SKPI Adalah: Manfaat, dan Cara Mendapatkannya

Kosakata Kampus
Tayang 29 October 2025
Diperbarui 29 October 2025
Waktu Baca 7 Minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Hasna Latifatunnisa

SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah sekarang jadi salah satu dokumen penting yang wajib dimiliki setiap lulusan perguruan tinggi.

Dokumen ini bukan cuma pelengkap ijazah, tapi berisi catatan lengkap tentang kemampuan, pengalaman magang, kegiatan organisasi, sampai prestasi yang pernah dicapai selama kuliah.

Di Universitas Cakrawala, penerapan Kurikulum Berbasis Industri bikin mahasiswa nggak cuma belajar teori di kelas. Setiap program studi terus disesuaikan dengan perkembangan dunia kerja, supaya lulusan punya skill yang relevan dan siap bersaing di industri sejak awal karier.

Yuk, kita kupas bareng tentang SKPI!

 

Key Takeaways

 

  • SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) adalah dokumen resmi yang menjelaskan kompetensi, pengalaman, dan capaian mahasiswa selama kuliah, melengkapi ijazah dan transkrip nilai.
  • SKPI membantu lulusan lebih mudah bersaing di dunia kerja karena menampilkan kemampuan nyata, mulai dari soft skills, hard skills, sampai pengalaman magang dan organisasi.
  • Melalui pendekatan Kurikulum Berbasis Industri, Universitas Cakrawala memastikan setiap mahasiswa memiliki pengalaman dan keterampilan yang relevan agar siap terjun ke dunia profesional setelah lulus.

 

Apa Itu SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)?

SKPI atau Surat Keterangan Pendamping Ijazah adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi untuk mendampingi ijazah lulusan.

Kalau ijazah berisi nilai akademik, SKPI menjelaskan lebih detail tentang kemampuan, pengalaman, dan pencapaian mahasiswa selama kuliah.

Dokumen ini diterbitkan berdasarkan aturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai bagian dari kebijakan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Tujuannya supaya kemampuan lulusan bisa diakui secara nasional bahkan internasional.

Format SKPI ini mirip dengan Diploma Supplement yang digunakan di berbagai universitas di Eropa. Artinya, informasi dalam SKPI bisa membantu dunia industri atau lembaga luar negeri memahami kompetensi lulusan Indonesia dengan lebih jelas.

Singkatnya, SKPI adalah “profil lengkap” seorang lulusan. Di dalamnya tercatat hal-hal seperti:

 

  • Riwayat studi dan capaian pembelajaran
  • Pengalaman magang atau kerja praktik
  • Sertifikasi dan pelatihan yang pernah diikuti
  • Kegiatan organisasi dan prestasi non-akademik

 

Dengan SKPI, kamu bisa menunjukkan kemampuan nyatanya, bukan hanya nilai IPK di atas kertas.

 

Apa Manfaat dan Tujuan SKPI bagi Mahasiswa?

SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) bisa dibilang sebagai versi lebih lengkap dari ijazah, karena tidak hanya menunjukkan nilai akademik, tapi juga mencatat kemampuan, pengalaman, dan prestasi yang dimiliki seorang lulusan selama kuliah.

Menurut Kemendikbudristek, SKPI dibuat supaya lulusan perguruan tinggi di Indonesia punya bukti kompetensi yang bisa diakui oleh dunia industri maupun lembaga luar negeri.

Jadi, perusahaan atau HR bisa melihat lebih dari sekadar nilai, mereka bisa tahu skill apa yang dimiliki calon karyawan, pengalaman apa yang pernah dijalani, dan kegiatan apa yang menunjukkan potensi individu tersebut.

Secara umum, berikut beberapa manfaat SKPI:

 

  • Bukti Kompetensi Tambahan: Menunjukkan keahlian di luar nilai akademik, seperti kemampuan komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, dan problem solving.
  • Pendukung Saat Melamar Kerja: Beberapa perusahaan mulai menjadikan SKPI sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses rekrutmen, terutama untuk posisi yang butuh pengalaman praktis.
  • Pengakuan di Tingkat Internasional: Karena formatnya mirip dengan Diploma Supplement dari Eropa, SKPI bisa mempermudah proses pengakuan ijazah jika ingin melanjutkan studi atau bekerja di luar negeri.
  • Transparansi Pendidikan Tinggi: SKPI membuat proses pendidikan lebih terbuka dan terukur. Lulusan bisa menunjukkan capaian pembelajaran (learning outcomes) dan keterampilan yang sudah dikembangkan selama kuliah.

 

Baca juga: Komisariat Mahasiswa (Kosma): Definisi, Peran, & Strukturnya

 

Apa Perbedaan SKPI dengan Ijazah dan Transkrip Nilai?

Banyak yang masih mengira SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) sama seperti ijazah atau transkrip nilai.

Padahal, ketiganya memiliki fungsi yang berbeda.

Ketiganya memang saling melengkapi, tetapi SKPI memiliki peran khusus dalam menggambarkan kompetensi dan pengalaman nyata mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Agar lebih jelas, berikut perbandingan perannya dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia:

 

Aspek

Ijazah

Transkrip Nilai

SKPI

Dikeluarkan oleh

Perguruan tinggi yang telah terakreditasi oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi)

Perguruan tinggi

Perguruan tinggi sesuai panduan Kemendikbudristek

Isi Utama

Pernyataan resmi kelulusan dan gelar akademik yang diperoleh

Daftar nilai mata kuliah dan indeks prestasi kumulatif (IPK)

Deskripsi capaian pembelajaran, pengalaman, dan kompetensi lulusan

Fokus Utama

Status kelulusan dan gelar

Hasil akademik

Kompetensi, pengalaman, dan aktivitas non-akademik

Standar Nasional

Diatur oleh Kemendikbudristek melalui peraturan pendidikan tinggi

Diatur oleh Kemendikbudristek

Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Tujuan Penggunaan

Pembuktian kelulusan formal

Bukti pencapaian akademik

Bukti kesiapan kerja dan kompetensi profesional

 

Dari tabel tersebut, bisa dilihat SKPI tidak menggantikan ijazah maupun transkrip nilai, melainkan melengkapi keduanya.

Dengan adanya SKPI, dunia industri dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh tentang profil lulusan, baik dari sisi akademik maupun kompetensi profesional.

 

Bagaimana Cara Mendapatkan SKPI di Perguruan Tinggi?

 

SKPI Adalah

Sumber: Freepik

 

Setiap mahasiswa berhak mendapatkan SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Namun, isi SKPI tidak otomatis muncul begitu saja, semua tergantung pada aktivitas dan pencapaian mahasiswa selama kuliah.

Berikut tahapan umum untuk mendapatkan SKPI:

 

  • Menyelesaikan Seluruh Kewajiban Akademik: SKPI baru bisa diterbitkan setelah mahasiswa dinyatakan lulus secara resmi. Dokumen ini menjadi pelengkap ijazah dan transkrip nilai yang diterbitkan oleh perguruan tinggi.
  • Mengumpulkan Bukti Kegiatan dan Prestasi: Mahasiswa perlu menyiapkan bukti kegiatan seperti sertifikat pelatihan, surat magang, piagam lomba, atau dokumen lain yang relevan. Data ini akan digunakan untuk mengisi bagian capaian pembelajaran dan pengalaman non-akademik dalam SKPI.
  • Verifikasi oleh Perguruan Tinggi: Tim akademik atau bagian kemahasiswaan biasanya melakukan verifikasi dokumen agar semua data yang tercantum valid dan sesuai dengan ketentuan Kemendikbudristek.
  • Penyusunan Dokumen SKPI: Setelah data diverifikasi, pihak perguruan tinggi akan menyusun SKPI berdasarkan panduan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan format resmi yang telah ditetapkan.
  • Penerbitan dan Penandatanganan Resmi: SKPI diterbitkan bersamaan dengan ijazah dan transkrip nilai. Dokumen ini biasanya ditandatangani oleh pejabat akademik, seperti dekan atau rektor, dan dilengkapi dengan kode verifikasi digital untuk menjamin keaslian.

 

Baca juga: SKL Adalah: Definisi, Fungsi, dan Cara Mendapatkannya

 

Bagaimana Tips Agar Isi SKPI Lebih Bernilai?

Memiliki SKPI saja belum cukup. Nilai dari dokumen ini bergantung pada seberapa banyak pengalaman, keterampilan, dan prestasi yang bisa ditunjukkan selama kuliah.

Semakin aktif seorang mahasiswa di kegiatan akademik maupun non-akademik, semakin kuat pula isi SKPI yang diterbitkan oleh perguruan tinggi.

Berikut beberapa cara agar SKPI yang dimiliki benar-benar bernilai di mata dunia kerja:

 

  • Ikuti Program Magang Sejak Awal Kuliah: Di Universitas Cakrawala, mahasiswa sudah bisa mengikuti program magang sejak semester pertama. Pengalaman ini menjadi salah satu poin penting dalam SKPI  karena menunjukkan kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
  • Aktif di Organisasi dan Kegiatan Kampus: Keterlibatan dalam organisasi mahasiswa atau kepanitiaan menunjukkan kemampuan kepemimpinan, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Semua ini bisa dimasukkan ke dalam bagian “pengalaman non-akademik” pada SKPI.
  • Ikuti Sertifikasi dan Pelatihan Tambahan: Sertifikasi profesi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) atau lembaga terkait bisa meningkatkan nilai SKPI. Sertifikasi menambah bukti kompetensi di bidang tertentu, baik teknis maupun manajerial.
  • Berpartisipasi dalam Kompetisi atau Lomba Akademik: Prestasi di tingkat lokal, nasional, atau internasional juga bisa dicantumkan dalam SKPI. Hal ini menunjukkan keunggulan dan dedikasi mahasiswa di bidangnya.
  • Jaga Konsistensi Capaian Akademik dan Non-Akademik: SKPI tidak hanya mencatat kegiatan, tetapi juga learning outcomes yang dihasilkan. Mengelola waktu antara akademik dan aktivitas tambahan membantu mahasiswa membangun profil yang seimbang.
  • Kembangkan Portofolio Digital Sejak Dini: Di Universitas Cakrawala, setiap mahasiswa didorong untuk mulai membangun portofolio digital sejak awal kuliah. Banyak perguruan tinggi telah mengintegrasikan SKPI dengan sistem portofolio digital. Mahasiswa dapat meng-upload bukti kegiatan seperti sertifikat, surat magang, atau hasil proyek agar data mudah diverifikasi saat menerbitkan SKPI.
  • Pahami Standar KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia): Setiap isi SKPI harus sesuai dengan level kompetensi dalam KKNI. Dengan memahami standar ini, mahasiswa bisa menargetkan jenis keterampilan yang relevan dengan bidang studinya.

 

Raih Pengalaman dan SKPI Terbaik di Universitas Cakrawala!

SKPI bukan sekadar dokumen tambahan, tapi bukti nyata seorang lulusan siap terjun ke dunia kerja. Melalui SKPI, kemampuan, pengalaman, dan pencapaian selama kuliah bisa diakui secara profesional, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Untuk bisa mendapatkan SKPI yang benar-benar bernilai, tentu dibutuhkan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan kompetensi sejak awal. Universitas Cakrawala hadir dengan sistem pendidikan yang berorientasi pada industri, memastikan setiap mahasiswa memiliki pengalaman yang relevan dan siap bersaing di dunia kerja modern.

Kenapa memilih Universitas Cakrawala?

 

  • Program Penyaluran Kerja: Terhubung langsung dengan lebih dari 1000+ mitra industri yang siap menampung lulusan berkualitas dan berkompeten.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Kesempatan untuk merasakan dunia kerja nyata serta membangun relasi profesional sejak awal kuliah.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Materi kuliah selalu diperbarui mengikuti perkembangan dan kebutuhan perusahaan terkini.
  • Dosen Praktisi: Belajar langsung dari tenaga pengajar yang memiliki pengalaman nyata di dunia industri, teknologi, dan bisnis digital.

 

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari kampus yang siap kerja, relevan dengan industri, dan mendukung pengembangan karier sejak awal! Segera daftar atau lakukan konsultasi gratis sekarang juga untuk mulai perjalanan kuliahmu menuju dunia profesional!

Banner Picture

Kategori:

Kosakata Kampus

Cakrawala

Share

Penulis

Hasna Latifatunnisa

Hasna adalah Content Writer dengan lebih dari 4 tahun mennulis konten SEO di bidang bisnis, keuangan, teknologi, dan karier. Terampil dalam merancang strategi SEO yang meningkatkan peringkat pencarian dan keterlibatan audiens, penulis ini juga ahli dalam riset kata kunci dan audit konten, memastikan informasi yang disajikan akurat dan relevan untuk pembaca.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.