10 Tujuan Supply Chain Management & Penerapannya

School of Engineering and Computer Science
Tayang 24 December 2025
Diperbarui 24 December 2025
Waktu Baca 10 Minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Rahmawati

Pernah kepikiran nggak sih, kenapa barang yang kamu beli di toko atau e-commerce itu bisa selalu tersedia atau datang tepat waktu? Ternyata, hal ini nggak lepas dari tujuan Supply Chain Management yang membantu alur barang dan jasa dari perusahaan berjalan teratur.

 

Nah, biar nggak cuma dengar istilahnya saja, di artikel ini kita akan bahas tujuan Supply Chain Management (SCM) secara sederhana, lengkap dengan contoh penerapannya di berbagai industri. Yuk, lanjut baca sampai akhir!

 

Key Takeaways

 

  • Supply Chain Management adalah cara perusahaan mengelola alur barang/jasa dari perencanaan, produksi, hingga produk sampai ke konsumen agar efektif dan teratur.
  • Tujuan SCM secara umum mencakup memaksimalkan efisiensi operasional, menghemat biaya, meningkatkan kepuasan pelanggan, hingga meminimalkan risiko.
  • SCM bisa dipelajari lebih mudah di Universitas Cakrawala lewat Jurusan Teknik Industri, di mana mahasiswa belajar teori dan praktik lewat kurikulum berbasis industri, dosen praktisi, dan kesempatan magang sejak semester pertama.

 

10 Tujuan Supply Chain Management (SCM)

 

Tujuan utama Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pasok ialah untuk menyelaraskan antara pasokan (supply) dan permintaan (demand) secara efektif dan efisien. Ini membantu proses bisnis berjalan lebih efisien dan bernilai bagi pelanggan.

 

Nah, untuk mencapai tujuan utama tersebut, SCM memiliki beberapa tujuan spesifik yang saling berkaitan. Berikut ini adalah 10 tujuan Supply Chain Management (SCM) yang umum diterapkan di berbagai jenis industri:

 

1. Memaksimalkan Efisiensi Operasional

 

Tujuan SCM yang pertama adalah memaksimalkan efisiensi operasional. Dengan pengelolaan yang baik, perusahaan bisa mengoptimalkan sumber daya, mempercepat proses produksi dan pengiriman, serta mengurangi pemborosan.

 

Beberapa cara SCM membantu meningkatkan efisiensi operasional antara lain:

 

  • Mengatur alur produksi dan distribusi agar lebih cepat dan rapi
  • Mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak perlu
  • Meminimalkan waktu tunggu di setiap tahap rantai pasok
  • Meningkatkan produktivitas tim dan proses bisnis secara keseluruhan

 

Misalnya, di perusahaan otomotif Toyota atau Honda, mereka bisa memastikan komponen mobil selalu tersedia tepat waktu dan mesin produksi berjalan lancar. Hasilnya, produk bisa dikirim lebih cepat ke pelanggan, dan perusahaan pun bisa menghemat biaya operasional.

 

2. Efisiensi Biaya

 

Tujuan lain dari Supply Chain Management (SCM) adalah menghemat biaya. Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan bisa menggunakan semua sumber daya lebih efektif tanpa mengurangi kualitas barang atau jasa.

 

SCM membantu menghemat biaya dengan cara:

 

  • Mengatur persediaan agar tidak terlalu banyak atau kurang
  • Mengatur pengiriman supaya lebih cepat dan hemat
  • Mengurangi pemborosan di semua proses, dari bahan baku sampai barang sampai ke pelanggan
  • Membuat perusahaan bisa lebih untung dengan penggunaan sumber daya yang lebih efisien

 

Misalnya, di gerai Indomaret atau Alfamart, pengaturan persediaan minuman dan snack yang tepat membuat barang selalu tersedia untuk pelanggan, tapi tidak berlebihan sehingga biaya penyimpanan tetap hemat.

 

3. Mengoptimalkan Transportasi dan Logistik

 

Tujuan yang satu ini berfokus pada transportasi dan logistik. Dengan pengelolaan yang tepat, barang bisa dikirim dengan cepat, tepat waktu, dan biaya pengiriman lebih efisien.

 

SCM membantu transportasi dan logistik berjalan lancar dengan cara:

 

  • Mengatur rute pengiriman supaya lebih cepat dan hemat biaya
  • Mengelola pengadaan dan pengiriman barang dari gudang ke toko atau pelanggan
  • Menangani retur atau pengembalian barang dengan efisien
  • Memastikan koordinasi antara tim logistik, supplier, dan pengiriman selalu rapi

 

Misalnya, di perusahaan jasa pengiriman seperti JNE atau J&T, rute pengiriman dan jadwal armada diatur dengan cermat supaya paket sampai lebih cepat dan biaya tetap terkontrol. Ini juga membuat pelanggan merasa puas karena barang tiba tepat waktu.

 

4. Meningkatkan Visibilitas dan Transparansi

 

Tujuan yang satu ini berfokus pada visibilitas dan transparansi dalam rantai pasok. Maksudnya, dengan menerapkan SCM, perusahaan bisa memantau aliran barang dan informasi secara real-time, sehingga keputusan bisnis bisa lebih cepat dan akurat.

 

SCM membantu meningkatkan visibilitas dan transparansi dengan cara:

 

  • Memantau pergerakan barang dari supplier hingga pelanggan
  • Mengawasi persediaan dan distribusi secara real-time
  • Memastikan semua tim dalam rantai pasok memiliki data yang sama dan akurat
  • Membantu perusahaan mengambil keputusan lebih cepat dan proaktif

 

Contoh, di perusahaan e-commerce seperti Shopee atau Lazada, mereka memantau stok produk dan pengiriman dengan software atau sistem digital SCM.

 

Jadi, kalau ada barang yang hampir habis atau pengiriman tertunda, tim bisa segera menyesuaikan agar pelanggan tetap mendapat layanan terbaik.

 

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

 

Dengan pengelolaan yang baik, tujuan Supply Chain Management (SCM) juga bisa membantu perusahaan bisa memastikan produk tersedia tepat waktu, dalam kondisi baik, dan sesuai dengan harapan pelanggan.

 

Beberapa cara SCM membantu meningkatkan kepuasan pelanggan antara lain:

 

  • Menyediakan produk berkualitas dan bervariasi sesuai kebutuhan
  • Memastikan produk tersedia di jumlah, waktu, dan lokasi yang tepat
  • Menjamin produk sampai ke tangan pelanggan dalam kondisi baik
  • Menjaga harga tetap kompetitif sekaligus mempertahankan kualitas

 

Misalnya, di gerai seperti Indomaret atau Alfamart tadi, persediaan minuman dan snack selalu ada, jadi pelanggan bisa membeli produk favoritnya kapan saja. Hal ini membuat pelanggan pun puas dan cenderung kembali berbelanja. Kamu pernah mengalaminya, kan?

 


 

Cek juga:

 

 


 

6. Manajemen Hubungan (Pemasok & Mitra)

 

Supply Chain Management

Sumber: Freepik

 

Tujuan SCM yang satu ini berfokus pada membangun hubungan jangka panjang yang kuat dengan pemasok, distributor, dan pelanggan. Dengan hubungan yang baik ini, perusahaan bisa bekerja sama lebih lancar dan memastikan rantai pasok tetap stabil.

 

Beberapa cara SCM membantu membangun hubungan yang kuat antara lain:

 

  • Menjalin komunikasi yang terbuka dan jelas dengan pemasok dan distributor
  • Membentuk kemitraan jangka panjang untuk mengurangi risiko gangguan pasokan
  • Bekerja sama dengan mitra untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan
  • Memastikan koordinasi yang baik agar proses bisnis lebih efisien dan transparan

 

Misalnya, di perusahaan makanan cepat saji seperti KFC, mereka menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok ayam, bumbu, roti, sayuran, dan distributor agar bahan baku selalu tersedia dan kualitas tetap terjaga.

 

Lewat komunikasi rutin, pengaturan pasokan yang konsisten, dan standar kualitas yang jelas, KFC memastikan setiap menu yang disajikan ke pelanggan selalu sama enaknya.

 

7. Meminimalkan Risiko dan Gangguan

 

Tujuan SCM yang satu ini berfokus pada meminimalkan risiko dan gangguan di rantai pasok. Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan bisa mengantisipasi hambatan seperti keterlambatan pasokan atau fluktuasi harga sebelum berdampak besar.

 

SCM membantu perusahaan mengurangi risiko dengan cara:

 

  • Mengidentifikasi potensi gangguan di setiap tahap rantai pasok
  • Diversifikasi pemasok agar tidak tergantung pada satu sumber bahan baku
  • Menyiapkan rencana cadangan untuk mengatasi keterlambatan atau masalah pasokan
  • Memantau pergerakan harga bahan baku untuk menyesuaikan strategi pembelian

 

Misalnya, di perusahaan makanan KFC sebelumnya, mereka biasanya mempersiapkan beberapa pemasok ayam, bumbu, dan sayuran. Jadi, kalau satu pemasok mengalami keterlambatan, pasokan tetap lancar dan menu favorit pelanggan nggak terganggu.

 

8. Membangun Resiliensi (Ketangguhan Rantai Pasok)

 

Tujuan SCM yang satu ini berfokus pada membangun ketangguhan rantai pasok. Dengan strategi yang tepat, perusahaan tetap bisa berjalan lancar meski menghadapi gangguan global, geopolitik, atau perubahan kondisi pasar.

 

SCM membantu membangun resiliensi dengan cara:

 

  • Menciptakan rantai pasok yang lincah dan adaptif
  • Mengantisipasi risiko dari gangguan global, seperti fluktuasi harga atau perubahan regulasi
  • Menyiapkan rencana cadangan untuk menjaga ketersediaan bahan baku dan produk
  • Menyesuaikan alur produksi dan distribusi secara cepat ketika terjadi gangguan

 

Misalnya, di perusahaan elektronik multinasional seperti Apple, mereka punya beberapa pemasok komponen penting dan jalur distribusi alternatif. Jadi, kalau ada masalah di satu wilayah, pasokan tetap lancar dan produk bisa sampai ke pelanggan tanpa tertunda.

 

9. Memenangkan Persaingan Pasar

 

Tujuan dari Supply Chain Management (SCM) berikutnya adalah meningkatkan daya saing. Dengan penerapan SCM yang baik, perusahaan bisa menyediakan produk berkualitas, variatif, dan tersedia tepat waktu, sehingga lebih unggul dibanding pesaing.

 

Beberapa cara SCM membantu memenangkan persaingan pasar antara lain:

 

  • Menyediakan produk lebih cepat sesuai permintaan pelanggan
  • Menawarkan variasi produk yang lebih banyak dan relevan dengan tren pasar
  • Menjaga kualitas produk tetap konsisten
  • Memastikan harga tetap kompetitif tanpa mengorbankan kualitas

 

Misalnya, di perusahaan fashion seperti Zara, sistem SCM yang efisien membuat mereka bisa menghadirkan tren terbaru di toko lebih cepat daripada pesaing. Hal ini membantu Zara tetap menarik bagi pelanggan dan mempertahankan posisi di pasar yang kompetitif.

 

10. Keberlanjutan dan ESG (Environmental, Social, Governance)

 

Tujuan lain yang tak kalah penting ialah keberlanjutan dan ESG. Dengan pengelolaan rantai pasok yang tepat, perusahaan bisa meminimalkan dampak lingkungan sekaligus menjaga standar sosial dan tata kelola yang baik.

 

SCM mendukung keberlanjutan dengan cara:

 

  • Mengurangi emisi karbon dan limbah melalui proses produksi dan distribusi yang efisien
  • Memastikan pemasok mematuhi standar etika kerja dan lingkungan
  • Menerapkan praktik Green Supply Chain Management untuk memadukan keuntungan bisnis dengan tanggung jawab lingkungan
  • Menjaga reputasi perusahaan sekaligus menarik pelanggan yang peduli lingkungan

 

Contohnya di perusahaan elektronik Samsung, mereka pakai bahan ramah lingkungan dan mengoptimalkan distribusi untuk mengurangi emisi. Dengan cara ini, Samsung tetap memenuhi permintaan pelanggan sambil menjalankan rantai pasok yang lebih “hijau”.

 


 

Cek juga:

 

 


 

Tujuan Supply Chain Management (SCM) Menurut Para Ahli

 

Tujuan Supply Chain Management

Sumber: Freepik

 

Setiap ahli juga punya pandangan tersendiri tentang tujuan Supply Chain Management (SCM). Namun, pada intinya mereka sepakat bahwa SCM bertujuan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memastikan alur barang serta informasi berjalan lancar.

 

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tujuan SCM menurut para ahli:

 

  • Chopra & Meindl: SCM bertujuan memaksimalkan nilai keseluruhan dengan meminimalkan biaya total mulai dari pemesanan, penyimpanan, hingga transportasi, sambil tetap memenuhi kebutuhan pelanggan.
  • Stevenson: SCM membantu menyelaraskan pasokan dan permintaan secara efektif, serta mengatasi masalah yang muncul di rantai pasok, termasuk pengadaan, pemasok, dan risiko.
  • Simchi-Levi & Kaminsky: SCM fokus mengelola aliran barang dan informasi dari awal hingga akhir secara efektif, sehingga kebutuhan pelanggan terpenuhi dengan biaya rendah.
  • Handfield & Nichols, Jr.: SCM menciptakan aliran fisik yang lancar, aliran informasi yang efektif, dan arus kas yang baik di seluruh rantai pasok.
  • Heizer & Render: Tujuan SCM adalah mengelola aktivitas dari bahan mentah hingga barang jadi dan pengiriman ke konsumen dengan biaya minimum serta tingkat layanan yang diinginkan.
  • Levi: SCM adalah pendekatan untuk integrasi efisien antara pemasok, produsen, distributor, pengecer, dan pelanggan, agar produk tersedia di jumlah, tempat, dan waktu yang tepat dengan biaya keseluruhan minimal.
  • Handfield, Monczka, Giunipero, & Patterson: SCM adalah filosofi bisnis dan perencanaan untuk mengoordinasikan aktivitas dengan pemasok, distributor, dan konsumen agar bisnis dapat bertahan dan berkembang.
  • Indrajit & Djokopranoto: SCM menciptakan koordinasi dan sinkronisasi aliran material di dalam maupun di luar perusahaan, memastikan pasokan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.

 

Apa Saja Tantangan Umum dalam Mencapai Tujuan SCM?

 

Walaupun tujuan Supply Chain Management (SCM) jelas dan penting, perusahaan sering menghadapi berbagai tantangan dalam mencapainya. Mulai dari pengelolaan pasokan hingga pengendalian biaya, semua bisa menjadi hambatan yang perlu diatasi.

 

Berikut beberapa tantangan umum dalam mencapai tujuan SCM:

 

  • Permintaan Pasar yang Dinamis: Perubahan permintaan pelanggan yang cepat bisa bikin stok berlebih atau kurang.
  • Kurangnya Transparansi & Visibilitas: Sulit mengetahui posisi stok dari hulu ke hilir, sehingga keputusan jadi terlambat.
  • Koordinasi & Komunikasi: Menyelaraskan informasi antar pemasok, produsen, distributor, dan tim internal sering sulit.
  • Biaya Logistik & Operasional Tinggi: Harga bahan bakar, transportasi, dan manajemen inventaris yang tidak efisien menambah biaya.
  • Gangguan & Ketidakstabilan: Bencana alam, masalah politik, atau hambatan transportasi bisa menghentikan alur pasok.
  • Manajemen Inventaris: Menyeimbangkan stok agar tidak overstock atau stockout itu menantang.
  • Ketergantungan Pihak Ketiga: Kinerja pemasok atau distributor sangat memengaruhi keseluruhan rantai pasok.
  • Adopsi Teknologi & Infrastruktur: Keterbatasan sistem digital atau fasilitas logistik bisa menghambat efisiensi.

 

FAQ

1. Apa Perbedaan Tujuan SCM pada Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa?

 

Tujuan SCM tetap sama, yaitu menyelaraskan pasokan dan permintaan, tapi penerapannya berbeda tergantung jenis perusahaan:

 

  • Perusahaan Manufaktur: Fokus pada pengadaan bahan baku, proses produksi, dan distribusi produk jadi agar stok selalu cukup dan biaya efisien.
  • Perusahaan Jasa: Fokus pada pengaturan sumber daya manusia, peralatan, dan layanan agar pelanggan menerima layanan tepat waktu dan berkualitas.

 

2. Teknologi Apa yang Mendukung Tujuan SCM Modern?

 

Berbagai teknologi membantu SCM berjalan lebih efisien dan transparan, sehingga alur barang dan informasi lebih mudah dipantau:

 

  • Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengintegrasikan semua proses bisnis.
  • Inventory & Warehouse Management System untuk memantau stok secara real-time.
  • Tracking & Logistics Software untuk memantau pengiriman dan rute distribusi.
  • Data Analytics & AI untuk memprediksi permintaan dan mengelola risiko.

 

3. Apa Tujuan SCM untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)?

 

SCM juga penting untuk UKM agar operasional lebih teratur dan biaya lebih terkendali:

 

  • Menyediakan produk atau layanan tepat waktu dan dalam jumlah yang sesuai.
  • Mengelola persediaan agar tidak terlalu banyak atau habis.
  • Meminimalkan biaya operasional dan meningkatkan efisiensi alur kerja.
  • Membangun hubungan yang baik dengan pemasok dan mitra bisnis.

 

4. Apa Bedanya Tujuan SCM dengan Tujuan Manajemen Operasional Perusahaan?

 

Tujuan keduanya saling berkaitan, tapi ada fokus yang berbeda:

 

  • SCM: Fokus pada seluruh rantai pasok, dari pemasok sampai pelanggan, memastikan alur barang, informasi, dan layanan berjalan lancar.
  • Manajemen Operasional: Fokus pada proses internal perusahaan, seperti produksi, kualitas, dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari.

 

Tertarik Belajar dan Berkarier di Bidang SCM? Kuliah Aja di Kampus Siap Kerja Universitas Cakrawala!

 

Jadi, itulah penjelasan lengkap soal tujuan Supply Chain Management (SCM). Sekarang, kamu pasti sudah punya gambaran soal apa itu SCM, tujuan utamanya, contoh penerapan di berbagai industri, dan tantangan yang sering dihadapi di dunia bisnis.

 

Kalau kamu ingin mendalami lebih jauh dan siap berkarier di bidang ini, kamu bisa kuliah di Jurusan Teknik Industri Universitas Cakrawala!

 

Banner-Industri

 

Di sini, semua konsep SCM dipelajari secara menyeluruh, mulai dari teori sampai praktik langsung yang terkait alur barang, logistik, dan manajemen rantai pasok.

 

Berikut beberapa hal yang membuat kuliah di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:

 

  • Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan 1000+ perusahaan mitra untuk memperluas peluang karier, termasuk di bidang supply chain, logistik, dan manajemen operasional.
  • Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung dirancang agar lulusan siap menghadapi tantangan dunia profesional.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa bisa langsung terlibat praktik di divisi logistik, gudang, atau proyek supply chain perusahaan, sehingga pengalaman kerja sudah terbentuk sejak dini.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi agar sesuai kebutuhan dunia kerja terkini.
  • Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional yang berpengalaman di bidang rantai pasok, transportasi, dan manajemen logistik.

 

Tunggu apa lagi? Yuk, daftar atau konsultasi gratis di sini sekarang untuk tahu lebih lengkap soal program dan fasilitas yang bisa kamu dapatkan di Universitas Cakrawala!

Banner Picture

Kategori:

School of Engineering and Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Rahmawati

Rahmawati adalah SEO Content Writer dengan satu tahun pengalaman dalam menulis konten. Dari pengalamannya, Ia senang menciptakan artikel yang informatif untuk audiens di berbagai industri, mulai dari edukasi, media, finansial, hingga otomotif.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.