Kamu lagi cari tahu apa saja mapel pendukung untuk masuk jurusan DKV? Di artikel ini bakal dibahas lengkap mulai dari mata pelajaran pendukung DKV di SNBP, daftar mata kuliah, sampai hal-hal yang perlu kamu siapkan. Yuk, simak sampai selesai, ya!
Key Takeaways
- Mata pelajaran pendukung jurusan DKV tidak hanya terbatas pada Seni Budaya, tetapi juga mencakup Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Sosiologi.
- Selain menguasai mapel pendukung, calon mahasiswa DKV juga perlu menyiapkan portofolio, keterampilan visual, kreativitas, serta kemauan belajar dan beradaptasi dengan tantangan desain.
- Secara umum, jurusan DKV mempelajari berbagai aspek komunikasi visual, mulai dari dasar seni rupa, tipografi, ilustrasi, hingga desain multimedia dan penggunaan software desain profesional.
Apa Mapel Pendukung Jurusan DKV?
Mata pelajaran pendukung jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) umumnya nggak hanya yang berkutat pada seni, tapi juga berkaitan dengan kemampuan berbahasa, logika, dan analisis.
Nah, kalau kamu ingin masuk jurusan DKV lewat jalur SNBP, ini dia daftar mapel pendukung DKV yang perlu kamu perhatikan.
1. Seni Budaya
Mata pelajaran Seni Budaya membekali kamu dengan dasar-dasar seni rupa, desain, dan cara mengekspresikan ide secara visual. Pengetahuan ini sangat penting sebagai fondasi awal sebelum mendalami materi di jurusan DKV.
Nilai yang baik di mapel ini bisa menunjukkan minat dan kemampuan kamu dalam bidang seni. Selain itu, Seni Budaya sendiri juga masuk dalam daftar mapel pendukung jurusan DKV di SNBP, baik di Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013.
2. Matematika
Meskipun jurusan DKV identik dengan kreativitas, beberapa mata kuliah seperti tipografi, perspektif, dan komposisi tetap memerlukan logika dan perhitungan yang akurat. Di sinilah peran Matematika dibutuhkan, terutama yang berkaitan dengan proporsi dan geometri.
Kemampuan berhitung yang baik akan membantu kamu memahami aspek teknis dalam desain visual. Karena itu, Matematika juga termasuk mapel pendukung DKV di jalur SNBP, sesuai kurikulum yang berlaku saat ini.
3. Bahasa Indonesia
Kemampuan menyampaikan ide secara jelas, baik lisan maupun tulisan, sangat penting dalam dunia desain komunikasi visual. Bahasa Indonesia membantumu memahami struktur narasi, ekspresi bahasa, hingga cara menjelaskan konsep desain secara tepat.
Mapel ini juga mendukung kamu dalam menulis naskah, membuat deskripsi karya, dan membangun komunikasi visual yang bermakna. Karena itu, Bahasa Indonesia jadi salah satu mata pelajaran yang relevan untuk mendukung jurusan DKV, terutama di Kurikulum 2013.
4. Bahasa Inggris
Selain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris juga berperan penting dalam mendukung kuliah di jurusan DKV. Bahasa ini memudahkan kamu mengakses referensi desain, tren global, dan berbagai sumber literatur internasional yang banyak digunakan di bidang kreatif.
Banyak tutorial, jurnal, dan inspirasi desain berasal dari luar negeri, sehingga skill bahasa Inggris akan sangat membantu. Apalagi kalau kamu ingin mengikuti perkembangan industri kreatif dunia atau menjalin komunikasi dengan komunitas internasional.
5. Sosiologi
Sosiologi mungkin bukan mapel utama, tapi pemahaman tentang perilaku sosial dan budaya bisa bantu mahasiswa DKV menciptakan karya yang lebih kontekstual. Desain yang efektif sering kali lahir dari pemahaman mendalam tentang audiens dan kondisi sosial di sekitar.
Lewat Sosiologi, kamu bisa belajar bagaimana masyarakat berpikir, berperilaku, dan berekspresi. Pengetahuan ini berguna banget saat merancang desain yang relevan, bermakna, dan sesuai dengan latar budaya tertentu.
Baca Juga: 10 Universitas yang Buka Jurusan DKV Terbaik di Indonesia
Apa Saja Mata Kuliah yang Dipelajari di Jurusan DKV?
Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) biasanya menawarkan berbagai mata kuliah yang mendukung kemampuan kreatif dan analitis dalam menyampaikan pesan secara visual. Berikut beberapa mata kuliah DKV yang biasanya dipelajari di bangku kuliah:
- Dasar Seni Rupa dan Desain: Mempelajari prinsip dasar seperti warna, komposisi, dan bentuk yang menjadi fondasi dalam menciptakan karya visual.
- Tipografi: Mempelajari karakter huruf dan cara mengatur teks agar mendukung pesan visual secara efektif.
- Ilustrasi: Mempelajari teknik menggambar manual dan digital untuk mengomunikasikan ide melalui gambar.
- Fotografi: Mempelajari teknik pengambilan gambar, pencahayaan, dan komposisi visual untuk kebutuhan desain.
- Komputer Grafis: Mempelajari penggunaan software desain seperti Adobe Illustrator dan Photoshop untuk membuat elemen visual.
- Komunikasi Visual: Mempelajari cara menyampaikan pesan melalui simbol, gambar, dan elemen visual lainnya agar tepat sasaran.
- Desain Multimedia: Mempelajari perancangan visual interaktif seperti website, aplikasi, dan media digital lainnya.
Apa yang Dibutuhkan untuk Masuk Jurusan DKV?
Sumber: Freepik
Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) tidak hanya membutuhkan kreativitas, tetapi juga kesiapan dalam menghadapi berbagai tantangan teknis dan konseptual dalam dunia desain.
Untuk itu, ini dia beberapa hal yang perlu kamu persiapkan sebelum masuk ke jurusan DKV:
- Nilai Mapel Pendukung: Kamu perlu meningkatkan performa nilai di mata pelajaran seperti Seni Budaya, Matematika, Bahasa (Indonesia dan Inggris), serta Sosiologi jika ingin masuk jurusan DKV lewat jalur SNBP.
- Minat dan kemampuan menggambar: Meskipun nggak harus jago, punya minat kuat dan dasar menggambar akan sangat membantu dalam mengkomunikasikan ide secara visual.
- Kreativitas dan imajinasi: DKV menuntut kamu untuk bisa menghasilkan gagasan visual yang segar, unik, dan original.
- Pemahaman dasar desain: Penting untuk memahami elemen visual seperti komposisi, warna, bentuk, dan tipografi sejak awal.
- Kemampuan komunikasi visual: Mahasiswa DKV harus bisa menyampaikan pesan secara efektif lewat karya desain yang dibuat.
- Portofolio karya: Kumpulan karya terbaik—baik manual maupun digital—jadi salah satu modal penting untuk menunjukkan kemampuan dan minat kamu.
- Penguasaan software desain: Familiar dengan perangkat lunak seperti Adobe Illustrator, Photoshop, atau CorelDRAW bisa jadi nilai tambah yang signifikan.
- Manajemen waktu dan mental siap belajar: Tugas di DKV sering menantang dan butuh waktu pengerjaan yang panjang, jadi penting punya disiplin dan rasa ingin tahu tinggi.
- Memilih kampus yang tepat: Setiap kampus memiliki kurikulum dan fokus yang berbeda, jadi penting untuk mencari kampus yang sesuai dengan minat dan tujuan.
Baca Juga: Apakah Jurusan DKV Menjanjikan? Ini Faktanya!
Apakah Anak IPA Bisa Masuk Jurusan DKV?
Anak IPA, IPS, maupun jurusan lainnya sama-sama punya peluang untuk masuk ke jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Selama memiliki minat dan kemampuan dasar di bidang seni visual, latar belakang jurusan bukanlah halangan.
Meskipun anak IPA cenderung akrab dengan ilmu eksakta, kemampuan berpikir logis dan terstruktur justru bisa jadi keunggulan tersendiri dalam proses desain. Dengan bekal yang tepat, lulusan apapun bahkan bisa berkembang dan berkarier di dunia kreatif.
Apakah Jurusan DKV Harus Bisa Menggambar?
Kemampuan menggambar memang menjadi nilai tambah saat masuk jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), tetapi bukan syarat mutlak. Yang jauh lebih penting adalah minat terhadap dunia visual serta kemauan untuk belajar dan berkembang secara konsisten.
Di DKV, menggambar hanyalah salah satu bagian dari proses kreatif, mulai dari merancang ide hingga menyampaikan pesan visual yang efektif. Selain itu, mahasiswa juga akan belajar menggunakan perangkat lunak desain dan mengasah skill berpikir visual selama kuliah.
Apakah Jurusan DKV Ada Matematika?
Berbeda dengan jurusan teknik atau sains, jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) tidak mewajibkan mahasiswa untuk belajar matematika secara mendalam. Kurikulum DKV lebih menekankan pada aspek visual, estetika, dan pesan komunikasi daripada rumus angka.
Meski begitu, dalam beberapa mata kuliah desain, kamu mungkin akan menjumpai sedikit perhitungan—misalnya untuk mengatur proporsi atau skala layout. Tapi tenang, perhitungan ini tergolong ringan dan lebih ke arah logika desain, bukan matematika murni.
Baca Juga: Apakah Jurusan DKV Susah? Ini Jawabannya!
FAQ
1. Apa keunggulan jurusan DKV?
Jurusan DKV unggul dalam mengembangkan kreativitas, memahami psikologi audiens, dan mengikuti tren desain. Lulusannya juga punya peluang kerja luas di bidang media, periklanan, animasi, hingga industri kreatif.
2. Apakah mahasiswa DKV harus punya laptop?
Mahasiswa DKV sangat disarankan punya laptop dengan spesifikasi yang cukup untuk menjalankan software desain. Laptop ini penting untuk menyelesaikan tugas-tugas digital yang tidak bisa dilakukan secara manual.
3. Apa saja alat yang dibutuhkan mahasiswa jurusan DKV?
Beberapa alat yang dibutuhkan antara lain pensil, drawing pen, sketchbook, cutter, penggaris, cutting mat, dan drawing bag. Selain itu, mahasiswa juga memerlukan laptop dan software desain untuk pengerjaan tugas digital.
Raih Kuliah Jurusan Impianmu di Universitas Cakrawala!
Itulah penjelasan seputar mapel pendukung untuk masuk jurusan DKV yang bisa mulai kamu persiapkan dari sekarang.
Tapi ingat, yang nggak kalah penting pastikan kamu juga memilih tempat kuliah yang mampu membentuk kemampuan desainmu dari dasar, sekaligus relevan dengan kebutuhan industri kreatif saat ini.
Seperti di Universitas Cakrawala, yang punya kurikulum berbasis industri dan diajarkan langsung oleh dosen praktisi berpengalaman di bidang desain, komunikasi visual, dan industri kreatif. Kamu nggak cuma belajar teori, tapi juga langsung praktik sesuai standar dunia kerja.
Di sini juga ada Program 1 Tahun Fokus, yaitu 3 tahun kuliah + 1 tahun magang atau proyek nyata bersama perusahaan mitra—biar kamu lulus dengan portofolio dan pengalaman kerja yang siap pakai.
Soal karier setelah lulus? Tenang, ada Program Penyaluran Kerja ke 840+ perusahaan mitra yang siap bantu kamu mulai langkah pertama di industri kreatif. Menarik banget, kan?
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan impian kuliah jurusan DKV-mu bareng Universitas Cakrawala! Daftar atau konsultasi gratis di sini, ya!