Psikologi klinis sering dikaitkan dengan curhat, konseling, atau terapi. Tapi sebenarnya, bidang ini punya peran yang jauh lebih luas dalam membantu orang menghadapi masalah psikologis. Nggak sedikit yang tertarik dengan psikologi klinis, tapi masih bingung soal gambaran kerja nyatanya.
Yuk, simak penjelasan lengkap tentang psikologi klinis dan pilihan pekerjaannya di bawah ini!
Key Takeaways
- Psikologi klinis memiliki peluang kerja yang luas, mulai dari rumah sakit, klinik kesehatan mental, sekolah, layanan publik, hingga praktik mandiri.
- Untuk menjadi psikolog klinis dibutuhkan jalur pendidikan yang jelas, yaitu S1 Psikologi dilanjutkan Magister Profesi Psikolog serta izin praktik resmi.
- Bagi kamu yang ingin menyiapkan karier di bidang psikologi sejak awal, Jurusan Psikologi Universitas Cakrawala bisa menjadi langkah awal untuk membangun kompetensi yang relevan dengan dunia kerja.
Psikologi Klinis Kerja Apa?
Lulusan psikologi klinis bekerja di bidang yang berhubungan dengan kesehatan mental dan kesejahteraan psikologis. Perannya adalah membantu individu memahami, mengelola, dan mengatasi masalah psikologis yang mereka hadapi.
Secara umum, psikologi klinis bekerja dalam kegiatan seperti:
- Asesmen psikologis
- Konseling
- Terapi
Mereka juga terlibat dalam pendampingan individu di berbagai situasi, mulai dari masalah emosi, stres, hingga gangguan mental tertentu. Karena itu, lulusan psikologi klinis dibutuhkan di banyak layanan kesehatan dan sosial.
Jenis Pekerjaan Psikologi Klinis
Berikut beberapa jenis pekerjaan utama yang paling umum bagi lulusan psikologi klinis. Masing-masing punya peran dan tanggung jawab yang berbeda:
1. Psikolog Klinis
Psikolog klinis adalah profesi yang paling dikenal dalam bidang psikologi klinis. Perannya fokus pada penanganan masalah kesehatan mental, mulai dari gangguan emosi ringan hingga gangguan psikologis yang lebih kompleks. Psikolog klinis biasanya bekerja di rumah sakit, klinik kesehatan mental, atau praktik mandiri setelah menyelesaikan pendidikan profesi.
Di Indonesia, gaji psikolog klinis umumnya berada di kisaran Rp6–15 juta per bulan, tergantung pengalaman, tempat kerja, dan apakah bekerja di institusi atau praktik mandiri.
Dalam peran ini, psikolog klinis terlibat dalam kegiatan seperti:
- Melakukan asesmen psikologis melalui wawancara, observasi, dan tes psikologi.
- Membantu proses diagnosis gangguan mental sesuai pedoman yang berlaku.
- Memberikan konseling dan terapi psikologis secara individu, pasangan, atau kelompok.
- Mendampingi klien dalam proses pemulihan dan pengelolaan kondisi psikologis.
- Menyusun laporan psikologis sebagai bagian dari dokumentasi profesional.
2. Konselor Kesehatan Mental
Konselor kesehatan mental berfokus pada layanan konseling non-medis, terutama untuk masalah psikologis yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Profesi ini banyak dibutuhkan di sekolah, kampus, lembaga konseling, dan layanan kesehatan masyarakat.
Untuk kisaran penghasilan, gaji konselor kesehatan mental biasanya berada di angka Rp4–8 juta per bulan, tergantung jam praktik dan lembaga tempat bekerja.
Dalam peran ini, konselor kesehatan mental biasanya melakukan:
- Memberikan sesi konseling untuk masalah seperti stres, kecemasan, konflik pribadi, dan penyesuaian diri.
- Membantu klien mengenali emosi, pola pikir, dan perilaku yang memengaruhi kesehariannya.
- Mendukung klien dalam mengambil keputusan dan menemukan solusi yang lebih sehat.
- Melakukan pendampingan psikologis secara berkala sesuai kebutuhan klien.
- Berkoordinasi dengan psikolog atau tenaga profesional lain jika diperlukan.
Cek juga:
3. Terapis
Terapis dalam psikologi klinis berperan memberikan pendampingan terapi psikologis untuk membantu klien mengelola masalah emosional dan perilaku. Terapis bisa bekerja di klinik, rumah sakit, lembaga rehabilitasi, maupun pusat layanan kesehatan mental.
Di Indonesia, gaji terapis umumnya berkisar Rp4,5–10 juta per bulan, dan bisa meningkat seiring pengalaman dan spesialisasi.
Kegiatan yang biasanya dilakukan terapis meliputi:
- Melaksanakan terapi individu, keluarga, atau kelompok sesuai kebutuhan klien.
- Membantu klien mengubah pola pikir dan perilaku yang berdampak negatif.
- Mengajarkan keterampilan mengelola emosi, stres, dan relasi sosial.
- Memantau perkembangan klien selama proses terapi berlangsung.
- Menyesuaikan pendekatan terapi berdasarkan kondisi dan respons klien.
4. Asisten Psikolog / Psikometri
Asisten psikolog atau psikometri merupakan posisi pendukung dalam layanan psikologi klinis. Peran ini sering menjadi langkah awal karier bagi lulusan S1 Psikologi sebelum melanjutkan ke jenjang profesi psikolog.
Untuk posisi ini, gaji asisten psikolog biasanya berada di kisaran Rp3,5–6 juta per bulan, tergantung tempat kerja dan beban tugas.
Dalam peran ini, asisten psikolog biasanya terlibat dalam:
- Membantu pelaksanaan tes dan alat ukur psikologis.
- Melakukan observasi perilaku klien selama proses asesmen.
- Mengelola administrasi dan pengolahan data hasil tes psikologi.
- Menyusun laporan awal asesmen untuk psikolog klinis.
- Mendukung kelancaran layanan psikologi di klinik atau lembaga terkait.
Tempat Kerja Lulusan Psikologi Klinis

Sumber: Freepik
Lulusan psikologi klinis memiliki peluang kerja di berbagai jenis institusi yang bergerak di bidang kesehatan mental, pendidikan, dan layanan sosial.
Berikut beberapa tempat kerja potensial yang paling umum bagi lulusan psikologi klinis:
1. Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan
Tempat ini cocok bagi lulusan psikologi klinis yang ingin bekerja langsung menangani pasien dengan berbagai kondisi kesehatan fisik dan mental. Psikolog klinis biasanya menjadi bagian dari tim medis bersama dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Kamu bisa bekerja di:
- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), seperti RSUD Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUD Dr. Soetomo, atau RSUD Provinsi di berbagai daerah.
- Rumah Sakit Jiwa (RSJ), seperti RSJ Soeharto Heerdjan, RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dan RSJ Dr. Soerojo Magelang.
- Rumah Sakit Swasta, misalnya Siloam Hospitals, RS Mitra Keluarga, atau Rumah Sakit Hermina.
- Klinik kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan.
2. Klinik Kesehatan Mental dan Layanan Konseling
Tempat kerja ini cocok bagi lulusan psikologi klinis yang ingin fokus pada layanan konseling dan terapi psikologis secara rawat jalan. Di klinik kesehatan mental, psikolog klinis biasanya menangani klien dengan masalah stres, kecemasan, depresi, hingga gangguan psikologis tertentu.
Kamu bisa bekerja di:
- Klinik psikologi universitas, seperti Klinik Psikologi Universitas Indonesia (UI), Klinik Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), atau Klinik Psikologi Universitas Atma Jaya.
- Klinik kesehatan mental swasta, seperti Biro Psikologi Psikodinamika, Biro Psikologi Persona, Biro Psikologi Integra, atau Klinik Psikologi Tumbuh Kembang Anak yang menyediakan layanan konseling dan terapi.
- Lembaga konseling keluarga dan remaja, seperti Lembaga Konsultasi Psikologi Anak dan Keluarga (LKPAK), Pusat Konseling Keluarga, atau Lembaga Konseling Remaja dan Parenting yang fokus pada relasi, pengasuhan, dan perkembangan anak.
- Layanan konseling berbasis digital, misalnya platform kesehatan mental seperti Halodoc, Alodokter. 8, Riliv, atau Ibunda.id yang menyediakan sesi konseling online dengan psikolog.
3. Puskesmas dan Layanan Kesehatan Masyarakat
Tempat ini cocok bagi lulusan psikologi klinis yang ingin berkontribusi langsung pada kesehatan mental masyarakat luas. Di layanan kesehatan publik, psikolog klinis berperan dalam pencegahan, edukasi, serta pendampingan kasus kesehatan jiwa di tingkat komunitas.
Kamu bisa bekerja di:
- Puskesmas, khususnya yang memiliki layanan UKM Jiwa, seperti Puskesmas Kecamatan di Jakarta atau Puskesmas Kabupaten/Kota di berbagai daerah.
- Dinas Kesehatan Provinsi, misalnya Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, atau Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, seperti Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Bandung, atau Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
- Program kesehatan jiwa Kementerian Kesehatan RI, termasuk layanan kesehatan mental berbasis komunitas.
4. Sekolah dan Lembaga Pendidikan
Bidang pendidikan cocok bagi lulusan psikologi klinis yang ingin fokus mendampingi anak dan remaja dalam menghadapi masalah emosi, perilaku, dan penyesuaian diri. Peran psikologi klinis di sekolah juga penting untuk mendukung kesehatan mental siswa dan lingkungan belajar yang sehat.
Kamu bisa bekerja di:
- Sekolah Negeri dan Swasta, seperti SMA Negeri 8 Jakarta, SMA Labschool Jakarta, SMA Kolese Kanisius, atau SMA Al Izhar.
- Sekolah Luar Biasa (SLB), misalnya SLB Negeri 1 Jakarta, SLB Pembina Tingkat Nasional, atau SLB swasta di berbagai daerah.
- Unit Bimbingan dan Konseling Sekolah, yang ada di SMP dan SMA negeri maupun swasta.
- Perguruan tinggi, seperti Pusat Layanan Konseling Mahasiswa Universitas Indonesia (PLKM UI), Unit Konseling Mahasiswa UGM, atau layanan konseling di kampus swasta.
- Lembaga bimbingan belajar dan konseling pendidikan, yang menangani masalah belajar, stres akademik, dan kesiapan studi.
5. Lembaga Rehabilitasi dan Sosial
Tempat ini cocok bagi lulusan psikologi klinis yang ingin bekerja dengan individu yang membutuhkan pendampingan intensif, seperti korban trauma, kekerasan, atau penyalahgunaan zat. Peran psikologi klinis sangat penting dalam proses pemulihan psikologis jangka panjang.
Kamu bisa bekerja di:
- Badan Narkotika Nasional (BNN), seperti BNN Pusat, BNN Provinsi Jawa Barat, atau BNN Kota Surabaya.
- Pusat Rehabilitasi NAPZA, misalnya Balai Rehabilitasi BNN Lido, Balai Rehabilitasi Tanah Merah Samarinda, atau pusat rehabilitasi swasta.
- Panti Sosial di bawah Kementerian Sosial, seperti Panti Sosial Bina Laras (untuk ODGJ) atau Panti Sosial Bina Remaja.
- Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak, misalnya UPTD PPA Provinsi/Kabupaten/Kota.
- Lembaga pendamping korban kekerasan dan trauma, seperti LBH APIK, Komnas Perempuan, atau lembaga pendamping korban bencana.
6. Praktik Mandiri
Setelah memenuhi syarat pendidikan dan profesi, lulusan psikologi klinis dapat membuka praktik mandiri. Pilihan ini cocok bagi psikolog klinis yang ingin mengatur jadwal kerja sendiri dan memberikan layanan secara lebih personal.
Kamu bisa bekerja melalui:
- Praktik psikolog klinis perorangan dengan izin praktik resmi.
- Klinik psikologi bersama, tempat beberapa psikolog membuka praktik dalam satu lokasi.
- Kerja sama dengan klinik atau rumah sakit swasta sebagai psikolog praktik.
- Layanan konseling online melalui platform kesehatan mental yang legal dan terdaftar.
Skill yang Dibutuhkan di Bidang Psikologi Klinis
Untuk bisa berkarier di bidang psikologi klinis, dibutuhkan kombinasi antara kemampuan teknis (hard skill) dan kemampuan personal (soft skill).
Keduanya sama-sama penting karena pekerjaan psikologi klinis sangat berkaitan dengan manusia dan kondisi emosional:
Hard Skill Psikologi Klinis
Hard skill adalah kemampuan teknis yang dipelajari melalui pendidikan dan pelatihan formal.
- Asesmen dan tes psikologis: Kemampuan menggunakan alat tes psikologi untuk menilai kondisi mental, kepribadian, dan fungsi psikologis klien.
- Wawancara klinis: Keterampilan menggali informasi secara sistematis untuk memahami masalah psikologis klien.
- Dasar diagnosis gangguan mental: Pemahaman tentang klasifikasi gangguan mental sebagai dasar penanganan psikologis.
- Teknik konseling dan terapi: Pengetahuan tentang berbagai pendekatan konseling dan terapi psikologis sesuai kebutuhan klien.
- Penyusunan laporan psikologis: Kemampuan menyusun laporan asesmen dan terapi secara jelas dan profesional.
Soft Skill Psikologi Klinis
Soft skill berkaitan dengan sikap dan kemampuan interpersonal yang sangat dibutuhkan dalam praktik psikologi klinis.
- Empati: Kemampuan memahami dan merasakan kondisi emosional klien tanpa menghakimi.
- Komunikasi yang baik: Penting untuk membangun hubungan yang aman dan nyaman dengan klien.
- Manajemen emosi: Psikolog klinis harus mampu mengelola emosi diri saat menghadapi kasus yang berat.
- Kesabaran dan ketahanan mental: Proses pendampingan psikologis membutuhkan waktu dan konsistensi.
- Etika dan kerahasiaan: Menjaga privasi dan kepercayaan klien adalah bagian penting dari profesionalisme.
Cek juga:
- Apakah Jurusan Psikologi Susah Cari Kerja? Ini Jawabannya!
- 15 Prospek Kerja Lulusan Psikologi, Gajinya Menjanjikan!
Jenjang Pendidikan untuk Berkarier di Psikologi Klinis

Sumber: Freepik
Untuk bisa bekerja di bidang psikologi klinis, ada beberapa tahapan pendidikan yang perlu ditempuh:
1. Sarjana (S1) Psikologi
Langkah awal untuk masuk ke bidang psikologi klinis adalah menempuh S1 Psikologi.
Di jenjang ini, kamu akan mempelajari dasar-dasar psikologi, seperti:
- Psikologi perkembangan
- Psikologi abnormal
- Metode penelitian
- Pengantar psikologi klinis
Lulusan S1 Psikologi memang belum bisa praktik sebagai psikolog, tetapi sudah bisa bekerja sebagai asisten psikolog atau psikometri.
Salah satu pilihan yang bisa kamu pertimbangkan adalah Jurusan Psikologi Universitas Cakrawala. Program ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja yang semakin menuntut pemahaman perilaku manusia, baik di bidang kesehatan mental, pendidikan, organisasi, layanan masyarakat, bisnis, hingga teknologi.
Di S1 Psikologi Universitas Cakrawala, terdapat dua peminatan utama, yaitu Psikologi Klinis dan Psikologi Bisnis. Melalui peminatan ini, mahasiswa dilatih menerapkannya secara praktis, mulai dari penanganan kesehatan mental dasar hingga pengembangan sumber daya manusia dan perilaku kerja.
Selain itu, mahasiswa dibekali berbagai keterampilan penting, seperti:
- Asesmen psikologis dasar
- Konseling dan pendampingan individu
- Analisis data perilaku dan SDM
- Penyusunan laporan psikologis
- Komunikasi interpersonal dan public speaking
Sebagai nilai tambah, lulusan Psikologi Universitas Cakrawala juga mendapatkan dukungan program penyaluran kerja ke lebih dari 1.000 perusahaan mitra industri, sehingga peluang karier setelah lulus menjadi lebih luas.

Cek juga:
2. Magister Profesi Psikolog (Psikolog Klinis)
Setelah lulus S1, kamu perlu melanjutkan ke Magister Profesi Psikolog dengan peminatan psikologi klinis. Pada tahap ini, pembelajaran lebih fokus pada praktik, seperti asesmen, konseling, dan terapi langsung dengan supervisi.
Lulusan tahap ini berhak menyandang gelar Psikolog (M.Psi., Psikolog) dan dapat membuka praktik sesuai ketentuan.
3. Izin Praktik dan Sertifikasi
Setelah lulus profesi, psikolog klinis wajib memiliki Surat Izin Praktik Psikolog (SIPP). Izin ini dikeluarkan oleh organisasi profesi dan menjadi syarat utama untuk praktik di rumah sakit, klinik, atau praktik mandiri.
Selain itu, psikolog juga perlu mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi secara berkala.
4. Pelatihan dan Pengembangan Lanjutan
Psikologi klinis adalah bidang yang terus berkembang. Karena itu, banyak psikolog klinis mengikuti pelatihan tambahan, seperti terapi tertentu, penanganan trauma, atau kesehatan mental anak dan remaja.
Pelatihan ini membantu meningkatkan kompetensi dan peluang karier.
FAQ
1. Apakah lulusan psikologi klinis bisa langsung praktik?
Tidak. Lulusan S1 Psikologi belum bisa praktik sebagai psikolog klinis.
Untuk bisa praktik, seseorang harus melanjutkan ke Magister Profesi Psikolog dengan peminatan psikologi klinis dan memiliki Surat Izin Praktik Psikolog (SIPP). S1 Psikologi berfungsi sebagai tahap awal untuk membangun dasar ilmu dan keterampilan sebelum masuk ke jenjang profesi.
2. Apa perbedaan psikolog klinis dan psikiater?
- Psikolog klinis menangani masalah kesehatan mental melalui asesmen psikologis, konseling, dan terapi, tanpa memberikan obat.
- Sementara itu, psikiater adalah dokter spesialis kejiwaan yang dapat melakukan diagnosis medis dan meresepkan obat.
Dalam praktiknya, psikolog klinis dan psikiater sering bekerja sama untuk menangani pasien secara menyeluruh.
3. Apakah psikologi klinis hanya untuk orang yang suka mendengarkan curhat?
Tidak. Mendengarkan memang bagian dari pekerjaan, tetapi psikologi klinis juga membutuhkan kemampuan analisis, asesmen, dan pemahaman teori psikologi.
Psikolog klinis harus mampu menilai kondisi klien secara objektif dan menentukan pendekatan penanganan yang tepat. Jadi, profesi ini tidak hanya soal empati, tetapi juga keterampilan profesional dan etika.
4. Apakah prospek kerja psikologi klinis masih bagus?
Ya, prospek kerja psikologi klinis masih sangat baik. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental terus meningkat, sehingga kebutuhan tenaga psikologi klinis juga semakin besar.
Peluang kerja tersedia di rumah sakit, klinik, sekolah, layanan kesehatan publik, hingga praktik mandiri. Dengan kompetensi dan pengalaman yang tepat, karier di bidang ini cukup menjanjikan.
Tertarik Berkarier di Dunia Kesehatan Mental? Mulai dari Cakrawala!
Dari pembahasan tentang psikologi klinis, terlihat bahwa bidang ini memiliki peran penting dalam layanan kesehatan mental, pendidikan, dan masyarakat. Peluang kerjanya cukup luas, namun membutuhkan kesiapan akademik dan kompetensi yang tepat sejak awal.
Kalau kamu ingin punya peluang karier yang lebih luas di bidang psikologi, kamu bisa mempertimbangkan Jurusan Psikologi Universitas Cakrawala sebagai langkah awal. Program ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki bekal keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Keunggulan Jurusan Psikologi Universitas Cakrawala:
- Program penyaluran kerja dengan dukungan jaringan lebih dari 1.000 mitra industri.
- Magang sejak semester pertama, agar mahasiswa bisa membangun pengalaman lebih awal.
- Kurikulum berbasis industri, sehingga relevan dengan kebutuhan saat ini.
- Dosen praktisi, dengan pengalaman nyata di dunia kerja.
Yuk, mulai langkahmu dari sekarang. Kamu bisa tanya-tanya gratis atau langsung daftar di Universitas Cakrawala dan siapkan diri untuk masa depan karier yang lebih siap dan menjanjikan!