Sekarang ini banyak orang mulai tertarik dengan dunia saham karena peluangnya makin terlihat menjanjikan. Nah, salah satu pekerjaan yang penting di bidang ini adalah stock broker, yang bantu orang membeli dan menjual saham dengan cara yang aman.
Di artikel ini, kita bakal bahas semua hal penting soal stock broker, mulai dari peran, tanggung jawab, sampai gaji dan sertifikasi yang dibutuhkan. Yuk, simak sampai habis biar makin paham profesi ini!
Key Takeaways
- Stock broker merupakan individu atau perusahaan yang memiliki lisensi untuk mengeksekusi transaksi jual beli saham, obligasi, dan produk investasi lain atas nama klien, sekaligus menjadi penghubung antara investor dan pasar saham.
- Untuk menjadi stock broker, kamu perlu menempuh pendidikan di jurusan S1 yang relevan, mengikuti magang atau pengalaman kerja, serta lulus ujian lisensi dan sertifikasi pasar modal agar mampu menjalankan transaksi dengan profesional.
- Universitas Cakrawala memiliki Program Studi S1 Keuangan dan Investasi yang disusun berbasis praktik industri, membekali mahasiswa dengan keterampilan analisis, pengambilan keputusan, dan komunikasi yang mendukung kesiapan kerja di bidang pasar modal sebagai stock broker.
Apa Itu Stock Broker?
Stock broker, atau pialang saham, adalah individu atau perusahaan yang punya lisensi untuk melakukan transaksi jual beli saham, obligasi, dan produk investasi lain atas nama klien. Sederhananya, mereka jadi penghubung antara investor dan pasar saham.
Pada dasarnya, investor tidak bisa langsung membeli atau menjual saham di bursa. Untuk itu, mereka menggunakan jasa broker yang mengeksekusi perintah beli atau jual di bursa atas nama klien.
Cara kerja stock broker biasanya seperti ini:
- Menerima perintah beli atau jual dari klien beserta jumlah dan harga yang diinginkan.
- Mengeksekusi transaksi di bursa saham sesuai arahan klien.
- Memberikan laporan hasil transaksi dan mengambil komisi sebagai imbalan layanan.
Peran dan Fungsi Utama Seorang Stock Broker
Seorang stock broker punya peran penting dalam membantu investor melakukan transaksi saham dengan aman dan sesuai aturan. Berikut beberapa peran dan fungsi utama seorang stock broker yang perlu kamu tahu:
- Perantara Transaksi: Menjadi penghubung antara investor dan bursa efek untuk mengeksekusi perintah beli atau jual saham atas nama klien.
- Penyedia Platform dan Riset: Memberikan akses ke platform trading online, data pasar, analisis saham, dan laporan keuangan untuk mendukung keputusan investasi.
- Penyedia Edukasi dan Pelatihan: Menawarkan webinar, simulasi trading, dan materi edukasi supaya investor, terutama pemula, memahami mekanisme pasar modal.
- Penjamin Keamanan: Menjaga keamanan dana dan data investor serta memastikan semua transaksi sah dan sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan (Bursa Efek Indonesia) BEI.
- Pembukaan dan Pemeliharaan Akun: Membantu proses pembukaan rekening dana nasabah (RDN) dan mengelola akun investasi klien.
- Manajemen Portofolio dan Saran Investasi: Memantau portofolio klien dan memberikan rekomendasi investasi berdasarkan profil risiko dan tujuan keuangan.
- Pelayanan Pelanggan: Menjaga hubungan baik dengan investor, merespons pertanyaan, dan menyelesaikan masalah yang muncul dalam proses investasi.
Baca Juga: 8 Universitas Jurusan Pasar Modal di Indonesia!
Jenis-Jenis Stock Broker

Sumber: Freepik
Dalam praktiknya, stock broker nggak cuma satu tipe, lho. Setiap jenis punya peran dan spesialisasi berbeda dalam membantu investor bertransaksi di pasar modal. Nah, ini dia beberapa jenis stock broker:
- Full-service broker: Menyediakan layanan lengkap mulai dari riset pasar mendalam, rekomendasi investasi, hingga manajemen portofolio, biasanya dengan biaya lebih tinggi.
- Discount broker: Fokus pada eksekusi transaksi dengan biaya lebih rendah, cocok untuk investor yang sudah berpengalaman dan tidak butuh banyak saran.
- Online broker: Menawarkan platform perdagangan digital sehingga investor bisa melakukan transaksi sendiri secara online, contohnya seperti Ajaib, Bareksa, dan IPOT.
- Robo-advisor: Platform digital otomatis yang menggunakan algoritma untuk mengelola portofolio investasi, menawarkan biaya lebih rendah dibanding pialang konvensional.
Tanggung Jawab Hukum dan Etika Seorang Stock Broker
Dalam pekerjaannya, setiap jenis stock broker bukan cuma mengeksekusi transaksi, tapi juga harus mematuhi aturan hukum dan standar etika di pasar modal. Untuk itu, ada beberapa tanggung jawab penting yang wajib dipahami dan dijalankan, berikut di antaranya:
Tanggung Jawab Hukum:
Tanggung jawab ini biasanya diatur dalam undang-undang seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Pelanggaran terhadap tanggung jawab ini bisa dikenakan sanksi, mulai dari denda administratif, pembekuan, hingga pencabutan izin usaha.
- Kewajiban Kepatutan (Suitability): Broker harus merekomendasikan investasi yang sesuai tujuan, risiko, dan kondisi finansial klien.
- Kewajiban Pengungkapan (Disclosure): Broker wajib memberi informasi lengkap dan akurat, termasuk risiko investasi.
- Tidak Membuat Pernyataan Salah (Misrepresentation): Broker dilarang menyampaikan info menyesatkan, sengaja atau tidak.
- Kewajiban Otorisasi: Transaksi hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan jelas dari klien.
- Kepatuhan Regulasi: Broker wajib mengikuti aturan OJK, termasuk anti-money laundering (AML) dan pencegahan pendanaan terorisme.
- Penanganan Keluhan: Broker bertanggung jawab menyelesaikan keluhan klien terkait transaksi.
Tanggung Jawab Etika:
Tanggung jawab etika merupakan prinsip moral yang membimbing perilaku seorang broker, sering kali diatur oleh kode etik asosiasi profesi seperti Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) atau Asosiasi Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI).
- Mengutamakan Kepentingan Klien (Fidusia): Broker menempatkan kepentingan klien di atas keuntungan pribadi.
- Integritas dan Objektivitas: Broker bertindak jujur, objektif, dan menghindari konflik kepentingan.
- Kerahasiaan Informasi: Semua data sensitif klien harus dijaga.
- Menghindari Konflik Kepentingan: Broker harus mengungkapkan potensi konflik dan menghindari praktik seperti front-running.
- Loyalitas: Broker diharapkan loyal kepada klien, perusahaan, dan pasar modal.
- Kewajiban Bertanya: Broker wajib memberi tahu klien jika ada hal penting yang perlu diketahui, meskipun berisiko kehilangan kesepakatan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Jurusan Biar Jago Investasi, Cek di Sini!
Gaji Rata-Rata Stock Broker di Indonesia
Gaji pokok stock broker di Indonesia biasanya berkisar antara Rp8 juta hingga Rp35 juta per bulan, tergantung pengalaman, lokasi, dan perusahaan sekuritas tempat mereka bekerja.
Sebagian besar penghasilan broker sendiri berasal dari komisi transaksi yang mereka eksekusi atas nama klien. Dengan komisi ini, total pendapatan stock broker bisa jauh lebih tinggi dibanding gaji pokoknya, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulan.
Bagaimana Cara Menjadi Stock Broker?

Sumber: Freepik
Bagi yang tertarik menjadi stock broker, tentunya kamu membutuhkan kombinasi pendidikan, sertifikasi, dan pengalaman yang tepat agar bisa mengeksekusi transaksi dengan profesional. Berikut langkah-langkah menjadi stock broker atau pialang saham:
1. Kuliah di Jurusan S1 yang Tepat
Langkah pertama untuk menjadi stock broker adalah menempuh pendidikan sarjana di jurusan yang relevan, sebagai fondasi untuk memahami pasar saham dan produk investasi. Beberapa jurusan yang bisa dipertimbangkan antara lain:
- Keuangan dan Investasi
- Manajemen Keuangan
- Akuntansi
- Ekonomi
- Administrasi Bisnis
Di Universitas Cakrawala, Jurusan Keuangan dan Investasi disusun berbasis praktik industri. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik saham dan trading sejak semester 3, sehingga memiliki bekal kuat untuk berkarier sebagai stock broker.
Selain itu, mahasiswa dibimbing oleh dosen praktisi berpengalaman untuk mengasah skill penting sebagai stock broker, seperti:
- Analisis data keuangan untuk menilai peluang investasi.
- Pengambilan keputusan berbasis risiko agar strategi investasi lebih tepat.
- Kemampuan komunikasi saat mempresentasikan strategi atau rekomendasi ke klien.
- Negosiasi dan interpersonal untuk membangun hubungan profesional yang solid.
Dengan fasilitas penyaluran kerja yang aktif, lulusan jurusan ini punya peluang besar untuk berkarier di berbagai lembaga keuangan, mulai dari perusahaan sekuritas, bank investasi, reksa dana, hingga lembaga manajemen aset nasional.
2. Magang untuk Mendapatkan Pengalaman Nyata
Selama kuliah, penting banget buat mencari kesempatan magang di perusahaan sekuritas. Selain dapat pengalaman langsung, magang juga bantu kamu memahami praktik dunia saham secara nyata.
Di Universitas Cakrawala, kesempatan magang bisa kamu dapatkan sejak semester pertama di Jurusan Keuangan dan Investasi. Dengan pengalaman ini, kamu lebih siap menghadapi tantangan kerja di dunia pasar modal.
3. Melamar Pekerjaan sebagai Stock Broker
Setelah memenuhi kualifikasi dan pengalaman magang, kamu bisa mulai melamar posisi junior di perusahaan sekuritas. Posisi awal bisa berupa staf analis, associate, atau junior broker.
Contoh perusahaan yang membuka peluang ini antara lain Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Mirae Asset Sekuritas. Selama bekerja, penting juga untuk terus memperbarui diri dengan prosedur dan peraturan baru di pasar modal.
4. Lulus Ujian Lisensi dan Sertifikasi
Untuk menambah kredibilitas, seorang calon stock broker harus memiliki lisensi resmi sebelum mulai bekerja. Di Indonesia, lisensi ini dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah mengikuti dan lulus ujian sertifikasi dari lembaga resmi seperti The Indonesia Capital Market Institute (TICMI).
Sertifikasi yang paling relevan untuk profesi stock broker adalah Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE). Dengan lisensi ini, kamu bisa mengeksekusi transaksi saham secara legal dan dipercaya oleh klien maupun perusahaan sekuritas.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Jurusan untuk Jadi Trader, Biar Jago!
Sertifikasi Profesional yang Dibutuhkan untuk Menjadi Stock Broker
Untuk membangun karier sebagai stock broker, memiliki sertifikasi profesional jelas sangat penting agar bisa bekerja legal dan dipercaya klien. Nah, berikut beberapa sertifikasi profesional yang dibutuhkan untuk menjadi stock broker:
Sertifikasi Utama:
- Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE): Sertifikasi utama yang wajib dimiliki untuk bekerja sebagai stock broker di perusahaan sekuritas di Indonesia. Sertifikasi ini diselenggarakan dan diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Sertifikasi Pendukung:
- Certified Technical Analyst (CTA): Direkomendasikan bagi yang ingin mahir analisis teknikal, seperti stock analyst atau fund manager.
- Wakil Manajer Investasi (WMI): Dibutuhkan jika ingin memiliki wewenang mengelola dana investor, misal untuk reksa dana.
- Sertifikasi Wakil Perantara Perdagangan Efek Pemasaran Terbatas (WPPE-PT): Variasi WPPE yang fokus pada identifikasi nasabah dan proses pemasaran, juga diakui BNSP.
- Sertifikasi TICMI: The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) menyelenggarakan berbagai sertifikasi profesi pasar modal yang diakui OJK.
- Regular Securities Analyst (RSA): Relevan bagi profesional yang ingin berkarier sebagai analis efek.
Contoh Stock Broker di Indonesia
Di Indonesia, banyak perusahaan sekuritas yang membuka peluang karier bagi stock broker dengan berbagai posisi dan jenjang pengalaman. Berikut beberapa contoh stock broker dan perusahaan sekuritas yang terkenal di Indonesia:
- Mandiri Sekuritas: Salah satu broker terbesar di Indonesia dengan layanan online trading dan riset pasar yang kuat untuk mendukung keputusan investasi.
- Indo Premier Sekuritas: Dikenal dengan aplikasi IPOT yang menyediakan berbagai fitur untuk transaksi saham, obligasi, dan reksa dana.
- Mirae Asset Sekuritas Indonesia: Menawarkan platform HOTS (Home Online Trading System) yang cepat dan efisien, serta analisis pasar mendalam.
- Ajaib Sekuritas Indonesia: Populer di kalangan investor muda karena interface sederhana dan pendekatan edukatif yang ramah pemula.
- BCA Sekuritas: Memberikan layanan saham domestik dan internasional sekaligus nasihat keuangan bagi investor.
- Phillip Sekuritas Indonesia: Menawarkan berbagai layanan investasi, termasuk opsi setoran awal yang lebih rendah bagi mahasiswa.
- BRI Danareksa Sekuritas: Menyediakan layanan trading dengan fitur canggih dan dukungan analisis pasar.
- Stockbit Sekuritas Digital: Menyediakan platform digital untuk investasi yang memudahkan transaksi saham dan pemantauan portofolio.
- OCBC Sekuritas Indonesia: Salah satu penyedia layanan sekuritas yang mendukung investor dengan berbagai produk dan layanan pasar modal.
Apa Perbedaan Stock Broker dan Manajer Investasi?
Selain stock broker, sebenarnya ada juga profesi lain di dunia pasar modal yang punya peran berbeda tapi saling terkait dalam mengelola investasi, yaitu manajer investasi. Nah biar lebih jelas, berikut tabel perbedaan utama antara stock broker dan manajer investasi:
Baca Juga: Financial Analyst: Tugas, Skill, Gaji, dan Peluang Kariernya
FAQ
1. Stock Broker Harus Lulusan Apa?
Untuk menjadi stock broker, umumnya minimal lulusan S1 di bidang Keuangan dan Investasi, Ekonomi, Akuntansi, atau Manajemen Bisnis. Jurusan ini membekali kamu dengan pengetahuan tentang pasar modal, analisis keuangan, dan manajemen investasi.
2. Apa Beda Trader dan Broker?
Trader adalah orang yang membeli dan menjual saham untuk dirinya sendiri atau portofolio tertentu agar mendapat keuntungan cepat. Sedangkan broker bertindak sebagai perantara antara investor dan pasar modal, mengeksekusi transaksi sesuai instruksi klien.
3. Apa Perbedaan Utama Antara Agen dan Broker?
Agen biasanya bekerja untuk menjual produk tertentu seperti asuransi atau reksa dana dan mendapat komisi dari produk itu. Broker lebih luas, karena selain mengeksekusi transaksi, mereka juga memberikan nasihat dan layanan terkait pasar modal serta bertanggung jawab secara hukum atas transaksi yang dijalankan klien.
Mau Bangun Karier di Bidang Keuangan? Persiapkan di Kampus Siap Kerja Cakrawala University!
Itu dia pembahasan tentang stock broker dan semua hal yang perlu kamu tahu untuk memulai karier di dunia saham dan pasar modal.
Kalau kamu ingin mendalami dunia pasar modal dan siap menghadapi tantangan profesi stock broker, Program Studi S1 Keuangan dan Investasi di Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan tepat!

Jurusan ini dirancang khusus untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan nyata yang sesuai kebutuhan industri, termasuk kemampuan analisis saham, pengambilan keputusan investasi, dan pemahaman produk pasar modal.
Berikut beberapa hal yang bikin kuliah di Universitas Cakrawala beda dari kampus lain:
- Program Penyaluran Kerja: Kampus terhubung dengan 1000+ perusahaan mitra untuk memperluas peluang karier, termasuk sebagai stock broker.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung dapat pengalaman kerja nyata di industri pasar modal dan investasi.
- Kurikulum Berbasis Industri: Semua materi disusun bersama praktisi agar selalu relevan dengan tren pasar modal dan regulasi terbaru.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional berpengalaman di dunia saham, sekuritas, dan manajemen investasi.
Yuk, tanya-tanya gratis di sini atau langsung daftar sekarang untuk tahu lebih banyak tentang program kuliah di Universitas Cakrawala. Siapkan dirimu jadi generasi stock broker yang siap bersaing dan sukses di dunia kerja!