mulai dari edukasi, media, finansial, hingga otomotif.

Reviewer Expert

Dwi Winarno, S.E., M.B.A., CIFM

Dwi Winarno, S.E., M.B.A., CIFM adalah Kepala Program Studi Finance di Universitas Cakrawala, dengan pengalaman sebagai praktisi penasihat investasi di pasar modal sejak tahun 2017. Beliau menyelesaikan gelar Magister Manajemen (MBA) di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (Ph.D.) di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus pada bidang finance. Dwi Winarno juga telah meraih berbagai prestasi di dunia pasar modal, di antaranya sebagai juara Indosat Stock Trading Competition 2017 dan CIMB ASEAN Stock Challenge 2016.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.