Jurusan Hukum termasuk salah satu jurusan Soshum favorit. Banyak yang tertarik memilihnya karena dikenal punya berbagai pilihan karier, mulai dari sektor swasta, pemerintahan, sampai peluang kerja yang fleksibel.
Kalau kamu tertarik ambil kuliah jurusan ini, Universitas Cakrawala juga punya Program Studi Hukum dengan kurikulum berbasis industri yang bikin kamu siap menghadapi dunia kerja. Kamu juga akan dibekali skill praktis yang mendukung berbagai prospek kerja hukum.
Lantas, kira-kira apa aja sih prospek kerja hukum yang bisa diambil dari jurusan ini? Yuk, simak sampai selesai biar kamu punya gambaran jelas tentang profesi yang menanti!
Prospek Kerja Hukum Paling Dikenal
Selain menawarkan banyak pilihan karier, sebenarnya ada beberapa profesi hukum yang sejak lama sudah jadi sorotan utama. Yuk, kenalan dengan prospek kerja hukum paling dikenal berikut ini:
1. Pengacara (Advokat)
Kalau ngomongin prospek kerja lulusan Hukum, pengacara alias advokat pasti jadi yang paling sering muncul di benak banyak orang. Profesi ini bukan cuma soal tampil di pengadilan, tapi juga jadi “tameng” klien di banyak urusan hukum.
Pengacara banyak dibutuhkan di berbagai sektor, mulai dari perorangan, perusahaan, hingga organisasi internasional. Nggak cuma urusan persidangan, pengacara juga sering terlibat dalam negosiasi bisnis, mediasi konflik, hingga penyusunan kontrak penting.
Tapi, kalau mau jadi pengacara, pastikan kamu juga memenuhi persyaratan seperti menempuh pendidikan profesi advokat (PKPA), ujian dari organisasi advokat hingga magang sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003.
Soal penghasilan juga menarik. Pengacara baru bisa mendapat Rp7–10 juta per bulan, dan kalau sudah senior atau punya firma sendiri, bisa tembus puluhan sampai ratusan juta. Untuk tugas sehari-hari pengacara pun beragam, misalnya:
- Memberikan konsultasi hukum kepada klien.
- Menyusun dokumen hukum, seperti kontrak dan perjanjian.
- Mendampingi klien dalam proses investigasi atau mediasi.
- Membela kepentingan klien di pengadilan.
- Menjadi mediator atau negosiator dalam penyelesaian sengketa.
2. Jaksa
Kalau pengacara membela klien, jaksa justru jadi “wakil negara” di pengadilan. Profesi ini termasuk peluang kerja lulusan Hukum yang prestisius karena berada langsung di bawah Kejaksaan Republik Indonesia.
Seorang jaksa bertugas sebagai penuntut umum dalam perkara pidana, sekaligus menjalankan putusan pengadilan. Mereka juga ikut penyidikan bersama polisi serta mengurus perkara perdata dan tata usaha negara.
Untuk gaji, jaksa pemula biasanya di kisaran Rp2,7–6 juta per bulan plus tunjangan. Semakin tinggi golongan dan pengalaman, tentu makin besar juga pendapatannya.
Kalau dilihat dari tugasnya, seorang jaksa punya cakupan kerja yang cukup luas. Misalnya:
- Menjadi penuntut umum di persidangan.
- Melaksanakan putusan pengadilan yang sudah final.
- Melakukan penyidikan pada tindak pidana tertentu.
- Memberikan arahan hukum dalam proses penyelidikan bersama kepolisian.
- Menangani perkara perdata maupun tata usaha negara.
Baca Juga: Mapel Pendukung untuk Masuk Jurusan Hukum, Catat!
3. Hakim
Kalau kamu tahu di pengadilan ada sosok yang duduk paling depan dan mengetuk palu, nah itulah Hakim. Perannya besar banget karena harus memastikan jalannya persidangan adil dan keputusan yang dibuat sesuai bukti dan undang-undang yang berlaku.
Untuk bisa jadi Hakim, jalurnya panjang dan seleksinya ketat. Biasanya calon hakim harus ikut rekrutmen di bawah Mahkamah Agung, lalu menjalani pendidikan khusus sebelum resmi bertugas.
Dari segi gaji, hakim pemula bisa mendapat Rp2,7–6 juta per bulan. Tapi jangan salah, dengan berbagai tunjangan, jumlahnya bisa jauh lebih besar dan cukup menjanjikan buat jangka panjang. Kalau penasaran apa saja tugas seorang hakim, ini dia yang utama:
- Memimpin persidangan dengan adil dan tertib.
- Menilai bukti dan keterangan saksi sebelum membuat putusan.
- Menentukan vonis dalam perkara pidana, perdata, atau tata usaha negara.
- Menjaga independensi dan integritas hukum dalam setiap kasus.
- Memberikan keadilan berdasarkan fakta dan aturan hukum yang berlaku.
Cek juga:
4. Notaris
Kalau kamu lebih suka bekerja di balik meja tapi tetap punya peran penting di dunia hukum, profesi Notaris bisa jadi pilihan menarik. Seorang notaris punya kewenangan membuat dokumen hukum yang sah dan diakui negara.
Pekerjaan notaris nggak bisa dianggap remeh karena akta yang mereka buat sering dipakai untuk urusan penting. Mulai dari jual beli rumah, perjanjian bisnis, sampai pendirian perusahaan, semua butuh tanda tangan notaris.
Makanya, selama kuliah di Jurusan Hukum Universitas Cakrawala, kamu pun dibekali skill legal drafting sampai kesempatan magang sejak semester pertama. Salah satunya sebagai bekal kalau mau menjadi Notaris ini.
Soal penghasilan, peluang kerja lulusan Hukum di bidang ini juga menjanjikan. Notaris bisa mendapat sekitar Rp12 juta per bulan, bahkan bisa lebih tinggi kalau punya pengalaman dan jaringan klien yang luas.
Nah, biar makin jelas, ini beberapa tugas utama seorang notaris:
- Membuat akta autentik untuk berbagai kebutuhan hukum.
- Mengurus legalisasi dokumen dan surat kuasa.
- Menyimpan dokumen hukum penting dengan aman.
- Memberikan nasihat hukum sebelum penandatanganan akta.
- Melakukan pencatatan resmi ke instansi terkait, seperti Kementerian Hukum dan HAM.
Cek juga:
- Info Beasiswa Cakrawala University Tahun Ajaran 2025/2026
- 9 Rekomendasi Beasiswa PTS 2026 Terbaru, Masih Dibuka!
- Jurusan Ilmu Hukum: Info Kuliah dan Prospek Kerjanya
Prospek Kerja Hukum di Sektor Swasta dan Perusahaan
Siapa bilang lulusan Hukum cuma bisa kerja di pengadilan? Nyatanya, banyak perusahaan swasta yang butuh tenaga hukum untuk mengurus legalitas, kepatuhan, sampai urusan kontrak lho. Nah, berikut prospek kerja hukum di sektor swasta dan perusahaan:
5. Staf Legal (Legal Officer)

Sumber: Freepik
Pernah kebayang nggak gimana ribetnya perusahaan ngurus kontrak atau izin tanpa ada staf legal? Nah, di sinilah peran lulusan Hukum dibutuhkan, jadi “penjaga” legalitas perusahaan.
Walaupun kerjanya lebih banyak di balik meja, staf legal punya peran penting. Mereka memastikan perusahaan patuh hukum dan terhindar dari risiko yang bisa merugikan.
Gaji Staf Legal pun cukup stabil, rata-rata sekitar Rp5,5–7,5 juta per bulan tergantung skala perusahaan.
Supaya lebih kebayang, ini beberapa tugas utama staf legal di perusahaan:
- Menyusun dan meninjau kontrak atau perjanjian bisnis.
- Memberikan nasihat hukum pada manajemen.
- Memastikan perusahaan mematuhi peraturan yang berlaku.
- Menangani sengketa atau masalah hukum internal.
- Melakukan riset regulasi terbaru yang relevan dengan bisnis.
6. Staf HRD (Human Resources Development)
Kalau kamu penasaran lulusan Hukum kerja apa selain di bidang hukum murni, HRD bisa jadi jawabannya. Dengan bekal hukum ketenagakerjaan seperti yang diajarkan oleh para dosen praktisi di Universitas Cakrawala, lulusan Hukum cocok banget buat posisi ini.
Peran HRD nggak cuma urus rekrutmen, tapi juga memastikan perusahaan taat aturan tenaga kerja dan bisa menyelesaikan masalah karyawan secara adil. Rata-rata gajinya berkisar antara Rp4,4–6,9 juta per bulan, tergantung pengalaman dan perusahaan.
Biar lebih jelas, ini dia beberapa tanggung jawab HRD dengan latar belakang hukum:
- Menyusun kontrak kerja sesuai aturan yang berlaku.
- Mengelola hubungan industrial dan menangani perselisihan.
- Memastikan perusahaan patuh pada undang-undang ketenagakerjaan.
- Memberikan arahan soal kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan karyawan.
- Mendampingi proses rekrutmen dan pengembangan karyawan.
Baca Juga: Jurusan Hukum untuk Anak IPA atau IPS? Ini Penjelasannya!
7. Konsultan Hukum
Konsultan hukum adalah seorang ahli hukum yang menyediakan nasihat hukum, panduan, dan analisis strategis untuk membantu klien memahami dan mengatasi masalah hukum, memastikan kepatuhan, serta mengambil keputusan yang tepat.
Prospek kerja lulusan Hukum di bidang ini sangat luas lho, karena banyak perusahaan, organisasi, bahkan individu yang butuh nasihat hukum non-litigasi (penyusunan kontrak, opini hukum, kepatuhan hukum (legal compliance), dan manajemen risiko hukum).
Rata-rata penghasilan konsultan hukum berkisar Rp7–14,2 juta per bulan, tergantung pengalaman dan klien. Supaya lebih jelas, berikut tugas utama konsultan hukum yang biasanya dilakukan:
- Memberikan opini hukum dan rekomendasi pada klien.
- Menyusun dan mereview kontrak bisnis.
- Membantu perusahaan dalam manajemen risiko hukum.
- Menjamin kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
- Menyediakan analisis strategis untuk pengambilan keputusan bisnis.
8. Spesialis Kepatuhan (Compliance Officer)
Siapa bilang bekerja di bidang hukum harus selalu berurusan dengan pengadilan? Compliance officer justru lebih fokus jadi penjaga kepatuhan di dalam perusahaan.
Profesi ini punya peluang kerja yang besar, terutama di industri perbankan, asuransi, hingga perusahaan multinasional seperti ank Mandiri, BCA, Prudential, hingga Unilever. Gaji rata-ratanya cukup kompetitif, sekitar Rp5,7–10,5 juta per bulan.
Agar lebih kebayang, ini dia tugas utama seorang spesialis kepatuhan:
- Memantau kebijakan dan prosedur internal perusahaan.
- Memastikan seluruh aktivitas bisnis sesuai hukum dan standar industri.
- Mengidentifikasi serta mencegah risiko pelanggaran.
- Menyusun laporan kepatuhan untuk manajemen atau regulator.
- Menanamkan budaya etika dan integritas di perusahaan.
9. Manajer Risiko (Risk Manager)
Pernah kebayang gimana perusahaan besar bisa tetap jalan meski banyak tantangan? Nah, di balik layar ada sosok manajer risiko yang memastikan bisnis tetap aman dari berbagai kemungkinan buruk.
Manajer risiko sendiri adalah ahli yang bekerja sama dengan tim manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengelola berbagai risiko yang dapat memengaruhi operasional, keuangan, strategi, dan reputasi suatu organisasi
Profesi ini makin dibutuhkan di banyak industri, terutama di perbankan dan asuransi. Jangan salah, gajinya cukup menjanjikan, rata-rata berada di kisaran Rp8–18,3 juta per bulan.
Kalau penasaran apa saja perannya, berikut beberapa tugas utama manajer risiko:
- Menganalisis potensi risiko yang bisa mengganggu operasional perusahaan.
- Membuat strategi pencegahan agar risiko tidak berkembang jadi kerugian besar.
- Memberi rekomendasi kebijakan pada manajemen berdasarkan hasil analisis.
- Memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang berlaku.
- Melakukan evaluasi berkala untuk meminimalkan risiko di masa depan.
10. Kurator

Sumber: Freepik
Kalau yang satu ini mungkin terdengar lebih unik, karena perannya muncul saat ada kasus pailit. Kurator ditunjuk langsung oleh pengadilan buat mengurus dan membereskan aset perusahaan atau individu yang bangkrut.
Prospek kerja lulusan hukum di bidang ini cukup spesial, karena syaratnya lumayan ketat—mulai dari sertifikasi hingga keanggotaan Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI). Soal penghasilan, kurator tidak punya gaji tetap, tapi bisa dapat imbalan hingga ratusan juta bahkan miliaran per kasus, tergantung nilai aset yang diurus.
Supaya makin jelas, ini dia beberapa tanggung jawab utama seorang kurator:
- Menginventarisasi aset debitur yang dinyatakan pailit.
- Mengurus dan mengamankan harta kekayaan debitur.
- Menjual aset sesuai ketentuan hukum untuk membayar kreditor.
- Membuat laporan pertanggungjawaban kepada pengadilan.
- Memastikan semua proses sesuai dengan hukum kepailitan yang berlaku.
Baca Juga: Jurusan Hukum Bisnis Belajar Apa? Simak!
Prospek Kerja Hukum di Publik dan Pemerintahan
Bagi yang tertarik berkontribusi langsung kepada negara, prospek kerja lulusan Hukum di sektor publik dan pemerintahan bisa jadi pilihan menarik. Dari urusan peraturan hingga representasi diplomatik, perannya sangat dibutuhkan.
Ini dia beberapa prospek kerja Hukum yang bisa ditempuh di bidang publik dan pemerintahan:
11. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Buat kamu yang penasaran lulusan hukum kerja apa di instansi negara, jawabannya banyak banget. Salah satu peluang terbesarnya ada di jalur Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Prospek kerja lulusan Hukum sebagai PNS cukup menjanjikan karena bisa ditempatkan di berbagai instansi. Contohnya Mahkamah Agung, Kejaksaan, Kemenkumham, hingga kementerian lain yang butuh tenaga hukum untuk mengurus peraturan dan administrasi negara.
Gaji pokok seorang PNS memang terlihat standar, berkisar Rp1,5–3,9 juta tergantung golongan. Tapi kalau ditambah tunjangan dan fasilitas, jumlahnya bisa jauh lebih tinggi dan stabil.
Kalau tertarik jadi PNS, ada baiknya tahu juga apa saja tugasnya. Beberapa peran yang biasanya diemban lulusan hukum di instansi pemerintah antara lain:
- Menangani analisis perkara di pengadilan.
- Menyusun rancangan peraturan perundang-undangan.
- Memberikan masukan hukum pada kebijakan pemerintah.
- Mengelola administrasi hukum di lembaga negara.
- Mengawasi kepatuhan hukum di lingkungan birokrasi.
12. Diplomat
Kalau yang satu ini cocok buat kamu yang suka dunia internasional. Diplomat adalah perwakilan resmi negara yang ditempatkan di luar negeri atau organisasi internasional untuk mewakili Indonesia.
Peluang kerja lulusan hukum sebagai diplomat terbuka lebar di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Profesi ini fokus pada urusan diplomasi, negosiasi, dan perlindungan kepentingan Indonesia di kancah global.
Dari sisi penghasilan, diplomat berstatus ASN sehingga gajinya mengikuti standar PNS yaitu Rp1,5–3,9 juta per bulan, ditambah tunjangan yang nilainya bisa sangat besar. Nah, kalau dilihat dari pekerjaannya, tugas diplomat juga nggak main-main, misalnya:
- Mewakili Indonesia dalam forum internasional.
- Melakukan negosiasi perjanjian dengan negara lain.
- Melindungi hak dan kepentingan warga negara di luar negeri.
- Melaporkan perkembangan politik dan ekonomi negara tempat bertugas.
- Membangun kerja sama bilateral maupun multilateral.
Baca Juga: 10 Universitas Jurusan Hukum Bisnis di Indonesia
13. Analis Kebijakan
Pernah kepikiran siapa yang ada di balik lahirnya kebijakan pemerintah? Nah, salah satunya adalah analis kebijakan yang jadi otak di balik riset dan rekomendasi aturan.
Peluang kerja lulusan Hukum sebagai analis kebijakan cukup terbuka lebar di instansi seperti Kemenkumham, Mahkamah Agung, hingga BSSN. Skill analisis hukum seperti yang diasah di Universitas Cakrawala bikin profesi ini sangat relevan karena bisa menilai efektivitas peraturan yang berlaku.
Soal gaji, kalau statusnya ASN, kisarannya mulai Rp1,5–3,9 juta per bulan plus tunjangan yang lumayan stabil. Dalam pekerjaannya, analis kebijakan biasanya:
- Melakukan riset dan analisis terhadap kebijakan publik.
- Mengevaluasi dampak sosial, ekonomi, dan politik dari suatu aturan.
- Memberikan masukan berbasis data pada pembuat kebijakan.
- Menyusun laporan rekomendasi kebijakan.
- Menjembatani kebutuhan masyarakat dengan pemerintah.
14. Staf Legislatif
Siapa bilang dunia politik cuma soal pidato dan rapat panjang? Di balik layar, ada staf legislatif yang jadi tangan kanan anggota dewan untuk urusan hukum dan perundang-undangan.
Prospek kerja lulusan Hukum di bidang legislatif cukup luas, baik sebagai staf ahli DPR/DPRD maupun legal drafter yang membantu menyusun undang-undang. Pengetahuan tentang konstitusi dan regulasi jadi bekal utama buat jalani profesi ini.
Kalau tertarik jadi staf legislatif, kuliah di Jurusan Hukum Universitas Cakrawala jelas pilihan terbaik. Soalnya, kamu bakal dapat praktik pembuatan peraturan perundang-undangan sejak semester awal yang mendukung profesi ini.
Pendapatan staf legislatif sendiri bervariasi, dari Rp2,4–6,7 juta per bulan tergantung jabatan dan lembaga. Kalau penasaran, beberapa tugas staf legislatif meliputi:
- Menyusun naskah akademik dan rancangan undang-undang.
- Memberi masukan hukum pada legislator.
- Mengelola administrasi legislasi.
- Melakukan riset isu publik terkait regulasi.
- Mendampingi legislator dalam sidang atau rapat kerja.
Baca Juga: Apakah Jurusan Hukum Itu Susah? Simak Faktanya!
Prospek Kerja Hukum Independen
Nggak semua lulusan hukum memilih jalur karier di instansi pemerintah atau perusahaan besar. Ada juga yang menekuni jalur independen dengan profesi yang lebih fleksibel, akademis, maupun berbasis advokasi.
Berikut beberapa pilihan prospek kerja hukum independen yang bisa ditempuh:
15. Dosen Hukum

Sumber: Freepik
Prospek kerja hukum berikutnya adalah menjadi dosen. Profesi dosen hukum bukan cuma soal mengajar di kelas ya, tapi juga ikut membentuk generasi baru yang paham hukum.
Untuk bisa jadi dosen, lulusan Hukum harus menempuh pendidikan minimal S2, bahkan lebih baik jika sampai S3. Prospeknya cukup luas karena perguruan tinggi negeri maupun swasta selalu membutuhkan tenaga pengajar di bidang hukum.
Soal penghasilan, dosen hukum bisa memperoleh Rp4,7–7,7 juta per bulan tergantung instansi dan jabatan fungsional. Selain mengajar, ada juga beberapa tugas penting yang harus dijalani, misalnya:
- Menyusun silabus dan materi kuliah hukum
- Memberikan bimbingan akademik maupun skripsi mahasiswa
- Melakukan penelitian hukum dan menulis publikasi ilmiah
- Terlibat dalam seminar atau forum akademik hukum
- Mengabdi pada masyarakat melalui program kampus
16. Mediator/Arbiter
Pernah kepikiran bagaimana cara menyelesaikan konflik tanpa harus melalui jalur pengadilan? Nah, di sinilah peran mediator dan arbiter sangat penting. Mereka membantu para pihak menemukan titik temu, atau bahkan memberikan putusan yang bersifat mengikat.
Peluang kerja lulusan Hukum di bidang ini terbuka lebar, apalagi di era bisnis modern yang banyak menghadapi sengketa kontrak atau perjanjian. Untuk bisa menjadi mediator/arbiter, biasanya dibutuhkan sertifikasi khusus dan pendaftaran di lembaga resmi seperti BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).
Soal penghasilan, profesi ini cukup menjanjikan karena bisa mencapai Rp8–40 juta per bulan tergantung kasus dan pengalaman. Adapun tugas-tugas yang biasanya dijalankan meliputi:
- Memfasilitasi dialog antar pihak yang bersengketa
- Membantu merumuskan solusi yang adil dan seimbang
- Memberikan putusan final (khusus arbiter) atas suatu sengketa
- Menjaga kerahasiaan proses mediasi atau arbitrase
- Menyusun laporan hasil mediasi atau putusan arbitrase
Baca Juga: 10 Universitas Swasta Jurusan Hukum di Jakarta!
17. Peneliti Hukum
Kamu tertarik bikin analisis mendalam tentang aturan hukum baru atau isu kebijakan tertentu? Nah, di situlah peran peneliti hukum jadi sangat penting. Mereka biasanya bekerja di lembaga penelitian, universitas, hingga lembaga pemerintah.
Peluang kerja lulusan Hukum di bidang ini cukup luas, terutama bagi yang senang membaca, menulis, dan mengolah data. Apalagi, keahlian hukum sangat relevan buat menilai efektivitas peraturan, menyusun rekomendasi, hingga mengkaji dampaknya terhadap masyarakat.
Soal gaji, peneliti hukum di Indonesia rata-rata bisa mengantongi Rp6,5–8,5 juta per bulan. Tugas sehari-harinya pun beragam, seperti:
- Mengumpulkan dan menganalisis data hukum atau kebijakan
- Menulis laporan penelitian berbasis bukti
- Memberikan rekomendasi hukum bagi lembaga atau pemerintah
- Menyusun publikasi ilmiah atau artikel hukum
- Berkolaborasi dengan akademisi maupun praktisi hukum
18. Jurnalis
Terakhir, kamu bisa menjadi Jurnalis. Faktanya, banyak lho lulusan Hukum yang juga sukses jadi jurnalis karena terbiasa berpikir kritis dan peka pada isu publik. Pengetahuan hukum mereka bahkan jadi nilai tambah saat meliput berita-berita terkait regulasi atau kebijakan.
Peluang kerja lulusan Hukum di bidang media cukup beragam, mulai dari reporter, editor, hingga analis hukum di media cetak, online, maupun televisi. Kebutuhan akan jurnalis dengan latar belakang hukum juga meningkat seiring maraknya pemberitaan soal korupsi, kasus hukum, dan isu kebijakan publik.
Untuk penghasilan, jurnalis hukum bisa mendapatkan Rp4–9 juta per bulan tergantung posisi dan media tempat bekerja. Adapun tugas yang biasanya dijalani meliputi:
- Meliput isu hukum, kebijakan, dan peradilan secara mendalam
- Mewawancarai tokoh publik, pengacara, atau pejabat pemerintah
- Menulis artikel investigasi maupun opini hukum
- Menyederhanakan bahasa hukum agar mudah dipahami masyarakat
- Membangun jaringan dengan narasumber di bidang hukum
Baca Juga: Rekomendasi Kampus Hukum di Bekasi yang Bisa Jadi Pilihan
Raih Impianmu Lebih Mudah di Jurusan Hukum Universitas Cakrawala!
Itu dia rangkuman tentang luasnya prospek kerja Hukum, mulai dari sektor swasta, pemerintahan, hingga jalur independen. Dari sini, kamu bisa lihat sendiri kalau lulusan hukum punya peluang karier yang stabil sekaligus fleksibel di banyak bidang.
Kalau kamu serius ingin mengembangkan diri di bidang hukum, kuliah di Program Studi S1 Hukum Universitas Cakrawala bisa jadi langkah awal yang tepat. Kamu bisa ambil spesialisasi atau peminatan di Hukum Bisnis, Hukum Pidana, dan Hukum Perdata.
Kenapa harus Universitas Cakrawala?
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Akses ke lebih dari 1000 perusahaan mitra, firma hukum, dan lembaga terkait untuk memperluas peluang karier.
- Kampus Siap Kerja: Perkuliahan fokus pada pembekalan hukum pidana, perdata, dan bisnis yang sesuai kebutuhan industri.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa sudah bisa membangun pengalaman dan jaringan profesional sejak awal kuliah.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi selalu diperbarui sesuai regulasi terbaru dan dinamika praktik hukum.
- Dosen Praktisi Berpengalaman: Belajar langsung dari akademisi sekaligus praktisi yang sudah lama terjun di dunia hukum.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, wujudkan karier impianmu di bidang hukum dengan kuliah di Universitas Cakrawala! Daftar sekarang atau konsultasi gratis di sini untuk tahu informasi lengkapnya!
Referensi
- 5 Jurusan Paling Diminati Mahasiswa di Indonesia, Manajemen Jadi Primadona [Buka]
- Lawyers: Occupational Outlook Handbook [Buka]
- Lawyer Salary in Indonesia (July, 2025) [Buka]
- Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024 [Buka]
- Berapa Gaji Hakim di Indonesia? Simak Rincian dan Tunjangannya [Buka]
- Salary: Legal Officer in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Legal Officer Salary in Indonesia (October, 2025) [Buka]
- Human Resources Officer Salary in Indonesia (October, 2025) [Buka]
- Salary: Legal Consultant in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Salary: Compliance Officer in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Salary: Risk Management in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
- Penyesuaian Gaji Pokok PNS [Buka]
- Lecturer Salary in Indonesia (September, 2025) [Buka]
- Salary: Journalist in Indonesia 2025 [Buka]