20 Pekerjaan yang Tidak Akan Hilang di Masa Depan!

Umum
Tayang 13 November 2025
Diperbarui 13 November 2025
Waktu Baca 10 minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Hasna Latifatunnisa

Sekarang, banyak banget berita soal pekerjaan yang bakal diganti sama AI. Tapi jangan panik dulu. Nggak semua profesi bakal hilang, kok. Justru, makin canggih teknologinya, makin banyak juga pekerjaan baru yang muncul.

Kalau kamu lagi nyari arah karier atau mulai mikirin jurusan kuliah, penting banget tahu pekerjaan mana aja yang masih “aman” di masa depan. Yuk, kita bahas bareng!

 

Key Takeaways

 

  • Nggak semua pekerjaan akan hilang karena teknologi. Profesi yang mengandalkan kreativitas, empati, dan kemampuan berpikir kritis justru akan semakin dibutuhkan di masa depan.
  • Reskilling dan upskilling itu wajib. Dunia kerja terus berubah, jadi kemampuan untuk belajar hal baru dan menyesuaikan diri adalah kunci agar tetap relevan dan kompetitif.
  • Pilih kampus yang menyiapkanmu untuk dunia kerja nyata. Universitas Cakrawala hadir dengan kurikulum berbasis industri, dosen praktisi, dan peluang magang sejak semester pertama. Ini membantu kamu membangun karier masa depan yang stabil dan sesuai kebutuhan industri.

 

Daftar Pekerjaan yang Tidak Akan Hilang di Masa Depan

Teknologi memang bikin banyak hal berubah. Beberapa pekerjaan bisa digantikan oleh mesin, tapi banyak juga profesi baru yang muncul karena inovasi digital.

Nah, ini dia beberapa bidang karier yang tetap punya prospek cerah di masa depan, bahkan ketika otomatisasi makin meluas:

 

1. Bidang Teknologi

Kalau kamu suka hal-hal berbau digital, coding, atau data, bidang ini bakal terus berkembang pesat.

Beberapa pekerjaan yang paling dicari di bidang ini antara lain:

 

  • Data Analyst / Data Scientist: Profesi ini bertugas mengolah dan membaca data untuk membantu perusahaan mengambil keputusan yang tepat. Bidang ini makin penting karena hampir semua industri sekarang bergantung pada data analytics dan machine learning.
  • Cyber Security Specialist: Tugasnya melindungi sistem komputer dan data perusahaan dari ancaman siber. Di tengah meningkatnya kasus kebocoran data di Indonesia, ahli keamanan siber jadi salah satu profesi paling diburu.
  • Software Engineer / Developer: Mereka adalah otak di balik aplikasi yang kamu pakai setiap hari, dari media sosial sampai layanan keuangan digital. Profesi ini menuntut kemampuan logika, pemecahan masalah, dan kolaborasi tim.
  • UI/UX Designer: UI/UX Designer merancang tampilan dan pengalaman pengguna agar aplikasi mudah dipakai dan nyaman dilihat. Profesi ini menggabungkan seni, psikologi, dan teknologi dalam satu bidang yang terus berkembang.
  • AI & Machine Learning Engineer: Ahli ini membuat sistem berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang bisa “belajar” sendiri dari data. Contohnya, teknologi rekomendasi di e-commerce atau sistem deteksi wajah di smartphone.

 

2. Bidang Kreatif dan Strategis

 

Pekerjaan yang Tidak Akan Hilang di Masa Depan

Sumber: Freepik

 

Teknologi mungkin bisa bantu bikin gambar atau nulis caption, tapi ide dan kreativitas manusia tetap nggak tergantikan.

Berikut beberapa profesi yang terus dibutuhkan di bidang ini:

 

  • Digital Marketer / Content Strategist: Mereka menyusun strategi promosi dan membuat konten yang menarik untuk audiens di media sosial atau platform digital. Profesi ini menuntut pemahaman tren dan kemampuan analisis data.
  • Graphic Designer / Motion Designer: Pekerjaan ini fokus pada pembuatan visual branding dan konten multimedia. Seorang desainer dituntut memahami estetika, identitas merek, dan tren komunikasi visual terkini.
  • Copywriter / Creative Writer: Tugasnya menulis pesan yang bisa memengaruhi dan menggerakkan audiens, dari iklan, kampanye digital, sampai storytelling brand. Profesi ini butuh kemampuan bahasa dan empati yang kuat terhadap audiens.

 

3. Bidang Keberlanjutan dan Energi

Selain teknologi dan kreativitas, bidang yang berhubungan dengan lingkungan juga makin penting. Dunia sedang bergerak ke arah energi terbarukan (renewable energy) dan pembangunan berkelanjutan (sustainability).

Beberapa profesi yang punya masa depan cerah di bidang ini antara lain:

 

  • Environmental Engineer / Konsultan Lingkungan: Tugasnya memastikan proyek industri atau pembangunan berjalan sesuai standar lingkungan. Mereka juga membantu perusahaan menurunkan emisi dan mengelola limbah dengan cara yang aman.
  • Renewable Energy Specialist: Ahli energi terbarukan fokus mengembangkan teknologi tenaga surya, angin, hingga biomassa. Profesi ini jadi kunci penting dalam upaya dunia mencapai target Net Zero Emission.
  • Sustainability Officer: Pekerjaan ini bertugas menyusun strategi keberlanjutan di perusahaan agar operasi bisnis tetap ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.

 

4. Bidang Pendidikan dan Sosial

Walau teknologi makin canggih, dunia pendidikan dan sosial tetap butuh manusia yang punya empati, komunikasi, dan kemampuan memahami orang lain.

Inilah beberapa profesi yang tetap relevan di bidang ini:

 

  • Guru / Dosen / Instruktur: Peran mereka bukan cuma mengajar, tapi juga membentuk karakter dan kemampuan berpikir kritis siswa. Apalagi dengan berkembangnya edtech (education technology), guru yang melek digital makin dicari di seluruh dunia pendidikan.
  • Psikolog / Konselor: Di tengah meningkatnya kesadaran soal kesehatan mental, profesi ini jadi semakin penting. Seorang psikolog berperan membantu individu memahami emosi, stres, dan hubungan sosial.
  • Pekerja Sosial / Community Officer: Mereka membantu masyarakat menghadapi berbagai tantangan sosial seperti kemiskinan, pendidikan, atau kesehatan. Pekerjaan ini tetap dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan manusia dan empati.

 

Baca juga: 10 Jurusan yang Tidak Bisa Digantikan AI dan Prospek Kariernya

 

5. Bagian Pengambil Keputusan Strategis dan Pemimpin

Kemajuan teknologi nggak akan menghapus peran pemimpin. Menurut laporan McKinsey Global Institute, kemampuan mengambil keputusan strategis, mengelola tim, dan memahami konteks bisnis masih jadi soft skill paling dibutuhkan di masa depan.

Profesi yang masuk ke kategori ini antara lain:

 

  • Manajer / Project Manager: Mereka bertanggung jawab memastikan proyek berjalan sesuai rencana, dari awal hingga akhir. Profesi ini butuh kemampuan komunikasi, negosiasi, dan kepemimpinan.
  • Business Analyst / Strategist: Tugasnya menganalisis data pasar, tren industri, dan kinerja bisnis untuk membantu perusahaan mengambil keputusan. Di era data-driven, posisi ini semakin penting.
  • CEO / Founder / Entrepreneur: Pemimpin bisnis masa depan bukan hanya yang pandai manajemen, tapi juga peka terhadap perubahan teknologi dan sosial. Banyak startup sukses lahir dari anak muda yang berani mengambil risiko dan berpikir inovatif.

 

6. Bidang Kesehatan

Bidang kesehatan adalah salah satu yang paling “aman” dari otomatisasi. Menurut World Health Organization (WHO), kebutuhan tenaga medis di kawasan Asia Tenggara diprediksi terus meningkat hingga 2035 karena pertumbuhan penduduk dan meningkatnya usia harapan hidup.

Beberapa profesi utama di bidang ini adalah:

 

  • Dokter / Tenaga Medis: Meskipun teknologi seperti telemedicine dan AI diagnosis sudah berkembang, peran dokter tetap krusial untuk memberikan analisis klinis dan sentuhan manusia yang tidak bisa digantikan mesin.
  • Perawat / Tenaga Kesehatan Komunitas: Mereka berperan besar dalam pelayanan langsung ke masyarakat. Empati, kesabaran, dan komunikasi jadi kunci utama profesi ini.
  • Ahli Gizi / Terapis: Seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat, profesi yang berfokus pada pola makan dan gaya hidup berkelanjutan makin dibutuhkan.

 

Cara Memilih Jurusan Kuliah yang “Future-Proof”

Menentukan jurusan kuliah bukan hal sepele. Di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan otomatisasi, kamu perlu memilih jurusan yang bisa bertahan menghadapi perubahan dunia kerja.

Berikut beberapa cara agar kamu bisa menemukan jurusan yang benar-benar future-proof:

 

1. Pilih Jurusan Sesuai dengan Tren Industri Masa Depan

Sebelum menentukan jurusan, penting banget untuk tahu arah perkembangan dunia kerja.
Inilah beberapa jurusan yang punya prospek jangka panjang di Indonesia maupun dunia:

 

  • AI dan Ilmu Komputer: Dunia teknologi berkembang pesat, dan kebutuhan akan ahli kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) serta data science makin meningkat. Jurusan ini cocok buat kamu yang suka logika, pemrograman, dan problem solving.
  • Bisnis Digital: Hampir semua sektor sekarang beralih ke sistem digital. Jurusan ini mengajarkan strategi bisnis, pemasaran online, dan inovasi berbasis teknologi.
  • Ilmu Komunikasi: Di tengah derasnya arus informasi, kemampuan berkomunikasi dan membangun citra publik jadi sangat penting. Lulusan komunikasi dibutuhkan di bidang public relations, media digital, dan branding.
  • Desain Komunikasi Visual (DKV): Jurusan ini memadukan seni, teknologi, dan strategi visual. DKV termasuk bidang yang tahan terhadap otomatisasi karena mengandalkan kreativitas manusia dalam desain dan storytelling visual.
  • Teknik Industri: Cocok buat kamu yang tertarik dengan manajemen sistem, efisiensi produksi, dan inovasi proses. Jurusan ini jadi tulang punggung di era Industri 4.0 karena berfokus pada peningkatan produktivitas berbasis teknologi.
  • Teknik Lingkungan: Dunia semakin sadar pentingnya sustainability dan energi bersih. Jurusan ini relevan untuk kamu yang peduli terhadap lingkungan dan ingin berkontribusi pada solusi hijau masa depan.
  • Ilmu Hukum: Meski dunia makin digital, hukum tetap jadi fondasi utama. Bidang ini makin dibutuhkan di ranah hukum bisnis, hukum teknologi, dan perlindungan data pribadi.

 

2. Kenali Minat dan Bakat Diri Sendiri

Jurusan yang sesuai minat akan bikin kamu lebih semangat belajar dan berkembang.

Gunakan tes minat dan bakat seperti Tes Holland Code (RIASEC) atau layanan asesmen karier dari Kemendikbud, untuk tahu kecocokan antara kepribadianmu dan bidang kuliah yang tepat.

Misalnya, kalau kamu suka memecahkan masalah, bidang teknologi atau teknik bisa cocok. Tapi kalau kamu lebih suka berinteraksi dan berkomunikasi, bidang komunikasi atau hukum bisa jadi pilihan.

 

3. Cek Kebutuhan Skill di Dunia Kerja

Cari tahu skill apa yang paling dibutuhkan perusahaan sekarang dan di masa depan.

Menurut laporan LinkedIn Future of Skills 2024, keterampilan seperti data literacy, problem solving, leadership, dan digital communication termasuk yang paling dicari.

Pilih jurusan yang bisa mengembangkan keterampilan tersebut agar kamu lebih siap bersaing.

 

4. Pertimbangkan Potensi Karier dan Fleksibilitas Jurusan

Jurusan yang future-proof biasanya punya fleksibilitas tinggi. Artinya, jurusannya membuka berbagai peluang karier. Misalnya, lulusan bisnis digital bisa bekerja di startup, perbankan, atau industri kreatif. Lulusan teknik lingkungan bisa berkarier di energi, manufaktur, atau konsultan keberlanjutan.

Jangan hanya lihat jurusan dari nama, tapi juga dari potensi cabang profesi yang bisa kamu jalani setelah lulus.

 

5. Pilih Kampus dengan Kurikulum yang Relevan dan Adaptif

Jurusan bagus nggak akan maksimal kalau kampusnya nggak mendukung perkembangan skill mahasiswanya.

Pastikan kampus pilihanmu:

 

  • Menerapkan kurikulum berbasis industri, bukan cuma teori.
  • Memberikan kesempatan magang sejak awal kuliah untuk pengalaman nyata.
  • Dosen-dosennya adalah praktisi industri yang paham kondisi lapangan.

 

Cara Reskilling dan Upskilling untuk Masa Depan

 

Pekerjaan yang Tidak Akan Hilang di Masa Depan

Sumber: Freepik

 

Perkembangan teknologi yang pesat membuat dunia kerja berubah dengan cepat. Beberapa pekerjaan mungkin akan digantikan oleh otomatisasi dan Artificial Intelligence (AI), tapi di sisi lain, muncul juga banyak profesi baru. Itulah kenapa reskilling dan upskilling jadi penting.

 

  • Reskilling adalah proses belajar keterampilan baru yang berbeda dari bidangmu sekarang agar bisa beradaptasi dengan perubahan karier.
  • Upskilling berarti meningkatkan kemampuan yang sudah kamu miliki supaya tetap relevan dengan kebutuhan industri.

 

Berikut beberapa langkah realistis yang bisa kamu mulai dari sekarang:

 

1. Ikuti Pelatihan dan Kursus Online

Banyak platform belajar daring seperti Coursera, Dibimbing, dan Google Career Certificates yang menawarkan pelatihan berbasis industri.

Kamu bisa belajar hal-hal baru seperti analisis data, desain UI/UX, atau digital marketing langsung dari para praktisi. Pilih program yang memberikan sertifikat industri agar lebih mudah diakui saat melamar kerja atau magang.

 

2. Belajar Langsung dari Dunia Industri

Belajar dari pengalaman nyata adalah cara paling efektif untuk memahami dunia kerja. Ikut magang, program volunteer, atau proyek startup bisa bantu kamu mengenal dinamika industri secara langsung. Selain menambah pengalaman, kamu juga akan melatih kemampuan komunikasi, manajemen waktu, dan kerja tim yang dibutuhkan di hampir semua profesi.

Universitas yang menerapkan program magang sejak awal kuliah, seperti Universitas Cakrawala, biasanya memberi keunggulan lebih bagi mahasiswanya saat terjun ke dunia kerja.

 

3. Bangun Portofolio Digital

Portofolio menunjukkan kemampuan nyata yang kamu punya. Buat profil profesional di LinkedIn, Behance, atau GitHub, dan isi dengan hasil proyek yang sudah kamu kerjakan.

Jika kamu tertarik di bidang kreatif, tunjukkan karya desain atau tulisanmu. Kalau kamu di bidang teknologi, tampilkan hasil coding atau analisis data yang kamu buat. Portofolio digital juga bisa jadi “CV hidup” yang memperlihatkan perkembangan skill kamu dari waktu ke waktu.

 

4. Ikut Komunitas dan Perluas Jaringan

Komunitas profesional seperti Google Developer Groups (GDG), Kaggle Indonesia, dan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) bisa jadi tempat belajar sekaligus membuka koneksi baru.

Dengan bergabung di komunitas, kamu bisa tahu tren industri terkini, kesempatan kerja, hingga proyek kolaborasi yang sesuai dengan minatmu.

 

5. Pilih Kampus dengan Jurusan yang Disiapkan untuk Future Job

Langkah paling strategis untuk menyiapkan masa depan karier adalah memilih kampus yang punya kurikulum berbasis industri dan jurusan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan.

Misalnya, jurusan seperti Sains Data, Bisnis Digital, Ilmu Komunikasi, dan Teknik Lingkungan sedang banyak dicari. Di Universitas Cakrawala, seluruh program studi dirancang agar mahasiswa bisa langsung siap kerja begitu lulus.

Mahasiswa dibimbing oleh dosen praktisi dan mendapatkan kesempatan magang sejak semester pertama, sehingga pengalaman akademik dan profesional bisa berjalan bersamaan.

 

Baca juga: Teknik Lingkungan Kerja Apa? Ini Prospek & Gajinya

 

Frequently Ask Questions (FAQ)

1. Apa dampak AI pada pasar kerja di Indonesia?

Menurut laporan World Economic Forum (WEF) – The Future of Jobs Report 2025, sekitar 39% keterampilan utama (core skills) yang dibutuhkan pekerja di seluruh dunia akan berubah dalam lima tahun ke depan akibat kemajuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), otomatisasi, dan transformasi digital.

Di Indonesia, dampaknya mulai terlihat di sektor manufaktur, layanan keuangan, dan pemasaran digital. Tapi AI juga menciptakan banyak peluang baru, terutama untuk posisi seperti data analyst, AI engineer, dan cyber security specialist.

Intinya, teknologi memang menggantikan beberapa tugas, tapi tetap butuh manusia untuk berpikir strategis, kreatif, dan mengambil keputusan.

 

2. Apa saja industri yang akan tumbuh pesat karena teknologi?

Beberapa sektor yang diprediksi tumbuh cepat karena digital transformation antara lain:

 

  • Teknologi informasi (software, data, dan keamanan siber)
  • Industri kreatif digital (marketing, desain, dan media sosial)
  • Energi terbarukan (renewable energy)
  • Kesehatan dan bioteknologi
  • Pendidikan berbasis teknologi (edtech)

 

3. Apa saja pekerjaan yang terancam punah oleh otomatisasi?

Pekerjaan dengan tugas berulang dan administratif paling berisiko digantikan oleh mesin.
Contohnya:

 

  • Kasir di toko ritel (digantikan self-checkout system)
  • Operator pabrik (digantikan robot industri)
  • Data entry dan administrasi dasar (digantikan software otomasi)

 

Tapi bukan berarti profesi itu benar-benar hilang. Banyak pekerja yang bisa beralih peran dengan cara reskilling agar tetap relevan di dunia kerja baru.

 

4. Mengapa pekerjaan yang membutuhkan empati dan kecerdasan emosional aman dari AI?

Karena AI bisa memproses data, tapi tidak bisa memahami perasaan manusia.

Profesi seperti guru, psikolog, dokter, dan pekerja sosial membutuhkan emotional intelligence (EI) yang tinggi, yaitu kemampuan mengenali dan merespons emosi orang lain dengan empati.

Inilah kemampuan khas manusia yang tidak bisa direplikasi mesin, seberapa canggih pun algoritmanya.

 

5. Apakah pekerjaan akuntan akan hilang karena AI?

Sebagian tugas akuntansi bisa diotomatisasi dengan software seperti QuickBooks atau Xero, tapi profesi akuntan tidak akan hilang sepenuhnya. Peran akuntan akan bergeser dari pencatat transaksi menjadi financial analyst atau business advisor yang membantu perusahaan membuat keputusan strategis.

Jadi, akuntan masa depan perlu memahami data analytics, AI tools, dan keuangan digital agar tetap relevan.

 

6. Apakah gelar sarjana masih penting untuk pekerjaan masa depan?

Masih penting, terutama jika kamu ingin masuk ke posisi yang membutuhkan tanggung jawab besar dan pemikiran strategis.

Namun, gelar saja tidak cukup. Hal yang lebih penting adalah kombinasi antara ilmu akademik, pengalaman praktis, dan skill industri. Itu sebabnya banyak kampus seperti Universitas Cakrawala menggabungkan teori dan praktik agar mahasiswa benar-benar siap menghadapi dunia kerja masa depan.

 

Mulai Langkahmu Menuju Masa Depan Cerah Bersama Cakrawala!

Dunia kerja memang terus berubah. Tapi satu hal yang nggak akan pernah berubah adalah peluang bagi mereka yang mau belajar, beradaptasi, dan berani melangkah.

Kamu nggak perlu takut menghadapi masa depan, asal punya kemauan untuk terus berkembang lewat reskilling, upskilling, dan memilih jalur pendidikan yang tepat. Nah, kalau kamu ingin kuliah di kampus yang bukan cuma ngasih teori tapi juga bantu kamu siap kerja sejak semester pertama, Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan yang pas banget.

Beberapa keunggulan yang bisa kamu manfaatkan:

 

  • Program Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1.000 mitra industri di seluruh Indonesia, membuka peluang besar bagi lulusan untuk langsung terserap di dunia kerja.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa sudah bisa langsung merasakan pengalaman dunia kerja sejak awal kuliah, termasuk membangun relasi, soft skill, dan portofolio profesional sedini mungkin.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Semua mata kuliah dirancang sesuai kebutuhan pasar kerja agar setiap lulusan benar-benar siap bersaing di dunia profesional.
  • Dosen Praktisi: Kamu akan belajar langsung dari para profesional yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di industrinya.

 

Jadi, jangan tunggu nanti. Mulai langkahmu sekarang. Konsultasikan jurusan atau langsung daftar sekarang, dan buktikan masa depan cerah itu bisa kamu raih bersama Universitas Cakrawala!

Banner Picture

Kategori:

Umum

Cakrawala

Share

Penulis

Hasna Latifatunnisa

Hasna adalah Content Writer dengan lebih dari 4 tahun mennulis konten SEO di bidang bisnis, keuangan, teknologi, dan karier. Terampil dalam merancang strategi SEO yang meningkatkan peringkat pencarian dan keterlibatan audiens, penulis ini juga ahli dalam riset kata kunci dan audit konten, memastikan informasi yang disajikan akurat dan relevan untuk pembaca.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.