Kamu mungkin sudah sering mendengar soal korupsi atau penggelapan dana yang dilakukan di suatu perusahaan atau instansi, kan? Nah, di sinilah akuntansi forensik dipakai buat mengusut kecurangan keuangan dan menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi.
Yap, bidang akuntansi forensik berperan penting buat membantu menyelesaikan masalah keuangan ilegal dengan lebih jelas. Kalau kamu penasaran, yuk baca artikel ini biar kamu makin paham gimana akuntansi forensik bekerja dan kenapa profesi ini banyak dicari!
Key Takeaways
- Akuntansi forensik merupakan spesialisasi akuntansi yang fokus pada analisis dan investigasi keuangan untuk mengungkap serta membuktikan kecurangan.
- Akuntansi forensik juga berperan penting dalam membantu mengungkap kecurangan, menelusuri aliran dana, dan menyediakan bukti untuk proses hukum.
- Universitas Cakrawala memiliki Program Studi S1 Akuntansi dengan kurikulum berbasis industri, pembelajaran praktis, dan bimbingan dari dosen praktisi yang mendukung mahasiswa mempersiapkan karier di bidang akuntansi forensik.
Apa Itu Akuntansi Forensik?
Akuntansi forensik adalah cabang akuntansi yang menggabungkan keterampilan akuntansi, audit, dan investigasi untuk mendeteksi, menganalisis, serta menyajikan bukti kecurangan keuangan atau aktivitas ilegal lainnya untuk digunakan dalam proses hukum.
Proses ini biasanya dilakukan oleh Akuntan Forensik, yaitu profesional yang bertindak sebagai “detektif keuangan”, bekerja sama dengan profesional hukum, penegak hukum, dan pengacara.
Banyak orang mengira akuntansi forensik ini sama seperti audit biasa, padahal fokusnya beda. Audit bertujuan memastikan laporan keuangan sudah sesuai aturan, sedangkan akuntansi forensik bertujuan menemukan dan membuktikan adanya kecurangan keuangan.
Definisi Akuntansi Forensik Menurut Para Ahli
Nah, biar lebih jelas, ini dia definisi akuntansi forensik menurut para ahli:
- D. Larry Crumbley: Akuntansi forensik adalah akuntansi yang dirancang khusus untuk tujuan hukum sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan dalam persidangan.
- Curtis: Akuntansi forensik adalah penerapan tugas akuntansi untuk membuktikan kasus hukum melalui proses mengidentifikasi, mencatat, memilah, melaporkan, dan memverifikasi data keuangan.
- Merriam-Webster’s Collegiate Dictionary: Akuntansi forensik adalah penggunaan ilmu akuntansi untuk mendukung kepentingan hukum dan membantu memecahkan masalah yang berkaitan dengan proses pengadilan.
Tujuan dan Peran Akuntansi Forensik di Indonesia
Akuntansi forensik punya peran penting dalam membantu mengungkap, menganalisis, dan menyelesaikan berbagai kasus keuangan yang terjadi di Indonesia, mulai dari korupsi, penipuan laporan keuangan, sampai penyalahgunaan dana.
Berikut tujuan dan peran akuntansi forensik di Indonesia yang perlu kamu ketahui:
- Mengungkap dan Menganalisis Kecurangan: Menyelidiki manipulasi laporan keuangan, penggelapan, pencucian uang, atau penyalahgunaan dana dengan teknik investigasi dan analisis data.
- Memeriksa Transaksi Secara Mendalam: Menelusuri transaksi dan catatan keuangan untuk menemukan kejanggalan atau pola aktivitas ilegal.
- Menelusuri Aliran Dana: Melacak pergerakan uang untuk mengidentifikasi pihak yang terlibat dalam kasus korupsi atau pencucian uang.
- Menyediakan Bukti untuk Proses Hukum: Mengumpulkan, menyusun, dan menyajikan data keuangan sebagai bukti yang valid di persidangan pidana maupun perdata.
- Memberikan Dukungan Litigasi: Menggunakan prosedur audit forensik untuk membantu penyidikan, penyelesaian sengketa, arbitrase, atau mediasi.
- Menjadi Saksi Ahli: Menjelaskan temuan yang kompleks kepada hakim, jaksa, atau pihak pengadilan dengan cara yang mudah dipahami.
- Mencegah Fraud: Memberikan rekomendasi untuk memperkuat sistem pengendalian internal agar risiko kecurangan dapat ditekan sejak awal.
- Mendukung Penegakan Hukum: Bekerja sama dengan lembaga seperti KPK, BPK, dan kepolisian dalam mengungkap kasus keuangan dan kerugian negara.
- Menjaga Kepatuhan Perusahaan: Membantu organisasi memastikan tata kelola dan kepatuhan terhadap regulasi agar terhindar dari masalah hukum.
Cek juga:
- 13 Universitas dengan Jurusan Akuntansi Akreditasi A
- 15 Universitas Jurusan Akuntansi di Jakarta, PTN dan PTS!
Hukum yang Mengatur Akuntansi Forensik di Indonesia

Sumber: Freepik
Akuntansi forensik di Indonesia tidak berdiri di bawah satu undang-undang khusus, tetapi dijalankan berdasarkan berbagai peraturan perundang-undangan terkait tindak pidana ekonomi dan keuangan serta standar profesi.
Berikut landasan hukum utama yang mengatur praktik akuntansi forensik di Indonesia:
- Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Pasal 184: Menjelaskan jenis bukti yang sah dalam perkara pidana, di mana hasil analisis forensik dapat digunakan sebagai keterangan ahli, bukti surat, atau petunjuk di pengadilan.
- UU No. 20 Tahun 2001 (Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi): Menjadi dasar hukum utama bagi akuntan forensik untuk menghitung kerugian negara dan mengungkap pola korupsi.
- UU No. 8 Tahun 2010 (Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang): Mengatur penelusuran aliran dana dan aset, yang sering dilakukan lewat analisis forensik terhadap transaksi dan catatan keuangan.
- UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik: Mengatur ruang lingkup jasa akuntansi, termasuk audit investigatif, serta memberikan kepastian hukum bagi akuntan forensik dalam menjalankan pekerjaannya.
- Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN): Menjadi acuan BPK dalam melakukan audit investigatif, terutama ketika memeriksa indikasi penyimpangan keuangan negara.
- Standar Jasa Investigasi & Standar Profesi (IAI/AAFI): Memberikan panduan teknis dan kode etik agar pelaksanaan akuntansi forensik tetap konsisten, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Prinsip Dasar Akuntansi Forensik
Dalam praktiknya, akuntansi forensik tidak hanya berfokus pada pencarian bukti, tetapi juga memastikan setiap proses investigasi dilakukan secara objektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Berikut beberapa prinsip dasar akuntansi forensik yang perlu kamu ketahui:
- Objektivitas dan Independensi: Akuntan forensik harus menganalisis setiap temuan berdasarkan fakta dan data tanpa memihak serta menghindari konflik kepentingan.
- Integritas dan Kerahasiaan: Informasi sensitif yang ditemukan selama investigasi harus dijaga kerahasiaannya dan disampaikan dengan standar etika profesional.
- Kompetensi Profesional dan Uji Tuntas: Praktisi wajib memiliki kemampuan teknis dalam audit, investigasi, dan analisis keuangan untuk menilai masalah keuangan yang kompleks secara akurat.
- Metodologi Investigatif: Proses investigasi dilakukan dengan teknik menyeluruh seperti analisis data, wawancara, dan pengumpulan dokumen bukti untuk menemukan pola penyimpangan.
- Fokus pada Bukti Hukum: Setiap prosedur diarahkan untuk menghasilkan bukti yang sah secara hukum dan relevan untuk proses litigasi atau persidangan.
- Skeptisisme Profesional: Akuntan forensik harus selalu berpikir kritis dan memeriksa keaslian setiap transaksi guna mendeteksi tanda-tanda kecurangan.
Teknik dan Metodologi dalam Akuntansi Forensik
Akuntansi forensik menggunakan berbagai teknik investigatif untuk menelusuri, menganalisis, dan mengungkap kecurangan keuangan secara lebih mendalam.
Nah, biar kamu makin paham prosesnya, berikut teknik dan metodologi akuntansi forensik yang umum digunakan:
- Audit Investigatif: Melakukan pemeriksaan mendalam untuk menemukan indikasi fraud dengan menelusuri dokumen, transaksi mencurigakan, dan melakukan wawancara.
- Analisis Pola Transaksi dan Anomali: Mengidentifikasi penyimpangan dari pola keuangan normal untuk mendeteksi aktivitas yang tidak wajar.
- Digital Forensic Accounting: Menelusuri jejak digital dalam sistem akuntansi dan database menggunakan teknik analisis data dan tools berbasis AI.
- Rekonstruksi Keuangan: Menghitung ulang aliran dana untuk menemukan aset yang hilang atau transaksi ilegal yang disembunyikan.
- Wawancara dan Pengumpulan Bukti: Mengumpulkan keterangan dari pihak terkait dan mendokumentasikan dokumen penting sebagai bukti hukum.
- Data Analytics dan AI: Mengolah data keuangan berukuran besar menggunakan software analitik untuk mendeteksi pola yang menunjukkan kecurangan.
- Analisis Kuantitatif dan Kualitatif: Menggabungkan perhitungan statistik dengan analisis konteks atau perilaku untuk memahami akar masalah keuangan.
- Penguatan Pengendalian Internal: Mengevaluasi dan mengembangkan sistem pengendalian agar celah yang memungkinkan fraud bisa diminimalkan sejak awal.
Cek juga:
Tahapan dalam Proses Akuntansi Forensik
Proses akuntansi forensik tidak dilakukan secara asal-asalan, tetapi mengikuti tahapan yang terstruktur agar setiap temuan bisa dipertanggungjawabkan secara profesional maupun hukum. Berikut tahapan dalam proses akuntansi forensik:
1. Penerimaan Penugasan dan Perencanaan
Tahap ini dimulai dengan pertemuan antara akuntan forensik dan klien untuk memahami tujuan investigasi, konteks kasus, serta fakta penting yang perlu diverifikasi.
Setelah itu, akuntan forensik menyusun rencana kerja yang jelas, termasuk metode investigasi yang akan dipakai dan sumber data yang harus dikumpulkan.
2. Pengumpulan Bukti
Ini adalah tahap krusial, di mana akuntan forensik akan mengumpulkan seluruh bukti yang relevan secara sah dan terstruktur agar integritasnya tetap terjaga.
Bukti tersebut dapat berupa dokumen keuangan, data elektronik, rekaman resmi, hingga hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan kasus.
3. Analisis dan Evaluasi Bukti
Bukti yang terkumpul dianalisis untuk menemukan pola, kejanggalan, atau tanda-tanda penipuan. Proses ini juga mencakup penelusuran transaksi yang rumit dan penilaian kerugian untuk memahami bagaimana pelanggaran bisa terjadi.
4. Dokumentasi dan Pelaporan
Setelah analisis selesai, semua temuan dicatat dalam laporan yang jelas dan mudah dipahami. Laporan tersebut disusun secara ringkas namun tetap didukung bukti kuat agar dapat digunakan oleh pihak non-teknis, seperti manajemen atau pihak hukum.
5. Pemberian Kesaksian Ahli
Jika kasus masuk ke proses hukum, akuntan forensik dapat diminta memberikan kesaksian ahli tentang temuan mereka. Dalam tahap ini, mereka menjelaskan data dan metode investigasi dengan cara yang objektif agar mudah dipahami oleh hakim atau juri.
Langkah-Langkah Menjadi Akuntan Forensik
Nah, buat kamu yang ingin meniti karier sebagai akuntan forensik, ada beberapa tahapan penting yang perlu dipersiapkan sejak awal. Berikut langkah-langkah menjadi akuntan forensik:
- Raih Gelar Sarjana (S1) Akuntansi: Mulai dengan mengambil kuliah Jurusan Akuntansi seperti di Universitas Cakrawala untuk membangun fondasi pengetahuan akuntansi dan audit.
- Kumpulkan Pengalaman Kerja Relevan: Cari pengalaman kerja atau magang di bidang audit, keuangan, hukum, atau TI agar terbiasa dengan alur pemeriksaan dan analisis data.
- Ikuti Pelatihan atau Pendidikan Khusus: Tambahkan bekal lewat pelatihan akuntansi forensik dari lembaga seperti Lembaga Pengembangan Fraud Auditing (LPFA) atau Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) agar lebih memahami teknik investigasi fraud.
- Dapatkan Sertifikasi Profesional: Tingkatkan kredibilitas dengan sertifikasi seperti Certified Forensic Auditor (CFrA), Certified Fraud Examiner (CFE), atau Certified Corporate Forensic Auditor (CCFA) yang menguji kompetensi akuntansi forensik secara profesional.
- Kembangkan Keterampilan Krusial: Asah kemampuan investigasi, analisis, berpikir kritis, dan komunikasi agar siap menghadapi kasus yang kompleks.
- Tetap Update: Ikuti perkembangan metode penipuan dan teknologi baru supaya tetap relevan dalam menangani kejahatan keuangan.

FAQ
1. Apa Perbedaan Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif?
Secara umum, keduanya sama-sama berfokus pada pendeteksian penyimpangan keuangan, tetapi tujuan dan ruang lingkupnya berbeda. Berikut perbedaannya:
- Akuntansi Forensik: Menggunakan analisis keuangan untuk mengungkap, menghitung, dan membuktikan kerugian dalam kasus hukum. Hasil akhirnya sering digunakan sebagai bukti di pengadilan.
- Audit Investigatif: Berfokus mencari penyebab dan pelaku penyimpangan dalam organisasi, biasanya untuk kebutuhan internal. Hasil akhirnya lebih sering dipakai untuk tindakan perbaikan internal atau sanksi administratif.
2. Apa Perbedaan Akuntansi Forensik dan Audit Eksternal?
Keduanya sama-sama bekerja dengan laporan keuangan, tetapi fungsi dan orientasinya sangat berbeda. Berikut penjelasannya:
- Akuntansi Forensik: Dilakukan ketika ada indikasi penipuan atau sengketa keuangan yang perlu dibuktikan secara investigatif. Fokusnya pada mencari bukti dan membongkar pola kecurangan.
- Audit Eksternal: Dilakukan secara berkala untuk menilai apakah laporan keuangan perusahaan sudah wajar dan sesuai standar akuntansi. Fokusnya pada memberikan opini audit, bukan mencari pelaku atau bukti penipuan.
3. Apa Saja Contoh Kasus Akuntansi Forensik Terkenal di Indonesia?
Ada beberapa kasus besar di Indonesia yang menunjukkan peran akuntansi forensik dalam mengungkap kejahatan keuangan. Berikut contohnya:
- Kasus Jiwasraya: Penggunaan laporan investasi yang dimanipulasi hingga menyebabkan kerugian negara puluhan triliun rupiah.
- Kasus Asabri: Penyalahgunaan dana investasi yang melibatkan rekayasa transaksi saham.
- Kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia): Penelusuran aliran dana yang diselewengkan setelah krisis moneter 1998.
- Kasus Korupsi E-KTP: Pelacakan aliran dana dan rekayasa pengadaan yang merugikan keuangan negara.
Tertarik Berkarier di Bidang Akuntansi Forensik? Persiapkan Bersama Universitas Cakrawala Sekarang!
Jadi, itulah penjelasan lengkap tentang akuntansi forensik—mulai dari definisi, tahapan investigasinya, teknik yang digunakan, hingga cara menjadi akuntan forensik profesional.
Nah, kalau kamu merasa bidang ini menarik dan ingin membangun karier sebagai akuntan forensik, kamu tentu butuh dasar akuntansi yang kuat dan pengalaman praktik yang relevan. Salah satu caranya adalah kuliah di Program Studi S1 Akuntansi Universitas Cakrawala!
Di sini, kamu akan mempelajari konsep akuntansi, audit, dan analisis investigatif secara komprehensif melalui kurikulum yang dirancang agar mahasiswa menguasai teori sekaligus praktik dunia nyata.
Berikut beberapa hal yang membuat kuliah di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan 1000+ perusahaan di bidang keuangan, audit, dan konsultan untuk memperluas peluang kariermu.
- Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung dirancang agar lulusan siap terjun ke dunia profesional.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung mendapat pengalaman kerja di kantor akuntan atau perusahaan keuangan.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi akuntansi dan audit agar relevan dengan kebutuhan industri terbaru.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional berpengalaman di bidang audit, investigasi, dan akuntansi keuangan.
Menarik banget, kan? Yuk, langsung daftar atau tanya-tanya gratis di sini untuk tahu lebih banyak tentang program dan fasilitas di Universitas Cakrawala. Mulai perjalananmu menjadi calon akuntan forensik yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja sekarang!