Bayangin kamu bisa bantu orang menyelesaikan masalah tanpa harus berdebat emosional, tapi lewat logika, aturan, dan rasa keadilan. Itulah serunya belajar Hukum Perdata, bagian dari Ilmu Hukum yang mengatur berbagai hal yang dekat banget sama kehidupan kita, kayak perjanjian, warisan, atau tanggung jawab dalam kontrak kerja.
Di jurusan Ilmu Hukum Universitas Cakrawala, belajar hukum nggak cuma duduk di kelas dan hafalin pasal. Lewat kurikulum berbasis industri, kamu udah dibekali pengalaman dan cara berpikir seperti profesional hukum sesungguhnya.
Simak selengkapnya tentang Jurusan Hukum Perdata dan peluang kariernya di bawah ini!
Key Takeaways
- Hukum Perdata adalah fondasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Bidang ini membahas hal yang dekat dengan kita seperti perjanjian, warisan, dan tanggung jawab antarindividu.
- Lulusan Hukum Perdata memiliki prospek karier luas, mulai dari advokat, legal officer, hingga notaris dan hakim. Dengan keterampilan analisis hukum dan etika profesional yang kuat, lulusan siap bersaing di dunia kerja modern.
- Ilmu Hukum Universitas Cakrawala membekali mahasiswa dengan pengalaman nyata melalui Kurikulum Berbasis Industri, magang sejak semester pertama, serta bimbingan dari dosen praktisi hukum. Semua dirancang agar mahasiswa siap kerja begitu lulus.
Apa Itu Jurusan Hukum Perdata?
Hukum perdata adalah bagian dari sistem hukum Indonesia yang mengatur hubungan antara individu, misalnya soal perjanjian, jual beli, sewa-menyewa, perkawinan, dan warisan.
Dasar utama bidang ini ada di Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), atau yang sering disebut Burgerlijk Wetboek, yang jadi acuan banyak kasus hukum di Indonesia. Lewat KUHPerdata, kita bisa memahami bagaimana hak dan kewajiban seseorang diatur secara adil dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Bedanya dengan Hukum Pidana, Hukum Perdata lebih fokus ke penyelesaian sengketa antar-individu atau badan hukum tanpa harus melibatkan hukuman penjara. Misalnya, ketika ada perselisihan kontrak antara dua perusahaan, penyelesaiannya dilakukan lewat jalur perdata, bukan pidana.
Di jurusan Ilmu Hukum Universitas Cakrawala, kamu akan mempelajari dasar-dasar hukum secara umum di awal perkuliahan, sebelum memilih peminatan yang sesuai dengan minat dan tujuan karier, termasuk peminatan Hukum Perdata.
Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori dan pasal-pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), tetapi juga belajar bagaimana menerapkannya dalam situasi nyata.
Apa yang Dipelajari di Jurusan Hukum Perdata?
Melalui kombinasi antara pembelajaran di kelas, studi kasus, dan praktik langsung, kamu akan memahami bagaimana hukum bekerja dalam berbagai situasi, mulai dari urusan perjanjian bisnis, hak milik, sampai penyelesaian sengketa perdata.
Inilah beberapa detail mata kuliah yang dipelajari di jurusan ini:
1. Hukum Perikatan
Mahasiswa akan belajar tentang hubungan hukum antara dua pihak yang saling terikat dalam perjanjian. Mata kuliah ini menjadi fondasi penting dalam hukum perdata, karena hampir semua aktivitas hukum bermula dari perikatan.
Beberapa materi penting yang dipelajari antara lain:
- Pengertian dan unsur perikatan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
- Jenis-jenis perjanjian seperti jual beli, pinjam-meminjam, dan kerja sama bisnis.
- Akibat hukum jika salah satu pihak tidak memenuhi kewajiban kontrak.
2. Hukum Keluarga
Mata kuliah ini membahas hubungan hukum dalam keluarga, termasuk perkawinan, perceraian, pengangkatan anak, dan hak asuh. Mahasiswa akan memahami bagaimana hukum adat, agama, dan nasional berjalan berdampingan di Indonesia.
Beberapa materi penting yang dipelajari antara lain:
- Ketentuan dalam Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974.
- Peran Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri dalam perkara keluarga.
- Dampak hukum terhadap status anak dan harta bersama.
Pembelajaran juga sering dikaitkan dengan studi kasus putusan pengadilan dan regulasi dari Kementerian Agama (Kemenag RI).
3. Hukum Waris
Di mata kuliah ini, kamu mempelajari bagaimana pembagian harta peninggalan dilakukan berdasarkan hukum nasional, adat, dan agama.
Beberapa materi penting yang dipelajari antara lain:
- Prinsip pewarisan dalam KUHPerdata dan perbandingannya dengan hukum Islam.
- Penentuan ahli waris dan besaran bagian yang diterima.
- Pengesahan akta waris melalui Kantor Notaris & PPAT.
Pembahasan sering mengacu pada putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) untuk memahami bagaimana teori waris diterapkan dalam praktik.
Baca juga: Apakah Jurusan Hukum Sulit Dapat Kerja? Temukan Jawabannya!
4. Hukum Perusahaan
Kamu akan belajar bagaimana mendirikan dan mengelola badan usaha dari sisi hukum. Fokusnya adalah memahami tanggung jawab hukum pemilik, pengurus, dan pihak ketiga.
Beberapa materi penting yang dipelajari antara lain:
- Pendirian dan pengesahan badan hukum berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU No. 40 Tahun 2007).
- Struktur organisasi dan tanggung jawab direksi serta komisaris.
- Regulasi bisnis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
5. Hukum Benda
Mata kuliah ini mengulas tentang hak kepemilikan dan penguasaan atas benda bergerak maupun tidak bergerak.
Beberapa materi penting yang dipelajari antara lain:
- Hak milik, hak guna bangunan, dan hak pakai menurut Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA).
- Prinsip jual beli, hibah, dan gadai.
- Perlindungan hukum bagi pemilik sah dan penyelesaian sengketa tanah.
Materi ini juga mengacu pada peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).
6. Praktik Peradilan Perdata
Mata kuliah ini melatih mahasiswa memahami proses penyelesaian sengketa di pengadilan. Tujuannya agar kamu mampu menerapkan teori hukum dalam konteks nyata.
Beberapa materi penting yang dipelajari antara lain:
- Proses penyusunan gugatan perdata dan tata cara persidangan.
- Tahapan pembuktian, pemeriksaan saksi, dan putusan hakim.
- Peran pengacara, panitera, dan hakim dalam sistem peradilan Indonesia.
Biasanya mahasiswa diberi berkesempatan mengikuti simulasi persidangan (moot court) yang dibimbing oleh praktisi dari Mahkamah Agung RI dan anggota Asosiasi Pengajar Hukum Perdata Indonesia (APHPI).
Skill dan Kompetensi yang Dibutuhkan di Jurusan Hukum Perdata
Kurikulum Ilmu Hukum Universitas Cakrawala dirancang berbasis industri, supaya mahasiswa punya kemampuan yang langsung bisa diterapkan di dunia kerja.
Kemampuan ini terbagi dua: hard skills dan soft skills.
Hard Skills di Bidang Hukum
- Analisis Hukum (Legal Analysis): Belajar membaca dan menafsirkan pasal dalam KUHPerdata, UU Tipikor, hingga UU Perlindungan Data Pribadi (PDP). Diperlukan di lembaga seperti Mahkamah Konstitusi (MK) dan Kemenkumham.
- Legal Drafting (Penyusunan Dokumen Hukum): Melatih penyusunan dokumen seperti kontrak dan gugatan perdata. Dibutuhkan di firma hukum seperti Lubis, Santosa & Maramis serta korporasi besar seperti Pertamina dan Tokopedia.
- Negosiasi dan Legal Compliance: Mengasah kemampuan bernegosiasi dan memastikan kepatuhan hukum perusahaan. Relevan di lembaga seperti OJK, KPK, dan Bappebti atau posisi Compliance Officer di Bank Mandiri dan EY Indonesia.
- Riset Hukum dan Studi Kasus (Legal Research & Case Study): Menganalisis putusan dari Mahkamah Agung RI dan MK untuk memahami praktik hukum nyata. Dibutuhkan di lembaga riset seperti BRIN dan BPHN.
Soft Skills untuk Dunia Kerja Hukum
- Berpikir Kritis dan Analitis: Melihat persoalan hukum dari berbagai sudut pandang untuk menemukan solusi yang adil.
- Kemampuan Argumentasi dan Advokasi: Menyusun argumen kuat dan meyakinkan dalam forum hukum atau simulasi sidang.
- Komunikasi Profesional: Menulis dan berbicara dengan bahasa hukum yang jelas, sopan, dan efektif saat menghadapi klien atau rekan kerja.
- Kepemimpinan dan Kerja Tim: Melatih koordinasi dan pengambilan keputusan strategis dalam proyek hukum dan kegiatan moot court.
- Etika Profesi Hukum: Menanamkan integritas dan tanggung jawab sesuai standar Kejaksaan RI, KPK, dan Dewan Kehormatan Advokat Indonesia (DKAI).
Prospek Kerja Lulusan Hukum Perdata
Sumber: Freepik
Lulusan Hukum Perdata punya peluang karier yang luas di berbagai sektor. Berikut beberapa profesi populer yang bisa kamu pilih:
1. Legal Officer / Corporate Legal
Lulusan Hukum Perdata banyak dibutuhkan sebagai Legal Officer di perusahaan besar. Tugasnya meliputi:
- Menyusun dan meninjau kontrak kerja sama
- Mengurus perizinan dan dokumen hukum perusahaan
- Menjamin aktivitas bisnis sesuai peraturan dari lembaga seperti OJK atau Kemenkumham
Peran ini penting di berbagai industri, seperti perbankan (BCA, CIMB Niaga), energi (MedcoEnergi), atau e-commerce (Blibli).
Berdasarkan data Glassdoor, gaji Legal Officer di Jakarta berkisar antara Rp6,3 juta – Rp13,3 juta per bulan, tergantung pengalaman dan skala perusahaan.
2. Associate Lawyer / Pengacara
Bagi kamu yang suka berdebat dan menegakkan keadilan, profesi pengacara bisa jadi pilihan ideal. Tugasnya mencakup:
- Memberikan pendampingan hukum kepada klien
- Menyusun dokumen gugatan atau kontrak
- Menghadiri persidangan dan mewakili klien di pengadilan
Banyak lulusan Hukum Perdata bekerja di firma hukum seperti ABNR Counsellors at Law, Dentons HPRP, atau Umbra Strategic Legal Solutions.
Menurut Glassdoor, gaji Associate Lawyer di Indonesia adalah Rp6,8 juta sampai Rp17,2 juta per bulan, dan bisa meningkat signifikan seiring pengalaman.
3. Notaris / PPAT
Setelah melanjutkan pendidikan profesi, kamu bisa menjadi Notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
Tugas utamanya adalah:
- Membuat dan mengesahkan akta perjanjian, jual beli, atau pendirian perusahaan
- Mengatur transaksi dan legalitas properti
- Menjamin keabsahan dokumen hukum perdata
Profesi ini banyak dibutuhkan di sektor properti dan hukum bisnis, seperti di Sinarmas Land, Agung Podomoro Group, dan Intiland Development.
Penghasilan notaris di Jakarta bisa mencapai Rp10 juta – Rp25 juta per bulan, tergantung pengalaman dan jumlah akta yang ditangani.
4. Legal Consultant / Legal Advisor
Sebagai Legal Consultant, kamu akan memberikan solusi hukum bagi perusahaan atau lembaga publik. Tugasnya antara lain:
- Menganalisis risiko hukum dari kebijakan atau transaksi
- Memberikan rekomendasi legal dalam proyek bisnis atau pemerintahan
- Melakukan audit kepatuhan hukum
Profesi ini banyak dibutuhkan di perusahaan konsultan dan lembaga internasional seperti PwC Legal Indonesia, KPMG Indonesia, dan UNDP Indonesia.
Data dari Glassdoor mengungkapkan, rata-rata gaji Legal Consultant di Jakarta sekitar Rp7 juta sampai Rp14,2 juta per bulan.
5. Hakim / Jaksa / Panitera
Bagi yang tertarik berkarier di lembaga negara, lulusan Hukum Perdata juga bisa menjadi hakim, jaksa, atau panitera. Tanggung jawabnya meliputi:
- Menegakkan hukum dan memutus perkara secara adil
- Menangani berkas perkara perdata dan pidana
- Memberikan tuntutan atau keputusan sesuai undang-undang
Profesi ini tersedia di lembaga seperti Mahkamah Agung (MA RI), Kejaksaan Agung RI, dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Gaji awal hakim dan jaksa berkisar antara Rp6 juta – Rp10 juta per bulan, belum termasuk tunjangan jabatan dan kinerja.
6. Legal & Compliance Specialist
Profesi ini fokus pada pengawasan aktivitas hukum di perusahaan agar sesuai regulasi pemerintah. Tugas utamanya adalah:
- Mengidentifikasi risiko hukum dan membuat kebijakan pencegahan
- Berkoordinasi dengan lembaga pengawas seperti OJK dan Bappebti
- Menyusun laporan kepatuhan perusahaan
Profesi ini banyak ditemukan di sektor finansial seperti Danamon, Citi Indonesia, atau BNI Sekuritas.
Berdasarkan Glassdoor, gaji rata-rata Compliance Officer di Jakarta mencapai Rp5,7 juta – Rp10,2 juta per bulan, dengan peluang naik cepat untuk posisi senior.
Baca juga: 10 Beasiswa Jurusan Hukum dan Persyaratannya
FAQ
1. Apa bedanya jurusan Hukum Perdata dan Hukum Pidana?
Perbedaan utamanya ada pada jenis hubungan hukum yang diatur.
- Hukum Perdata berfokus pada hubungan antarindividu atau badan hukum, misalnya urusan perjanjian, jual beli, warisan, dan tanggung jawab kontrak. Dasar hukumnya tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).
- Hukum Pidana mengatur pelanggaran terhadap kepentingan umum atau negara, seperti pencurian, korupsi, dan kekerasan. Dasarnya ada di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Jadi, kalau Hukum Perdata menyelesaikan masalah antar-orang, Hukum Pidana menindak pelanggaran terhadap hukum publik.
2. Apakah lulusan Hukum Perdata bisa menjadi Notaris?
Bisa. Setelah lulus S1 Hukum, kamu perlu melanjutkan ke program Magister Kenotariatan (M.Kn) dan memenuhi persyaratan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).
Setelah menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan izin praktik, kamu bisa menjalankan profesi sebagai Notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
Di Universitas Cakrawala, mahasiswa hukum sudah dibekali dasar-dasar hukum perdata dan hukum benda yang menjadi pondasi penting dalam profesi kenotariatan.
3. Apakah kuliah Hukum Perdata sulit?
Kuliah di jurusan ini menantang tapi bukan berarti sulit. Kamu akan banyak belajar membaca kasus, menafsirkan pasal, dan berpikir logis.
Di Universitas Cakrawala, pembelajaran disusun dengan Kurikulum Berbasis Industri, sehingga materi hukum disampaikan dengan cara yang lebih aplikatif dan mudah dipahami. Mahasiswa juga mendapatkan kesempatan magang sejak semester pertama, jadi proses belajarnya nggak cuma teori tapi juga praktik langsung di dunia hukum.
Wujudkan Mimpimu Jadi Ahli Hukum Bersama Universitas Cakrawala!
Buat kamu yang tertarik pada dunia hukum, suka berpikir kritis, dan ingin berperan nyata dalam menegakkan keadilan, jurusan Hukum Perdata bisa jadi langkah awal yang tepat. Setelah memahami apa saja yang dipelajari dan prospek kariernya, langkah terpenting adalah memilih kampus yang bukan hanya kuat di teori, tapi juga memberikan pengalaman praktik langsung di dunia hukum.
Di Ilmu Hukum Universitas Cakrawala, setiap program dirancang agar sejalan dengan kebutuhan industri hukum masa kini. Mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk langsung terjun ke lapangan lewat kegiatan berbasis praktik dan kolaborasi dengan mitra industri.
Beberapa alasan kenapa kuliah di Universitas Cakrawala bikin kamu siap kerja setelah lulus:
- Program Penyaluran Kerja: Universitas Cakrawala punya pusat karier aktif dan jaringan lebih dari 840 perusahaan mitra di berbagai bidang yang siap menampung lulusan terbaik.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa Ilmu Hukum langsung bisa magang di lembaga hukum, pengadilan, atau firma hukum sejak awal kuliah. Pengalaman ini bantu kamu membangun portofolio dan koneksi profesional sejak dini.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi kuliah selalu diperbarui mengikuti perkembangan dunia hukum dan kebutuhan pasar tenaga kerja.
- Dosen Praktisi Berpengalaman: Kamu akan belajar langsung dari para profesional yang sudah berpengalaman lama di bidangnya.
Yuk, mulai langkahmu sekarang! Konsultasikan jurusan impianmu atau langsung daftar untuk mewujudkan karier cemerlang di dunia hukum.