Sitasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

Kosakata Kampus
Tayang 14 August 2025
Diperbarui 14 August 2025
Waktu Baca 9 Minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Alifia Kamila

Secara umum, sitasi merupakan cara mencantumkan sumber dari kutipan atau informasi yang diambil dari pernyataan orang lain. Lewat artikel ini, kamu akan mengenal lebih jauh sama yang namanya sitasi, mulai dari pengertian, jenis, sampai cara menyusunnya!

Informasi Kunci

 

  • Sitasi adalah cara memberikan kredit atau pengakuan kepada penulis asli dari informasi, ide, atau kutipan yang kita gunakan dalam tulisan. Sitasi biasanya muncul  dalam karya ilmiah, makalah, atau artikel yang mengambil referensi dari sumber lain.
  • Ada berbagai jenis gaya sitasi yang umum digunakan, seperti APA, MLA, IEEE, Chicago, Harvard, dan Turabian. Tiap gaya punya aturan sendiri dalam menulis nama penulis, tahun, judul, dan sumber.
  • Letak sitasi bisa berbeda tergantung gaya penulisan, tapi umumnya ada di dalam isi tulisan atau di catatan kaki. Di akhir tulisan, kamu juga perlu mencantumkan daftar pustaka sebagai pelengkap dari sitasi yang kamu buat.

Apa yang Dimaksud dengan Sitasi?

 

Sitasi adalah cara mencantumkan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah tulisan, baik berupa kutipan langsung maupun parafrase. Tujuannya adalah memberi penghargaan pada penulis asli sekaligus menunjukkan bahwa tulisanmu berdasarkan referensi yang valid.

Dalam penulisan akademik, sitasi juga berfungsi untuk menghindari plagiarisme. Jadi, setiap kali kamu mengutip data, teori, atau pendapat orang lain, wajib mencantumkan sumbernya secara jelas dan tepat.

Apa Tujuan Sitasi?

 

Sitasi bukan cuma formalitas dalam dunia akademik, tapi juga punya peran penting untuk menjaga kualitas dan kejujuran sebuah karya tulis. Berikut ini beberapa tujuan utama dari sitasi:

 

  • Menghargai Karya Orang Lain – Sitasi jadi bentuk penghormatan terhadap pemikiran atau hasil penelitian penulis sebelumnya yang kamu kutip.
  • Menghindari Plagiarisme – Dengan mencantumkan sumber, kamu menunjukkan bahwa ide atau data tersebut bukan hasil pemikiran pribadi, melainkan milik orang lain.
  • Memberi Bukti atau Penguat Argumen – Tulisan yang dilengkapi dengan sitasi biasanya lebih kuat karena didukung oleh referensi yang relevan dan kredibel.
  • Memudahkan Pembaca Mencari Sumber Asli – Sitasi membantu pembaca menelusuri informasi lebih lanjut dari sumber yang kamu pakai.
  • Meningkatkan Kredibilitas Tulisan – Tulisan dengan referensi yang jelas akan lebih dipercaya karena dianggap melalui proses riset dan analisis yang baik.

Apakah Sitasi Wajib?

 

Sitasi bersifat wajib, terutama dalam karya ilmiah, esai akademik, atau tulisan yang mengutip pendapat, data, maupun teori dari sumber lain. Ini penting buat menunjukkan bahwa tulisanmu berbasis pada referensi yang valid, bukan sekadar opini pribadi tanpa dasar.

Tanpa sitasi, tulisan juga bisa dianggap menjiplak atau melakukan plagiarisme, yang jelas bisa merugikan secara akademik. 

Apa Saja Bentuk Sitasi?

 

Dalam dunia akademik, sitasi biasanya dibagi ke dalam dua bentuk utama. Keduanya punya fungsi yang sama, yaitu menunjukkan sumber referensi, tapi cara penulisannya berbeda seperti di bawah ini:

  • Sitasi Langsung – Sitasi langsung digunakan saat mengutip kalimat dari sumber tanpa mengubah susunan katanya. Biasanya, ditulis dengan tanda kutip dan mencantumkan sumber beserta halamannya. 
  • Sitasi Tidak Langsung – Sitasi tidak langsung berarti menuliskan ulang ide atau informasi dari sumber lain dengan menggunakan bahasamu sendiri. Meski tidak memakai kalimat asli, sumber tetap harus dicantumkan agar tidak dianggap plagiarisme.

Apa Saja Elemen Sitasi?

Dalam membuat sitasi yang baik dan benar, kamu perlu menyertakan beberapa elemen penting yang jadi identitas dari sumber referensi. Elemen-elemen ini bisa sedikit berbeda tergantung gaya sitasi yang digunakan, tapi secara umum inilah yang wajib ada:

  • Judul Sumber Referensi – Judul lengkap dari karya yang dikutip, termasuk judul utama dan jika ada, subjudulnya juga harus disertakan.
  • Nama Penulis – Penulisan nama biasanya dibalik, yaitu nama belakang diikuti nama depan. Ini mempermudah pengurutan dalam daftar pustaka.
  • Tahun Terbit – Menunjukkan kapan sumber itu dipublikasikan untuk membantu pembaca memahami konteks waktu dari informasi tersebut.
  • Kota Tempat Terbit – Biasanya, dicantumkan untuk buku atau karya cetak lainnya sebagai informasi tambahan dari penerbit.
  • Edisi Buku – Kalau kamu mengutip dari buku yang punya beberapa edisi, jangan lupa cantumkan edisi keberapa yang kamu pakai.
  • Nama Penerbit – Mencantumkan identitas pihak yang menerbitkan sumber referensi. Kalau penerbitnya tidak diketahui, bisa ditulis [s.n] (sine nomine).
  • Nama Jurnal – Untuk artikel ilmiah, sebutkan juga jurnal tempat artikel itu terbit, baik versi cetak maupun digital.
  • Volume dan Nomor Terbit (Issue) – Khusus untuk jurnal, informasi ini penting buat nunjukin edisi keberapa artikel itu dimuat.
  • Halaman – Cantumkan nomor halaman tempat kutipan diambil, terutama kalau kamu mengutip secara langsung.
  • URL – Kalau sumbernya dari internet, tulis alamat lengkap situs tempat artikel tersebut bisa diakses.
  • DOI (Digital Object Identifier) – Ini kode unik yang dimiliki artikel jurnal online dan sering jadi identitas digital utama dari artikel tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Karya Tulis Ilmiah? Ini Definisi, Struktur, hingga Jenisnya

Apa Saja Jenis-Jenis Sitasi?

 

jenis sitasi

Sumber: Freepik

Dalam dunia akademik, ada beberapa jenis sitasi yang biasa digunakan tergantung pada bidang studi atau aturan dari kampus. Masing-masing punya format penulisan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan tulisanmu. Inilah beberapa jenis sitasi yang sering dipakai:

  • APA (American Psychological Association) – Biasa digunakan di bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial dan lebih menekankan pada tahun publikasi.
  • MLA (Modern Language Association) – Banyak digunakan dalam bidang humaniora, khususnya sastra dan bahasa. Sitasi ini biasanya menekankan nama penulis dan nomor halaman.
  • IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) – Seperti namanya, sitasi ini digunakan dalam bidang teknik dan komputer. Gaya ini memakai angka dalam kurung yang merujuk ke daftar referensi.
  • Chicago Style – Populer dalam bidang sejarah dan beberapa bidang seni. Gaya ini fleksibel dan bisa pakai catatan kaki (footnote) atau sistem penulis-tanggal.
  • Harvard Style – Cocok untuk berbagai bidang studi. Harvard Style bisa dibilang mirip APA, tapi lebih umum dipakai secara internasional.
  • Turabian Style – Versi ringkas dari Chicago Style yang umum digunakan oleh pelajar atau penulis pemula dalam karya ilmiah.

Apa Perbedaan Sitasi dengan Daftar Pustaka?

 

Sitasi dan daftar pustaka memang sama-sama berfungsi untuk mencantumkan sumber, tapi keduanya punya peran yang berbeda. Sitasi adalah kutipan yang dicantumkan langsung di dalam teks untuk menunjukkan bahwa bagian tertentu berasal dari sumber lain.

Sementara itu, daftar pustaka adalah kumpulan semua sumber yang digunakan dalam tulisan yang diletakkan di bagian akhir dari sebuah karya tulis.

Apa Bedanya Sitasi dan Footnote?

Sitasi biasanya dicantumkan langsung dalam teks, baik dengan cara menyebutkan nama penulis dan tahun, seperti gaya APA. Atau, bisa juga dengan mencantumkan nomor rujukan yang mengarah ke catatan kaki atau daftar pustaka. 

Sedangkan, footnote atau catatan kaki ditempatkan di bagian bawah halaman dan berisi informasi tambahan, termasuk sumber kutipan. Bedanya, footnote lebih sering digunakan dalam gaya seperti Chicago dan menjelaskan detail yang tidak dimasukkan ke dalam teks utama.

Di Mana Letak Sitasi?

Sitasi biasanya diletakkan tepat setelah kutipan atau informasi yang diambil dari sumber lain. Penempatannya tergantung pada gaya penulisan yang digunakan, misalnya di dalam tanda kurung (APA) atau dengan nomor superskrip (Chicago, IEEE).

Selain di dalam isi teks (in-text citation), sitasi juga bisa muncul dalam bentuk catatan kaki atau akhir (footnote/endnote) dan dilengkapi dengan daftar pustaka di bagian akhir tulisan. Tujuannya supaya pembaca bisa menelusuri sumber asli informasi tersebut.

Bagaimana Cara Membuat Sitasi?

Membuat sitasi itu sebenarnya nggak sesulit yang dibayangkan, asalkan kamu tahu struktur dan gaya penulisannya. Berikut langkah-langkah umum yang bisa kamu ikuti untuk menyusun sitasi dengan tepat:

  • Tentukan Jenis Sumbernya – Langkah pertama adalah mengenali jenis sumber yang kamu pakai, seperti buku, jurnal ilmiah, artikel berita, atau situs web. Jenis sumber ini akan menentukan format penulisan sitasimu nanti.
  • Pilih Gaya Sitasi yang Sesuai – Tiap institusi atau dosen biasanya punya standar gaya sitasi tertentu seperti APA, MLA, IEEE, atau Chicago. Pastikan kamu tahu gaya mana yang harus digunakan agar kutipanmu sesuai aturan.
  • Kumpulkan Elemen Penting – Catat semua informasi penting dari sumber yang kamu gunakan, seperti nama penulis, tahun terbit, judul, penerbit, volume dan issue (untuk jurnal), nomor halaman, sampai URL atau DOI jika sumbernya dari internet.
  • Susun Sesuai Format Penulisan – Setelah elemen terkumpul, susun sitasi sesuai aturan gaya yang kamu pilih. Misalnya untuk APA, formatnya biasanya: (Nama Belakang, Tahun). Penempatan tanda baca juga harus diperhatikan.
  • Gunakan Aplikasi Jika Perlu – Biar makin praktis, kamu bisa pakai aplikasi pembuat sitasi seperti Mendeley, Zotero, atau fitur bawaan dari Microsoft Word dan Google Docs. Hasilnya lebih rapi dan hemat waktu.
  • Cek Kembali Keakuratannya – Pastikan lagi semua informasi dalam sitasimu sudah lengkap dan benar. Jangan sampai ada elemen yang tertinggal atau salah format.

Sitasi Apa Contohnya?

Penulisan sitasi bisa berbeda-beda tergantung gaya penulisan yang digunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago. Namun, secara umum, salah satu metode yang paling sering dipakai dalam karya ilmiah adalah author-date atau metode nama-tahun.

Cantumkan nama belakang penulis dan tahun terbit dari sumber yang disitasi, misalnya: (Hartono, 2021). Kalau penulisnya lebih dari dua orang, cukup tulis nama belakang penulis pertama lalu ditambah et al. atau dkk., seperti: (Hartono et al., 2021) atau (Hartono dkk., 2021).

Sitasi Pakai Aplikasi Apa?

Ada banyak aplikasi yang bisa bantu kamu membuat sitasi secara otomatis dan lebih praktis. Aplikasi-aplikasi ini biasanya dilengkapi dengan pilihan gaya sitasi seperti APA, MLA, atau Chicago, jadi kamu tinggal pilih dan isi datanya.

Beberapa aplikasi populer yang sering dipakai antara lain Mendeley, Zotero, EndNote, dan CiteThisForMe. Kamu juga bisa pakai fitur bawaan dari Microsoft Word atau tools online seperti Scribbr.

Bagaimana Cara Memasukkan Sitasi di Word?

Microsoft Word punya fitur khusus yang memudahkan kamu menyisipkan sitasi langsung ke dalam dokumen. Jadi, kamu nggak perlu bikin secara manual karena semua sudah tersedia dalam menu referensi. Ini dia langkah-langkahnya:

  • Buka Menu “References” – Di bagian atas Microsoft Word, klik tab “References” untuk mengakses fitur sitasi.
  • Pilih Gaya Sitasi – Klik “Style” dan pilih gaya sitasi yang ingin kamu gunakan, seperti APA, MLA, atau Chicago.
  • Klik “Insert Citation” – Pilih “Insert Citation” lalu klik “Add New Source” untuk menambahkan referensi baru.
  • Isi Detail Sumber – Setelahnya, akan muncul jendela baru yang berisi informasi seperti nama penulis, judul, tahun terbit, dan data lainnya sesuai jenis sumber (buku, artikel, web, dan lainnya).
  • Klik “OK” – Setelah selesai, klik “OK” dan Word akan secara otomatis menambahkan sitasi di teks.
  • Buat Daftar Pustaka Otomatis – Setelah semua sitasi dimasukkan, kamu bisa membuat daftar pustaka dengan klik “Bibliography” dan memilih format yang diinginkan.

Baca Juga: Ini 150 Contoh Judul Karya Ilmiah untuk Berbagai Bidang

FAQ

1. Apakah sitasi harus ada di semua jenis tulisan?

Biasanya, sitasi digunakan untuk karya ilmiah seperti esai, jurnal, skripsi, atau artikel akademik. Kalau kamu menulis opini atau artikel biasa, sitasi bisa jadi opsional selama tetap menyebut sumbernya dengan jelas.

2. Apakah sitasi boleh diambil dari internet?

Sitasi boleh berasal dari internet, asal sumbernya kredibel seperti situs pemerintah, jurnal online, buku digital, atau artikel dari media terpercaya. Hindari penggunaan sumber dari blog pribadi atau situs tanpa referensi yang jelas.

3. Bagaimana kalau lupa mencantumkan sitasi?

Kalau lupa mencantumkan sitasi, suatu karya tulis bisa dianggap plagiat. Maka dari itu, penting banget untuk selalu cek ulang tulisanmu sebelum dikumpulkan atau dipublikasikan.

Mau Kuliah di Kampus Berkualitas? Saatnya Gabung Cakrawala University!

 

Nah, itu tadi penjelasan seputar sitasi yang penting banget buat meningkatkan kredibilitas dan menghindari plagiarisme. Penggunaan sitasi sendiri bakal kamu sering temukan di bangku kuliah karena tugasnya yang banyak mewajibkan bikin karya tulis. 

 

Meski terdengar kompleks, menyusun karya tulis bisa melatih kamu untuk berpikir lebih kritis. Apalagi, potensimu sebagai mahasiswa bisa makin berkembang kalau didukung dengan lingkungan kampus yang suportif. 

 

Buat yang masih bingung cari kampus berkualitas, Cakrawala University hadir dengan pembelajaran yang up-to-date karena menggunakan kurikulum berbasis industri dan bisa belajar langsung dengan dosen praktisi berpengalaman. 

 

Selain itu, tersedia Program 1 Tahun Fokus yang bikin mahasiswa bisa mendalami teori selama 3 tahun + 1 tahun terakhir mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra. 

 

Setelah lulus, peluang untuk berkarier pun sudah menanti lewat Program Penyaluran Kerja yang sudah terhubung dengan 840+ mitra

 

Menarik banget, kan? Yuk, segera daftar Cakrawala University atau lakukan konsultasi secara gratis di sini

Banner Picture

Kategori:

Kosakata Kampus

Cakrawala

Share

Penulis

Alifia Kamila

Alifia adalah seorang lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang menaruh minat mendalam di bidang kepenulisan. Sebagai SEO Content Writer Cakrawala University, Alifia menulis berbagai konten berkaitan dengan pendidikan, karier, dan pengembangan diri.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.