Teknik Otomasi Industri Kerja Apa? Ini Pekerjaan dan Prospeknya!

School of Engineering and Computer Science
Tayang 04 December 2025
Diperbarui 04 December 2025
Waktu Baca 8 minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Hasna Latifatunnisa

Banyak orang tertarik sama dunia otomasi, tapi masih bingung sebenarnya lulusan Teknik Otomasi Industri itu kerja apa.

Padahal, peluang kerjanya luas banget karena hampir semua perusahaan butuh tenaga yang bisa mengoperasikan, merancang, atau merawat sistem otomatis.

Yuk, kita simak apa saja pekerjaan yang bisa kamu jalani setelah lulus dari bidang ini!

 

Key Takeaways

 

  • Bidang otomasi industri menawarkan banyak pilihan karier, mulai dari Automation Technician, PLC Engineer, Robotics Engineer, hingga System Integrator.
  • Peluang kerja di otomasi terus meningkat karena hampir semua sektor industri kini mengandalkan mesin otomatis, robot, dan sistem kontrol canggih, sehingga permintaan tenaga ahli juga semakin besar.
  • Untuk memulai karier yang kuat dan siap kerja di dunia otomasi, Jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala memberi fondasi terbaik lewat kurikulum berbasis industri, praktik intensif, dan akses ke jaringan mitra perusahaan yang luas.

 

Lulusan Teknik Otomasi Industri Kerja Apa?

Lulusan Teknik Otomasi Industri bisa bekerja di berbagai posisi teknis dan engineering yang berhubungan dengan mesin otomatis, robot, sensor, dan sistem kontrol pabrik.

Berikut beberapa pekerjaan yang paling umum dan paling dicari perusahaan:

 

1. Automation Technician

Automation Technician adalah orang yang memastikan mesin otomatis di pabrik tetap bekerja dengan stabil setiap hari. Posisi ini cocok buat kamu yang suka kerja langsung dengan mesin, mulai dari sensor, aktuator, sampai panel kontrol.

Untuk level pemula, gaji teknisi otomasi umumnya berada di kisaran 4–7 jutaan per bulan, tergantung wilayah dan jenis industrinya.

Di sini, kamu akan banyak mengerjakan hal seperti:

 

  • Mengecek kondisi mesin otomatis sebelum dan selama produksi berlangsung
  • Memasang atau merakit komponen otomasi seperti sensor dan aktuator
  • Menjalankan perawatan rutin biar mesin nggak gampang ngadat
  • Membantu mencari penyebab gangguan ketika sistem tiba-tiba bermasalah

 

2. PLC Programmer

Kalau kamu suka logika dan pemrograman, PLC Programmer bisa jadi pilihan karier yang cocok. Mereka menulis program untuk PLC (Programmable Logic Controller) yang jadi otak dari hampir semua mesin otomatis.

Karena skill-nya spesifik dan sangat dibutuhkan industri, gaji PLC Programmer bisa mulai dari 10–12 jutaan per bulan, bahkan lebih untuk yang berpengalaman.

Dalam pekerjaan ini, biasanya kamu bakal:

 

  • Menulis dan menguji program PLC sesuai alur produksi
  • Mensimulasikan program sebelum diterapkan ke mesin
  • Menyesuaikan logika kontrol saat layout atau proses produksi berubah
  • Berkolaborasi dengan teknisi dan engineer saat ada masalah di panel atau software

 

3. Maintenance Engineer

 

Teknik Otomasi Industri Kerja Apa

Sumber: Freepik

 

Maintenance Engineer adalah penjaga stabilitas pabrik. Mereka yang memastikan mesin otomatis tetap aman, efisien, dan nggak tiba-tiba berhenti di tengah jam produksi.

Gaji untuk posisi ini umumnya berada di kisaran 10 jutaan ke atas, tergantung pengalaman dan skala industrinya.

Tiap harinya, kamu akan bertanggungjawab untuk:

 

  • Melakukan inspeksi rutin pada mesin otomatis dan sistem kontrol
  • Menangani perbaikan ketika mesin menunjukkan tanda-tanda error
  • Mengganti atau memperbaiki komponen yang rusak seperti kabel, sensor, atau aktuator
  • Membuat laporan kondisi mesin dan usulan perbaikan

 


 

Cek Juga:

 

 


 

4. Robotics Operator / Robotics Engineer

Kalau kamu tertarik sama robot lengan, cobot, atau robot industri lainnya, posisi ini cocok banget. Robotics Engineer bertugas mengoperasikan, merawat, dan mengatur robot yang bekerja di lini produksi.

Di beberapa kota besar, gajinya ada di kisaran 9–11 jutaan per bulan, tergantung perusahaan.

Dalam peran ini, biasanya kamu akan:

 

  • Mengatur gerakan dan program robot sesuai jenis pekerjaan
  • Melakukan kalibrasi rutin supaya robot tetap presisi
  • Mengawasi jalannya operasi robot biar tetap aman
  • Menangani error dan memperbaiki robot saat ada gangguan

 

5. Control Engineer

Control Engineer adalah orang yang merancang cara sebuah proses industri bekerja secara otomatis, misalnya mengatur suhu, tekanan, aliran material, atau kecepatan mesin. Posisinya ada di banyak sektor, mulai dari makanan-minuman, kimia, hingga energi.

Gaji rata-ratanya berada di kisaran 11 jutaan dan bisa lebih besar untuk level senior.

Di posisi ini, kamu biasanya bertanggung jawab untuk:

 

  • Mendesain logika dan sistem kontrol untuk berbagai proses produksi
  • Mengintegrasikan sensor, aktuator, dan panel kontrol
  • Menyetel atau mengoptimalkan proses supaya lebih efisien
  • Menyusun dokumentasi teknis dan SOP terkait sistem kontrol

 

6. System Integrator

System Integrator adalah orang yang menggabungkan berbagai perangkat otomasi, mulai dari PLC, sensor, robot, hingga software, agar semuanya bisa bekerja sebagai satu sistem yang utuh. Peran ini cocok untuk kamu yang suka mengutak-atik sistem yang kompleks dan butuh kemampuan analisis tinggi.

Gaji untuk posisi ini umumnya berada di kisaran 10–15 jutaan per bulan, tergantung kompleksitas proyek.

Di pekerjaan ini, biasanya kamu akan:

 

  • Menyatukan berbagai perangkat otomasi agar saling terhubung dengan lancar
  • Menguji performa sistem sebelum digunakan di pabrik
  • Melakukan integrasi perangkat tambahan saat ada upgrade proses
  • Bekerja sama dengan tim engineer lain saat sistem butuh penyesuaian

 

7. SCADA Engineer

SCADA Engineer menangani Supervisory Control and Data Acquisition, yaitu sistem yang memonitor dan mengontrol proses industri secara real-time. Profesi ini banyak dibutuhkan di energi, oil & gas, dan pabrik besar. Rata-rata gajinya berkisar 10–14 jutaan per bulan.

Dalam pekerjaan ini, kamu biasanya bertugas untuk:

 

  • Mendesain dan mengatur antarmuka SCADA agar mudah dipantau operator
  • Memastikan data dari sensor dan perangkat lapangan terbaca dengan benar
  • Mengatasi gangguan pada jaringan komunikasi SCADA
  • Melakukan tuning sistem supaya pengawasan produksi lebih akurat

 

8. Instrumentation Technician

Instrumentation Technician fokus pada perawatan, pemasangan, dan kalibrasi alat ukur industri seperti sensor tekanan, flow meter, thermometer industri, dan lain-lain. Posisi ini sangat penting untuk memastikan data produksi tetap akurat.

Gaji rata-rata berada di kisaran 5–8 jutaan per bulan untuk level awal.

Di peran ini, kamu akan lebih banyak:

 

  • Memasang dan mengecek alat ukur di berbagai titik proses produksi
  • Mengkalibrasi instrumen supaya hasil pembacaan tetap presisi
  • Memperbaiki instrumen yang rusak atau tidak akurat
  • Mendokumentasikan hasil pengecekan dan laporan kalibrasi

 

9. Industrial IoT Technician

Industrial IoT Technician bekerja di area yang menghubungkan mesin industri dengan Internet of Things (IoT). Ini bagian penting dari konsep Smart Factory yang makin berkembang. Gaji untuk posisi ini biasanya berada di kisaran 7–12 jutaan per bulan.

Dalam profesi ini, kamu akan:

 

  • Menghubungkan sensor, PLC, dan perangkat industri ke jaringan IoT
  • Mengatur komunikasi data antar-perangkat
  • Memonitor performa mesin lewat dashboard digital
  • Membantu tim dalam analisis data produksi

 

10. Production Supervisor (Automated Line)

Production Supervisor untuk lini otomatis membawahi operasional harian mesin otomatis dan robot di lantai produksi. Posisi ini butuh kombinasi skill teknis dan manajerial. Gaji untuk posisi ini umumnya berada di kisaran 8–12 jutaan per bulan.

Di sini, kamu akan menangani hal-hal seperti:

 

  • Mengawasi jalannya proses produksi berbasis mesin otomatis
  • Mengatur jadwal kerja teknisi dan operator
  • Menangani kendala teknis ringan dan memastikan produksi tidak berhenti
  • Melaporkan hasil produksi dan koordinasi dengan manajemen

 

Banner-Elektro

 

Industri yang Paling Membutuhkan Lulusan Otomasi Industri

Lulusan Teknik Otomasi Industri punya peluang kerja luas karena hampir semua sektor sekarang mulai beralih ke sistem otomatis. Mulai dari pabrik besar sampai perusahaan teknologi, semuanya butuh orang yang bisa mengoperasikan, merawat, dan mengembangkan mesin otomatis.

Berikut beberapa industri yang paling sering membuka lowongan untuk bidang ini:

 

1. Manufaktur (Smart Manufacturing)

Industri manufaktur adalah tempat paling umum untuk lulusan otomasi. Hampir setiap lini produksinya sudah memanfaatkan mesin otomatis, conveyor, sensor, dan panel kontrol.

Perusahaan besar seperti Unilever Indonesia, Kimberly-Clark Softex, dan Amerta Indah Otsuka mengandalkan tenaga otomasi untuk memastikan proses produksi tetap stabil, efisien, dan minim downtime.

Di sektor ini, kamu akan banyak terlibat dalam maintenance mesin, update program PLC, hingga optimasi sistem produksi.

 

2. Otomotif

Kalau kamu suka robot industri, industri otomotif adalah surga. Pabrik mobil dan motor menggunakan ratusan robot welding dan painting untuk menyelesaikan pekerjaan dengan presisi tinggi.

Di perusahaan seperti Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Astra Daihatsu Motor, dan Astra Honda Motor (AHM), lulusan otomasi biasanya menangani pengoperasian robot, perawatan sistem kontrol, dan integrasi robot ke lini perakitan.

 

3. Elektronik

Industri elektronik memerlukan sistem otomasi yang cepat dan super presisi. Perakitan sirkuit, pengetesan otomatis, hingga proses packaging hampir semuanya dilakukan oleh mesin berkecepatan tinggi.

Perusahaan seperti Panasonic Manufacturing Indonesia, LG Electronics Indonesia, dan Sharp Electronics Indonesia mengandalkan lulusan otomasi untuk menjaga performa mesin tetap optimal, mencari sumber error, dan meningkatkan efisiensi produksi.

 

4. Food & Beverage (F&B)

Industri makanan dan minuman membutuhkan otomasi untuk menjaga standar kualitas yang konsisten. Mesin filling, mixing otomatis, pasteurisasi, sampai pengemasan sudah dikontrol komputer.

Di perusahaan seperti Indofood, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, dan Mayora Indah, lulusan otomasi bertugas memastikan mesin berjalan stabil, menganalisis data sensor, serta menyesuaikan sistem kontrol sesuai perubahan kebutuhan produksi.

 

5. Logistik & Pergudangan Modern

Logistik sekarang bukan sekadar angkut barang, tapi sudah pakai teknologi otomatis canggih.

Di gudang modern seperti milik J&T yang sudah memakai Warehouse Automation, SiCepat yang menggunakan HUB Sorting otomatis, atau pusat distribusi digital seperti ESB Gudang Pintar, sistem sortir dan sensor berjalan sepanjang waktu tanpa henti.

Lulusan otomasi berperan memastikan conveyor dan alat sortir bekerja presisi meski menangani ribuan paket per jam.

 

6. Energi & Pembangkit Listrik

Sektor energi membutuhkan sistem kontrol yang sangat stabil. Di pembangkit listrik seperti PLN Indonesia Power, fasilitas geothermal milik Pertamina Geothermal Energy, atau unit-unit pembangkit di bawah PT PJB, berbagai proses dikontrol lewat SCADA dan instrumentasi industri.

Lulusan otomasi banyak menangani kalibrasi sensor, pengaturan loop kontrol, hingga analisis performa sistem agar pembangkit bekerja dengan aman dan efisien.

 

7. Oil & Gas

Industri oil & gas sangat bergantung pada instrumentasi karena setiap parameter harus dipantau dengan presisi demi keamanan.

Di perusahaan seperti Pertamina Hulu Energi, Medco Energi, hingga operator migas internasional yang pernah beroperasi di Indonesia, lulusan otomasi biasanya menangani flow meter, pressure transmitter, hingga sistem kontrol proses yang mengatur operasi kilang dan fasilitas produksi.

 

8. Industri Kimia & Farmasi

Industri kimia dan farmasi menuntut proses produksi yang stabil dan bebas kesalahan. Perusahaan seperti Chandra Asri Petrochemical, Kalbe Farma, atau Novell Pharmaceutical menggunakan banyak sistem otomatis untuk menjaga kualitas produk tetap konsisten.

Lulusan otomasi biasanya menangani kontrol suhu, tekanan, kualitas bahan baku, hingga pengecekan instrumen yang mendukung proses produksi sensitif.

 

Skill yang Dibutuhkan untuk Kerja di Otomasi Industri

 

Teknik Otomasi Industri Kerja Apa

Sumber: Freepik

 

Untuk bisa bekerja di dunia otomasi, kamu nggak cuma butuh kemampuan teknis, tapi juga kemampuan non-teknis yang bikin kamu bisa bertahan di lingkungan kerja industri. Kombinasi dua skill ini yang bikin lulusan otomasi cepat diterima kerja dan berkembang lebih cepat.

 

Hard Skill (Teknis)

 

Hard skill ini adalah kemampuan inti yang langsung dipakai sehari-hari di pabrik atau perusahaan yang memakai sistem otomatis.

 

  • PLC Programming: Ini salah satu skill paling penting. Kamu perlu bisa membaca, menulis, dan memodifikasi program PLC (seperti Siemens, Omron, Mitsubishi). PLC adalah “otak” mesin otomatis, jadi kemampuan ini sangat dicari.
  • Wiring & Panel Control: Di dunia otomasi, kamu harus paham cara merangkai panel listrik, membaca wiring diagram, dan memastikan setiap sambungan aman. Skill ini dipakai dari instalasi mesin sampai troubleshooting.
  • Robotika Industri: Semakin banyak pabrik memakai robot welding, robot painting, atau cobot. Kamu perlu tahu cara mengoperasikan robot, mengatur pergerakan, sampai melakukan kalibrasi dasar.
  • Sensor & Instrumentation: Kamu akan berhadapan dengan sensor suhu, tekanan, proximity, flow meter, dan banyak alat ukur lainnya. Memahami cara kerja dan kalibrasinya adalah kunci agar mesin membaca data dengan akurat.
  • Pneumatik & Hidrolik: Banyak mesin industri memakai tenaga udara (pneumatik) dan cairan (hidrolik) untuk bergerak. Kamu perlu ngerti cara kerja cylinder, valve, hingga aktuator yang menggerakkan mesin.
  • SCADA & HMI: SCADA dipakai untuk mengawasi proses industri secara real-time, sementara HMI adalah layar yang dipakai operator untuk mengontrol mesin. Menguasai keduanya bikin kamu lebih unggul di bidang kontrol proses.
  • Industrial IoT (IIoT): Pabrik makin digital. Banyak mesin butuh koneksi ke jaringan agar bisa dipantau jarak jauh. Skill dasar IIoT—seperti komunikasi sensor ke cloud dan membaca dashboard digital—jadi nilai tambah besar.
  • Troubleshooting Mesin: Di industri, mesin bisa error kapan saja. Kamu harus bisa mencari akar masalah (root cause), membaca pola error, dan memperbaiki sistem secepat mungkin. Skill troubleshooting adalah penyelamat tim produksi.

 

Soft Skill (Non-Teknis)

 

Inilah skill yang bikin kamu bukan hanya “bisa kerja”, tapi juga “bertahan dan berkembang.” inilah beberapa soft skill yang kamu butuhkan:

 

  • Problem Solving: Dunia otomasi penuh kejutan. Kadang mesin berhenti tiba-tiba atau sensor membaca data aneh. Kamu harus bisa mencari solusi yang cepat dan efektif.
  • Critical Thinking: Teknisi dan engineer otomasi harus bisa membaca data, menganalisis proses, dan menentukan langkah terbaik untuk memperbaiki atau mengoptimalkan sistem.
  • Teamwork: Kamu bakal sering kerja bareng operator, teknisi listrik, mekanik, dan engineer lain. Kerja tim yang baik bikin semua proses lebih cepat selesai.
  • Komunikasi Teknis: Kadang kamu harus menjelaskan masalah teknis ke orang yang bukan teknisi. Kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas akan mempermudah banyak hal di lapangan.
  • Manajemen Waktu: Kerja di pabrik itu serba target. Mesin harus jalan, produksi harus selesai, downtime harus minim. Kamu perlu bisa mengatur prioritas dengan baik.

 


 

Cek Juga:

 

 


 

Kelebihan dan Kekurangan Karir di Bidang Otomasi

Sebelum kamu benar-benar mantap memilih jalur karier di bidang otomasi, penting banget buat tahu sisi positif dan tantangannya.

Supaya kamu bisa menilai apakah bidang ini cocok dengan gaya kerja dan minat kamu, berikut kelebihan dan kekurangannya:

 

Kelebihan

 

  • Peluang kerja sangat luas: Banyak industri yang membutuhkan tenaga otomasi, mulai dari manufaktur, otomotif, elektronik, hingga energi dan farmasi.
  • Prospek karier jangka panjang: Semakin banyak perusahaan beralih ke sistem otomatis, semakin tinggi juga permintaan tenaga ahli otomasi.
  • Gaji kompetitif: Profesi seperti PLC Engineer, SCADA Engineer, atau Robotics Engineer punya potensi gaji lebih tinggi dari rata-rata teknik lainnya.
  • Kerja dengan teknologi modern: Kamu bakal berhadapan dengan robot industri, sensor canggih, sistem kontrol, hingga konsep smart factory yang serba digital.
  • Kesempatan berkembang cepat: Kalau kamu rajin belajar dan punya skill troubleshooting yang bagus, kamu bisa naik jenjang karier dalam waktu relatif singkat.

 

Kekurangan

 

  • Belajarnya teknis dan menantang: Kamu perlu memahami listrik, sensor, pemrograman PLC, hingga mekanika dasar. Butuh ketekunan dan latihan.
  • Lingkungan kerja bisa melelahkan: Pabrik berjalan 24 jam, kadang kamu harus siap bekerja shift atau dipanggil saat mesin bermasalah.
  • Tekanan saat troubleshooting: Ketika mesin berhenti, produksi bisa rugi besar. Tim otomasi sering jadi pihak yang harus bergerak cepat memperbaiki masalah.
  • Harus update teknologi terus-menerus: Teknologi otomasi berkembang cepat, jadi kamu harus belajar perangkat baru, software baru, hingga standar baru di industri.

 

Frequently Ask Questions (FAQ)

1. Bagaimana perbandingan prospek karir Teknik Otomasi Industri vs Teknik Mekatronika?

Keduanya sama-sama punya peluang kerja bagus, tapi fokusnya berbeda.

 

  • Teknik Otomasi Industri lebih spesifik ke pengoperasian, pemrograman, dan perawatan mesin otomatis di pabrik, misalnya PLC, sensor, robot industri, dan sistem kontrol.
  • Sementara Teknik Mekatronika mencampurkan mesin, elektronik, dan pemrograman untuk merancang perangkat mekanik pintar.

 

Prospek karier otomasi cenderung lebih langsung ke industri manufaktur dan smart factory, sedangkan mekatronika lebih luas, termasuk robotika, desain produk, dan R&D.

 

2. Teknik Otomasi Industri cocok untuk siapa?

Jurusan ini cocok untuk kamu yang:

 

  • Suka teknologi, mesin, atau robot
  • Senang praktik langsung dan tidak hanya duduk di kelas
  • Terbiasa berpikir kritis dan mencari solusi cepat
  • Ingin bekerja di industri modern seperti otomotif, manufaktur, dan elektronik
  • Ingin cepat dapat kerja setelah lulus karena skill-nya sangat dicari

 

3. Apakah lulusan otomasi industri bisa kerja di luar negeri?

Bisa banget. Banyak negara seperti Jepang, Korea, Singapura, dan Jerman membutuhkan tenaga otomasi untuk pabrik-pabrik modern mereka.

Skill seperti PLC programming, robotika, troubleshooting, dan SCADA adalah standar global, jadi peluang kerja di luar negeri terbuka lebar jika kamu punya portofolio dan sertifikasi yang kuat.

Setelah tahu banyak pilihan kerja di bidang otomasi, kamu pasti sadar kalau dunia ini penuh peluang dan terus berkembang. Industri sekarang semakin mengandalkan mesin otomatis, robot industri, dan teknologi cerdas.

Artinya, kebutuhan tenaga otomasi akan terus naik, dan peluang kerja untuk lulusan yang punya skill teknis juga makin besar.

Kalau kamu merasa cocok dengan dunia mesin, kelistrikan, robot, dan teknologi industri, langkah paling tepat untuk memulai perjalanan ini adalah masuk ke Jurusan Teknik Elektro di Universitas Cakrawala. Jurusan ini dibangun dengan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan perusahaan saat ini, sehingga kamu bisa belajar konsep dasar yang nantinya jadi fondasi kuat untuk berkarier di dunia otomasi.

Berikut keunggulan kuliah di Teknik Elektro Universitas Cakrawala:

 

  • Program Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1.000 mitra industri yang membuka peluang masuk ke beragam sektor mulai dari manufaktur, otomotif, energi, hingga teknologi digital.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Kamu bisa langsung merasakan dunia kerja sejak awal kuliah, membangun portofolio, serta mempelajari pekerjaan yang benar-benar dipakai di industri otomasi.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Mata kuliah disusun sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Dosen Praktisi: Belajar langsung dari para profesional yang sudah bertahun-tahun bekerja di industri, sehingga pembelajaran jadi lebih relevan dan aplikatif.

 

Kalau kamu ingin punya karier yang jelas, banyak peluang, dan punya potensi gaji tinggi di bidang otomasi, Teknik Elektro Universitas Cakrawala bisa jadi titik awal terbaikmu.

Yuk, daftar sekarang atau tanya-tanya dulu, biar kamu makin yakin untuk mulai bangun masa depan di industri otomasi!

Banner Picture

Kategori:

School of Engineering and Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Hasna Latifatunnisa

Hasna adalah Content Writer dengan lebih dari 4 tahun mennulis konten SEO di bidang bisnis, keuangan, teknologi, dan karier. Terampil dalam merancang strategi SEO yang meningkatkan peringkat pencarian dan keterlibatan audiens, penulis ini juga ahli dalam riset kata kunci dan audit konten, memastikan informasi yang disajikan akurat dan relevan untuk pembaca.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.