Gelar akademik sering jadi hal penting ketika seseorang memilih jurusan, termasuk untuk kamu yang tertarik masuk Kesehatan Lingkungan. Makanya, penting buat tahu gelar apa yang akan kamu dapatkan setelah lulus dan bagaimana gelar tersebut dipakai di dunia kerja.
Supaya kamu nggak bingung lagi, di artikel ini kita bakal bahas tuntas nama gelarnya, perbedaannya dengan jurusan lain, sampai kompetensi yang wajib dimiliki lulusan. Siap? Yuk lanjut!
Key Takeaways
- Gelar resmi lulusan Kesehatan Lingkungan adalah S.KL (Sarjana Kesehatan Lingkungan), digunakan untuk posisi profesional seperti Sanitarian, EHO, hingga analis lingkungan di instansi pemerintah dan industri.
- Lulusan S.KL memiliki kompetensi teknis yang kuat, mulai dari inspeksi sanitasi, analisis kualitas lingkungan, manajemen limbah, hingga penyusunan laporan teknis sesuai standar Kemenkes, KLHK, dan SNI.
- Universitas Cakrawala siap membawa mahasiswa langsung ke dunia kerja lewat magang sejak semester pertama, kurikulum berbasis industri, dosen praktisi, dan jaringan mitra yang luas untuk mempermudah proses karier setelah lulus.
Apa Nama Gelar untuk Sarjana Kesehatan Lingkungan?
Gelar resmi untuk lulusan Jurusan Kesehatan Lingkungan adalah S.KL, yang merupakan singkatan dari Sarjana Kesehatan Lingkungan. Gelar ini diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan studi S1 Kesehatan Lingkungan sesuai standar KKNI dan ketentuan akademik DIKTI.
Cara Penulisan Gelar yang Benar:
- Format: Nama Lengkap, S.KL
- Contoh: Alya Putri Hapsari, S.KL
Gelar ini digunakan dalam berbagai konteks profesional, seperti ketika melamar pekerjaan, menulis laporan teknis, tanda tangan email, hingga mengurus sertifikasi profesi di bidang kesehatan lingkungan.
Untuk jenjang lain, gelarnya berbeda:
- D3 Kesehatan Lingkungan: A.Md.KL (Ahli Madya Kesehatan Lingkungan)
- D4 / Sarjana Terapan Kesehatan Lingkungan: S.Tr.KL
Intinya, selama yang kamu ambil adalah Program Sarjana (S1) Kesehatan Lingkungan, maka gelar yang kamu dapatkan adalah S.KL.
Apa Perbedaan S.KL dengan S.KM atau S.T. Lingkungan?

Sumber: Freepik
Meskipun ketiganya sama-sama berhubungan dengan kesehatan dan lingkungan, fokus ilmunya sangat berbeda. Ini penting banget dipahami biar kamu nggak salah pilih jurusan.
S.KL (Sarjana Kesehatan Lingkungan)
Gelar ini diberikan untuk lulusan S1 Kesehatan Lingkungan. Fokus utamanya adalah:
- Sanitasi
- Kesehatan lingkungan
- Pengawasan
- Inspeksi
- Pengendalian faktor lingkungan yang memengaruhi kesehatan manusia
Lulusan S.KL biasanya bekerja sebagai Sanitarian, Environmental Health Officer (EHO), staf lingkungan di Puskesmas/RS, hingga pengawas sanitasi di industri.
S.KM (Sarjana Kesehatan Masyarakat)
Gelar ini untuk lulusan S1 Kesehatan Masyarakat. Lulusan S.KM tidak secara spesifik mendalami sanitasi dan inspeksi lingkungan.
Fokus utamanya berbeda karena lebih luas dan populatif, seperti:
- Epidemiologi
- Promosi kesehatan
- Gizi
- Manajemen kesehatan
- Kkebijakan kesehatan publik
S.T (Sarjana Teknik) – khususnya Teknik Lingkungan
Lulusan Teknik Lingkungan mendapatkan gelar S.T (Sarjana Teknik) karena bidang ini berbasis engineering dan sangat fokus pada perancangan serta penerapan teknologi lingkungan.
Ilmunya lebih teknis dibanding Kesehatan Lingkungan, karena mahasiswa belajar bagaimana merancang sistem yang mampu memecahkan masalah lingkungan secara langsung.
Di Jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan Universitas Cakrawala, fokus pembelajarannya meliputi:
- Perancangan IPAL/WWTP untuk pengolahan air limbah industri maupun domestik
- Teknologi dan sistem pengolahan limbah padat, cair, serta special waste
- Manajemen emisi dan pengendalian pencemaran udara
- Hidrologi dan konservasi sumber daya air
- Rekayasa infrastruktur lingkungan untuk kawasan industri dan pemukiman
Keunggulan program ini adalah orientasinya yang sangat teknikal dan aplikatif. Mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga berlatih menggunakan perangkat rekayasa modern, sensor pemantauan kualitas lingkungan, pemodelan berbasis software, dan teknologi efisiensi energi.
Program ini berlangsung 3 tahun kuliah + 1 tahun kerja praktik, sehingga pengalaman industrinya sangat kuat. Pada akhir studi, mahasiswa mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S.T.), yang sangat dihargai di sektor energi, manufaktur, konstruksi, pengolahan limbah, hingga teknologi keberlanjutan.
Tak hanya itu, mahasiswa Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan mendapatkan akses ke Program Penyaluran Kerja yang menghubungkan mereka dengan lebih dari 1.000 perusahaan mitra dari berbagai sektor.
Cek juga:
- 15 Universitas dengan Jurusan Teknik Lingkungan, PTN & PTS
- Apakah Teknik Lingkungan Sulit? Ini Penjelasannya!
Kompetensi yang Harus Dimiliki Sarjana Kesehatan Lingkungan
Lulusan S.KL dibekali kompetensi teknis dan praktis yang langsung digunakan di lapangan maupun industri. Berikut kemampuan penting yang biasanya wajib dimiliki seorang Sarjana Kesehatan Lingkungan:
- Inspeksi & Pengawasan Sanitasi: Mampu menilai kondisi sanitasi fasilitas umum, permukiman, sekolah, rumah sakit, dan industri sesuai standar Permenkes Sanitasi serta regulasi PP No. 22/2021.
- Pengambilan Sampel Air, Udara, dan Lingkungan: Mengambil dan mengelola sampel menggunakan metode dan standar SNI, termasuk pengukuran parameter seperti pH, turbidity, suhu, atau partikel udara.
- Analisis Kualitas Lingkungan: Menggunakan alat laboratorium sederhana hingga menengah untuk menilai kualitas air, udara, dan kebersihan lingkungan berdasarkan pedoman Kemenkes dan KLHK.
- Manajemen Limbah Padat, Cair, dan B3: Memahami alur pengelolaan dan pengendalian limbah sesuai regulasi PermenLHK, termasuk cara kerja fasilitas seperti IPAL/WWTP.
- Pemahaman Regulasi dan Standar Nasional: Mampu membaca dan menerapkan aturan seperti ISPU, SNI kualitas air, dan berbagai regulasi sanitasi lingkungan.
- Environmental Risk Assessment: Mengidentifikasi potensi bahaya lingkungan dan membuat rekomendasi pengendalian berbasis data lapangan.
- Penyusunan Laporan Teknis: Membuat laporan hasil inspeksi, audit, atau analisis sesuai format yang digunakan DLH, Puskesmas, dan industri.
- Komunikasi & Edukasi Masyarakat: Menyampaikan temuan lapangan dan memberikan edukasi soal kebersihan, sanitasi, dan perilaku hidup bersih.
Sertifikasi Profesi untuk Ahli Kesehatan Lingkungan

Sumber: Freepik
Untuk meningkatkan kompetensi dan peluang kerja, lulusan S.KL bisa mengikuti berbagai sertifikasi yang diakui industri, pemerintah, dan lembaga profesi nasional.
Berikut sertifikasi profesi yang relevan dan sering diambil oleh lulusan Kesehatan Lingkungan:
- Sertifikasi Sanitarian (Kemenkes): Sertifikasi khusus tenaga sanitasi yang digunakan di Puskesmas, rumah sakit, fasilitas umum, dan program kesehatan lingkungan daerah.
- Sertifikasi K3 Umum (BNSP): Dibutuhkan untuk bekerja sebagai staf K3 di industri manufaktur, F&B, hingga konstruksi. Banyak lulusan S.KL mengambil sertifikasi ini untuk memperluas peluang kerja.
- Sertifikasi Pengelolaan Limbah B3 (KLHK/BNSP): Fokus pada penanganan, penyimpanan, transportasi, dan pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sesuai regulasi PermenLHK.
- Sertifikasi Operator IPAL/WWTP (BNSP): Dibutuhkan untuk bekerja di instalasi pengolahan air limbah industri, PDAM, atau perusahaan pengelolaan lingkungan.
- Sertifikasi Auditor Sanitasi: Digunakan pada pekerjaan yang membutuhkan inspeksi sanitasi industri, hotel, restoran, dan fasilitas produksi makanan.
- Sertifikasi Water Quality Technician: Membekali lulusan dengan kemampuan memantau kualitas air sesuai standar SNI kualitas air, Permenkes Air Minum, dan pedoman WHO.
- Sertifikasi Pengendalian Vektor & Pest (Kemenkes): Relevan untuk pekerjaan yang bersinggungan dengan pengendalian penyakit berbasis lingkungan seperti DBD atau leptospirosis.
Cek juga:
Frequently Ask Questions (FAQ)
1. Apakah jurusan Kesehatan Lingkungan cocok untuk saya yang suka Biologi?
Iya, sangat cocok. Kesehatan Lingkungan banyak membahas mikroorganisme, kualitas air, rantai penyakit berbasis lingkungan, dan interaksi manusia–lingkungan.
Kamu akan belajar bagaimana bakteri, virus, lingkungan fisik, dan perilaku masyarakat memengaruhi kesehatan. Kalau kamu suka Biologi terapan dan ingin melihat dampaknya langsung di lapangan, jurusan ini pas banget.
2. Bagaimana prospek kerja Kesehatan Lingkungan vs K3?
Keduanya sama-sama punya prospek bagus, tapi fokusnya berbeda:
- Kesehatan Lingkungan (S.KL): bekerja sebagai Sanitarian, EHO, staf sanitasi, analis lingkungan di Puskesmas, DLH, rumah sakit, hingga industri. Fokus pada sanitasi, kualitas lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
- K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja): lebih fokus pada keselamatan pekerja, pengendalian risiko di tempat kerja, dan penerapan standar K3 di industri seperti manufaktur, tambang, konstruksi, dan migas.
Beberapa lulusan S.KL bisa masuk ke bidang K3 setelah mengambil Sertifikasi K3 Umum BNSP, jadi peluangnya lebih fleksibel.
3. Apakah lulusan S.KL bisa menjadi Ahli K3?
Bisa. Beberapa perusahaan menerima lulusan Kesehatan Lingkungan sebagai staf atau Ahli K3, terutama jika sudah memiliki Sertifikasi K3 Umum atau K3 Madya dari BNSP.
Background S.KL juga sangat relevan karena sudah mempelajari faktor bahaya lingkungan, higiene perusahaan, dan aspek keselamatan kerja.
4. Apakah lulusan S.KL bisa lanjut S2?
Bisa, dan pilihannya cukup luas. Lulusan S.KL bisa melanjutkan studi ke:
- S2 Kesehatan Lingkungan
- S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
- S2 Teknik Lingkungan (untuk yang ingin lebih teknis)
- S2 K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
- S2 Ilmu Lingkungan
Ingin Jadi Profesional Lingkungan Siap Kerja? Cakrawala Tempatnya!
Gelar S.KL (Sarjana Kesehatan Lingkungan) adalah bekal penting untuk kamu yang ingin berkarier di bidang sanitasi, kesehatan masyarakat, dan pengawasan lingkungan. Profesi ini akan selalu dibutuhkan karena lingkungan yang sehat adalah dasar dari kehidupan yang aman dan berkualitas.
Tapi kalau kamu merasa ingin melangkah lebih jauh ke arah yang lebih teknis, mendalami teknologi pengolahan limbah, merancang sistem lingkungan, atau ikut terlibat dalam pembangunan solusi keberlanjutan, maka pilihan terbaiknya adalah melanjutkan ke jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan di Universitas Cakrawala.
Di sini, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan, seperti:
- Program Penyaluran Kerja: terhubung dengan lebih dari 1.000 mitra industri dari berbagai sektor.
- Magang Sejak Semester Pertama: kamu langsung turun ke lapangan dan mengenal dunia industri sejak awal kuliah.
- Kurikulum Berbasis Industri: materi kuliah dirancang bersama praktisi agar selalu sesuai kebutuhan pasar kerja.
- Dosen Praktisi: belajar langsung dari para profesional yang sudah bertahun-tahun bekerja di industri, bukan hanya teori di kelas.
Jika kamu ingin punya karier yang relevan, berdampak, dan dibutuhkan banyak sektor, sekarang saatnya ambil langkah pertama. Yuk, explore programnya lebih jauh atau langsung daftar di sini!