Sistem Informasi Kesehatan: Jenis, Fungsi, hingga Keunggulan

Sistem Informasi Kesehatan: Jenis, Fungsi, hingga Keunggulan

Computer Science
Tayang 15 May 2025
Diperbarui 15 May 2025
Waktu Baca 10 Minutes

Sudah Direview Oleh Adam Puspabhuana, M.Kom

Ditulis oleh

Alifia Kamila

Teknologi udah jadi bagian penting dalam banyak aspek kehidupan, nggak terkecuali di dunia kesehatan. Sekarang, pelayanan medis nggak cuma bisa datang langsung ke rumah sakit. 

Mulai dari booking dokter via aplikasi, cek hasil lab online, sampai konsultasi lewat video call, semua bisa dilakukan hanya dari genggaman tangan. 

Di balik semua kemudahan ini, ada yang namanya sistem informasi kesehatan atau sebuah sistem digital yang bantu rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya buat mengelola data pasien, jadwal layanan, hingga keputusan medis.

Kebutuhan akan sistem informasi kesehatan makin kelihatan penting sejak pandemi COVID-19. Salah satunya bisa dilihat dari peningkatan pemakaian layanan telemedicine yang meningkat hingga 78,8 persen

Kehadiran platform, seperti Halodoc dan Alodokter jadi solusi utama buat masyarakat yang butuh layanan kesehatan tanpa harus keluar rumah.

Nah, buat yang mau tahu lebih dalam soal sistem informasi kesehatan, kamu bisa simak artikel ini sampai habis!

Apa Itu Sistem Informasi Kesehatan?

Sistem Informasi Kesehatan adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data seputar dunia kesehatan. 

 

Sistem ini penting banget karena bisa membantu pemerintah, rumah sakit, bahkan aplikasi kesehatan buat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data. Apalagi, di era digital sekarang, akses data yang cepat dan akurat jadi kunci buat meningkatkan layanan kesehatan.

 

Menurut WHO (World Health Organization), sistem informasi kesehatan adalah salah satu komponen utama dalam sistem kesehatan yang kuat. 

 

WHO menyebutkan bahwa sistem informasi kesehatan berperan penting dalam menyediakan data akurat dan tepat waktu untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti, mulai dari tingkat lokal sampai nasional. 

 

Intinya, sistem informasi kesehatan bukan cuma penting buat rumah sakit saja, tapi juga buat masyarakat. Karena lewat sistem ini, informasi medis bisa jadi lebih transparan, pelayanan makin cepat, dan kualitas kesehatan secara keseluruhan pun meningkat.

 

sistem informasi

Jenis-Jenis Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan ternyata punya banyak jenis, lho! Masing-masing juga punya fungsi unik yang saling melengkapi. 

 

Teknologi ini bikin layanan kesehatan jadi makin cepat, praktis, dan minim kesalahan. Setidaknya, ada tujuh jenis sistem informasi kesehatan sebagaimana berikut ini. 

1. Electronic Medical Record (EMR) dan Electronic Health Record (EHR)

EMR dan EHR sama-sama menyimpan data medis, tapi cara pakainya beda. EMR lebih fokus pada data kesehatan pasien di sebuah tempat layanan, kayak riwayat pengobatan di satu rumah sakit. 

Sementara itu, EHR bisa diakses lintas fasilitas sehingga lebih fleksibel dan lengkap buat tracking kesehatan pasien dari waktu ke waktu.

Dengan EHR, seorang dokter bisa tahu riwayat medis kalau pasien tersebut sebelumnya berobat di rumah sakit lain. Ini penting banget buat menghindari salah diagnosa atau pengobatan yang nggak cocok. 

2. Practice Management Software

Sistem ini dirancang buat mempermudah urusan administrasi di fasilitas kesehatan. Mulai dari penjadwalan pasien, pengarsipan data, sampai proses pembayaran dan klaim asuransi bisa dikelola dari satu platform. 

Dengan adanya software ini, proses pelayanan pasien jadi lebih efisien karena waktunya bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih penting, seperti konsultasi atau pemeriksaan. Buat rumah sakit, sistem ini juga bantu mengurangi risiko kesalahan input data dan bikin operasional lebih lancar.

3. Master Patient Index (MPI)

MPI ini penting banget karena dia yang memastikan bahwa setiap pasien cuma punya satu identitas digital di sistem. Tanpa MPI, data pasien bisa terpecah atau bahkan terduplikasi, apalagi kalau pasien sering pindah rumah sakit atau klinik.

Sistem ini menghubungkan semua data pasien dari berbagai layanan medis, mulai dari rekam medis, hasil lab, sampai riwayat rawat inap. Jadi, setiap kali pasien datang, tenaga medis langsung tahu riwayat lengkapnya tanpa harus tanya-tanya ulang.

4. Patient Portals

Patient Portal bikin pasien punya akses langsung ke data kesehatannya sendiri. Di sini, kamu bisa lihat hasil lab, jadwal kontrol, histori pengobatan, sampai komunikasi dua arah sama tenaga medis.

Melalui sistem ini, pasien jadi lebih aktif dalam mengatur kesehatannya. Misalnya, kamu bisa ngecek hasil tes darah kapan saja tanpa harus datang ke rumah sakit. Ini juga bikin komunikasi dengan dokter lebih terbuka dan transparan.

5. Remote Patient Monitoring (RPM)

RPM menjadi solusi canggih buat pasien yang butuh pemantauan rutin, tapi nggak bisa sering ke rumah sakit. Lewat alat khusus, data vital seperti tekanan darah atau kadar gula bisa dikirim langsung ke dokter secara real-time.

Sistem ini sangat bermanfaat buat penderita penyakit kronis atau lansia. Karena monitoring dilakukan dari rumah, pasien bisa tetap nyaman dan aman. Sementara, tenaga medis bisa langsung bertindak kalau ada data yang menunjukkan tanda bahaya.

6. Clinical Decision Support (CDS)

Clinical Decision Support (CDS) adalah sistem yang membantu tenaga medis dalam pengambilan keputusan klinis. 

Dengan teknologi ini, dokter bisa mendapatkan rekomendasi atau peringatan otomatis saat melakukan diagnosis, meresepkan obat, atau merencanakan perawatan. 

CDS biasanya terintegrasi dengan sistem rekam medis elektronik (EMR/EHR). Dengan begitu, informasi pasien langsung bisa dianalisis untuk memberikan saran yang tepat dan cepat.

CDS ini penting banget untuk meminimalisir kesalahan medis, terutama yang berkaitan dengan interaksi obat atau alergi pasien. 

7. Laboratory Information System (LIS)

Laboratory Information System (LIS) adalah sistem yang dirancang khusus untuk mengelola data di laboratorium kesehatan. Semuanya bisa dilakukan secara digital dan terintegrasi, meliputi proses pengambilan sampel, pengujian, hingga laporan hasil.

Keunggulan LIS bukan cuma efisiensi kerja lab, tapi juga konektivitasnya. Sistem ini bisa terhubung dengan EMR sehingga hasil lab langsung muncul di data pasien tanpa perlu dicetak manual. 

Baca Juga: Sistem Informasi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Fungsi Sistem Informasi Kesehatan

Kamu perlu tahu kalau sistem informasi kesehatan bukan cuma soal data medis. Sistem ini dirancang untuk mendukung setiap proses pengambilan keputusan di sektor kesehatan lewat informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu. 

 

WHO sendiri sudah membagi fungsi-fungsi sistem informasi kesehatan menjadi empat bagian besar. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Data Generation (Pembuatan Data)

Fungsi pertama dari Sistem Informasi Kesehatan adalah menghasilkan data. Ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan bahkan survei kesehatan masyarakat. 

Data yang dihasilkan bisa berupa rekam medis pasien, hasil pemeriksaan, laporan imunisasi, atau data kejadian penyakit tertentu. Proses pembuatan data ini penting banget karena jadi pondasi awal dari semua informasi yang nantinya dianalisis. 

2. Data Compilation (Pengumpulan dan Penyusunan Data)

Setelah data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah kompilasi atau penyusunan data. Data dari berbagai sumber digabungkan agar bisa memberikan gambaran yang lebih utuh tentang kondisi kesehatan seorang pasien atau masyarakat di suatu wilayah.

Tahapan ini mencakup proses penyortiran, kategorisasi, hingga pengecekan kesesuaian format data. Kompilasi yang baik akan bikin data lebih mudah dianalisis, apalagi kalau data berasal dari sumber yang berbeda-beda. 

3. Data Analysis and Synthesis (Analisis dan Sintesis Data)

Fungsi berikutnya merupakan analisis dan sintesis data. Setelah data dikumpulkan dan disusun, langkah ini digunakan untuk mencari tahu lebih dalam tentang makna dari data tersebut.

Analisis data ini bisa membantu para pengambil kebijakan buat menentukan langkah-langkah kesehatan yang lebih tepat sasaran. 

Sementara, sintesis membantu menggabungkan berbagai informasi menjadi insight yang utuh dan bisa langsung digunakan untuk mengambil keputusan strategis.

4. Communication and Use (Komunikasi dan Penggunaan Informasi)

Fungsi terakhir yang nggak kalah penting adalah mengomunikasikan dan menggunakan informasi yang sudah dianalisis. 

Informasi ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, seperti tenaga kesehatan, pengelola rumah sakit, hingga pembuat kebijakan pemerintah.

Penyampaian informasi bisa dalam bentuk laporan, dashboard digital, atau briefing khusus. Tujuannya supaya data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis bisa benar-benar digunakan untuk memperbaiki sistem pelayanan kesehatan dan membantu masyarakat lebih sehat.

Contoh Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia

sistem informasi kesehatan

Sumber: Freepik

Biar makin kebayang gimana implementasi Sistem Informasi Kesehatan di dunia nyata, kamu bisa lihat contoh-contoh aplikasinya. 

Aplikasi-aplikasi ini digunakan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, dari puskesmas sampai rumah sakit besar, buat membantu operasional sehari-hari maupun pengambilan keputusan berbasis data.

Berikut ini ada beberapa contoh sistem informasi kesehatan yang umum digunakan di Indonesia.

  • SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) – Aplikasi ini digunakan untuk mengelola seluruh aktivitas rumah sakit mulai dari administrasi, pelayanan medis, hingga keuangan.
  • P-Care BPJS Kesehatan – Aplikasi ini dipakai oleh fasilitas kesehatan untuk input data pelayanan pasien peserta BPJS secara real-time. Selain itu, P-Care juga mempermudah proses klaim dan monitoring layanan kesehatan.
  • SIRANAP (Sistem Informasi Rawat Inap) – Sistem ini digunakan untuk mengetahui ketersediaan tempat tidur di rumah sakit secara daring dan real-time. Data ini sangat berguna terutama dalam kondisi darurat atau bencana.
  • SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas) – Aplikasi ini mendukung pencatatan dan pelaporan layanan kesehatan di puskesmas. Dengan SIMPUS, puskesmas bisa lebih mudah memantau perkembangan kesehatan masyarakat setempat.
  • SITB (Sistem Informasi Tuberkulosis) – Digunakan untuk pelaporan dan pemantauan kasus TB di Indonesia. Sistem ini mempermudah pelacakan pasien dan evaluasi keberhasilan program pengendalian TB.
  • e-SISMAL (Sistem Informasi Surveilans Malaria Elektronik) – Aplikasi ini membantu petugas surveilans dalam mencatat dan melaporkan kasus malaria secara elektronik. Data yang masuk bisa langsung digunakan untuk merancang intervensi yang efektif.

Keunggulan dan Tantangan Sistem Informasi Kesehatan

Seperti yang sudah sempat dibahas, sistem informasi kesehatan jelas punya banyak manfaat. Meski begitu, sistem yang semakin terdigitalisasi pastinya juga punya tantangan tersendiri. 

 

Kali ini, kita bakal bahas lebih lanjut tentang keunggulan dan tantangan dari sistem informasi kesehatan. 

Keunggulan Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi ini bukan sekadar alat bantu pencatatan, tapi jadi komponen penting buat memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal.

  • Akses Data Cepat dan Mudah – Tenaga medis bisa mengakses data pasien secara real-time tanpa harus mencari dokumen fisik. Ini bikin proses diagnosis dan penanganan jadi lebih efisien.
  • Meningkatkan Akurasi Diagnosis – Dengan riwayat medis yang lengkap dan terintegrasi, dokter bisa membuat keputusan medis dengan informasi yang lebih akurat. Ini penting untuk mengurangi risiko kesalahan penanganan.
  • Efisiensi Operasional Fasilitas Kesehatan – Proses administratif, seperti penjadwalan, penagihan, hingga laporan bisa diotomatisasi. Waktu dan tenaga pun bisa dialihkan ke pelayanan pasien.
  • Mendukung Pengambilan Keputusan Berbasis Data – Data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis bisa dijadikan dasar dalam menyusun kebijakan kesehatan. Ini bermanfaat banget buat manajemen rumah sakit atau lembaga pemerintah.
  • Meningkatkan Pengalaman Pasien – Sistem seperti Patient Portal bikin pasien bisa cek hasil pemeriksaan, jadwal kontrol, sampai tebus obat dengan mudah. Jadi, layanan terasa lebih personal dan transparan.
  • Integrasi Antarlayanan dan Lembaga – Melalui sistem yang saling terhubung, data bisa digunakan oleh berbagai fasilitas kesehatan. Ini sangat membantu dalam merujuk pasien atau menangani kasus lintas wilayah.

Tantangan Sistem Informasi Kesehatan

Meski menjanjikan banyak manfaat, pengembangan, dan implementasi sistem ini juga butuh perhatian khusus, lho! Setelah mengetahui manfaatnya, di bawah ini ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dari adanya sistem informasi kesehatan.

  • Kendala Infrastruktur Teknologi – Nggak semua fasilitas kesehatan punya jaringan internet stabil dan perangkat yang memadai. Masalah ini bisa menghambat penerapan sistem secara menyeluruh, terutama di daerah terpencil.
  • Keamanan dan Privasi Data Pasien – Sistem informasi harus dilengkapi perlindungan data yang kuat karena informasi medis bersifat sangat sensitif. Ancaman kebocoran data atau serangan siber jadi perhatian utama.
  • Kesiapan SDM dan Budaya Digital – Banyak tenaga kesehatan yang belum terbiasa menggunakan sistem digital dalam pekerjaannya. Makanya, butuh pelatihan dan waktu untuk adaptasi agar penggunaan sistem bisa maksimal.

Jurusan Kuliah yang Relevan dengan Sistem Informasi Kesehatan

Kalau kamu tertarik sama dunia teknologi dan kesehatan, berarti kamu bisa banget mempertimbangkan jurusan-jurusan yang relevan dengan sistem informasi kesehatan. 

Supaya punya gambaran lebih jelas, berikut ini ada beberapa rekomendasi jurusan yang bisa menunjang skill kamu untuk merancang sistem informasi kesehatan yang keren. 

1. Sistem Informasi

Jurusan Sistem Informasi fokus pada gimana teknologi informasi digunakan untuk mengelola data dan proses bisnis dalam organisasi. Sebagai mahasiswa Sistem Informasi, kamu akan belajar beberapa hal berikut ini:

  • Pemrograman Dasar
  • Database
  • Sistem Enterprise
  • Analisis Data
  • Manajemen Proyek TI.

Prodi ini cocok banget buat kamu yang mau bikin sistem informasi kesehatan karena akan punya keterampilan merancang dan mengelola sistem yang bisa mengatur data pasien, rekam medis, dan proses layanan kesehatan lainnya secara efisien.

2. Informatika

Kalau kamu suka coding dan ingin tahu cara kerja software dari dasar, jurusan Informatika bisa jadi pilihan tepat. Kamu akan belajar banyak hal yang berhubungan dengan perangkat lunak, seperti 

  • Bahasa Pemrograman
  • Struktur Data
  • Algoritma
  • Jaringan Komputer
  • Kecerdasan Buatan.

Ilmu ini berguna banget untuk membangun aplikasi kesehatan, seperti EMR, telemedicine, atau sistem monitoring pasien. Kamu bisa jadi developer di sektor kesehatan yang terus berkembang.

3. Teknik Biomedis

Jurusan ini adalah gabungan dari teknik dan ilmu kesehatan. Kamu akan belajar teknologi medis, seperti alat-alat kesehatan, pencitraan medis, hingga pengolahan sinyal biomedis.

Melalui bidang pembelajaran tersebut, kamu bakal terlatih untuk membuat sistem informasi kesehatan yang terhubung langsung dengan perangkat medis, seperti alat monitoring pasien secara real-time.

4. Kesehatan Masyarakat

Di jurusan ini, kamu berperan besar dalam membuat masyarakat lebih sehat secara menyeluruh. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat akan mendalami lebih dalam tentang manajemen kesehatan, statistik kesehatan, sampai kebijakan publik. 

Dengan tambahan pelatihan di bidang IT, lulusan Kesehatan Masyarakat juga bisa jadi penghubung penting antara tim kesehatan dan sistem informasi, terutama dalam penyusunan data epidemiologi atau pelaporan berbasis sistem.

5. Rekayasa Perangkat Lunak

Jurusan ini mengajarkan cara membuat software dari nol, mulai dari perencanaan, desain, pengujian, sampai pemeliharaan sistem. Mahasiswa juga akan dibekali kemampuan kerja tim, dokumentasi, dan metodologi agile.

Di dunia kesehatan, lulusan Rekayasa Perangkat Lunak bisa membantu merancang aplikasi yang user-friendly dan sesuai dengan standar keamanan data pasien. Ini jadi aspek yang penting dalam sistem informasi kesehatan.

Baca Juga: 7 Jenis Sistem Informasi yang Sering Digunakan, Yuk Simak!

Mau Jadi Ahli di Bidang Sistem Informasi Kesehatan? Gabung Cakrawala University Aja!

Itulah penjelasan lengkap tentang sistem informasi kesehatan. Sekarang, kamu pasti sudah lebih paham tentang fungsi sampai cara kerja dari bidang ini. 

 

Kamu salah satu yang mau tahu lebih jauh tentang sistem informasi kesehatan? Kamu nggak perlu lagi khawatir!

 

S1 Sistem Informasi dan Teknologi di Cakrawala University siap membantu kamu untuk mendalami bidang ini dengan kurikulum berbasis industri dan kesempatan belajar langsung dengan dosen praktisi

 

Selain itu, Cakrawala University juga punya Program 1 Tahun Fokus. Selain belajar teori selama 3 tahun, kamu bakal memanfaatkan 1 tahun terakhir untuk mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra. 

 

Tersedia pula Program Penyaluran Kerja dengan 840+ mitra yang membuat peluang karier setelah lulus terbuka lebih lebar. 

 

Menarik banget, kan? Makanya, segera daftar Cakrawala University dan lakukan konsultasi di sini.

Referensi

  1. Penggunaan Telemedicine di Fasilitas Kesehatan Selama Pandemi Covid-19 [Buka]
  2. Health Information Systems [Buka]
  3. Types of Information Systems Used in Healthcare Facilities [Buka]
Banner Picture

Kategori:

Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Alifia Kamila

Alifia adalah seorang lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang menaruh minat mendalam di bidang kepenulisan. Sebagai SEO Content Writer Cakrawala University, Alifia menulis berbagai konten berkaitan dengan pendidikan, karier, dan pengembangan diri.

Reviewer Expert

Adam Puspabhuana, M.Kom

Adam Puspabhuana, M.Kom adalah Kepala Program Studi Sains Data Universitas Cakrawala, dengan keahlian luas di bidang programming, jaringan, desain, robotika, IoT, business intelligence, data science, dan AI. Ia memiliki berbagai sertifikasi profesional, termasuk Certified Secure Computer User (CSCU), Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA), Certified IT Manager (CITM), dan Certified Education Coach (CEC), serta sedang dalam proses mendapatkan Microsoft Certified Educator (MCE).

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.