Data Analyst merupakan salah satu profesi yang makin dilirik karena berhubungan langsung dengan pengolahan data dan banyak dicari perusahaan. Penasaran dengan tugas, skill, gaji, hingga bagaimana cara menjadi Data Analyst? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Key Takeaways
- Data Analyst ialah seorang ahli yang bertugas mengolah dan menganalisis data di suatu perusahaan agar bisa diubah menjadi informasi yang berguna untuk mendukung pengambilan keputusan.
- Tugas seorang Data Analyst mencakup mengumpulkan, membersihkan, dan menganalisis data hingga menyajikan hasilnya dalam bentuk visualisasi dan laporan yang mudah dipahami.
- Keterampilan yang perlu dimiliki Data Analyst, meliputi penguasaan bahasa pemrograman, seperti Python atau R, SQL, dasar statistik, kemampuan visualisasi data, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Apa itu Pekerjaan Data Analyst?
Data Analyst adalah orang yang bertugas mengolah dan menganalisis data agar bisa diubah menjadi informasi yang berguna. Peran ini penting untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang lebih tepat, berdasarkan fakta dan tren yang terlihat dari data.
Seorang Data Analyst biasanya bekerja dengan data dalam jumlah besar (big data), lalu merapikannya, mencari pola, dan menyajikannya dalam laporan atau visualisasi. Dasi sini, perusahaan bisa memahami konsumen, memprediksi tren, atau memperbaiki proses bisnis.
Apa Saja Tugas yang Dilakukan Data Analyst?
Sumber: Freepik
Secara umum, tugas utama Data Analyst adalah mengolah dan menganalisis data menjadi informasi yang bisa digunakan perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan. Untuk lebih jelasnya, berikut tugas dan tanggung jawab Data Analyst yang perlu kamu tahu:
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber internal maupun eksternal untuk memastikan ketersediaan informasi yang relevan.
- Membersihkan dan menyiapkan data agar bebas dari kesalahan atau duplikasi sebelum dianalisis lebih lanjut.
- Menganalisis data menggunakan metode statistik guna menemukan pola, tren, atau insight yang berguna bagi perusahaan.
- Membuat visualisasi data, seperti grafik, diagram, atau dashboard agar hasil analisis mudah dipahami oleh tim terkait.
- Menyusun laporan analisis yang ringkas dan informatif untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
- Berkolaborasi dengan tim lain, seperti pemasaran, keuangan, atau operasional untuk memahami kebutuhan data dan memberikan rekomendasi.
- Mengembangkan model data sederhana yang bisa digunakan untuk memprediksi atau mengukur kinerja di masa depan.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Jurusan untuk jadi Data Analyst [2025]
Skill Apa Saja yang Harus Dimiliki Data Analyst?
Seorang Data Analyst perlu menguasai berbagai keterampilan teknis (hard skill) dan non-teknis (soft skill) agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal. Berikut beberapa keterampilan atau skill Data Analyst yang penting untuk dikuasai:
- Bahasa Pemrograman: Menguasai Python atau R penting untuk melakukan analisis, pengolahan data, hingga pembuatan visualisasi.
- SQL: Skill ini dibutuhkan untuk mengambil, memfilter, dan mengelola data dari database.
- Statistik dan Matematika: Pemahaman konsep dasar statistik membantu menghasilkan analisis yang akurat dan bermakna.
- Visualisasi Data: Kemampuan menyajikan data dalam bentuk grafik atau dashboard memudahkan stakeholder memahami hasil analisis.
- Berpikir Kritis: Data Analyst harus mampu mengevaluasi informasi secara objektif dan membuat keputusan berdasarkan data.
- Kemampuan Komunikasi: Skill ini penting untuk menjelaskan insight dari data secara jelas ke tim non-teknis.
- Kerja Tim: Seorang Data Analyst sering bekerja lintas departemen, jadi kemampuan kolaborasi sangat dibutuhkan.
- Pemecahan Masalah: Menggunakan data untuk mencari akar masalah dan memberikan solusi yang tepat merupakan bagian penting dari pekerjaan ini.
Apa Peran Seorang Data Analyst?
Selain menjalankan tugas teknis, seorang Data Analyst juga memiliki peran strategis dalam proses pengambilan keputusan berbasis data. Berikut beberapa peran pentingnya Data Analyst dalam mendukung kinerja dan arah bisnis perusahaan:
- Mendukung Pengambilan Keputusan: Data Analyst menyajikan insight yang membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data, bukan asumsi.
- Mengidentifikasi Peluang dan Risiko: Dengan menganalisis tren dan pola, mereka bisa membantu bisnis melihat peluang baru sekaligus menghindari potensi kerugian.
- Meningkatkan Efisiensi Operasional: Analisis data digunakan untuk menemukan proses bisnis yang tidak efektif dan memberikan solusi agar lebih optimal.
- Membantu Pengembangan Produk: Data dari pengguna bisa dijadikan dasar untuk menyempurnakan produk atau menciptakan layanan baru yang lebih relevan.
- Menjaga Daya Saing Bisnis: Dalam persaingan pasar yang ketat, kehadiran Data Analyst membantu perusahaan tetap responsif terhadap perubahan dan kebutuhan pasar.
Bagaimana Jenjang Karier Data Analyst?
Jenjang karier Data Analyst biasanya dimulai dari posisi Junior, kemudian berkembang ke level menengah (Mid-Level), Senior, hingga ke peran Spesialis atau Manajerial. Semakin tinggi levelnya, tanggung jawab dan keterampilan yang dibutuhkan pun semakin kompleks.
Selain itu, Data Analyst juga bisa beralih menjadi Data Scientist, Konsultan Data, atau bahkan posisi strategis, seperti Chief Data Officer (CDO). Jalur ini membuka banyak peluang karier dan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan perusahaan akan data.
Berapa Gaji Data Analyst?
Gaji Data Analyst di Indonesia umumnya berada di kisaran rata-rata Rp 4.630.000 hingga Rp 7.500.000 per bulan. Jumlah ini bisa berbeda tergantung pengalaman kerja, jenjang karier, lokasi perusahaan, hingga industri tempat bekerja.
Selain gaji pokok, beberapa perusahaan juga memberikan tunjangan, bonus, atau insentif tambahan. Keahlian khusus, seperti analisis keuangan atau data pemasaran bisa membuat nilai tawar gajinya semakin tinggi.
Baca Juga: Perbedaan Antara Data Engineer, Data Analyst, dan Data Scientist
Jurusan Apa yang Cocok untuk Jadi Data Analyst?
Untuk menjadi seorang Data Analyst, umumnya dibutuhkan latar belakang pendidikan di bidang yang berhubungan dengan data, angka, dan analisis. Jurusan-jurusan ini membekali mahasiswa dengan dasar yang kuat dalam statistik, pemrograman, dan logika berpikir.
Berikut beberapa jurusan kuliah yang relevan untuk menjadi Data Analyst:
- Sistem Informasi
- Ilmu Komputer
- Sains Data
- Statistika
- Matematika
- Teknik Informatika
- Manajemen
- Keuangan
- Ekonomi
Bagaimana Cara Menjadi Data Analyst?
Sumber: Freepik
Menjadi Data Analyst profesional perlu didukung oleh pendidikan yang tepat dan keterampilan yang terus dikembangkan. Prosesnya bisa dimulai sejak masa kuliah hingga membangun pengalaman lewat proyek-proyek nyata.
Nah, kalau kamu tertarik, berikut ini beberapa cara menjadi Data Analyst yang bisa kamu tempuh:
- Mempelajari Dasar-Dasar Analisis Data: Kuasai konsep matematika, statistik, bahasa pemrograman, seperti Python atau R, serta alat visualisasi, seperti Tableau atau Power BI.
- Mengembangkan Keterampilan Lewat Proyek: Latih kemampuan dengan mengerjakan proyek nyata menggunakan data publik atau studi kasus.
- Membangun Portofolio: Sajikan hasil proyek secara menarik dan jelas agar bisa menunjukkan kemampuan analisis dan penyampaian insight.
- Terus Belajar dan Beradaptasi: Ikuti kursus online, pelatihan, atau bootcamp untuk memperbarui skill sesuai tren dan teknologi terkini.
- Membangun Relasi Profesional: Gabung ke komunitas data analyst dan aktif berdiskusi untuk bertukar wawasan serta memperluas jaringan.
Apa Saja Software yang Digunakan Data Analyst?
Data Analyst bekerja dengan berbagai software untuk mengolah, menganalisis, dan menyajikan data secara efektif. Berikut ini beberapa software Data Analyst yang umum digunakan dalam dunia kerja:
- Microsoft Excel: Digunakan untuk mengolah, membersihkan, menghitung, dan memvisualisasikan data skala kecil hingga menengah.
- Python: Bahasa pemrograman dengan library, seperti Pandas dan Matplotlib untuk analisis dan visualisasi data.
- R: Cocok untuk analisis statistik kompleks, terutama di bidang riset dan akademik.
- SQL: Digunakan untuk mengambil dan mengelola data dari database relasional lewat query.
- Tableau dan Power BI: Software visualisasi data untuk membuat dashboard interaktif dan laporan yang mudah dipahami.
- Google Data Studio: Alat gratis untuk membuat laporan visual yang terhubung dengan layanan Google lainnya.
- SAP BusinessObjects: Digunakan perusahaan besar untuk analisis dan pelaporan data bisnis.
- Oracle Analytics Cloud: Alat berbasis cloud untuk analisis data dari berbagai sumber dengan dukungan AI/ML.
- Domo: Menggabungkan data dari sistem internal dan cloud, lalu divisualisasikan dalam dashboard.
- Redash: Alat ringan untuk query dan visualisasi data sederhana langsung dari database.
Apakah Pekerjaan Data Analyst Susah?
Pekerjaan sebagai Data Analyst memang memiliki tantangan tersendiri, terutama karena melibatkan analisis data, logika statistik, pemahaman bisnis, sampai pemrograman. Tingkat kesulitannya bisa berbeda-beda, tergantung pada latar belakang dan skill tiap individu.
Meski begitu, profesi ini tetap bisa dipelajari secara bertahap dengan strategi belajar yang tepat. Bahkan, banyak orang dari berbagai jurusan mampu sukses sebagai Data Analyst karena memiliki kemauan belajar yang kuat dan konsisten mengasah keterampilannya.
Apakah Data Analyst Harus Bisa Coding?
Sebenarnya, Data Analyst tidak selalu dituntut untuk mahir coding, terutama di level pemula atau saat bekerja dengan data yang sederhana. Namun, kemampuan coding akan sangat membantu dalam mempercepat proses analisis dan menangani data dalam jumlah besar.
Bahasa pemrograman, seperti Python dan R sering digunakan untuk membersihkan, mengolah, hingga memvisualisasikan data secara lebih efisien. Jadi, meskipun bukan kewajiban, skill coding menjadi nilai tambah penting dalam pekerjaan seorang Data Analyst.
Baca Juga: Jurusan Data Analyst: Info Kuliah, Prospek Kerja, Gaji, Kampus
FAQ
1. Apakah Data Analyst adalah Programmer?
Bukan, Data Analyst bukanlah Programmer karena fokus utamanya adalah menganalisis data, bukan membuat perangkat lunak. Meski menggunakan bahasa pemrograman, seperti Python atau SQL, tujuannya lebih ke memahami data, bukan membangun sistem komputer.
2. Apakah Data Analyst bisa kerja remote?
Data Analyst bisa bekerja secara remote atau jarak jauh. Banyak perusahaan saat ini mencari Data Analyst yang dapat bekerja secara fleksibel dari mana saja, selama mereka memiliki akses ke data dan alat yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka.
3. Bisakah saya memulai Data Analyst tanpa pengalaman?
Memulai karier sebagai Data Analyst tanpa pengalaman sebelumnya adalah mungkin. Karena faktanya, banyak orang berhasil menjadi Data Analyst tanpa latar belakang pendidikan yang relevan. Meski begitu, kuncinya adalah belajar dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, membangun portofolio, dan aktif mencari peluang.
Persiapkan Kariermu Menjadi Data Analyst di Universitas Cakrawala!
Nah, itu tadi penjelasan lengkap seputar profesi Data Analyst. Sekarang kamu sudah lebih paham tentang tugas, skill yang dibutuhkan, sampai tools dan software yang biasa digunakan dalam profesi ini.
Selain tahu informasi di atas, memilih jurusan dan kampus yang tepat juga penting untuk mendukung langkahmu di bidang analisis data. Kabar baiknya, Jurusan Sistem Informasi Universitas Cakrawala siap bantu kamu memulai karier sebagai Data Analyst!
Di sini, mahasiswa belajar lewat kurikulum yang berbasis industri dengan dosen praktisi yang berpengalaman di bidang analisis data dan sistem informasi.
Universitas Cakrawala juga punya Program 1 Tahun Fokus, di mana mahasiswa akan menjalani magang atau proyek bersama perusahaan mitra pada 1 tahun terakhir kuliah.
Tersedia pula Program Penyaluran Kerja dengan 840+ perusahaan mitra yang siap membuka peluang karier setelah lulus, termasuk di bidang data, digital, dan pengolahan informasi.
Menarik, bukan? Yuk, raih karier impianmu menjadi Data Analyst di Universitas Cakrawala sekarang dan lakukan konsultasi di sini!