12 Manfaat Supply Chain Management bagi Perusahaan

School of Engineering and Computer Science
Tayang 24 December 2025
Diperbarui 24 December 2025
Waktu Baca 9 Minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Rahmawati

Dalam setiap proses bisnis, Supply Chain Management (SCM) membantu perusahaan memastikan barang atau jasa mereka sampai ke tangan pelanggan tepat waktu dan sesuai harapan.

 

Tapi nggak hanya itu, SCM juga memberikan 3 manfaat utama buat perusahaan, termasuk manfaat operasional, manfaat finansial, serta manfaat strategis dan pelanggan. Penasaran apa saja manfaat lain SCM yang bisa bikin bisnis lebih lancar? Simak artikel selengkapnya!

 

Key Takeaways

 

  • Manfaat utama Supply Chain Management (SCM) adalah membantu perusahaan meningkatkan efisiensi biaya, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.
  • Manfaat SCM juga dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu manfaat operasional, manfaat finansial, serta manfaat strategis dan pelanggan.
  • SCM bisa dipelajari lebih mendalam di Universitas Cakrawala melalui Jurusan Teknik Industri dengan kurikulum berbasis praktik, magang sejak semester pertama, dan pengalaman langsung untuk mempersiapkan lulusan siap kerja di dunia profesional.

 

Manfaat Operasional dari Supply Chain Management (SCM)

 

Manfaat operasional berarti keuntungan langsung yang dirasakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-harinya, mulai dari perencanaan, pengadaan bahan baku, produksi, hingga pengiriman produk ke pelanggan.

 

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat operasional yang bisa didapatkan perusahaan dari penerapan Supply Chain Management (SCM):

 

1. Efisiensi Alur Kerja

 

Manfaat operasional yang pertama ialah membantu perusahaan menjalankan proses produksi dan distribusi barang dengan lebih lancar. Hal ini membuat alur kerja lebih efisien, mengurangi hambatan, dan mempersingkat waktu pengiriman ke pelanggan.

 

Beberapa manfaat efisiensi alur kerja melalui SCM antara lain:

 

  • Mengidentifikasi proses yang tidak efisien dan menghilangkan langkah berlebihan, sehingga produktivitas meningkat.
  • Mengoptimalkan aliran bahan baku, mulai dari waktu, lokasi, hingga kuantitas yang tepat, supaya tidak ada bahan yang menumpuk atau kekurangan.
  • Mengurangi pemborosan (waste) di setiap tahap produksi dan distribusi.
  • Mempercepat proses produksi dan pengiriman, membuat pelanggan menerima produk lebih cepat dan sesuai jadwal.

 

Contohnya, Indomaret menggunakan SCM untuk memastikan stok barang tersedia di setiap gerai tepat waktu. Dengan alur kerja yang rapi, karyawan bisa langsung menyiapkan produk untuk pelanggan tanpa menunggu bahan datang, jadi operasionalnya lebih efisien.

 

2. Optimalisasi Inventaris

 

Manfaat Supply Chain Management (SCM) selanjutnya ialah membantu perusahaan mengelola persediaan barang agar jumlahnya selalu seimbang, tidak berlebihan dan tidak kekurangan.

 

Dengan pengelolaan inventaris yang baik, produk tetap tersedia saat dibutuhkan tanpa menambah beban biaya penyimpanan. Ini dia rinciannya:

 

  • Menyeimbangkan jumlah stok, sehingga perusahaan tidak mengalami penumpukan barang atau kehabisan produk.
  • Mengurangi biaya penyimpanan, karena persediaan disesuaikan dengan kebutuhan nyata.
  • Meningkatkan akurasi peramalan permintaan, sehingga ketersediaan produk lebih terjaga.

 

Contohnya, Alfamart memanfaatkan SCM untuk mengatur stok barang di setiap toko sesuai kebutuhan pelanggan di lokasi tersebut. Dengan pengelolaan inventaris yang tepat, produk tetap tersedia dan risiko kelebihan atau kekurangan stok bisa ditekan.

 

3. Peningkatan Kualitas Produk

 

Supply Chain Management (SCM) membantu perusahaan menjaga kualitas produk dengan mengelola setiap tahapan rantai pasokan secara lebih terkontrol. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga produk diterima pelanggan, kualitas bisa dipantau dengan lebih konsisten.

 

Manfaat peningkatan kualitas produk melalui SCM antara lain:

 

  • Memastikan bahan baku yang digunakan sesuai standar, sehingga kualitas produk lebih terjaga.
  • Menerapkan kontrol kualitas yang lebih ketat di setiap tahap produksi dan distribusi.
  • Mengurangi risiko produk cacat atau tidak sesuai, yang dapat menurunkan kepercayaan pelanggan.

 

Unilever, misalnya, menerapkan SCM untuk memastikan bahan baku dan proses produksi memenuhi standar kualitas yang sama di setiap produknya, baik makanan, minuman, maupun produk perawatan diri. Dengan begitu, kualitas produknya tetap konsisten.

 

4. Pemanfaatan Aset yang Lebih Tinggi

 

Manfaat lain dari SCM ialah membantu perusahaan memanfaatkan aset yang dimiliki secara lebih optimal melalui proses yang terkoordinasi dengan baik. Dengan kata lain, sumber daya yang digunakan bisa digunakan sesuai perannya tanpa banyak waktu terbuang.

 

Manfaat lebih detailnya antara lain:

 

  • Mengoptimalkan peran sumber daya manusia (karyawan), sehingga pekerjaan berjalan lebih terarah dan efisien.
  • Memaksimalkan penggunaan fasilitas dan sistem operasional, sesuai kapasitas yang direncanakan.
  • Mengurangi waktu tunggu (downtime) dalam proses produksi dan distribusi.
  • Meningkatkan kapasitas produksi, tanpa harus menambah aset baru dalam waktu singkat.

 

Contohnya, Toyota menerapkan SCM untuk mengoordinasikan jadwal produksi, tenaga kerja, dan penggunaan fasilitas secara efisien. Dengan alur kerja yang terencana, aset perusahaan dapat dimanfaatkan maksimal dan proses produksi berjalan lebih stabil.

 


 

Cek juga:

 

 


 

Manfaat Finansial dari Supply Chain Management (SCM)

 

Supply Chain Management Manfaat

Sumber: Freepik

 

Selain membantu operasional berjalan lebih rapi, SCM juga memberikan dampak langsung pada kondisi keuangan perusahaan. Pengelolaan rantai pasokan yang baik membantu mengontrol biaya, meningkatkan arus kas, dan mendukung pencapaian profitabilitas.

 

Manfaat finansial dari SCM dapat dirasakan oleh berbagai jenis bisnis, mulai dari skala kecil hingga perusahaan besar. Berikut beberapa manfaat finansial utama dari penerapan manajemen rantai pasokan yang efektif:

 

5. Pengurangan Biaya

 

Supply Chain Management (SCM) membantu perusahaan menekan biaya operasional dengan mengelola alur produksi dan distribusi secara lebih efisien. Intinya, biaya yang tidak perlu dapat dikurangi tanpa mengganggu kelancaran operasional bisnis.

 

Beberapa cara SCM membantu pengurangan biaya antara lain:

 

  • Mengelola stok dengan lebih tepat, sehingga biaya penyimpanan dapat ditekan.
  • Mengoptimalkan rute pengiriman, untuk mengurangi biaya transportasi dan waktu tempuh.
  • Mengurangi pemborosan (waste) di sepanjang proses produksi hingga distribusi.
  • Menekan biaya pergudangan dan produksi, yang berdampak langsung pada laba perusahaan.

 

Contohnya, J&T Express memanfaatkan SCM untuk mengatur rute pengiriman dan pengelolaan gudang secara lebih efisien. Nah, kalau biaya operasional yang lebih terkontrol, perusahaan bisa menjaga harga layanan tetap kompetitif dan berkelanjutan.

 

6. Peningkatan Pendapatan dan Profitabilitas

 

Manfaat lainnya ialah membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dengan menjalankan operasional yang lebih efisien dan terkontrol. Ketika biaya dapat ditekan dan proses berjalan lancar, margin keuntungan pun bisa meningkat secara bertahap.

 

Beberapa dampak SCM terhadap peningkatan pendapatan dan profitabilitas antara lain:

 

  • Meningkatkan margin keuntungan, karena biaya distribusi dan operasional lebih terkendali.
  • Mendukung pertumbuhan pelanggan setia, berkat ketersediaan produk dan layanan yang konsisten.
  • Membuka peluang pertumbuhan bisnis, karena perusahaan dapat melayani permintaan pasar dengan lebih baik.

 

Contohnya, Zalora memanfaatkan SCM untuk memastikan produk tersedia dan pengiriman berjalan tepat waktu. Dengan pengalaman belanja yang lebih baik, pelanggan cenderung kembali berbelanja, jadi pendapatan dan profitabilitas perusahaan terus meningkat.

 

7. Pengelolaan Kas dan Likuiditas

 

Melalui perencanaan rantai pasokan yang lebih rapi, Supply Chain Management (SCM) membantu perusahaan mengatur arus kas agar tetap sehat. Pengeluaran untuk bahan baku dan distribusi bisa disesuaikan dengan kebutuhan nyata bisnis.

 

Beberapa peran SCM dalam pengelolaan kas dan likuiditas antara lain:

 

  • Menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, sehingga dana tidak tertahan di stok berlebih.
  • Mengoptimalkan pengeluaran untuk bahan baku, sesuai rencana produksi dan penjualan.
  • Membantu arus kas tetap lancar, karena pembayaran dan penggunaan dana lebih terkontrol.

 

Perusahaan Indofood, misalnya, menerapkan SCM untuk menyesuaikan pembelian bahan baku dengan kebutuhan produksi. Dengan arus kas yang lebih terjaga, perusahaan dapat menjalankan operasional secara stabil tanpa tekanan likuiditas berlebih.

 


 

Cek juga:

 

 


 

Manfaat Strategis dan Pelanggan Supply Chain Management (SCM)

 

Selain berdampak pada operasional dan keuangan, SCM juga berperan penting dalam strategi bisnis dan hubungan dengan pelanggan. Sebab, pengelolaan rantai pasokan yang baik membantu perusahaan merespons kebutuhan pasar dengan lebih cepat dan tepat.

 

Manfaat strategis dan pelanggan dari SCM nggak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh konsumen secara langsung. Berikut beberapa manfaat utama SCM dari sisi strategi dan pelanggan:

 

8. Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

 

Bagi pelanggan, pengalaman menerima produk tepat waktu dan sesuai harapan menjadi hal yang sangat menentukan. Nah, di sini Supply Chain Management membantu perusahaan memastikan ketersediaan produk, kualitas yang terjaga, dan pengiriman yang konsisten.

 

Peran SCM dalam membangun kepuasan dan loyalitas pelanggan antara lain:

 

  • Menjaga ketepatan waktu pengiriman, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama.
  • Memastikan jumlah dan kondisi produk sesuai, untuk menghindari keluhan dan pengembalian.
  • Membangun kepercayaan pelanggan, yang mendorong pembelian ulang dalam jangka panjang.

 

Contohnya, Shopee dan Tokopedia mengandalkan SCM untuk memastikan penjual dapat memenuhi pesanan dengan cepat dan tepat (biasanya dengan batas pengiriman). Dengan begitu, pelanggan merasa puas dan cenderung tetap setia menggunakan platform tersebut.

 

9. Peningkatan Hubungan Bisnis

 

Supply Chain Management mendorong kolaborasi yang lebih baik dan transparan dengan pemasok, distributor, dan mitra bisnis lainnya.

 

Berikut detail manfaat SCM dalam meningkatkan hubungan bisnis:

 

  • Mendorong kolaborasi yang lebih baik dengan pemasok dan distributor.
  • Meningkatkan transparansi proses, sehingga perencanaan dan pengambilan keputusan lebih selaras.
  • Membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan, bagi semua pihak yang terlibat.

 

Contohnya, Nestlé menerapkan SCM untuk menjaga kerja sama yang erat dengan pemasok bahan baku. Dengan koordinasi yang baik, kualitas pasokan pun tetap terjaga dan hubungan bisnis dapat berlangsung secara terus-menerus.

 

10. Keunggulan Kompetitif

 

Perusahaan yang mengelola Supply Chain Management (SCM) dengan baik bisa merespons perubahan pasar lebih cepat dibanding pesaing. Hal ini membuat bisnis lebih fleksibel dan siap menghadapi tantangan atau gangguan rantai pasok.

 

Beberapa manfaat SCM untuk menciptakan keunggulan kompetitif antara lain:

 

  • Respon cepat terhadap perubahan permintaan pelanggan, sehingga peluang penjualan tidak hilang.
  • Fleksibilitas dalam menghadapi gangguan rantai pasok, seperti keterlambatan pengiriman atau kekurangan bahan baku.
  • Memberikan keunggulan yang sulit ditiru pesaing, karena proses operasional dan strategi sudah terintegrasi dengan baik.

 

Contohnya, Gojek memanfaatkan SCM untuk menyesuaikan layanan pengiriman dan ketersediaan armada secara real-time. Dengan fleksibilitas ini, Gojek bisa melayani permintaan pelanggan lebih cepat dan tetap unggul dibanding kompetitor sejenis.

 

11. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik

 

Supply Chain Management (SCM) juga membantu perusahaan mengenali potensi gangguan sejak awal dan menyiapkan strategi untuk menghadapinya. Dengan cara ini, operasional tetap berjalan lancar meski terjadi ketidakpastian di pasar.

 

Beberapa manfaat SCM dalam pengelolaan risiko antara lain:

 

  • Mengidentifikasi potensi gangguan seperti keterlambatan pengiriman atau kekurangan bahan baku lebih cepat.
  • Menyiapkan rencana kontinjensi, sehingga perusahaan dapat tetap beroperasi tanpa hambatan besar.
  • Menjaga kelangsungan bisnis, meski terjadi perubahan pasar atau kondisi tak terduga.

 

12. Mendukung Keberlanjutan (ESG)

 

Supply Chain Management (SCM) kini juga berperan penting dalam praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang efisien, perusahaan bisa menekan limbah dan memaksimalkan penggunaan energi secara lebih bijak.

 

Manfaat SCM dalam mendukung keberlanjutan antara lain:

 

  • Mengurangi limbah produksi dan distribusi, sehingga berdampak positif pada lingkungan.
  • Meningkatkan efisiensi energi, dengan penggunaan transportasi dan fasilitas yang lebih terencana.
  • Menerapkan praktik logistik ramah lingkungan, mendukung target ESG perusahaan.

 

Contohnya, Danone menggunakan SCM untuk mengoptimalkan pengiriman dan produksi agar lebih hemat energi dan mengurangi limbah. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat memenuhi target keberlanjutan sekaligus menjaga kinerja operasional tetap efisien.

 

FAQ

1. Apa Saja Manfaat Menggunakan Teknologi dalam Manajemen Rantai Pasokan?

 

Menggunakan teknologi seperti ERP (Enterprise Resource Planning), WMS (Warehouse Management System), dan software perencanaan distribusi dalam SCM membuat proses rantai pasok lebih cepat, efisien, dan terkontrol. Beberapa manfaatnya antara lain:

 

  • Pemantauan stok secara real-time, sehingga ketersediaan produk lebih terjaga.
  • Perencanaan produksi lebih akurat, menyesuaikan kebutuhan pelanggan dan mengurangi pemborosan.
  • Pengiriman lebih cepat dan tepat, karena rute dan jadwal bisa dioptimalkan.
  • Data lebih mudah dianalisis, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

 

2. Apa Saja Tantangan dalam Mengimplementasikan Manajemen Rantai Pasokan?

 

Mengelola rantai pasokan tidak selalu mudah dan ada beberapa tantangan yang biasanya dihadapi perusahaan, antara lain:

 

  • Koordinasi antar pihak yang terlibat, termasuk pemasok, distributor, dan tim internal.
  • Biaya awal yang tinggi, terutama untuk sistem dan pelatihan staf.
  • Ketergantungan pada kualitas data, karena keputusan harus berdasarkan informasi yang akurat.
  • Gangguan tak terduga, seperti keterlambatan pengiriman atau perubahan permintaan pasar.

 

3. Apa Saja Manfaat Manajemen Rantai Pasokan Bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)?

 

SCM juga bermanfaat untuk UKM karena membantu mereka mengelola operasi lebih efisien dan meningkatkan daya saing. Manfaat utamanya meliputi:

 

  • Pengelolaan stok lebih rapi, sehingga UKM tidak kelebihan atau kekurangan produk.
  • Efisiensi biaya operasional, karena proses produksi dan distribusi lebih terkoordinasi.
  • Peningkatan kepuasan pelanggan, dengan produk tersedia tepat waktu dan berkualitas.
  • Membantu pertumbuhan bisnis, karena UKM bisa merespons permintaan pasar lebih cepat.

 

4. Apakah SCM Digital Menawarkan Lebih Banyak Manfaat Dibandingkan SCM Tradisional?

 

SCM digital umumnya memberikan manfaat lebih karena semua proses bisa dipantau dan diatur secara real-time. Dengan data yang lebih akurat dan kontrol yang lebih baik, perusahaan bisa menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, dan merespons permintaan pelanggan lebih cepat dibandingkan SCM tradisional.

 

Tertarik Belajar dan Berkarier di Bidang SCM? Kuliah Aja di Kampus Siap Kerja Universitas Cakrawala!

 

Jadi, itulah penjelasan lengkap soal manfaat Supply Chain Management (SCM), mulai dari sisi operasional, finansial, hingga strategi dan kepuasan pelanggan.

 

Nah, kalau kamu ingin mendalami dan berkarier di bidang SCM ini, kamu bisa lho kuliah di Jurusan Teknik Industri Universitas Cakrawala!

 

Banner-Industri

 

Di sini, SCM dipelajari secara menyeluruh lewat kurikulum yang menggabungkan teori, praktik nyata, dan pemahaman tentang manfaat Supply Chain Management di dunia kerja.

 

Berikut beberapa hal yang membuat kuliah di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:

 

  • Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan 1000+ perusahaan mitra untuk memperluas peluang karier, termasuk di bidang SCM dan manajemen industri.
  • Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung dirancang agar lulusan siap bersaing di dunia profesional.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa bisa langsung terlibat praktik di divisi logistik, produksi, atau rantai pasok perusahaan, sehingga pengalaman kerja sudah terbentuk sejak dini.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi agar sesuai kebutuhan dunia kerja terkini.
  • Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional yang berpengalaman di bidang logistik, supply chain, dan manajemen operasional.

 

Menarik banget, kan? Yuk, langsung daftar atau konsultasi gratis di sini untuk tahu lebih lanjut soal program dan fasilitas kuliah di Universitas Cakrawala. Jangan lewatkan kesempatannya!

Banner Picture

Kategori:

School of Engineering and Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Rahmawati

Rahmawati adalah SEO Content Writer dengan satu tahun pengalaman dalam menulis konten. Dari pengalamannya, Ia senang menciptakan artikel yang informatif untuk audiens di berbagai industri, mulai dari edukasi, media, finansial, hingga otomotif.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.