Krisis energi dan perubahan iklim bikin dunia berpikir ulang soal cara kita menghasilkan listrik. Di tengah kebutuhan akan solusi yang lebih bersih dan efisien, muncul profesi yang jadi sorotan: renewable energy engineer.
Mereka adalah para insinyur yang merancang dan mengembangkan teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, biomassa, dan panas bumi.
Artikel ini akan membahas siapa itu renewable energy engineer, apa saja tugasnya, keahlian yang dibutuhkan, jurusan kuliah yang cocok, sampai prospek kerja dan gajinya di Indonesia dan dunia!
Key Takeaways
- Di tengah transisi menuju energi bersih dan target Net Zero Emission 2060, kebutuhan tenaga ahli di bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT) terus meningkat. Profesi ini bukan hanya menjanjikan secara finansial, tetapi juga berkontribusi langsung pada keberlanjutan bumi.
- Untuk sukses di bidang ini, calon insinyur energi terbarukan harus menguasai kemampuan teknis seperti desain sistem energi, simulasi teknis, dan analisis efisiensi, sekaligus soft skill seperti problem-solving, komunikasi, dan manajemen proyek.
- Lewat Jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan, Universitas Cakrawala menawarkan kurikulum berbasis industri, magang sejak semester pertama, dan bimbingan dari dosen praktisi agar mahasiswanya siap berkarier sesuai kebutuhan industri masa depan.
Apa Itu Renewable Energy Engineer?
Renewable Energy Engineer adalah orang yang merancang, mengembangkan, dan memelihara sistem energi terbarukan (renewable energy), seperti:
- Panel surya (solar panel)
- Turbin angin (wind turbine)
- Bioenergi (bioenergy)
- Geotermal (geothermal energy)
Tugas utamanya adalah memastikan energi bersih bisa digunakan secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Profesi ini sangat penting karena dunia sedang beralih dari energi fosil (fossil fuels) seperti minyak dan batu bara menuju energi bersih (clean energy). Nah, para Renewable Energy Engineer inilah yang jadi otak di balik teknologi masa depan. Mulai dari desain sistem tenaga surya di atap rumah, sampai proyek besar PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di berbagai daerah di Indonesia.
Kalau dibandingkan dengan insinyur energi konvensional, Renewable Energy Engineer punya fokus berbeda. Selain memikirkan efisiensi energi, mereka juga dampak lingkungan dan keberlanjutan.
Cek juga:
- 15 Universitas dengan Jurusan Teknik Lingkungan, PTN & PTS
- 10 Universitas Teknik Lingkungan di Jakarta
Tugas dan Tanggung Jawab Renewable Energy Engineer

Sumber: Freepik
Seorang Renewable Energy Engineer punya tanggung jawab besar dalam merancang, membangun, dan memastikan sistem energi terbarukan bisa bekerja dengan efisien dan berkelanjutan. Berikut beberapa tugas utamanya:
- Merancang berbagai sistem energi terbarukan, mulai dari tenaga surya sampai sumber energi berbasis panas bumi atau biomassa. Mereka juga menentukan desain, kapasitas, dan lokasi paling efisien agar sistem dapat beroperasi secara maksimal.
- Membuat desain teknis dengan software profesional, seperti Computer-Aided Design (CAD) dan software simulasi energi untuk memprediksi kinerja sistem sebelum dibangun.
- Melakukan analisis efisiensi energi dengan data monitoring untuk memastikan energi yang dihasilkan sesuai kebutuhan dan ramah lingkungan.
- Menyusun studi kelayakan yang mencakup perhitungan biaya, potensi lokasi, serta dampak lingkungan, sesuai dengan regulasi dari Kementerian ESDM.
- Mengelola proyek pembangunan pembangkit energi terbarukan seperti PLTS dan PLTB agar berjalan sesuai standar keselamatan dan efisiensi.
- Bekerja sama dengan tim lintas bidang, seperti insinyur listrik, teknisi energi, dan konsultan lingkungan, untuk memastikan sistem bisa beroperasi dengan baik.
- Melakukan pemeliharaan dan pengembangan sistem energi agar tetap berfungsi optimal dalam jangka panjang, serta menyesuaikan dengan perkembangan teknologi EBT.
Jenjang Pendidikan untuk Menjadi Insinyur Energi Terbarukan
Untuk menjadi seorang insinyur energi terbarukan (Renewable Energy Engineer), kamu setidaknya harus menempuh pendidikan minimal jenjang Sarjana (S1) di bidang teknik. Hal ini karena profesi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang fisika energi, konversi energi, mekanika fluida, dan teknologi keberlanjutan.
Salah satu pilihan terbaik adalah Jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan di Universitas Cakrawala. Jurusan ini dirancang khusus untuk menghadapi tantangan masa depan di bidang energi bersih dan keberlanjutan lingkungan.
Selama kuliah, kamu akan mendapatkan banyak materi yang berkaitan erat dengan energi terbarukan dan teknologi hijau, antara lain:
- Teknologi Energi dan Material Terbarukan: Mempelajari berbagai sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, serta bahan atau material baru yang mendukung efisiensi energi di masa depan.
- Termodinamika dan Energi Bersih: Belajar bagaimana energi berpindah dan diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan, sesuai prinsip clean energy.
- Sistem Energi Terdistribusi: Mengenal konsep pembangkit listrik skala kecil seperti PLTS atap, microgrid, dan sistem energi lokal yang mendukung kemandirian energi di komunitas atau kota pintar.
- Energi Terbarukan dan Manajemen Karbon: Membahas cara mengelola dan menurunkan emisi karbon melalui penerapan renewable energy serta strategi mitigasi perubahan iklim.
- Teknologi Bangunan dan Infrastruktur Hijau: Mempelajari desain bangunan dan infrastruktur yang hemat energi, menggunakan material ramah lingkungan, serta menerapkan teknologi hijau untuk efisiensi sumber daya.
- Teknologi Bersih dan Produksi Hijau: Fokus pada inovasi dan proses industri yang minim limbah, efisien dalam penggunaan energi, dan mendukung prinsip sustainability dalam sektor manufaktur dan energi.
- Manajemen Risiko dan Resiliensi Iklim: Menganalisis risiko lingkungan akibat perubahan iklim dan merancang strategi adaptasi agar sistem energi dan infrastruktur tetap tangguh menghadapi bencana alam.
- Teknologi Digital untuk Keberlanjutan (IoT, AI, Big Data Analytics): Belajar bagaimana teknologi modern seperti Internet of Things (IoT), AI, dan Big Data Analytics digunakan untuk memantau, mengoptimalkan, dan membuat sistem energi serta lingkungan lebih efisien dan berkelanjutan.
Seluruh materi ini disusun dalam kurikulum berbasis industri yang selalu diperbarui agar sesuai dengan perkembangan teknologi energi dan kebutuhan dunia kerja di bidang EBT.
Cek juga:
Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Renewable Energy Engineer
Untuk jadi seorang Renewable Energy Engineer, kamu perlu menguasai dua jenis kemampuan utama: hard skill dan soft skill.
Keduanya sama-sama penting, karena profesi ini butuh keseimbangan antara kemampuan teknis dan kemampuan kerja sama dalam tim.
Hard Skill (Kemampuan Teknis)
Hard skill adalah kemampuan yang bisa kamu pelajari secara langsung lewat kuliah, praktik di laboratorium, atau proyek magang. Beberapa di antaranya adalah:
- Desain dan analisis sistem energi terbarukan
- Pemodelan dan simulasi energi menggunakan software seperti AutoCAD, MATLAB, atau HOMER Energy untuk menghitung efisiensi dan potensi energi dari sumber tertentu.
- Pemahaman tentang listrik dan mekanika fluida, karena sistem energi terbarukan banyak berkaitan dengan aliran energi dan konversinya.
- Analisis data (data analysis) untuk mengevaluasi kinerja sistem energi berdasarkan hasil pengujian di lapangan.
- Pengetahuan tentang kebijakan energi nasional dan target Net Zero Emission 2060 yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, agar bisa menyesuaikan proyek dengan standar pemerintah.
Soft Skill (Kemampuan Non-teknis)
Selain jago teknologi, seorang Renewable Energy Engineer juga harus punya kemampuan komunikasi dan berpikir kritis. Inilah beberapa soft skill yang dibutuhkan:
- Problem-solving, yaitu kemampuan memecahkan masalah teknis saat sistem energi tidak berjalan sesuai rencana.
- Kerja sama tim (teamwork), karena proyek energi terbarukan biasanya melibatkan banyak pihak seperti insinyur listrik, teknisi energi, dan konsultan lingkungan.
- Komunikasi teknis untuk menjelaskan hasil analisis atau laporan proyek ke klien dan rekan kerja.
- Manajemen proyek agar bisa mengatur waktu, anggaran, dan tim selama proses pembangunan sistem energi.
- Adaptabilitas dan pembelajaran berkelanjutan, karena teknologi energi terus berkembang, dari sistem PLTS hingga PLTB.
Peluang Karier Renewable Energy Engineer di Indonesia
Prospek kerja sebagai Renewable Energy Engineer di Indonesia saat ini bisa dibilang sangat menjanjikan. Seiring meningkatnya komitmen pemerintah terhadap EBT, kebutuhan akan tenaga ahli di bidang energi bersih terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia menargetkan porsi energi terbarukan mencapai 23% dari total bauran energi nasional pada tahun 2025. Untuk mencapai target ini, dibutuhkan ribuan tenaga profesional di bidang renewable energy engineering, termasuk insinyur, teknisi, analis energi, hingga manajer proyek.
Beberapa sektor industri yang paling banyak membuka peluang karier bagi lulusan Jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan dan bidang terkait antara lain:
- Perusahaan Energi Nasional dan Swasta, seperti PT PLN (Persero), Pertamina New & Renewable Energy, dan berbagai perusahaan Independent Power Producer (IPP) yang fokus pada pembangunan PLTS dan PLTB.
- Perusahaan Konsultan Energi & Lingkungan, yang menangani proyek efisiensi energi, audit energi, dan perencanaan sistem keberlanjutan.
- Startup Green Technology, yang mengembangkan solusi berbasis teknologi seperti IoT, AI, dan Big Data untuk sistem smart energy.
- Lembaga Pemerintah dan NGO, termasuk Kementerian ESDM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta organisasi seperti WWF Indonesia atau UNDP yang fokus pada proyek energi bersih dan keberlanjutan.
Selain itu, profesi Renewable Energy Engineer juga punya potensi karier internasional yang besar. Banyak perusahaan global di sektor clean energy yang membuka peluang bagi tenaga ahli, seperti:
- Siemens Gamesa
- Vestas
- Ørsted
- TotalEnergies
- Tesla Energy
- General Electric (GE Renewable Energy)
Gaji Rata-Rata Renewable Energy Engineer di Indonesia

Sumber: Freepik
Dengan meningkatnya permintaan tenaga ahli di sektor EBT, profesi ini kini termasuk salah satu bidang teknik dengan pertumbuhan gaji yang stabil di Indonesia.
Secara umum, kisaran gaji rata-rata Renewable Energy Engineer di Indonesia bergantung pada pengalaman, lokasi kerja, dan jenis proyek yang ditangani. Berikut perkiraannya:
- Fresh Graduate / Entry Level (0–2 tahun pengalaman): Sekitar Rp6 juta – Rp9 juta per bulan, biasanya bekerja sebagai junior engineer, project assistant, atau site engineer di proyek PLTS atau PLTB.
- Mid-Level Engineer (3–5 tahun pengalaman): Berkisar antara Rp10 juta – Rp18 juta per bulan. Pada level ini, insinyur biasanya sudah menangani proyek perencanaan dan pengawasan sistem energi terbarukan, bekerja di perusahaan seperti PT PLN (Persero), Pertamina New & Renewable Energy, atau konsultan energi.
- Senior Engineer / Specialist (lebih dari 5 tahun pengalaman): Bisa mencapai Rp20 juta – Rp35 juta per bulan, terutama bagi mereka yang memimpin proyek nasional atau internasional di bidang energi surya, energi angin, atau bioenergi.
Selain gaji bulanan, banyak perusahaan energi memberikan tunjangan proyek, insentif kinerja, dan peluang training internasional, terutama bagi tenaga ahli yang bekerja di proyek energi bersih berskala besar.
Universitas Terbaik di Indonesia untuk Jurusan Teknik Energi Terbarukan
Banyak universitas di Indonesia yang sudah membuka jurusan atau program studi terkait teknologi energi terbarukan, baik di tingkat sarjana (S1) maupun vokasi (D4).
Berikut daftar universitas di Indonesia untuk jurusan teknik energi terbarukan:
- Universitas Cakrawala
- Universitas Indonesia (UI)
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Institut Teknologi PLN (ITPLN)
- Politeknik Negeri Jember
- Universitas Sriwijaya (UNSRI)
- Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
Dapatkan beasiswa potongan UKT 70%!
FAQ
1. Apa perbedaan Renewable Energy Engineer dan Petroleum Engineer?
Perbedaan paling utama ada pada sumber energi yang dikelola dan tujuan pekerjaannya.
- Renewable Energy Engineer fokus pada energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, bioenergi, dan geotermal. Tujuannya untuk menciptakan sistem energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
- Petroleum Engineer bekerja di industri energi fosil (fossil fuels) seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara. Mereka bertugas meneliti, mengebor, dan memproduksi sumber daya energi dari dalam bumi.
Renewable Energy Engineer berfokus pada energi masa depan yang bersih, sementara Petroleum Engineer bekerja di sektor energi konvensional.
Seiring dengan komitmen global menuju Net Zero Emission 2060, permintaan terhadap tenaga ahli energi terbarukan di Indonesia diprediksi akan tumbuh lebih cepat dibanding sektor minyak dan gas.
2. Apakah lulusan Teknik Mesin bisa menjadi Renewable Energy Engineer?
Bisa banget. Lulusan Teknik Mesin punya dasar pengetahuan yang sangat relevan dengan dunia energi terbarukan. Banyak konsep di bidang energi, seperti konversi energi, termodinamika, dan mekanika fluida, juga dipelajari di jurusan Teknik Mesin.
Untuk beralih menjadi Renewable Energy Engineer, lulusan Teknik Mesin biasanya memperdalam bidang seperti:
- Teknologi Energi Surya dan Angin
- Desain Sistem Energi Terbarukan
- Analisis Efisiensi Energi
- Teknologi Bangunan Hijau
3. Bagaimana cara transisi karier ke bidang energi terbarukan?
Transisi karier ke bidang energi terbarukan bisa dilakukan siapa pun, terutama bagi kamu yang sudah bekerja di sektor teknik, industri, atau lingkungan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Perkuat pemahaman dasar energi terbarukan: Kuasai konsep utama pemanfaatan sumber energi berkelanjutan, mulai dari sistem tenaga surya hingga teknologi panas bumi.
- Ikuti pelatihan bersertifikat: Banyak lembaga yang menawarkan program pelatihan energi terbarukan yang relevan dengan kebutuhan industri, seperti Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia EBTKE (PPSDM EBTKE), Institute for Essential Services Reform (IESR), Energy Academy Indonesia, sampai platform internasional seperti Coursera, edX, dan IRENA Academy.
- Bangun pengalaman praktis: Mulailah dari proyek kecil atau magang di perusahaan energi bersih, startup teknologi hijau, atau lembaga seperti Kementerian ESDM, Pertamina New & Renewable Energy, dan PT PLN (Persero).
- Perluas jaringan profesional (networking): Bergabung dengan komunitas energi atau organisasi profesional seperti Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) untuk belajar dan berkolaborasi dengan para praktisi di bidang ini.
Saatnya Bangun Karier di Dunia Energi Bersih Bersama Cakrawala!
Kamu punya ketertarikan pada isu lingkungan, teknologi hijau, dan ingin punya karier yang bermanfaat bagi banyak orang?
Saatnya mulai langkah itu lewat jurusan Teknik Lingkungan & Rekayasa Berkelanjutan di Universitas Cakrawala, kampus yang dikenal dengan program siap kerja dan kurikulum berbasis industri.
Di sini, kamu nggak cuma belajar teori tentang energi dan keberlanjutan, tapi juga langsung terjun ke dunia kerja sejak awal kuliah. Universitas Cakrawala merancang sistem pembelajaran yang membuat kamu siap bersaing di industri energi masa depan.
Berikut beberapa keunggulan yang akan kamu dapatkan:
- Program Penyaluran Kerja: terhubung dengan lebih dari 1.000 mitra industri dari berbagai sektor.
- Magang Sejak Semester Pertama: kesempatan langsung turun ke lapangan dan mengenal dunia industri sejak awal kuliah.
- Kurikulum Berbasis Industri: materi kuliah disusun bersama praktisi agar selalu sesuai kebutuhan pasar kerja.
- Dosen Praktisi: belajar langsung dari para profesional yang aktif di dunia industri, bukan hanya dari sisi teori akademik.
Yuk, mulai langkah pertamamu menuju masa depan hijau dan berkelanjutan! Tanya-tanya dulu atau langsung daftar sekarang, dan wujudkan impianmu membangun karier yang berdampak bagi lingkungan!