Jaksa merupakan profesi di bidang hukum yang bertugas menangani proses penuntutan dalam sistem peradilan pidana. Penasaran dengan tugas, syarat, gaji, jurusan kuliah, dan perbedaan jaksa dengan profesi hukum lainnya? Yuk, temukan jawabannya di artikel ini!
Key Takeaways
- Jaksa adalah pejabat fungsional di bidang hukum yang mewakili negara sebagai penuntut umum dalam perkara pidana.
- Tugas jaksa meliputi penuntutan, pelaksanaan putusan pengadilan, penyidikan khusus, hingga mewakili negara dalam perkara perdata dan tata usaha negara.
- Gaji pokok jaksa PNS berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 5,9 juta per bulan, belum termasuk berbagai tunjangan tambahan.
Siapa Itu Jaksa?
Jaksa adalah pejabat fungsional di bidang hukum yang bertugas menyampaikan dakwaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana. Dalam hal ini, jaksa mewakili negara sebagai penuntut umum dalam proses pengadilan.
Selain itu, jaksa juga menjalankan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Secara umum, jaksa merupakan salah satu pihak penting dalam sistem peradilan pidana di Indonesia.
Apa Tugas Utama Jaksa?
Selain bertindak sebagai penuntut umum, jaksa juga memiliki peran penting dalam berbagai bidang hukum, termasuk perdata, tata usaha negara, serta ketertiban dan ketentraman umum. Secara lebih rinci, berikut tugas dan wewenang jaksa yang perlu kamu ketahui:
- Melakukan penuntutan: Jaksa memiliki kewenangan untuk menuntut seseorang di pengadilan atas nama negara dalam perkara pidana.
- Melaksanakan putusan pengadilan: Jaksa bertugas menjalankan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, termasuk pidana bersyarat, pengawasan, dan lepas bersyarat.
- Melakukan penyidikan: Jaksa dapat menyidik tindak pidana tertentu seperti korupsi, narkotika, dan kejahatan yang diatur dalam undang-undang khusus.
- Melengkapi berkas perkara: Jaksa dapat melakukan pemeriksaan tambahan untuk menyempurnakan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke pengadilan.
- Bertindak sebagai kuasa hukum negara: Jaksa bisa mewakili negara atau pemerintah dalam perkara perdata dan tata usaha negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan.
- Memberikan bantuan dan pertimbangan hukum: Jaksa dapat memberikan bantuan hukum serta pendapat atau tindakan hukum lain dalam urusan perdata dan tata usaha negara.
- Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat: Jaksa turut menyelenggarakan kegiatan edukatif guna membangun pemahaman hukum di kalangan masyarakat.
- Melakukan pengawasan sosial: Jaksa mengawasi peredaran barang cetakan, aliran kepercayaan yang menyimpang, dan potensi penyalahgunaan agama.
- Menjalankan fungsi intelijen hukum: Jaksa berwenang melakukan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan dalam rangka penegakan hukum.
Baca Juga: Jurusan Ilmu Hukum: Info Kuliah dan Prospek Kerjanya
Apa Saja Syarat Menjadi Jaksa?
Untuk menjadi seorang jaksa, ada sejumlah kualifikasi yang ditetapkan secara resmi oleh negara dan diatur dalam pasal 11 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia. Nah, berikut daftar syarat menjadi jaksa di Indonesia:
- Merupakan warga negara Indonesia (WNI)
- Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Telah menyelesaikan pendidikan hukum dan memiliki ijazah minimal sarjana hukum
- Berusia paling rendah 23 (dua puluh tiga) tahun dan paling tinggi 30 (tiga puluh) tahun
- Sehat jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas di bidang hukum
- Memiliki integritas pribadi, berwibawa, jujur, adil, serta tidak pernah melakukan perbuatan tercela
- Sudah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebelum diangkat menjadi jaksa
- Lulus pendidikan dan pelatihan pembentukan Jaksa
Apa Saja Jenis Jaksa?
Sumber: Freepik
Dalam sistem peradilan Indonesia, jaksa memiliki berbagai peran dan fungsi yang dibagi ke dalam beberapa jenis, sesuai dengan tugas dan wewenangnya masing-masing. Supaya lebih jelas, ini dia penjelasan mengenai jenis-jenis jaksa yang umum dikenal:
- Jaksa Penyelidik: Bertugas melakukan penyelidikan awal untuk mengumpulkan informasi dan bukti sebelum sebuah kasus masuk ke tahap penyidikan.
- Jaksa Penyidik: Melakukan penyidikan lanjutan terhadap tindak pidana, termasuk pemeriksaan saksi, penggeledahan, dan penyitaan barang bukti.
- Jaksa Penuntut Umum (JPU): Mengajukan tuntutan pidana di pengadilan dan mewakili kepentingan umum dalam proses persidangan.
- Jaksa Eksekutor: Menjalankan putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap, seperti eksekusi hukuman atau penyitaan.
- Jaksa Pengacara Negara: Mewakili negara dalam perkara perdata dan tata usaha negara serta memberikan pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah.
Berapa Gaji Jaksa?
Gaji jaksa di Indonesia ditentukan berdasarkan golongan, masa kerja, dan jabatan yang dimiliki. Untuk gaji pokok, jaksa yang berstatus PNS menerima mulai dari sekitar Rp 1.560.800 hingga Rp 5.901.200 per bulan sesuai dengan golongan dan tingkatannya.
Selain itu, jaksa juga mendapatkan berbagai tunjangan, seperti tunjangan kinerja, tunjangan risiko, serta tunjangan jabatan yang besarannya berbeda tergantung kelas jabatan. Komponen ini membuat total penghasilan jaksa bisa lebih tinggi dari gaji pokoknya saja.
Jaksa Harus Lulusan Apa?
Untuk menjadi jaksa, seseorang harus memiliki ijazah Sarjana Hukum (S1) dari perguruan tinggi yang telah terakreditasi. Ini merupakan syarat dasar yang wajib dipenuhi sebelum mengikuti tahapan rekrutmen selanjutnya.
Setelah menyelesaikan S1, calon jaksa juga harus lulus pendidikan dan pelatihan pembentukan jaksa yang diselenggarakan oleh Kejaksaan. Program ini untuk membekali peserta dengan kompetensi hukum dan skill praktis yang dibutuhkan dalam tugas nanti.
Baca Juga: Jurusan Hukum Apa Saja? Ini 12 Peminatannya
Apakah Seorang Jaksa Itu PNS?
Pada dasarnya, seorang jaksa memang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan dalam sistem peradilan. Hal ini juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Makanya, untuk menjadi jaksa, seseorang harus terlebih dahulu lulus seleksi CPNS di lingkungan Kejaksaan dan mengikuti pelatihan pembentukan jaksa. Setelah resmi menjadi PNS, barulah ia bisa menjalankan tugas dan wewenang sebagai jaksa.
Apa Perbedaan Antara Jaksa dan Hakim?
Jaksa dan hakim sama-sama berperan penting dalam proses peradilan, tapi keduanya memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Ini dia perbedaan jaksa dan hakim yang perlu kamu ketahui:
Baca juga: Tugas dan Syarat Menjadi Hakim
Siapa yang Lebih Berkuasa, Hakim atau Jaksa?
Secara struktural, tidak ada yang lebih berkuasa antara hakim dan jaksa karena keduanya punya kewenangan yang berbeda. Hakim bertugas memeriksa dan memutus perkara di pengadilan, sedangkan jaksa berwenang dalam penuntutan dan pelaksanaan putusan.
Mereka menjalankan fungsi masing-masing dalam satu sistem peradilan yang saling mendukung. Makanya, kerja sama antara hakim dan jaksa sangat penting untuk menegakkan hukum dan memastikan keadilan berjalan dengan baik.
Apa Beda Jaksa dengan Pengacara?
Jaksa dan pengacara adalah dua profesi hukum yang sama-sama berperan dalam proses peradilan, tapi tugas dan posisinya berbeda. Jaksa bertugas menuntut pelaku tindak pidana atas nama negara, sedangkan pengacara membela hak dan kepentingan klien yang sedang berperkara.
Perbedaan utamanya terletak pada siapa yang mereka wakili dan tujuan akhirnya. Jaksa mewakili negara untuk membuktikan kesalahan terdakwa, sementara pengacara berusaha membela klien agar mendapatkan keadilan atau keringanan hukuman.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang yang Cocok Masuk Jurusan Hukum
FAQ
1. Jaksa harus pintar apa?
Seorang jaksa perlu menguasai ilmu hukum, terutama hukum pidana, acara pidana, dan perundang-undangan. Selain itu, kemampuan analisis, komunikasi hukum, dan penalaran logis juga penting untuk mendukung tugasnya di pengadilan.
2. Berapa tahun sekali jaksa naik pangkat?
Jaksa bisa naik pangkat setiap 3 tahun sekali jika telah memenuhi masa kerja, angka kredit, dan kinerja dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) bernilai baik. Kenaikan pangkat biasanya dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu setiap 1 April dan 1 Oktober.
3. Apakah jaksa bisa melakukan penangkapan?
Secara umum, wewenang penangkapan berada di tangan penyidik kepolisian. Namun dalam kasus tertentu seperti tindak pidana korupsi, jaksa penyidik juga memiliki kewenangan untuk melakukan penangkapan sesuai ketentuan undang-undang.
Tertarik Berkarier Menjadi Jaksa? Persiapkan di Universitas Cakrawala Sekarang!
Nah, itu tadi penjelasan lengkap seputar profesi jaksa, mulai dari tugas, syarat, gaji, hingga perbedaannya dengan profesi hukum lain.
Selain memahami hal-hal di atas, memilih jurusan dan kampus yang tepat juga penting untuk mendukung langkahmu di bidang hukum. Tapi tenang saja, Jurusan Hukum Universitas Cakrawala siap bantu kamu memulai karier sebagai jaksa profesional!
Di sini, mahasiswa akan belajar lewat kurikulum berbasis praktik hukum, mulai dari hukum pidana, hukum acara, hingga praktik peradilan bersama dosen praktisi dan ahli hukum berpengalaman di bidangnya.
Universitas Cakrawala juga punya Program 1 Tahun Fokus, di mana mahasiswa akan magang langsung atau mengerjakan proyek bersama instansi hukum mitra di satu tahun terakhir kuliah.
Tersedia pula Program Penyaluran Kerja dengan 840+ perusahaan dan lembaga mitra yang siap membuka peluang kariermua lebih luas setelah lulus.
Menarik, bukan? Yuk, persiapkan langkahmu jadi jaksa mulai dari sekarang lewat Jurusan Hukum Universitas Cakrawala, dan konsultasikan lebih lanjut di sini!
Referensi