Sekarang ini, Jurusan Ilmu Lingkungan jadi salah satu bidang studi favorit calon mahasiswa. Apalagi, peluang kerjanya dikenal luas dan menjanjikan di berbagai sektor, mulai dari konservasi, pengelolaan limbah, energi terbarukan, sampai penelitian lingkungan.
Kalau kamu penasaran Jurusan Ilmu Lingkungan bisa kerja apa dan pengen tahu macam-macam profesi yang bisa ditempuh, yuk lanjut baca artikel ini biar punya gambaran jelas sebelum pilih jurusan!
Key Takeaways
- Lulusan Ilmu Lingkungan punya peluang karier luas di berbagai sektor industri, mulai dari pemerintahan, energi, manufaktur, konstruksi, migas, lembaga riset, pengelolaan limbah, hingga organisasi konservasi dan kebencanaan.
- Prospek kerja lulusan Ilmu Lingkungan mencakup banyak profesi menjanjikan seperti Konsultan Lingkungan, Ahli Energi Terbarukan, Peneliti Lingkungan, Ahli Konservasi, HSE Specialist, Environmental Data Scientist, hingga PNS, dengan kisaran gaji kompetitif mulai dari Rp4 juta sampai lebih dari Rp40 juta per bulan.
- Di Universitas Cakrawala, ilmu seputar pengelolaan lingkungan dipelajari dalam Program Studi Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan melalui kurikulum berbasis industri, dosen praktisi, program magang sejak semester awal, serta penyaluran kerja ke lebih dari 1.000 perusahaan mitra.
Jurusan Ilmu Lingkungan Kerja Apa?
Lulusan jurusan Ilmu Lingkungan punya banyak pilihan karier di berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, perusahaan, sampai lembaga penelitian, karena meningkatnya kebutuhan akan tenaga ahli pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Nah, biar kamu lebih kebayang, ini dia daftar profesi lulusan Jurusan Ilmu Lingkungan yang bisa kamu tekuni:
1. Konsultan Lingkungan
Pertama, kamu bisa menjajal karier sebagai Konsultan Lingkungan. Pekerjaan ini fokus untuk bantu bisnis, pemerintah, atau organisasi menilai serta mengelola dampak lingkungan dari aktivitas mereka.
Prospek kerja lulusan Ilmu Lingkungan sebagai konsultan terbuka lebar, lho. Kamu bisa kerja di perusahaan seperti Pertamina, Astra International, Adaro Energy, atau bahkan sektor manufaktur seperti Indofood, untuk bantu mengurangi risiko lingkungan.
Namun, ada beberapa skill yang harus dikuasai antara lain analisis data lingkungan, audit lingkungan, dan pemahaman regulasi. Selain itu, sertifikasi profesional seperti Sertifikat Ahli Teknik Lingkungan dari BNSP atau ISO 14001 akan bikin peluang kerjamu makin oke.
Gaji Konsultan Lingkungan di Indonesia cukup menjanjikan, berkisar Rp 5,4 juta sampai Rp 24 juta per bulan, tergantung pengalaman, perusahaan, dan sektor tempat kamu bekerja. Berikut beberapa tugas utama Konsultan Lingkungan yang biasanya dijalani:
- Menilai dampak lingkungan dari proyek atau kegiatan perusahaan.
- Membuat laporan dan rekomendasi pengelolaan lingkungan.
- Mengembangkan strategi untuk meminimalkan risiko lingkungan.
- Melakukan audit lingkungan sesuai standar nasional atau internasional.
- Memberikan pelatihan atau sosialisasi tentang kepatuhan lingkungan kepada staf perusahaan.
2. Ahli Energi Terbarukan
Kalau kamu tertarik dengan pekerjaan yang punya dampak nyata buat masa depan, karier sebagai Ahli Energi Terbarukan bisa jadi pilihan yang keren. Profesi ini fokus merancang dan mengelola sistem energi bersih seperti tenaga surya, angin, air, dan biomassa.
Prospek kerja di bidang ini juga luas karena banyak perusahaan yang mulai beralih ke energi ramah lingkungan, seperti PT Pertamina Geothermal Energy, PT PLN (Persero), PT Medco Power Indonesia, atau bahkan startup energi seperti EREnesia.
Untuk bisa bersaing, kamu perlu menguasai skill analisis energi, perencanaan proyek, dan pemahaman teknologi energi baru. Sertifikasi profesional seperti LSP Energi Terbarukan (BNSP), REC, atau sertifikasi teknik seperti Insinyur Profesional (IPP/IPM/IPU) juga penting.
Soal penghasilan, gaji di Indonesia untuk profesi ini cukup tinggi, biasanya di kisaran Rp 15 juta–Rp 40 juta per bulan, tergantung pengalaman dan tempat kerja. Berikut beberapa tugas utama Ahli Energi Terbarukan yang biasanya dijalani:
- Merancang dan mengembangkan sistem pembangkit energi bersih.
- Menganalisis kebutuhan energi dan efisiensi proyek.
- Mengelola dan memantau operasional pembangkit energi.
- Melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) teknologi energi baru.
- Menyusun laporan teknis dan rekomendasi penggunaan energi berkelanjutan.
Ahli Energi Terbarukan sendiri termasuk salah satu profesi yang dibutuhkan dalam 10 tahun ke depan, lho. Kalau kamu tertarik meniti karier di bidang ini, kamu bisa ambil kuliah di Jurusan Teknik Lingkungan dan Rekayasa Berkelanjutan Universitas Cakrawala.
Di program studi ini, kamu akan mempelajari berbagai mata kuliah seperti Sistem Manajemen Lingkungan, Kebijakan dan Etika Berkelanjutan, sampai Analisis Daur Hidup, semuanya melalui pendekatan project-based learning dan riset kolaboratif.
Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan ikut magang sejak semester pertama dan mendapatkan penyaluran kerja ke lebih dari 1.000 perusahaan mitra, sehingga lulusan siap berkarier sebagai Ahli Energi Terbarukan di berbagai industri.
Cek juga:
- Jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan (S1)
- 15 Universitas dengan Jurusan Teknik Lingkungan, PTN & PTS
3. Ahli Konservasi Lingkungan/Kehutanan

Sumber: Freepik
Nah, buat kamu yang suka kegiatan lapangan dan pelestarian alam, profesi Ahli Konservasi Lingkungan/Kehutanan bisa jadi pilihan menarik. Tugas utama profesi ini adalah menjaga kelestarian hutan, ekosistem, dan keanekaragaman hayati lewat pengelolaan dan penelitian.
Prospek kerja di bidang konservasi cukup besar, terutama karena kebutuhan ahli untuk perlindungan hutan terus meningkat. Kamu bisa kerja di PT Salawati Hijau Lestari, atau di instansi pemerintah seperti KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
Untuk profesi ini, skill pentingnya termasuk analisis ekosistem, pengelolaan hutan, pemetaan menggunakan GIS, dan komunikasi edukasi lingkungan. Sertifikasi profesional seperti GANISPHPL, FSC, SVLK, atau skema sertifikasi fungsional dari BNSP bakal jadi nilai tambah besar.
Dari sisi penghasilan, gaji di Indonesia untuk profesi konservasi biasanya berada di kisaran Rp 15 juta – Rp 16 juta per bulan, tergantung instansi dan wilayah kerja. Berikut beberapa tugas utama Ahli Konservasi Lingkungan/Kehutanan:
- Memantau kondisi hutan dan ekosistem sekitar.
- Melakukan penelitian dan pengumpulan data lapangan.
- Menyusun program konservasi dan pengelolaan kawasan hutan.
- Mengembangkan program edukasi lingkungan ke masyarakat.
- Mengawasi kepatuhan terhadap regulasi perlindungan lingkungan.
4. Ilmuwan/Peneliti Lingkungan
Ilmuwan atau Peneliti Lingkungan punya tugas dalam meneliti, menganalisis, dan mengembangkan strategi untuk menyelamatkan bumi berdasarkan data ilmiah.
Prospek kerja lulusan Ilmu Lingkungan di bidang ini luas banget—kamu bisa kerja di lembaga riset seperti BRIN, perusahaan besar seperti PT Astra International Tbk, PT Indofood CBP, atau NGO seperti YKAN dan konsultan lingkungan Waste4Change.
Untuk skill, pastinya harus kuat di riset, analisis data, dan penyusunan laporan. Sertifikasi seperti Sertifikasi Penyusun AMDAL atau Certified Environmental Scientist (CES) juga penting banget untuk memperkuat kredibilitas.
Di Indonesia, gaji rata-rata peneliti berkisar Rp5,6 juta–Rp7 juta per bulan, tergantung pengalaman dan tempat kerja. Nah, kira-kira apa saja tugas sehari-harinya? Ini dia:
- Mengumpulkan dan menganalisis data terkait isu lingkungan.
- Melakukan penelitian di lapangan dan laboratorium.
- Membuat laporan ilmiah dan rekomendasi kebijakan.
- Mengembangkan solusi untuk pengurangan polusi dan konservasi.
- Berkolaborasi dengan pemerintah, perusahaan, dan NGO.
5. Ahli Data Lingkungan (Environmental Data Scientist)
Kalau kamu tipe yang suka ngulik data dan teknologi, profesi ini bisa banget jadi pilihan. Environmental Data Scientist adalah pekerjaan yang menggabungkan ilmu lingkungan dengan data science untuk membaca pola perubahan lingkungan dan memprediksi risiko masa depan.
Prospek kerjanya makin naik daun karena banyak perusahaan butuh ahli yang bisa membaca data lingkungan skala besar. Kamu bisa kerja di AECOM, PT Freeport Indonesia, atau perusahaan PT Solusi Tekno Lingkungan dan Jacobs.
Skill yang dibutuhkan biasanya mencakup analisis data, GIS, Remote Sensing, statistik, Python/R, dan sertifikasi data science seperti DQLab, Google Data Analytics, atau sertifikasi lingkungan seperti AMDAL jika berhubungan dengan regulasi.
Di Indonesia, rata-rata gajinya mulai Rp6,3 juta sampai Rp30 juta per bulan, tergantung level senioritas. Dan apa saja tugas-tugasnya? Yuk intip:
- Mengolah dan menganalisis data lingkungan dalam jumlah besar.
- Membuat visualisasi dan model prediksi perubahan lingkungan.
- Membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data.
- Mengembangkan sistem monitoring kualitas lingkungan digital.
- Berkolaborasi dengan tim riset, engineer, dan pemerintah.
6. Ahli HSE/QHSE (Health, Safety, & Environmental Specialist)
Pernah kebayang nggak, jadi orang yang memastikan semua karyawan di perusahaan bisa kerja dengan aman dan lingkungan tetap terjaga? Yap, itu dia peran Ahli HSE—profesi yang super penting buat melindungi manusia dan bumi di saat bersamaan.
Jangan salah, prospek kerja di bidang ini luas banget karena hampir semua perusahaan butuh HSE, mulai dari migas, tambang, pabrik, hingga konstruksi. Kamu bisa kerja di perusahaan seperti British Petroleum (BP) Indonesia, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Sigma Energy Compressindo, sampai PT Bringin Karya Sejahtera (BKS).
Skill yang dibutuhkan biasanya termasuk pemahaman keselamatan kerja, audit lingkungan, komunikasi, dan manajemen risiko. Sertifikasi wajibnya adalah Ahli K3 Umum (AK3U) dari Kemnaker, plus sertifikasi internasional seperti NEBOSH, IOSH, dan ISO 45001.
Untuk gaji, rata-rata Ahli HSE di Indonesia ada di angka Rp5,4 juta–Rp19,7 juta per bulan, tergantung skala industri dan sertifikasi yang kamu punya. Kalau penasaran apa saja tugas mereka sehari-hari, ini contohnya:
- Mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan mencegah kecelakaan.
- Melakukan inspeksi, audit HSE, dan evaluasi standar keamanan.
- Menyusun SOP dan program pelatihan keselamatan untuk karyawan.
- Memastikan perusahaan patuh terhadap regulasi dan standar lingkungan.
- Menangani laporan insiden, investigasi kecelakaan, dan tindakan koreksi.
Cek juga:
- 15 Universitas Jurusan Teknik Energi Terbarukan di Indonesia
- 10 Prospek Kerja Teknik Lingkungan untuk Wanita & Gajinya
7. Analis Perubahan Iklim & Risiko Bencana
Sekarang coba bayangin, kamu jadi orang yang menganalisis data iklim dan memprediksi risiko bencana supaya banyak nyawa bisa terselamatkan. Kedengarannya heroik banget kan? Itulah pekerjaan Analis Perubahan Iklim & Risiko Bencana.
Lewat profesi ini, kamu bisa bekerja di lembaga penting seperti BMKG, BNPB, atau organisasi kemanusiaan seperti LPBI NU yang fokus pada penanggulangan bencana.
Skill yang harus kamu punya biasanya mencakup analisis data iklim, pemetaan risiko, GIS/Remote Sensing, dan penyusunan strategi mitigasi bencana. Sertifikasi profesional yang relevan antara lain Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana, Sertifikasi Manajemen Risiko, dan pelatihan teknis dari BMKG.
Untuk penghasilannya, rata-rata gaji analis di Indonesia berada di kisaran Rp4,3 juta–Rp7 juta per bulan, tergantung lokasi dan instansi. Nah, beberapa tugas dari analis perubahan iklim dan risiko bencana adalah:
- Menganalisis data iklim dan pola bencana untuk memprediksi risiko.
- Membuat model simulasi dan peta kerentanan wilayah.
- Menyusun strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
- Menyampaikan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah atau lembaga terkait.
- Berkolaborasi dengan instansi penelitian, penanganan bencana, dan komunitas.
8. Manajer Limbah (Waste Management Specialist)

Sumber: Freepik
Manajer Limbah adalah orang yang bertanggung jawab untuk merancang, menerapkan, dan mengawasi sistem pengelolaan limbah secara efisien dan ramah lingkungan, mulai dari pengumpulan, pemilahan, daur ulang, hingga pembuangan akhir.
Lewat prospek kerja Ilmu Lingkungan satu ini, kamu bisa banget bekerja di perusahaan pengelolaan limbah seperti PT Prasadha Pamunah Limbah Industri, PT Multi Hanna Kreasindo, Waste4Change, PT Dowa Eco System Indonesia, sampai PT Jasa Medivest.
Skill yang dibutuhkan biasanya mencakup penanganan limbah B3, audit lingkungan, project management, serta kemampuan analisis risiko. Untuk sertifikasi profesional, kamu bisa mengambil MPLB3, PLB3, OPLB3, atau PPLB3 dari BNSP sebagai penunjang karier.
Soal penghasilan, gaji Manajer Limbah di Indonesia rata-ratanya mencapai Rp461 jutaan per tahun (sekitar Rp38 juta per bulan, bisa lebih tinggi tergantung lokasi dan pengalaman). Terus, apa saja tugas sehari-harinya? Yuk lihat:
- Merancang sistem pengelolaan dan daur ulang limbah yang ramah lingkungan.
- Mengawasi operasional pengolahan limbah dari awal sampai akhir.
- Memastikan perusahaan mematuhi regulasi pengelolaan limbah dari pemerintah.
- Melakukan audit dan evaluasi pengelolaan limbah di lapangan.
- Berkolaborasi dengan pemerintah, vendor pengolahan limbah, dan tim HSE.
9. Petugas Quality Control
Kamu pernah kepikiran siapa yang memastikan kegiatan perusahaan tidak melanggar standar lingkungan? Nah, di sinilah peran Petugas Quality Control (QC) Lingkungan bekerja memastikan semuanya sesuai aturan.
Peluang kerja untuk posisi ini banyak ditemukan di berbagai industri seperti manufaktur, tambang, farmasi, dan energi karena semua butuh pengawasan standar lingkungan. Perusahaan-perusahaan yang merekrut biasanya masuk dalam divisi HSE/K3L.
Skill yang dibutuhkan antara lain pemahaman regulasi lingkungan, analisis data, inspeksi lapangan, dokumentasi, dan kemampuan komunikasi. Sertifikasi yang direkomendasikan adalah Sertifikasi Kompetensi Personil Lingkungan dari BNSP atau lembaga KLHK.
Untuk kisaran penghasilan, rata-rata gaji QC Lingkungan di Indonesia ada di angka Rp4,8 juta–Rp12 juta per bulan, tergantung perusahaan dan sertifikasi yang kamu punya. Kalau penasaran, ini contoh tugas sehari-harinya:
- Memastikan proses operasional sesuai standar dan regulasi lingkungan.
- Melakukan sampling dan uji kualitas air, udara, atau tanah.
- Menyusun laporan evaluasi ketaatan lingkungan perusahaan.
- Mengawasi prosedur pengelolaan limbah dan keamanan lingkungan.
- Memberikan rekomendasi perbaikan bila ditemukan ketidaksesuaian.
10. Manajer Proyek Lingkungan
Kalau kamu suka terlibat dalam proyek-proyek yang berdampak ke lingkungan, kamu bisa jadi Manajer Proyek Lingkungan. Nantinya, kamu bakal mengelola proyek terkait konstruksi, pengelolaan limbah, atau konservasi supaya berjalan sesuai aturan dan tetap berkelanjutan.
Prospek kerja lulusan Ilmu Lingkungan di bidang manajemen proyek juga luas banget. Kamu bisa kerja di PT Rekayasa Industri, PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya, atau konsultan seperti PT Survindo Link yang menangani proyek-proyek infrastruktur skala nasional.
Untuk bisa bersaing, kamu perlu menguasai skill manajemen proyek, analisis risiko, leadership, dan regulasi lingkungan. Sertifikasi profesional seperti Project Management Professional (PMP) dan Sertifikat Manajemen Proyek dari BNSP bakal bikin CV-mu makin kuat.
Gaji Manajer Proyek Lingkungan di Indonesia cukup menjanjikan, biasanya di kisaran Rp 11 juta–Rp 14 juta per bulan, tergantung skala proyek dan tempat bekerja. Berikut beberapa tugas utama Manajer Proyek Lingkungan yang biasanya dijalani:
- Menyusun perencanaan, timeline, dan anggaran proyek.
- Memastikan semua aktivitas sesuai standar dan peraturan lingkungan.
- Berkoordinasi dengan tim teknis, pemerintah, dan stakeholder terkait.
- Memantau progres proyek serta melakukan evaluasi keberlanjutan.
- Mengatasi risiko dan kendala yang muncul selama proyek berlangsung.
11. Dosen
Nah, kalau kamu tipe orang yang suka riset, diskusi, dan berbagi pengetahuan, Dosen Ilmu Lingkungan bisa jadi jalan karier yang seru dan penuh peluang. Tugas utamanya tentu mengajar dan mengembangkan ilmu terkait pengelolaan lingkungan dan sustainability.
Prospek kerja sebagai dosen juga masih terbuka lebar karena kebutuhan tenaga akademik bidang lingkungan meningkat seiring isu perubahan iklim. Kamu bisa mengajar di berbagai universitas negeri maupun swasta di Indonesia.
Untuk jadi dosen, skill penting yang harus kamu kuasai adalah kemampuan komunikasi, riset ilmiah, penulisan jurnal, serta penguasaan ilmu lingkungan secara mendalam. Tapi ingat ya, syarat utama untuk jadi dosen di Indonesia adalah pendidikan minimal S2.
Dari sisi penghasilan, gaji dosen di Indonesia berkisar Rp 5 juta–Rp 8 juta per bulan, dan bisa meningkat kalau kamu mendapat jabatan akademik atau terlibat proyek penelitian. Berikut beberapa tugas utama dosen yang biasanya dijalani:
- Mengajar teori dan praktikum Ilmu Lingkungan di kelas atau laboratorium.
- Membimbing mahasiswa dalam riset dan penyusunan skripsi.
- Melakukan penelitian ilmiah dan publikasi jurnal nasional maupun internasional.
- Mengembangkan kurikulum dan materi ajar yang aplikatif.
- Mengikuti seminar, konferensi akademik, dan kegiatan kampus lainnya.
12. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Terakhir, ada pilihan karier yang banyak diminati lulusan Ilmu Lingkungan, yaitu menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Profesi ini cocok buat kamu yang ingin berkontribusi langsung dalam pengelolaan lingkungan melalui kebijakan dan program pemerintah.
Prospek kerja lulusan Ilmu Lingkungan sebagai PNS terbuka lebar, Kamu bisa melamar di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kementerian ESDM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) daerah, atau Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Untuk profesi ini, skill yang dibutuhkan meliputi kemampuan analisis kebijakan, pemahaman regulasi lingkungan, komunikasi publik, dan manajemen program.
Soal pendapatan, gaji PNS di Indonesia berkisar Rp 1,5 juta–Rp 6,3 juta per bulan, tergantung golongan dan masa kerja, dan itu belum termasuk tunjangan kinerja, jabatan, dan transportasi. Berikut beberapa tugas utama profesi PNS di bidang lingkungan:
- Menyusun dan melaksanakan program pelestarian dan pengelolaan lingkungan.
- Mengawasi kepatuhan industri terhadap regulasi lingkungan hidup.
- Melakukan penelitian dan pengolahan data lingkungan.
- Menyusun laporan dan analisis kebijakan terkait isu lingkungan.
- Melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang lingkungan.
Cek juga:
- 12 Prospek Kerja Lulusan Teknik Energi Terbarukan & Gaji
- Mapel Pendukung Calon Mahasiswa Teknik Lingkungan
FAQ
1. Ilmu Lingkungan vs Teknik Lingkungan, Prospek Kerja Mana yang Lebih Menjanjikan?
Keduanya sama-sama punya prospek kerja yang luas dan dibutuhkan di banyak sektor. Bedanya, Ilmu Lingkungan lebih fokus pada analisis lingkungan, kebijakan, pengelolaan, dan riset, sedangkan Teknik Lingkungan lebih teknis pada perancangan teknologi, instalasi, dan sistem pengolahan limbah atau air bersih.
Pilihan terbaik tergantung minatmu—apakah lebih suka kajian dan manajemen, atau pekerjaan teknis dan rekayasa.
2. Ilmu Lingkungan vs Geografi, Prospek Kerja Mana yang Lebih Menjanjikan?
Keduanya sama-sama punya peluang kerja yang bagus, tapi ruang lingkupnya berbeda. Ilmu Lingkungan berfokus pada pengelolaan lingkungan, kebijakan, dan keberlanjutan, sedangkan Geografi lebih kuat pada pemetaan wilayah, analisis ruang, dan penggunaan teknologi GIS.
Kalau ingin karier spesifik di bidang keberlanjutan dan manajemen lingkungan, Ilmu Lingkungan biasanya lebih relevan.
3. Apa Perbedaan Pekerjaan di Sektor Pemerintah vs Swasta untuk Ahli Lingkungan?
Pekerjaan di pemerintah biasanya fokus pada penyusunan kebijakan, pengawasan regulasi, program edukasi, dan perencanaan lingkungan publik. Sedangkan di sektor swasta, tugasnya lebih pada penerapan standar lingkungan, audit, pengolahan limbah, HSE, dan project sustainability di perusahaan.
4. Apakah Lulusan Ilmu Lingkungan Bisa Kerja di Pertambangan?
Bisa banget. Industri pertambangan sangat membutuhkan ahli lingkungan untuk memastikan kegiatan operasional sesuai standar dan tidak merusak ekosistem.
Lulusan Ilmu Lingkungan bisa bekerja sebagai HSE Officer, Environmental Engineer Support, Environmental Analyst, hingga Monitoring Specialist di perusahaan seperti Freeport, Antam, atau Adaro.
5. Apa Tantangan Bekerja di Bidang Lingkungan?
Bekerja di bidang lingkungan memang penuh peluang, tapi ada tantangan yang perlu dipahami. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi para profesional lingkungan:
- Menghadapi regulasi yang sering berubah dan harus selalu diperbarui
- Tekanan pekerjaan saat menangani kasus pencemaran atau audit lingkungan
- Koordinasi dengan banyak pihak seperti pemerintah, perusahaan, dan masyarakat
- Kondisi lapangan yang kadang ekstrem atau jauh dari pusat kota
- Menjaga keseimbangan antara kebutuhan bisnis dan kelestarian lingkungan
Saatnya Mulai Kuliah Jurusan Ilmu Lingkungan di Kampus Siap Kerja Cakrawala University!
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang jurusan Ilmu Lingkungan kerja apa, mulai dari pilihan profesi, sektor industri yang bisa dimasuki, sampai peluang kariernya.
Kalau kamu ingin mendalami pengelolaan lingkungan modern dan siap berkontribusi dalam penyelesaian isu lingkungan nyata, Program Studi Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan di Cakrawala University bisa jadi pilihan tepat!
Berikut beberapa hal yang bikin kuliah di Universitas Cakrawala beda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan 1000+ instansi pemerintahan, perusahaan energi, manufaktur, lingkungan hidup, dan lembaga penelitian.
- Kampus Siap Kerja: Kurikulum berbasis proyek dan praktik lapangan yang dirancang supaya mahasiswa terbiasa mengerjakan studi kasus industri.
- Magang Sejak Semester Pertama: Pengalaman langsung di perusahaan pengelolaan lingkungan, laboratorium riset, dan lembaga pemerintahan.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi dan regulator bidang lingkungan agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional berpengalaman di bidang sustainability, lingkungan hidup, dan teknologi hijau.
Menarik banget, kan? Yuk, tanya-tanya gratis di sini atau langsung daftar sekarang untuk tahu lebih banyak tentang program kuliah di Universitas Cakrawala. Waktunya siapkan diri jadi generasi ahli lingkungan yang siap berkontribusi dan bersaing di dunia kerja!
Referensi
- Salary: Environmental Consultant in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Engineer Renewable Energy Salary in Jakarta, Indonesia [Buka]
- Salary: Conservation in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Gaji Peneliti di Indonesia (October, 2025) [Buka]
- Salary: Environmental Scientist in Indonesia 2025 [Buka]
- Salary: Hse Officer in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Salary: Disaster Analyst in Jakarta 2025 [Buka]
- Waste Management Manager Salary in Indonesia (2025) [Buka]
- Salary: Quality Control in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Project Manager Salary in Indonesia (November, 2025) [Buka]
- Gaji Dosen di Indonesia (October, 2025) [Buka]
- Penyesuaian Gaji Pokok PNS [Buka]