Sekarang, hampir semua produk digital yang kita gunakan, mulai dari Netflix, Spotify, sampai Shopee, memakai Artificial Intelligence (AI) untuk memahami perilaku pengguna dan memberikan pengalaman yang lebih personal.
Tapi, siapa orang di balik pengembangan produk berbasis AI ini? Jawabannya adalah AI Product Manager!
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang apa itu AI Product Manager, tugas dan tanggung jawab, skill yang perlu kamu kuasai, gaji rata-rata di Indonesia, sampai langkah-langkah untuk memulai karier di bidang ini. Langsung aja, simak artikel berikut!
Key Takeaways
- AI Product Manager menjembatani dunia bisnis dan teknologi, memastikan Artificial Intelligence (AI) digunakan dengan cara yang memberikan nilai nyata bagi pengguna dan perusahaan.
- Seorang AI Product Manager perlu memahami dasar machine learning, data analytics, dan user experience (UX), sekaligus memiliki kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan strategi produk yang kuat.
- Lewat jurusan Artificial Intelligence (AI) yang berbasis industri dan disertai kerja praktik selama satu tahun, mahasiswa di Universitas Cakrawala dibekali kemampuan teknis dan profesional untuk siap bersaing di dunia kerja modern.
Apa Itu AI Product Manager?
AI Product Manager adalah orang yang mengatur dan memimpin pengembangan produk berbasis AI supaya benar-benar bisa dipakai dan bermanfaat buat pengguna.
Mereka jadi “jembatan” antara tiga dunia penting di perusahaan teknologi: tim bisnis, tim data, dan tim developer atau teknikal.
Kalau Product Manager biasa fokusnya lebih ke fitur dan pengalaman pengguna, AI Product Manager harus berpikir lebih dalam: bagaimana caranya algoritma AI dan machine learning model bisa membantu produk mengambil keputusan otomatis atau memberikan hasil yang lebih pintar.
Contohnya, di healthtech, AI Product Manager membantu mengembangkan AI diagnosis medis, sehingga dokter bisa membaca hasil pemeriksaan pasien dengan lebih akurat. Bisa dibilang, AI Product Manager itu kombinasi antara orang bisnis dan orang teknis.
Mereka ngerti cara kerja teknologi AI, tapi juga tahu gimana bikin teknologi itu punya dampak nyata buat perusahaan dan pengguna.
Tugas dan Tanggung Jawab AI Product Manager

Sumber: Freepik
Kerja seorang AI Product Manager seru sekaligus kompleks. Berikut beberapa di antaranya:
- Menentukan arah dan visi produk berbasis AI: Seorang AI Product Manager harus memahami masalah yang ingin diselesaikan dan bagaimana teknologi machine learning bisa digunakan untuk menghadirkan solusi yang efektif dan berdampak.
- Berkolaborasi dengan tim teknis: Mereka bekerja sama untuk menentukan data yang diperlukan, jenis model AI yang akan dikembangkan, serta bagaimana hasil model tersebut bisa diintegrasikan ke dalam produk.
- Menyusun prioritas dan roadmap produk: Karena tidak semua ide bisa langsung dieksekusi, AI PM perlu menentukan prioritas fitur yang paling penting bagi pengguna sekaligus bernilai bagi bisnis.
- Mengevaluasi performa model AI: AI Product Manager bertanggung jawab memastikan model yang dikembangkan akurat, adil, dan bebas bias. Evaluasi dilakukan menggunakan metrik seperti precision, recall, atau F1-score dalam konteks machine learning.
- Mengomunikasikan hasil kepada pihak non-teknis: Mereka menjembatani dunia teknis dan bisnis, misalnya dengan menjelaskan ke tim manajemen tentang cara kerja AI, hasil analisis, serta dampaknya terhadap strategi produk.
- Menjaga etika dan kepatuhan data: Dalam mengembangkan produk AI, mereka juga memastikan bahwa sistem yang dibangun sesuai regulasi dan tidak melanggar privasi pengguna.
- Berkoordinasi dengan berbagai tim lintas fungsi: AI Product Manager bekerja sama dengan UX Designer, Software Engineer, hingga tim marketing untuk memastikan produk AI tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga diterima oleh pasar dan mudah digunakan oleh pengguna.
Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Product Manager AI
Untuk jadi seorang AI Product Manager, kamu nggak harus jago ngoding kayak Data Scientist, tapi tetap perlu ngerti cara kerja AI dan bisa berpikir strategis.
Secara umum, kemampuan yang dibutuhkan terbagi jadi dua: hard skill dan soft skill.
Hard Skill (Kemampuan Teknis)
Ini kemampuan teknis yang akan bantu kamu paham gimana AI bekerja dan gimana teknologi bisa diterapkan di produk nyata:
- Pemahaman dasar AI dan Machine Learning: Kamu perlu tahu konsep seperti supervised learning, unsupervised learning, neural networks, dan gimana data dipakai buat melatih model AI.
- Analisis data: AI Product Manager harus bisa baca dan ngerti data. Biasanya pakai tools seperti SQL, Python, Tableau, atau Power BI buat menganalisis performa produk.
- Pengetahuan produk digital: Pahami cara kerja user experience (UX), user journey, dan product lifecycle, biar bisa tahu gimana AI bisa menambah nilai di setiap tahap produk.
- Mengerti tools AI dan platform cloud: Familiar dengan teknologi seperti TensorFlow, Google Cloud AI Platform, AWS Sagemaker, atau Azure Machine Learning jadi nilai plus besar.
- Kemampuan komunikasi data: Bisa menjelaskan insight dan hasil analisis data ke orang non-teknis dengan cara yang sederhana tapi tetap akurat.
Soft Skill (Kemampuan Non-teknis)
Selain kemampuan teknis, seorang AI Product Manager juga harus punya kemampuan interpersonal yang kuat karena mereka kerja bareng banyak tim dengan latar belakang berbeda.
- Komunikasi dan storytelling: Harus bisa ngejelasin ide kompleks tentang AI ke tim bisnis, manajemen, bahkan klien yang nggak punya latar belakang teknis.
- Kepemimpinan dan kolaborasi: Mampu memimpin cross-functional team seperti Data Scientist, Software Engineer, dan UX Designer, supaya semua tim bisa jalan bareng dengan satu visi.
- Problem-solving: AI kadang hasilnya nggak sesuai ekspektasi. Seorang AI Product Manager harus bisa nyari akar masalah dan bantu tim menemukan solusi yang realistis.
- Critical thinking dan decision making: Harus bisa menyeimbangkan antara keputusan teknis dan keputusan bisnis, terutama saat mengelola proyek yang melibatkan model AI skala besar.
- Empati terhadap pengguna: Pada akhirnya, semua produk AI dibuat untuk manusia. Jadi, kamu juga harus peka terhadap kebutuhan dan perilaku pengguna supaya produk yang dibuat tetap relevan.
Langkah-Langkah Menjadi AI Product Manager
Kalau kamu tertarik buat jadi AI Product Manager, ada beberapa langkah penting yang bisa kamu mulai sejak dini:
1. Kuliah di Jurusan Artificial Intelligence (AI)
Langkah pertama dan paling penting tentu adalah menempuh pendidikan di jurusan yang sesuai. Salah satu pilihan terbaik adalah jurusan Artificial Intelligence (AI) di Universitas Cakrawala.
Jurusan ini dirancang untuk mempersiapkan kamu menjadi talenta teknologi masa depan yang paham cara kerja machine learning, data analytics, dan AI product management sejak awal kuliah.
Di jurusan ini, kamu akan belajar banyak hal yang jadi bekal kuat untuk berkarier sebagai AI Product Manager, seperti:
- Pengantar Ilmu Komputer & AI: Belajar dasar-dasar komputasi dan konsep utama dalam AI, termasuk bagaimana komputer bisa “berpikir” dan belajar dari data.
- Statistika & Probabilitas untuk AI: Memahami cara membaca data, menghitung peluang, dan menerapkan konsep statistik yang jadi fondasi dari machine learning.
- Pengantar Machine Learning: Mengenal berbagai jenis algoritma pembelajaran mesin dan bagaimana mereka digunakan untuk membuat sistem cerdas seperti rekomendasi, prediksi, dan klasifikasi data.
- Data Analytics & Visualisasi: Belajar menganalisis data dalam jumlah besar dan menampilkannya lewat visualisasi interaktif agar mudah dipahami untuk pengambilan keputusan.
- Manajemen Proyek Teknologi: Mengasah kemampuan mengatur waktu, tim, dan sumber daya dalam mengelola proyek teknologi.
- UX / Human‐Computer Interaction untuk AI: Mempelajari bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem AI, supaya produk yang dikembangkan tetap nyaman dan mudah digunakan.
- Big Data & Cloud‐AI Services: Belajar bagaimana Big Data dan layanan Cloud Computing seperti Google Cloud AI atau AWS digunakan untuk membangun dan menjalankan sistem AI berskala besar.
Total masa belajar di jurusan AI Universitas Cakrawala adalah 3 tahun kuliah + 1 tahun kerja praktik di industri. Selama masa studi, mahasiswa akan dilatih untuk siap kerja lewat kurikulum berbasis industri.
Setelah lulus, kamu akan meraih gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) dan bisa langsung melanjutkan karier di berbagai sektor seperti perusahaan teknologi, startup digital, lembaga riset, maupun instansi pemerintah yang fokus pada pengembangan AI dan data science.
Konsultasi sekarang dan dapatkan beasiswa potongan UKT 70%!
2. Kuasai Dasar-Dasar Product Management
Selain memahami teknologi, kamu juga perlu belajar bagaimana mengelola produk digital. Mulai dari memahami user journey, market research, sampai strategi peluncuran produk (go-to-market strategy).
Kamu bisa mengikuti kursus singkat atau bootcamp tentang Product Management sambil tetap memperdalam bidang AI.
3. Bangun Portofolio Proyek AI
Coba terlibat dalam proyek kecil atau AI capstone project selama kuliah. Misalnya, membuat model recommendation system, AI chatbot, atau image recognition system.
Portofolio ini penting untuk menunjukkan kemampuanmu ke calon perusahaan.
4. Perluas Jaringan dan Koneksi Profesional
Gabung dengan komunitas teknologi seperti Google Developer Student Club (GDSC), AI Indonesia, atau event seperti Tech in Asia Conference.
Networking bisa bantu kamu menemukan mentor, peluang magang, bahkan kerja pertama di industri AI.
5. Ikuti Magang dan Program Industri Sejak Dini
Universitas Cakrawala memberikan kesempatan magang sejak semester pertama, jadi kamu bisa langsung merasakan dunia kerja.
Pengalaman ini penting banget untuk memahami bagaimana AI diterapkan di proyek nyata dan cara tim teknologi bekerja.
Cek juga:
AI Product Manager Career Path
Menjadi seorang AI Product Manager bukan sesuatu yang terjadi dalam semalam. Karier ini biasanya dimulai dari posisi entry-level di dunia teknologi dan berkembang seiring pengalaman, pengetahuan bisnis, dan kemampuan memimpin proyek AI.
Berikut gambaran jenjang kariernya:
- Junior Product Manager / Associate Product Manager (Entry Level): Biasanya tahap awal bagi fresh graduate atau profesional yang baru transisi dari peran teknis. Di posisi ini kamu akan belajar dasar-dasar product lifecycle, riset pasar, dan cara kerja tim AI.
- AI Product Manager (Mid-Level): Di tahap ini, kamu mulai memimpin produk AI sendiri, berkoordinasi langsung dengan Data Scientist, Machine Learning Engineer, dan tim UX. Kamu juga menentukan arah produk dan mengevaluasi performa model AI yang digunakan.
- Senior AI Product Manager / Lead Product Manager: Tugasnya lebih strategis, yaitu memimpin beberapa proyek AI sekaligus, memastikan semua produk selaras dengan tujuan bisnis, serta membimbing tim product manager junior.
- Head of AI Product / Director of AI Product Management: Posisi ini mengatur strategi produk berbasis AI di seluruh organisasi. Kamu akan berperan dalam pengambilan keputusan besar tentang investasi, roadmap teknologi, dan kerja sama lintas divisi.
- Chief Product Officer (CPO): Level tertinggi dalam jalur karier ini. CPO bertanggung jawab terhadap keseluruhan arah produk perusahaan, termasuk pengembangan inovasi AI di berbagai lini bisnis.
Gaji Rata-Rata AI Product Manager di Indonesia
Karier sebagai AI Product Manager termasuk salah satu posisi dengan gaji tinggi di industri teknologi saat ini. Alasannya sederhana: profesi ini masih langka, tapi sangat dibutuhkan.
Besaran gaji tentu tergantung pada pengalaman kerja, ukuran perusahaan, dan tingkat tanggung jawab. Berikut perkiraan kisaran gaji AI Product Manager di Indonesia:
- Entry Level (0–2 tahun pengalaman): Sekitar Rp10 juta – Rp18 juta per bulan. Biasanya posisi ini dipegang oleh mereka yang baru pindah dari peran Software Engineer, Data Analyst, atau Associate Product Manager.
- Mid-Level (3–5 tahun pengalaman): Rata-rata di kisaran Rp20 juta – Rp35 juta per bulan. Pada tahap ini, AI PM sudah mulai memimpin proyek berbasis machine learning model dan bekerja sama dengan tim lintas fungsi seperti Data Scientist dan AI Engineer.
- Senior / Lead AI Product Manager (lebih dari 5 tahun): Bisa mencapai Rp40 juta – Rp70 juta per bulan, terutama di perusahaan teknologi besar atau startup yang berfokus pada AI-driven products seperti Tokopedia, Gojek, atau Traveloka.
Selain gaji pokok, posisi ini juga sering mendapatkan bonus tahunan, profit sharing, atau stock options, terutama di perusahaan startup dan korporasi global seperti Google, Microsoft, dan Grab Tech.
Cek juga:
Tantangan Menjadi Seorang AI Product Manager

Sumber: Freepik
Profesi ini menuntut kamu untuk bisa memahami banyak hal sekaligus, mulai dari Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning, sampai strategi bisnis dan manajemen tim.
Berikut beberapa tantangan yang biasanya dihadapi:
- Menjembatani Dunia Bisnis dan Teknologi: Kamu harus bisa ngomong “dua bahasa”: bahasa teknis untuk ngobrol sama Data Scientist dan AI Engineer, serta bahasa bisnis untuk menjelaskan hasil kerja tim ke manajemen.
- Mengelola Ekspektasi yang Tinggi: Nggak semua ide cocok diubah jadi produk berbasis AI. AI Product Manager harus tahu kapan teknologi itu benar-benar dibutuhkan, dan kapan cukup pakai solusi sederhana.
- Menghindari Bias dan Isu Etika AI: Model AI bisa bias kalau datanya nggak seimbang. Kamu perlu pastikan sistem yang dikembangkan tetap adil, transparan, dan tidak merugikan kelompok tertentu.
- Menyesuaikan Diri dengan Perkembangan Teknologi yang Cepat: Dunia AI berubah setiap bulan. Algoritma, tools, bahkan platform cloud seperti Google Cloud AI, AWS Sagemaker, atau Azure Machine Learning selalu update. AI PM harus terus belajar biar nggak ketinggalan.
- Mengelola Data dan Privasi Pengguna: Karena produk AI bergantung pada data, kamu harus paham tentang data privacy, cybersecurity, dan regulasi seperti General Data Protection Regulation (GDPR) agar produk tetap aman dan legal.
- Bekerja di Lingkungan Multidisiplin: Setiap keputusan produk harus mempertimbangkan aspek teknis, bisnis, dan desain. Itu artinya kamu bakal kerja bareng banyak orang dari latar belakang berbeda.
Frequently Ask Questions (FAQ)
1. Apa perbedaan Product Manager AI dan Product Manager tradisional?
Product Manager AI (AI PM) berfokus pada produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dengan pendekatan yang berorientasi data. Mereka bertugas:
- mengelola ketersediaan data
- Memilih machine learning model
- Mengevaluasi performa menggunakan metrik seperti precision, recall, dan F1-score
Siklus kerjanya bersifat iteratif, melalui tahap eksperimen, training, model deployment, hingga retraining. Keberhasilan diukur lewat kombinasi metrik bisnis dan teknis, seperti retensi pengguna, akurasi model, dan fairness AI.
Sebaliknya, Product Manager tradisional (PM) berfokus pada:
- Kebutuhan pengguna
- Strategi pasar
- User experience (UX) tanpa kompleksitas teknologi AI
Siklusnya lebih linear, dari riset, pengembangan, hingga peluncuran dan iterasi UX. Metrik keberhasilannya mencakup NPS, MAU, serta performa bisnis seperti ARPU dan CAC/LTV.
2. Apa saja tools dan platform yang digunakan AI Product Manager?
Secara umum, inilah tools yang sering dipakai AI Product Manager:
- Perencanaan & kolaborasi produk: Jira, Notion, Confluence, Figma (alur UX), Miro (pemetaan masalah).
- Data & analitik: SQL, Python, BigQuery, Snowflake, Power BI, Tableau, Looker untuk dashboard performa.
- ML/AI platform: TensorFlow, PyTorch (kolaborasi teknis), Google Cloud AI Platform, AWS SageMaker, Azure Machine Learning untuk eksperimen, training, dan deployment.
- MLOps & observability: MLflow, Weights & Biases, Kubeflow, serta monitoring data drift/model drift.
- Eksperimen produk: Optimizely, Google Optimize (alternatif internal), atau sistem A/B testing in-house.
- Data governance & privasi: Kontrol akses data, PII masking, kepatuhan GDPR/PDPA, dan kebijakan AI ethics.
3. Bagaimana cara transisi dari Software Engineer ke AI Product Manager?
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan jika ingin transisi karier dari Software Engineer ke AI Product Manager:
- Kuatkan pemahaman produk. Pelajari problem framing, product discovery, pemetaan user journey, dan penyusunan product requirements document (PRD).
- Lengkapi dengan dasar AI/ML untuk keputusan produk. Pahami tipe masalah (klasifikasi, regresi, ranking, rekomendasi), kualitas data, dan trade-off model vs. biaya.
- Ambil peran hibrida. Minta tanggung jawab sebagai tech lead/feature owner yang ikut menentukan prioritas, metrik, dan eksperimen A/B, bukan hanya implementasi.
- Bangun portofolio AI-produk. Contoh: prototipe recommendation system, fraud detection, atau smart search lengkap dengan tujuan bisnis, metrik, dan hasil.
- Perkuat komunikasi lintas tim. Latih storytelling berbasis data untuk menjembatani Data Scientist, UX, dan pemangku kepentingan bisnis.
- Cari pengalaman pengguna & etika. Pelajari AI fairness, data privacy, dan dampak produk pada pengguna.
4. Apa bedanya AI Product Manager vs Data Scientist?
AI Product Manager bertanggung jawab menentukan arah dan strategi produk berbasis Artificial Intelligence (AI), mulai dari memahami masalah pengguna, menentukan alasan penggunaan AI, menetapkan metrik keberhasilan, hingga mengatur roadmap dan peluncuran produk. Hasil kerjanya berbentuk:
- Dokumen produk
- Rencana eksperimen
- Keputusan strategis yang berdampak langsung pada bisnis
Sementara itu, Data Scientist berfokus pada pengembangan model analitik dan machine learning, mencakup eksplorasi data, pemilihan fitur, training, evaluasi, dan eksperimen teknis. Mereka menghasilkan:
- Notebook
- Model terlatih
- Laporan analisis
Bangun Karier Siap Kerja di Era Teknologi AI bersama Universitas Cakrawala!
Profesi AI Product Manager jadi jembatan antara teknologi dan manusia, memastikan inovasi berbasis AI benar-benar punya dampak positif bagi pengguna dan bisnis.
Kalau kamu tertarik berkarier di bidang ini, langkah terbaik adalah mulai dari pendidikan yang tepat. Di Universitas Cakrawala, kamu bisa kuliah di jurusan Artificial Intelligence (AI). Jurusan ini dirancang dengan kurikulum berbasis industri untuk mencetak talenta AI masa depan.
Di sini, kamu akan mendapatkan banyak keuntungan, termasuk:
- Program Penyaluran Kerja: terhubung dengan lebih dari 1.000 mitra industri dari berbagai sektor.
- Magang Sejak Semester Pertama: kesempatan langsung turun ke lapangan dan mengenal dunia industri sejak awal kuliah.
- Kurikulum Berbasis Industri: materi kuliah disusun bersama praktisi agar selalu sesuai kebutuhan pasar kerja.
- Dosen Praktisi: belajar langsung dari para profesional yang aktif di dunia industri, bukan hanya dari sisi teori akademik.
Yuk, mulai langkah pertamamu sekarang! Tanya seputar jurusan atau langsung daftar di Universitas Cakrawala dan wujudkan impianmu menjadi AI Product Manager masa depan!