Ini Fungsi, Jenis, dan Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit

Ini Fungsi, Jenis, dan Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit

Computer Science
Tayang 15 May 2025
Diperbarui 15 May 2025
Waktu Baca 10 Minutes

Sudah Direview Oleh Adam Puspabhuana, M.Kom

Ditulis oleh

Alifia Kamila

Saat ini, rumah sakit nggak cuma dituntut buat punya dokter dan perawat yang andal, tapi juga sistem teknologi yang canggih dan efisien seiring berkembangnya era digital. 

Nah, di sinilah sistem informasi rumah sakit (SIRS) berperan besar. Dengan sistem ini, berbagai proses administratif dan klinis bisa dilakukan lebih efisien dan terintegrasi dalam satu platform digital.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171 Tahun 2011, setiap rumah sakit di Indonesia diwajibkan untuk melaksanakan SIRS. Lewat platform ini, rumah sakit diwajibkan mengirimkan data pelaporan secara rutin agar bisa dianalisis untuk perencanaan dan pengambilan kebijakan. 

Bahkan, sejak tahun 2022, sistem ini juga mulai diintegrasikan ke platform SATUSEHAT untuk membentuk ekosistem data kesehatan nasional yang saling terhubung.

Kalau kamu mau tahu lebih lanjut soal gimana sistem informasi rumah sakit membantu dunia kesehatan jadi lebih canggih, jangan lewatkan penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Sistem Informasi Rumah Sakit?

Sistem informasi rumah sakit adalah sebuah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengelola semua informasi administratif dan klinis di rumah sakit. 

Semuanya terintegrasi dalam satu platform digital yang memudahkan proses pelayanan dan pengambilan keputusan, mulai dari pendaftaran pasien, pencatatan rekam medis, manajemen keuangan, farmasi, hingga pelaporan ke instansi pemerintah.

Selain mencatat data, sistem informasi rumah sakit juga membantu tenaga medis dan manajemen rumah sakit bekerja lebih cepat dan akurat. 

Dengan sistem ini, dokter bisa langsung akses rekam medis pasien secara real-time, bagian keuangan bisa mengelola billing secara otomatis, dan pihak manajemen bisa memantau seluruh aktivitas rumah sakit lewat dashboard yang lengkap. 

sistem informasi

Fungsi Sistem Informasi Rumah Sakit

Selama ini, masih banyak yang mengira kalau fungsi sistem informasi rumah sakit cuma untuk menyimpan data pasien. Padahal, teknologi ini juga berguna untuk pelaporan ke pemerintah supaya bisa berjalan lebih cepat, akurat, dan efisien. 

 

Biar makin paham, kita bakal bahas satu per satu fungsi sistem informasi rumah sakit sebagaimana berikut ini!

1. Pengelolaan Data Pasien

Salah satu fungsi utama dari sistem informasi rumah sakit adalah mengelola data pasien secara terpusat. Mulai dari biodata, riwayat kunjungan, hasil laboratorium, hingga resep obat, semuanya tersimpan rapi dalam sistem digital. 

Dengan begitu, tenaga medis bisa dengan cepat mengakses informasi penting tanpa harus repot mencari dokumen fisik. Keunggulan lain dari sistem ini adalah kemampuannya menjaga konsistensi data pasien di berbagai unit. 

Misalnya, hasil lab di IGD bisa langsung dilihat oleh dokter spesialis di poli. Hal ini mengurangi risiko kesalahan medis dan mempercepat proses diagnosis serta tindakan lanjutan.

2. Mendukung Proses Pelayanan Medis

Sistem informasi rumah sakit juga berperan besar dalam mendukung jalannya pelayanan medis sehari-hari. Sistem ini memungkinkan dokter dan perawat untuk mencatat diagnosis, tindakan, serta meresepkan obat langsung dari perangkat komputer atau tablet. 

Selain itu, sistem ini bisa terhubung langsung dengan apotek dan laboratorium rumah sakit. Jadi, ketika dokter menuliskan resep atau permintaan tes, unit terkait bisa langsung menerima instruksi tanpa perlu komunikasi manual sehingga pelayanan jadi lebih cepat dan akurat.

3. Manajemen Administrasi dan Keuangan

Nggak cuma bagian medis, sistem informasi rumah sakit juga membantu bagian administrasi dan keuangan rumah sakit, meliputi proses pendaftaran pasien, penghitungan biaya, sampai proses klaim asuransi atau BPJS.

Dengan pencatatan yang akurat dan otomatis, rumah sakit bisa meminimalisir kesalahan input data yang bisa berdampak pada laporan keuangan atau pelayanan. Di samping itu, data-data ini juga bisa digunakan untuk mengevaluasi efisiensi operasional rumah sakit.

4. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Rumah Sakit

Lewat fitur dashboard dan pelaporan, sistem informasi rumah sakit memudahkan manajemen rumah sakit dalam memantau kinerja seluruh unit. Sebagai contoh, mereka bisa melihat jumlah pasien harian, tingkat ketersediaan tempat tidur, atau rata-rata waktu tunggu pelayanan.

Data yang diperoleh dari sistem ini juga bisa dianalisis untuk pengambilan keputusan strategis. Kalau waktu tunggu di poli tertentu terlalu lama, manajemen bisa mempertimbangkan penambahan tenaga medis atau jadwal praktik tambahan.

5. Pelaporan ke Instansi Pemerintah

Rumah sakit memiliki kewajiban melaporkan berbagai data ke Kementerian Kesehatan dan instansi lainnya. 

Dengan sistem informasi rumah sakit, pelaporan ini jadi jauh lebih mudah karena data yang dibutuhkan sudah tersimpan secara otomatis dan bisa diekspor sesuai format yang diminta.

Misalnya, pelaporan BOR (Bed Occupancy Rate), angka kematian, atau data penyakit tertentu bisa langsung dikirimkan tanpa perlu rekap manual. Ini membantu rumah sakit tetap patuh terhadap regulasi pemerintah sekaligus menghemat waktu tenaga administrasi.

6. Integrasi Antarunit dan Departemen

Sistem informasi rumah sakit memungkinkan terjadinya koneksi data antara berbagai unit, seperti IGD, rawat inap, laboratorium, radiologi, dan farmasi. 

Setiap unit bisa saling bertukar informasi dengan cepat dan terstruktur sehingga nggak ada lagi miskomunikasi yang bisa menghambat pelayanan. Integrasi ini juga memastikan setiap proses berjalan lebih lancar dan saling mendukung. 

Baca Juga: 7 Jenis Sistem Informasi yang Sering Digunakan, Yuk Simak!

Jenis-Jenis Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit terdiri dari berbagai jenis dengan fungsi berbeda. Masing-masing jenisnya punya peran penting buat ngejalanin operasional rumah sakit secara efisien, mulai dari pencatatan medis, pengelolaan keuangan, sampai manajemen tenaga kerja. 

 

Yuk, kenalan sama jenis-jenis sistem informasi rumah sakit berikut ini!

Electronic Medical Record System

Sistem ini fokus pada pencatatan dan pengelolaan data medis pasien. Informasi yang disimpan mencakup diagnosis, hasil pemeriksaan, hingga keputusan klinis, dan menjadi dasar pengambilan keputusan tenaga kesehatan sebagaimana di bawah ini.

  • Dokumentasi – Menyimpan semua catatan medis pasien secara digital, mulai dari keluhan, diagnosis, hingga riwayat pengobatan. Ini jadi pusat data penting untuk tenaga medis dalam merawat pasien.
  • Results Repository – Menyimpan hasil tes laboratorium, radiologi, dan pemeriksaan lainnya dalam satu tempat. Hasilnya bisa diakses kapan saja oleh dokter tanpa perlu dokumen fisik.
  • Computerised Provider Order Entry (CPOE) – Dokter bisa langsung memasukkan perintah medis, seperti resep obat atau tes laboratorium ke sistem. Ini mengurangi kesalahan karena tulisan tangan atau miskomunikasi.
  • Sistem Pendukung Keputusan Klinis – Memberikan rekomendasi klinis berdasarkan data pasien dan protokol medis sekaligus membantu dokter dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat dan cepat.
  • Pesan Internal – Fitur komunikasi antartenaga kesehatan di dalam rumah sakit. Mempermudah koordinasi dan pengiriman informasi secara real-time.

Departmental Systems

Jenis sistem ini dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan departemen tertentu di rumah sakit. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi kerja di unit-unit, seperti laboratorium, farmasi, dan ruang bedah.

 

Biasanya, sistem informasi rumah sakit banyak digunakan di beberapa departemen berikut ini.

  • Sistem Informasi Laboratorium – Mengatur alur kerja laboratorium, mulai dari permintaan hingga hasil pemeriksaan. Dengan begitu, hasilnya lebih akurat dan dapat dilacak dengan mudah.
  • Radiologi/Kardiologi/Paru-Paru – Sistem ini mengelola data dan gambar medis dari radiologi, jantung, atau paru-paru yang dilengkapi fitur penyimpanan dan pembacaan gambar digital (PACS).
  • Farmasi – Mengelola stok obat, resep dari dokter, hingga pengeluaran obat untuk pasien. Ini dilakukan untuk mencegah kesalahan pengobatan dan membantu kontrol persediaan.
  • Bedah – Sistem informasi rumah sakit juga mengatur jadwal operasi, alat yang digunakan, dan dokumentasi tindakan medis.

Financial Systems

Sistem ini menangani segala hal yang berkaitan dengan keuangan rumah sakit. Fungsinya bukan hanya untuk mencatat transaksi, tapi juga untuk mendukung pengambilan keputusan strategis yang dilakukan oleh pihak manajemen rumah sakit. 

  • Buku Besar – Sistem pencatatan keuangan rumah sakit secara menyeluruh. Penting untuk pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan strategis.
  • Billing – Mengelola tagihan pasien, baik pribadi maupun yang ditanggung asuransi sekaligus memastikan pembayaran tercatat dan proses klaim berjalan lancar.
  • Fixed Assets Accounting – Sistem ini juga mencatat dan memantau aset tetap rumah sakit seperti alat medis dan bangunan. Selain itu, sistem informasi rumah sakit pun membantu pelacakan nilai dan jadwal perawatan aset.
  • Dukungan Keputusan Keuangan dan Strategis – Memberikan data dan analisis untuk mendukung keputusan manajemen. Bentuknya bisa berupa prediksi biaya, evaluasi performa, dan strategi pengembangan.

Foundational Systems

Sistem ini berfungsi sebagai fondasi administratif rumah sakit. Tanpa sistem ini, pengelolaan data pasien, SDM, dan logistik bisa jadi berantakan.

  • Master Patient Index – Menyimpan identitas setiap pasien agar data medis tidak tertukar. Sistem ini menjadi hal mendasar untuk semua proses pelayanan.
  • Pendaftaran Pasien – Mengelola proses pendaftaran pasien sejak awal datang sekaligus membantu rumah sakit mencatat riwayat kunjungan dan membuat alur pelayanan lebih cepat.
  • Manajemen Tenaga Kerja – Sistem ini berfungsi untuk mengatur jadwal kerja, absensi, dan kinerja pegawai rumah sakit. Selain itu, menjamin ketersediaan tenaga medis dan staf administrasi secara optimal.
  • Materials Logistik – Pihak manajemen juga perlu mengelola persediaan barang medis dan logistik rumah sakit demi mencegah kekurangan stok yang bisa mengganggu pelayanan.
  • Payroll – Sistem ini menghitung dan membayar gaji, tunjangan, potongan, hingga laporan pajak pegawai secara akurat dan tepat waktu.

Manfaat Sistem Informasi Rumah Sakit

sistem informasi rumah sakit

Sumber: Freepik

 

Sistem informasi rumah sakit bukan cuma canggih, tapi juga punya banyak manfaat nyata yang bisa dirasakan langsung oleh pasien, tenaga medis, hingga manajemen rumah sakit. 

 

Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari penerapan sistem informasi rumah sakit di fasilitas layanan kesehatan.

  • Meningkatkan Efisiensi Pelayanan – Proses administrasi jadi lebih cepat karena semua data terekam secara digital. Hal ini juga bikin waktu tunggu pasien lebih singkat.
  • Meminimalisir Human Error – Sistem otomatis bisa mendeteksi kesalahan input data dan memberi peringatan. Ini penting untuk menghindari kesalahan medis yang fatal.
  • Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan – Data yang dikumpulkan bisa dianalisis untuk mendukung keputusan strategis. Hasilnya, manajemen rumah sakit bisa membuat kebijakan yang lebih tepat.
  • Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas – Semua proses tercatat dan bisa ditelusuri kembali. Ini bikin pelaporan jadi lebih akurat dan mudah diaudit.
  • Mempermudah Kolaborasi Antarunit – Setiap unit rumah sakit bisa akses data pasien yang sama secara real-time. Kolaborasi jadi lebih lancar tanpa harus repot kirim dokumen manual.
  • Mendukung Sistem Rujukan dan Telekonsultasi – Data pasien bisa dikirim langsung ke rumah sakit rujukan atau dokter spesialis jarak jauh. Ini mempercepat tindakan medis dan mempermudah kerja tim medis lintas fasilitas.

Jurusan Kuliah yang Relevan dengan Sistem Informasi Rumah Sakit

Mengelola atau bahkan merancang sistem informasi rumah sakit pastinya butuh pemahaman teknis, manajerial, dan juga sedikit wawasan tentang dunia kesehatan. 

 

Nah, buat kamu yang tertarik terjun ke bidang ini, ada beberapa jurusan kuliah yang bisa jadi jalan awalnya. Inilah lima jurusan yang bisa dipertimabngkan kalaukamu yang ingin terlibat langsung dalam pengembangan atau operasional sistem informasi di rumah sakit!

1. Teknik Informatika

Teknik Informatika adalah jurusan yang fokus mempelajari pengembangan perangkat lunak, pemrograman, database, jaringan komputer, dan kecerdasan buatan. 

Di sini, mahasiswa akan belajar berbagai bahasa pemrograman, desain sistem, serta teknologi terkini dalam dunia digital.

Kenapa Teknik Informatika cocok untuk merancang sistem informasi rumah sakit? Mahasiswa Teknik Informatika dibekali skill teknis untuk membuat sistem yang efisien, cepat, dan aman digunakan.

2. Sistem Informasi

Jurusan Sistem Informasi memadukan ilmu komputer dengan manajemen bisnis. Di dalamnya, kamu akan belajar pemrograman dasar, manajemen basis data, analisis sistem, hingga pengelolaan proyek IT. 

Pas banget buat sistem informasi rumah sakit karena mahasiswa jurusan ini paham cara menjembatani kebutuhan pengguna, seperti dokter, perawat, hingga bagian administrasi, dengan sistem yang dirancang. 

Mereka juga belajar soal efisiensi proses bisnis dan keamanan data yang penting banget di dunia medis.

3. Rekayasa Perangkat Lunak

Kalau kamu tertarik coding sekaligus bikin aplikasi, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak bisa jadi pilihan. Di sini, kamu belajar semua hal teknis tentang siklus hidup software yang mencakup analisis kebutuhan, desain, coding, testing, sampai pemeliharaan.

Untuk rumah sakit, bidang rekayasa perangkat lunak sangat dibutuhkan karena sistem yang digunakan harus terus diperbarui sesuai kebutuhan medis dan regulasi pemerintah. 

Dengan keahlian yang dimiliki, lulusan dari jurusan ini bisa membangun sistem rumah sakit yang stabil, scalable, dan user-friendly.

4. Manajemen Informatika

Jurusan Manajemen Informatika lebih fokus pada penerapan sistem informasi dalam manajemen. 

Kamu akan belajar bagaimana teknologi bisa bantu proses bisnis, termasuk penggunaan software perkantoran, pengolahan data, dan manajemen IT.

Di lingkungan rumah sakit, lulusan Manajemen Informatika bisa berperan sebagai operator, analis data, atau pengelola sistem harian. Mereka paham cara pakai sistem, seperti SIMRS dan bisa jadi penghubung antara tim IT dengan staf medis atau administrasi.

5. Teknik Biomedis

Jurusan Teknik Biomedis merupakan gabungan antara teknologi dan dunia kesehatan. Mahasiswanya belajar alat kesehatan digital, sistem monitoring pasien, hingga integrasi teknologi ke sistem layanan medis.

Prodi ini juga bisa jadi pilihan berikutnya kalau kamu mau mengembangkan sistem informasi rumah sakit. Sebab, kamu nggak hanya paham tentang software, tapi juga tentang bagaimana teknologi bisa bantu diagnosis, perawatan, dan pelayanan. 

Intinya, Teknik Biomedis melatih mahasiswa untuk memahami kebutuhan medis sekaligus solusi teknologinya.

Baca Juga: Apa Saja Contoh Sistem Informasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Tertarik Jadi Mahasiswa Sistem Informasi? Daftar Cakrawala University Aja!

Itulah pembahasan seputar sistem informasi rumah sakit. Sekarang, kamu sudah lebih paham kenapa teknologi ini penting banget buat dunia kesehatan, terutama di era digital seperti sekarang. 

 

Makanya, banyak institusi kesehatan yang saat ini membutuhkan tenaga profesional di sektor teknologi. Buat mengawali karier di bidang ini, kamu pastinya harus memilih jurusan dan kampus yang sesuai. 

 

Tenang aja, Cakrawala University menawarkan S1 Sistem Informasi dan Teknologi yang sistem pembelajarannya sudah menerapkan kurikulum berbasis industri dan bisa belajar langsung dengan dosen praktisi

 

Ditambah lagi, ada Program 1 Tahun Fokus yang memberi kesempatan untuk mendalami teori selama 3 tahun + 1 tahun terakhir untuk mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra. 

 

Nggak cuma itu, tersedia Program Penyaluran Kerja dengan 840+ mitra yang membuat peluang karier setelah lulus terbuka makin lebar. 

 

Jangan sampai lewatkan kesempatan ini! Yuk, daftar Cakrawala University dan lakukan konsultasi lebih lanjut di sini.

Referensi

  1. Implementasi RME Pada SIMRS GOS [Buka]
  2. Hospital Information Systems (HIS) [Buka]
Banner Picture

Kategori:

Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Alifia Kamila

Alifia adalah seorang lulusan Bahasa dan Sastra Inggris yang menaruh minat mendalam di bidang kepenulisan. Sebagai SEO Content Writer Cakrawala University, Alifia menulis berbagai konten berkaitan dengan pendidikan, karier, dan pengembangan diri.

Reviewer Expert

Adam Puspabhuana, M.Kom

Adam Puspabhuana, M.Kom adalah Kepala Program Studi Sains Data Universitas Cakrawala, dengan keahlian luas di bidang programming, jaringan, desain, robotika, IoT, business intelligence, data science, dan AI. Ia memiliki berbagai sertifikasi profesional, termasuk Certified Secure Computer User (CSCU), Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA), Certified IT Manager (CITM), dan Certified Education Coach (CEC), serta sedang dalam proses mendapatkan Microsoft Certified Educator (MCE).

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.