Jurusan Perpajakan sering dianggap bikin lulusannya susah cari kerja karena persaingan di bidang keuangan yang ketat. Nggak sedikit juga yang berpikir bahwa pekerjaan anak perpajakan itu terbatas hanya di urusan bayar dan hitung pajak.
Tapi, apakah jurusan perpajakan susah cari kerja benar sesulit itu? Kalau kamu pengen tahu jawabannya sekaligus prospek kerja apa saja yang bisa dijalani setelah lulus, yuk lanjut baca artikel ini sampai selesai!
Key Takeaways
- Jurusan Perpajakan sebenarnya tidak susah cari kerja karena peluangnya luas dan permintaan tenaga ahli pajak selalu tinggi di berbagai sektor.
- Prospek kerja lulusan Perpajakan mencakup berbagai jalur, mulai dari konsultan pajak, auditor, analis pajak/keuangan, akuntan, PNS, wirausaha, hingga dosen atau peneliti perpajakan.
- Kalau kamu ingin jurusan yang prospek kerjanya lebih luas dan cepat terserap di dunia industri, pilih jurusan-jurusan seperti Keuangan dan Investasi atau Akuntansi di Universitas Cakrawala yang kurikulumnya sudah siap pakai dan berbasis industri.
Apakah Jurusan Perpajakan Susah Cari Kerja?
Jurusan Perpajakan sebenarnya tidak susah cari kerja, justru peluangnya luas dan menjanjikan. Hampir semua perusahaan maupun instansi pemerintah membutuhkan tenaga ahli pajak untuk mengurus kewajiban mereka.
Kebutuhan akan lulusan Perpajakan sendiri terus meningkat seiring jumlah wajib pajak yang makin bertambah. Peraturan pajak yang semakin kompleks juga membuat posisi ini selalu dicari di banyak sektor.
Kalau ada yang bilang lulusan perpajakan sulit mendapat kerja, itu lebih karena faktor persaingan dan keterampilan pribadi. Jadi, kesempatannya tetap terbuka lebar, tinggal bagaimana kamu mempersiapkan diri dengan kemampuan yang sesuai.
Baca Juga: Apakah Jurusan Akuntansi Bisa Jadi CEO? Cek Peluangnya!
Pilihan Karier Lulusan Perpajakan
Selain prospeknya yang luas, lulusan perpajakan juga punya banyak jalur karier di sektor pemerintah maupun swasta. Berikut beberapa pilihan karier jurusan perpajakan yang bisa kamu tempuh.
1. Konsultan Pajak
Kalau kamu penasaran lulusan Perpajakan kerja apa, salah satu jawabannya ada di profesi konsultan pajak. Pekerjaan ini sering dicari karena banyak perusahaan atau individu butuh bantuan untuk urusan perpajakan mereka.
Peluang kerja di bidang ini terbilang menjanjikan, apalagi peraturan pajak di Indonesia makin kompleks dari tahun ke tahun. Gaji seorang konsultan pajak biasanya berada di kisaran Rp5,9 juta–Rp11,3 juta per bulan, tergantung pengalaman dan klien.
Tapi, supaya bisa menekuni profesi ini, kamu perlu lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP). Nantinya, beberapa tugas yang akan dijalani seorang konsultan pajak antara lain:
- Memberikan konsultasi terkait kewajiban dan hak perpajakan klien
- Membantu menyusun laporan perpajakan sesuai aturan
- Memberikan pendampingan saat klien diperiksa oleh otoritas pajak
- Memberikan saran strategi pajak yang efisien dan legal
- Mengupdate informasi tentang perubahan regulasi perpajakan
2. Analis Pajak/Keuangan
Pernah dengar profesi analis pajak atau analis keuangan? Nah, ini salah satu peluang kerja lulusan Perpajakan yang butuh kemampuan analitis tinggi.
Seorang analis pajak/keuangan biasanya punya peran penting dalam mengatur strategi keuangan perusahaan sekaligus memastikan kepatuhan pajak berjalan lancar. Dari sisi gaji, ada di angka Rp7,8 juta–Rp19,1 juta per bulan, tergantung posisi dan pengalaman.
Tugas yang dijalani seorang analis pajak/keuangan biasanya meliputi banyak hal teknis sekaligus strategis, misalnya:
- Menghitung kewajiban pajak perusahaan atau individu
- Menyusun laporan pajak dan laporan keuangan
- Memberikan saran strategi pajak yang efisien tapi tetap sesuai aturan
- Memastikan pelaporan dan pembayaran pajak tepat waktu
- Menganalisis data keuangan untuk mendukung pengambilan keputusan
Tapi, kalau tertarik jadi Analis Keuangan, kamu bisa pilih jurusan yang lebih praktis. Misalnya Jurusan Keuangan di Universitas Cakrawala, yang dari semester awal sudah mengajarkan untuk membuat financial report sesuai standar perusahaan. Bahkan ada materi praktik saham, trading, sampai project nyata buat menambah portofoliomu.
Yang bikin makin menarik, dosen-dosennya praktisi finance dengan pengalaman lebih dari 13 tahun di industri keuangan. Jadi kamu nggak cuma dapat teori, tapi juga insight lapangan yang relevan banget buat kerja di bidang analisis keuangan dan perpajakan.
3. Auditor Pajak
Peluang kerja lulusan Perpajakan berikutnya ada di profesi auditor pajak. Profesi ini biasanya berada di bawah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), meski ada juga auditor pajak yang bekerja di sektor swasta.
Tugas utama auditor pajak adalah memastikan apakah laporan pajak yang dibuat oleh wajib pajak sudah sesuai aturan atau belum. Dari sisi penghasilan, kisaran gajinya bisa mencapai Rp14,3 juta–Rp21,7 juta per bulan, terutama bagi auditor yang sudah berpengalaman.
Beberapa tanggung jawab yang biasa dipegang seorang auditor pajak meliputi:
- Memeriksa laporan keuangan untuk memastikan ketaatan pajak
- Mengevaluasi dokumen pajak yang disampaikan wajib pajak
- Melakukan investigasi jika ada indikasi pelanggaran pajak
- Memberikan laporan hasil pemeriksaan kepada atasan atau instansi terkait
- Memberikan rekomendasi agar wajib pajak bisa lebih patuh di masa mendatang
Baca Juga: Jurusan Manajemen Susah Dapat Kerja? Cek Faktanya!
4. Akuntan
Sumber: Freepik
Profesi akuntan udah nggak asing lagi kan? Nah, lulusan Perpajakan juga punya peluang jadi akuntan yang fokusnya mencatat, menganalisis, sampai menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan perusahaan.
Peluang kerja akuntan pun selalu terbuka karena setiap organisasi pasti butuh orang yang bisa atur keuangannya dengan rapi. Gajinya pun lumayan stabil, di Indonesia rata-rata ada di kisaran Rp4,8 juta–Rp7,8 juta per bulan.
Kalau masuk ke dunia akuntansi, beberapa tugas yang biasa dikerjakan antara lain:
- Menyusun laporan keuangan perusahaan secara periodik
- Melakukan audit internal untuk cek kebenaran data
- Membuat perencanaan dan pelaporan pajak
- Memberikan masukan terkait kondisi keuangan perusahaan
- Membantu manajemen dalam strategi bisnis berbasis data keuangan
Nah, kalau tertarik jadi akuntan, lebih baik kamu juga ambil jurusan yang lebih siap kerja. Jurusan Akuntansi di Universitas Cakrawala misalnya, yang bisa memberimu kesempatan magang sejak semester awal dan kurikulumnya berbasis industri. Jadi, kamu belajar nggak cuma teori, tapi langsung praktik di lapangan.
Apalagi ada dukungan dosen praktisi accounting dan jaringan mitra ke 840+ perusahaan dari kampus. Jadi setelah lulus, kamu nggak cuma siap kerja, tapi juga punya peluang besar buat langsung terserap di bidang akuntansi, keuangan, maupun perpajakan.
5. Wirausaha
Siapa bilang lulusan perpajakan cuma bisa kerja kantoran? Faktanya, banyak juga yang akhirnya memilih jalan jadi wirausaha karena merasa lebih bebas dan bisa mengatur arah bisnis sendiri.
Peluangnya lumayan luas, misalnya buka jasa konsultan pajak, bikin pelatihan perpajakan, atau bahkan manajemen pajak untuk UMKM. Penghasilan dari wirausaha memang bervariasi, tapi kalau usahamu berkembang, bukan mustahil tembus ratusan juta per tahun.
Kalau kamu pengen serius di jalur ini, ada beberapa hal yang biasanya jadi bagian dari aktivitas wirausaha lulusan perpajakan:
- Membuka layanan konsultasi pajak untuk individu maupun bisnis
- Menyediakan pelatihan pajak buat UMKM atau perusahaan kecil
- Membantu klien menyusun laporan dan dokumen perpajakan
- Mengembangkan usaha di bidang manajemen keuangan atau akuntansi pajak
- Melihat peluang bisnis baru berbasis kepatuhan pajak dan regulasi
6. Dosen atau Peneliti Perpajakan
Nah, kalau kamu tipe yang suka berbagi ilmu, prospek kerja lulusan perpajakan juga bisa mengarah ke dunia akademik. Jadi dosen atau peneliti perpajakan itu bukan cuma keren, tapi juga bermanfaat karena bisa ikut mengembangkan ilmu pajak di Indonesia.
Untuk jalur ini, biasanya butuh pendidikan lanjutan minimal S2, bahkan lebih bagus kalau sampai S3. Soal gaji, dosen di Indonesia bisa dapat sekitar Rp4,7 juta–Rp7,7 juta per bulan, tergantung kampus dan jenjangnya.
Tugas seorang dosen atau peneliti tentu nggak sekadar ngajar di kelas aja, tapi juga melibatkan hal-hal seperti:
- Menyampaikan materi perkuliahan perpajakan ke mahasiswa
- Membimbing mahasiswa dalam penelitian dan skripsi
- Melakukan riset tentang kebijakan dan regulasi perpajakan
- Menulis jurnal ilmiah atau publikasi tentang perpajakan
- Ikut serta dalam seminar atau forum akademik terkait pajak
7. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Untuk banyak orang, jadi PNS itu masih jadi salah satu pilihan karier paling stabil. Nah, lulusan perpajakan punya peluang besar di jalur ini, terutama di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau Dinas Keuangan Daerah.
Prospek kerja lulusan Perpajakan di bidang ini bisa dibilang menjanjikan karena formasi di instansi pemerintah hampir selalu dibutuhkan tiap tahun. Soal gaji, PNS punya range pokok sekitar Rp1,5 juta–Rp3,9 juta per bulan, tapi ditambah tunjangan bisa jauh lebih tinggi dan kompetitif.
Kalau penasaran apa saja yang biasanya jadi bagian dari tugas seorang PNS di bidang perpajakan, berikut beberapa contohnya:
- Mengelola data serta dokumen perpajakan instansi
- Memberikan layanan perpajakan untuk masyarakat atau wajib pajak
- Melakukan pemeriksaan dan pemantauan kepatuhan pajak
- Menyusun laporan dan administrasi keuangan daerah maupun pusat
- Mengembangkan kebijakan teknis terkait perpajakan dan keuangan
Baca Juga: Lulusan Keuangan & Investasi Susah Kerja? Cek Ini Dulu!
Keahlian yang Dibutuhkan Lulusan Perpajakan untuk Bersaing
Setelah tahu beragam peluang kerja jurusan perpajakan, penting juga untuk melihat sisi lain yang nggak kalah krusial, yaitu keterampilan yang harus dikuasai. Nah, berikut beberapa keahlian yang dibutuhkan lulusan Perpajakan untuk bisa bersaing:
- Pemahaman Regulasi Pajak: Menguasai aturan dan perundang-undangan perpajakan terbaru agar bisa menyusun laporan dengan tepat.
- Perencanaan Pajak: Mampu merancang strategi perpajakan untuk meminimalisir risiko dan mengoptimalkan kepatuhan.
- Audit Pajak: Punya kemampuan memeriksa dokumen dan memastikan bisnis berjalan sesuai aturan perpajakan.
- Penguasaan Software Pajak: Terbiasa menggunakan aplikasi e-SPT, e-Faktur, hingga Excel untuk pelaporan digital.
- Kemampuan Analisis Data: Bisa membaca, mengolah, dan menarik kesimpulan dari data keuangan maupun perpajakan.
- Teliti dan Bertanggung Jawab: Detail dalam mengurus dokumen pajak dan konsisten menjaga akurasi laporan.
- Komunikasi yang Baik: Mampu menjelaskan hal teknis pajak kepada klien atau atasan dengan bahasa yang mudah dipahami.
- Integritas Tinggi: Menjaga etika dan kejujuran, karena pekerjaan di bidang perpajakan erat kaitannya dengan kepercayaan.
Tips Agar Mudah Mencari Kerja bagi Lulusan Perpajakan
Menguasai keterampilan saja belum cukup kalau ingin cepat mendapat pekerjaan di bidang perpajakan. Agar lebih siap menghadapi persaingan kerja, berikut beberapa tips agar lulusan Perpajakan mudah mencari kerja:
- Pahami regulasi pajak terbaru: Selalu ikuti update peraturan perpajakan dari otoritas resmi agar tidak ketinggalan informasi penting.
- Kuasai software perpajakan: Kemampuan mengoperasikan aplikasi seperti e-SPT, e-Faktur, atau software akuntansi akan sangat membantu dalam pekerjaan.
- Ambil sertifikasi konsultan pajak: Sertifikasi profesional memberi nilai tambah dan membuka peluang karier yang lebih luas.
- Kembangkan kemampuan komunikasi: Softskill ini penting untuk menjelaskan aturan pajak kepada klien maupun bekerja sama dengan tim.
- Bangun jaringan profesional: Aktif di komunitas atau asosiasi perpajakan bisa memperluas relasi sekaligus peluang kerja.
- Perbanyak pengalaman lewat magang: Magang memberi gambaran nyata dunia kerja sekaligus memperkuat portofolio.
- Manfaatkan peluang digitalisasi pajak: Menguasai teknologi perpajakan modern membuat lulusan lebih kompetitif.
- Tetap proaktif mencari peluang: Rajin perbarui informasi lowongan kerja melalui portal karier dan tunjukkan kesiapan dengan dokumen pendukung seperti NPWP.
Baca Juga: 2 Mapel Pendukung Jurusan Perpajakan
FAQ
1. Apakah jurusan Perpajakan banyak diminati?
Ya, jurusan Perpajakan cukup banyak diminati karena kebutuhan tenaga ahli di bidang pajak terus meningkat seiring perkembangan ekonomi. Banyak perusahaan, lembaga pemerintah, maupun konsultan pajak membutuhkan lulusan yang paham regulasi dan teknis perpajakan.
2. Apakah jurusan Perpajakan menjanjikan?
Jurusan Perpajakan tergolong menjanjikan karena lulusannya memiliki prospek kerja yang luas, baik di sektor swasta maupun instansi pemerintah. Selain itu, peluang untuk berkarier sebagai konsultan pajak independen juga terbuka lebar.
3. Apa bedanya jurusan Akuntansi dan Perpajakan?
Jurusan Akuntansi mempelajari pencatatan, penyusunan laporan, serta analisis keuangan secara menyeluruh. Sementara jurusan Perpajakan lebih fokus pada peraturan pajak, administrasi, perencanaan, dan strategi kepatuhan pajak.
Saatnya Kuliah di Kampus Siap Kerja Hanya di Universitas Cakrawala!
Itu dia pembahasan mengenai apakah jurusan Perpajakan susah cari kerja beserta berbagai prospek karier yang bisa ditempuh.
Kalau kamu pengen jurusan yang prospeknya lebih luas dan peluang kerjanya lebih cepat, kamu bisa pilih jurusan seperti Keuangan dan Investasi atau Akuntansi yang tersedia di Universitas Cakrawala.
Universitas Cakrawala adalah kampus siap kerja yang bisa membekali mahasiswa dengan skill praktis yang langsung dibutuhkan industri. Kurikulumnya sudah dirancang sesuai kebutuhan dunia kerja dan diajarkan langsung oleh dosen praktisi berpengalaman.
Menariknya, mahasiswa bisa ikut magang sejak semester pertama di perusahaan mitra, sekaligus memanfaatkan Program Penyaluran Kerja ke 840+ perusahaan setelah lulus nanti. Ini bikin peluang karier setelah lulus jadi lebih terbuka dan jelas arahnya.
Dengan bekal dari Universitas Cakrawala, langkahmu untuk mendapatkan karier impian pasti akan lebih terarah dan mudah tercapai.
Yuk, mulai perjalanan suksesmu sekarang dengan kuliah di Universitas Cakrawala, atau konsultasi gratis di sini dulu untuk tahu jurusan, fasilitas, dan peluang kerja yang tersedia!