10 Prospek Kerja Lulusan Aktuaria, Nggak Cuma Jadi Aktuaris

10 Prospek Kerja Lulusan Aktuaria, Nggak Cuma Jadi Aktuaris

Finance dan Keuangan
Tayang 20 May 2025
Diperbarui 01 June 2025
Waktu Baca 10 Minutes

Sudah Direview Oleh Dwi Winarno, S.E., M.B.A., CIFM

Ditulis oleh

Alifia Kamila

Kalau ngomongin soal prodi kuliah yang hidden gem, belum lengkap tanpa membahas jurusan Aktuaria. Meski masih terdengar asing bagi sebagian calon mahasiswa, jurusan ini ternyata punya peluang kerja yang menjanjikan, lho!

Menurut Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), hanya ada 817 orang yang mengantongi gelar profesi aktuaris di Indonesia. Padahal, industri asuransi dan keuangan di Indonesia terus berkembang pesat. 

Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa total aset industri asuransi mencapai Rp1,14 triliun per Februari 2025. Artinya, kebutuhan akan profesional di bidang aktuaria pun semakin meningkat. 

Kalau kamu mau tahu lebih lanjut dengan peluang karier lulusan Aktuaria, artikel ini sudah menyiapkan beberapa rekomendasi profesi yang patut dilirik!

Apa Itu Jurusan Aktuaria?

Jurusan Aktuaria adalah program studi yang menggabungkan ilmu matematika, statistika, dan keuangan untuk mengukur dan mengelola risiko di berbagai bidang, terutama di industri keuangan dan asuransi. 

Mahasiswa jurusan ini akan banyak belajar tentang bagaimana menghitung peluang terjadinya suatu peristiwa, seperti kecelakaan, kematian, atau kerugian finansial, serta menghitung dampak finansial dari peristiwa tersebut.

Aktuaris menjadi profesi yang paling banyak dijalani oleh lulusan Aktuaria. Mereka bertugas membuat prediksi untuk perusahaan asuransi, dana pensiun, rumah sakit, hingga lembaga keuangan.

Dengan skill analisis yang tajam, para profesional aktuaris harus bisa membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang tepat berdasarkan catatan keuangan

Ilmu aktuaria banyak dibutuhin di industri besar kayak asuransi, keuangan, bahkan rumah sakit. Soalnya, lulusan Aktuaria dikenal jago bikin strategi biar perusahaan tetap aman meskipun ada risiko.

Bisa dibilang, jurusan ini cocok banget buat kamu yang suka tantangan, angka, berpikir kritis, dan ingin punya karier yang menjanjikan.

10 Prospek Kerja Lulusan Aktuaria

Selain jago menghitung angka, lulusan Aktuaria juga ahli dalam menganalisis risiko dan bikin strategi finansial. Karena keahliannya dibutuhin di berbagai industri, nggak heran kalau prospek kerjanya terbilang luas dan menjanjikan. 

 

Lulusan Aktuaria bisa terjun ke banyak bidang, mulai dari dunia asuransi sampai keuangan dan teknologi. Yuk, intip 10 profesi keren yang bisa kamu incar setelah lulus dari prodi ini!

1. Aktuaris

Rekomendasi pertama yang pasti adalah Aktuaris. Mereka adalah profesional yang menggunakan matematika, statistika, dan teori keuangan untuk memprediksi dan mengelola risiko, khususnya di bidang asuransi, pensiun, dan keuangan. 

Ibaratnya, Aktuaris jadi “otak di balik layar” dalam merancang sistem keuangan yang tahan terhadap kejadian tak terduga, seperti kecelakaan atau krisis ekonomi. Kerja mereka penting banget buat bikin perusahaan tetap aman secara finansial.

Di Indonesia, gaji awal Aktuaris bisa mulai dari Rp8.000.000 - Rp20.000.000 per bulan. Kalau sudah bersertifikasi dan punya pengalaman beberapa tahun, nominal ini bisa naik signifikan bahkan tembus puluhan juta rupiah, lho!

Aktivitas sehari-hari Aktuaris meliputi beberapa hal berikut ini:

  • Mengembangkan model matematika untuk memprediksi risiko keuangan
  • Menganalisis data statistik dan tren historis
  • Memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk keputusan finansial
  • Menyusun laporan risiko yang bisa dipahami oleh manajemen
  • Menyediakan strategi mitigasi risiko jangka panjang

2. Underwriter

Underwriter punya peran untuk menentukan apakah seseorang layak mendapat perlindungan asuransi dan jumlah premi yang harus dibayar. 

Buat mengambil keputusan ini, mereka harus lebih dulu menganalisis profil risiko tiap calon nasabah dan memastikan keputusan yang diambil tetap menguntungkan perusahaan. Profesi ini penting banget, bahkan jadi garda terdepan, di industri asuransi.

Untuk pemula, gaji Underwriter di Indonesia biasanya ada di kisaran Rp5.00.000 juta per bulan. Kalau sudah punya pengalaman atau bekerja di perusahaan asuransi besar, gajinya bisa menyentuh Rp12.000.000 atau lebih.

Dalam kesehariannya, Underwriter akan mengerjakan tugas di bawah ini:

  • Mengevaluasi data medis atau keuangan calon nasabah
  • Menentukan apakah pengajuan asuransi diterima atau ditolak
  • Menghitung jumlah premi berdasarkan analisis risiko
  • Bekerja sama dengan aktuaris dalam menyesuaikan kebijakan risiko
  • Meninjau ulang kasus asuransi kompleks atau spesifik

 

banner finance

3. Analis Risiko (Risk Analyst)

Kamu salah satu orang yang suka berpikir kritis? Analis Risiko bisa jadi karier yang tepat buat kamu!

Mereka bertugas mengidentifikasi potensi kerugian yang bisa dihadapi perusahaan dan menyusun strategi untuk meminimalisirnya. Keahlian yang dimiliki oleh Analis Risiko biasanya banyak dicari di perusahaan besar yang butuh perlindungan ekstra dari risiko bisnis.

Rata-rata pendapatan Risk Analyst berada di angka Rp8.000.000 - Rp15.000.000 per bulan. Di perusahaan multinasional, gaji ini pastinya bisa jauh lebih tinggi.

Tugas yang ditangani Risk Analyst, antara lain:

  • Mengumpulkan data bisnis untuk memetakan risiko
  • Membuat laporan risiko lengkap dengan solusi yang disarankan
  • Mengembangkan kebijakan internal terkait pengelolaan risiko
  • Mengevaluasi efektivitas strategi risiko yang berjalan
  • Bekerja lintas tim untuk meningkatkan sistem keamanan bisnis

4. Data Analyst

Siapa yang nggak tahu profesi Data Analyst? Nggak bisa dipungkiri, posisi ini lagi dibutuhin banget di berbagai perusahaan. Bahkan, U.S. Bureau of Labor Statistics mengungkapkan kalau kebutuhan terhadap Data Analyst meningkat hingga 36 persen!

Data Analyst ibaratnya semacam detektif data yang mengubah data mentah menjadi informasi berharga buat perusahaan. 

Lulusan aktuaria sudah terbiasa mengolah data besar dan kompleks. Makanya, posisi ini bisa jadi alternatif keren selain asuransi. Kehadiran Data Analyst dibutuhkan di hampir semua industri, dari teknologi, perbankan, sampai e-commerce.

Selain peluang yang luas, Data Analyst juga punya gaji yang menggiurkan. Mereka bisa memperoleh pendapatan Rp9.000.000 - Rp21.000.000 per bulan, sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang dimiliki.

Ini dia pekerjaan yang dilakukan Data Analyst sehari-hari:

  • Mengumpulkan dan membersihkan data dari berbagai sumber
  • Menganalisis tren atau pola yang relevan untuk bisnis
  • Membuat dashboard visualisasi untuk membantu pengambilan keputusan
  • Menyajikan insight kepada manajer atau stakeholder
  • Berkolaborasi dengan tim marketing, produk, dan teknologi

5. Konsultan Keuangan

Konsultan keuangan adalah penasihat keuangan profesional yang membantu individu maupun perusahaan mengelola dana, membuat rencana investasi, dan menjaga stabilitas finansial. 

Posisi ini banyak dicari karena keahliannya untuk memberikan insight berdasarkan data dan analisis yang kuat. Nah, lulusan Aktuaria juga bisa menjadi Konsultan Keuangan karena sudah terbiasa mengukur risiko dan nilai uang.

Untuk fresh graduate, penghasilan Konsultan Keuangan biasanya mulai dari Rp4.000.000 - Rp12.000.000 per bulan. Nominal ini masih bisa meningkat hingga puluhan juta kalau kamu punya skill yang mumpuni. 

Dalam pekerjaannya, Konsultan Keuangan akan melakukan beberapa tugas ini:

  • Menganalisis kondisi dan tujuan keuangan klien
  • Memberikan saran terkait investasi, asuransi, atau tabungan
  • Membuat rencana keuangan jangka pendek dan panjang
  • Melacak perkembangan aset dan revisi strategi jika diperlukan
  • Edukasi klien tentang pentingnya manajemen risiko dan pajak

Baca Juga: 10 Jurusan Kuliah untuk Perkantoran dengan Prospek Cerah

6. Perencana Keuangan (Financial Planner)

Perencana Keuangan

Sumber: Freepik

Pekerjaan ini fokus membantu orang atau perusahaan bikin strategi keuangan yang aman dan menguntungkan. Seorang perencana keuangan akan menyusun rencana jangka pendek dan panjang berdasarkan tujuan klien, seperti beli rumah, pensiun dini, atau investasi. 

Dengan kemampuan hitung-hitungan dan analisis risiko, posisi ini bisa jadi jalur karier yang cocok banget buat para lulusan Aktuaria. 

Untuk pemula, penghasilan Perencana Keuangan biasanya ada di kisaran Rp6.000.000 - Rp12.000.000 per bulan. Pendapatan kamu bisa naik drastis seiring bertambahnya klien dan sertifikasi, apalagi kalau buka jasa konsultan sendiri. 

Dalam kesehariannya, Financial Planner bertugas untuk melakukan sejumlah hal di bawah ini:

  • Menyusun rencana keuangan sesuai target dan kondisi klien
  • Memberikan saran investasi, asuransi, dan pengelolaan aset
  • Mengevaluasi portofolio dan menyesuaikan strategi
  • Membantu klien mengatur pengeluaran dan tabungan
  • Memberi edukasi seputar manajemen keuangan yang bijak

7. Analis Investasi (Investment Analyst)

Kalau kamu tertarik dunia pasar modal, saham, dan investasi, posisi ini bisa jadi pilihan seru. Investment Analyst bertugas menilai kinerja keuangan perusahaan dan tren pasar untuk membantu investor membuat keputusan yang tepat. 

Lulusan aktuaria punya bekal kuat di analisis data dan nilai risiko yang bisa jadi senjata utama di bidang ini.

Bisanya, Investment Analyst di Indonesia mengantongi gaji sekitar Rp11.000.000 - Rp18.000.000 per bulan, tergantung keahlian, pengalaman, dan tempat bekerja. 

Ini dia beberapa tugas yang dilakukan Analis Investasi setiap harinya:

  • Meneliti tren pasar dan sektor industri
  • Menyusun laporan analisis untuk rekomendasi investasi
  • Membangun model keuangan untuk memproyeksikan nilai perusahaan
  • Bertemu dengan manajemen perusahaan target investasi
  • Memberi masukan ke manajer portofolio atau investor individu

8. Manajer Risiko Asuransi

Nggak cuma jadi Underwriter atau Aktuaris, kamu juga bisa naik level jadi manajer risiko di perusahaan asuransi. 

Nggak cuma mengidentifikasi risiko, para profesional di bidang ini juga menyusun strategi besar agar risiko tersebut bisa diminimalkan atau dikendalikan. Di posisi ini, kamu harus bisa lihat gambaran besar dan punya pengaruh dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Penghasilan seorang Manajer Risiko umumnya berada di kisaran Rp8.000.000 - Rp18.000.000. Di perusahaan internasional, angka ini bisa jauh lebih besar, terutama kalau kamu punya pengalaman bertahun-tahun dan sertifikasi.

Beberapa tanggung jawab Manajer Risiko Asuransi adalah:

  • Menyusun kebijakan manajemen risiko perusahaan
  • Mengevaluasi laporan risiko dari tim aktuaria atau analis
  • Menentukan skenario mitigasi dan langkah antisipasi
  • Berkoordinasi dengan divisi hukum dan keuangan
  • Mengawasi proses klaim besar atau situasi genting

9. Credit Analyst

Di sektor perbankan, posisi ini penting banget karena mereka menentukan apakah seseorang atau perusahaan layak diberi pinjaman. 

Credit Analyst menganalisis laporan keuangan, histori kredit, dan data lainnya untuk meminimalkan risiko kredit macet. Kenapa lulusan Aktuaria cocok untuk pekerjaan ini? Soalnya, mereka sudah terbiasa dengan analisis data dan penilaian risiko.

Untuk pemula, rata-rata gaji Credit Analyst berkisar Rp7.000.000 per bulan. Sedangkan, posisi senior bisa memperoleh pendapatan hingga Rp17.000.000 per bulan.

Tugas Credit Analyst sehari-hari termasuk di bawah ini:

  • Menilai kelayakan kredit berdasarkan data dan dokumen peminjam
  • Mengembangkan sistem penilaian kredit yang objektif
  • Membuat rekomendasi berdasarkan analisis rasio keuangan
  • Menyusun laporan risiko pinjaman untuk manajemen
  • Melakukan review berkala terhadap portofolio pinjaman

10. Business Intelligence Analyst

Business Intelligence Analyst menjadi referensi pekerjaan terakhir yang nggak kalah menarik. Profesi ini nggak cuma soal angka, tapi juga strategi. 

Secara umum, Business Intelligence Analyst berperan dalam menghubungkan data bisnis dengan strategi perusahaan. 

Mereka biasanya akan menggunakan berbagai tools analisis dan software statistik untuk menyusun laporan, dashboard, atau presentasi data yang mudah dipahami oleh tim manajemen atau klien. 

Kalau soal penghasilan, Business Intelligence Analyst di Indonesia biasanya mendapat gaji Rp9.000.000 - Rp18.000.000 per bulan, tergantung perusahaan dan lokasi kerjanya.

Beberapa hal yang biasanya dikerjakan oleh Business Intelligence Analyst, antara lain:

  • Menganalisis data dari berbagai sumber untuk mencari pola atau tren
  • Membuat laporan visual seperti dashboard untuk mendukung pengambilan keputusan
  • Berkolaborasi dengan tim IT dan bisnis untuk memahami kebutuhan data
  • Mengembangkan model prediksi atau proyeksi berdasarkan data historis
  • Menyajikan insight kepada manajemen dalam bentuk yang mudah dipahami

Baca Juga: 10 Rekomendasi Jurusan dengan Prospek Kerja Bagus untuk Wanita

Raih Profesi Impian Bersama Cakrawala University!

Nah, bisa disimpulkan kalau lulusan Aktuaria sangat dibutuhin di berbagai sektor. Kamu mengincar salah satu pekerjaan yang sudah disebutkan di atas?

 

Langkah awal yang bisa kamu lakukan adalah menguasai pengetahuan dan skill yang dibutuhkan. Apalagi, nggak bisa dipungkiri kalau persaingan kerja juga semakin ketat. 

 

Namun, tenang aja karena Cakrawala University hadir dengan proses pembelajaran yang kurikulumnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri dan bisa belajar langsung dengan dosen praktisi. 

 

Selain itu, Cakrawala University juga punya Program 1 Tahun Fokus. Selain mendalami teori selama 3 tahun, kamu bakal diajak untuk mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra selama 1 tahun terakhir. 

 

Plus, ada pula Program Penyaluran Kerja dengan 840+ mitra yang bikin peluang kerja kamu terbuka makin lebar. 

 

Biar nggak ketinggalan kesempatan ini, segera daftar Cakrawala University dan lakukan konsultasi di sini.

Referensi

  1. Indonesia Cuma Punya 817 Orang Aktuaris [Buka]
  2. OJK Catat Aset Industri Asuransi Capai Rp1.141,71 triliun per Februari 2025 [Buka]
  3. Actuary Salary in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  4. Salary: Underwriter in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  5. Risk Analyst in Indonesia 2025 - Salaries [Buka]
  6. Data Scientist Salary in Jakarta 2025 [Buka]
  7. Data Scientists: Occupational Outlook Handbook [Buka]
  8. Financial Consultant Salary in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  9. Salary: Financial Advisor in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  10. Investment Banking Analyst in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  11. Salary: Risk Management in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  12. Salary: Credit Analyst in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  13. Business Intelligence Analyst in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
Banner Picture

Kategori:

Finance dan Keuangan

Cakrawala

Share

Penulis

Alifia Kamila

Alifia adalah seorang lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang menaruh minat mendalam di bidang kepenulisan. Sebagai SEO Content Writer Cakrawala University, Alifia menulis berbagai konten berkaitan dengan pendidikan, karier, dan pengembangan diri.

Reviewer Expert

Dwi Winarno, S.E., M.B.A., CIFM

Dwi Winarno, S.E., M.B.A., CIFM adalah Kepala Program Studi Finance di Universitas Cakrawala, dengan pengalaman sebagai praktisi penasihat investasi di pasar modal sejak tahun 2017. Beliau menyelesaikan gelar Magister Manajemen (MBA) di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (Ph.D.) di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus pada bidang finance. Dwi Winarno juga telah meraih berbagai prestasi di dunia pasar modal, di antaranya sebagai juara Indosat Stock Trading Competition 2017 dan CIMB ASEAN Stock Challenge 2016.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.