Jurusan Mekatronika: Info Kuliah, Prospek Kerja & Kampus

School of Engineering and Computer Science
Tayang 30 October 2025
Diperbarui 30 October 2025
Waktu Baca 8 minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Rahmawati

Kamu tertarik bikin sistem, robot, atau alat otomatis yang bisa bergerak sendiri? Kalau iya, Jurusan Mekatronika adalah jurusan kuliah yang pas buat kamu, karena mengajarkan cara merancang alat, merakit komponen, sampai membuat sistem yang bisa bekerja otomatis.

 

Nah, di artikel ini, kamu bakal tahu apa sih jurusan Mekatronika itu, apa saja yang dipelajari, skill yang harus dimiliki, prospek kerja, sampai tips buat siap masuk jurusan ini. Yuk, simak selengkapnya biar kamu punya gambaran jelas sebelum pilih kuliah!

 

Key Takeaways

 

  • Jurusan Mekatronika merupakan bidang multidisiplin yang menggabungkan ilmu mekanik, elektronika, dan komputer untuk menciptakan sistem otomatis dan robot cerdas yang efisien di berbagai industri modern.
  • Prospek kerja lulusan Mekatronika sangat luas, mulai dari insinyur robotika, sistem kontrol, otomasi, hingga analis sistem, dengan kisaran gaji kompetitif sekitar Rp 5 juta hingga Rp 19 juta per bulan tergantung posisi dan pengalaman.
  • Universitas Cakrawala mendukung pengembangan karier di bidang teknologi dan robotika melalui Jurusan Teknik Elektro dengan kurikulum berbasis industri, magang sejak awal, serta penyaluran kerja ke perusahaan mitra.

 

Apa Itu Jurusan Mekatronika?

 

Jurusan Mekatronika adalah bidang studi yang memadukan ilmu mekanik, elektronika, dan komputer untuk merancang dan membuat sistem otomatis yang cerdas. Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem yang cerdas, efisien, dan optimal di berbagai industri.

 

Mahasiswa di jurusan ini belajar merancang alat, merakit komponen, dan membuat sistem yang bisa bekerja sendiri, mulai dari robot mini sampai alat otomatis sehari-hari.

 

Nantinya, lulusan S1 jurusan Mekatronika biasanya akan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.) atau Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T.) jika fokus pada praktik.

 

Nah, contoh proyek tugas akhir mekatronika yang sering dikerjakan termasuk sistem kendali otomatis berbasis IoT (Internet of Things), robot sederhana, sistem pengatur lampu dan suhu otomatis, sampai mobil otonom atau mobil pintar dan teknologi kendaraan listrik (EV).

 

Semua proyek ini memadukan mekanik, elektronik, dan komputer supaya bisa berjalan nyata dan efisien.

 

Apa yang Dipelajari di Jurusan Mekatronika?

 

Mahasiswa jurusan Mekatronika belajar berbagai ilmu mekanik, elektronika, dan komputer untuk merancang sistem otomatis dan cerdas. Nah, ini dia beberapa bidang utama dan mata kuliah umum yang biasanya dipelajari:

 

  • Mekanika / Teknik Mesin: Belajar merancang dan menganalisis sistem mekanis, termasuk komponen seperti sensor, aktuator, dan struktur mesin.
  • Elektronika / Teknik Elektro: Memahami dan merakit rangkaian listrik, elektronika dasar, serta mempelajari sistem kontrol.
  • Informatika / Ilmu Komputer: Mempelajari pemrograman (misalnya C, C++, Python, dan Arduino), algoritma kontrol, dan mengintegrasikan software ke sistem fisik.
  • Robotika: Merancang, membangun, dan memprogram robot supaya bisa bekerja otomatis sesuai tugasnya.
  • Otomasi Industri: Mengontrol dan mengoperasikan sistem otomatis, termasuk teknologi hidrolik, pneumatik, dan PLC (Programmable Logic Controller).
  • Sistem Kontrol & Sensor: Belajar mengatur sinyal dan sensor agar alat atau robot bisa bekerja tepat dan efisien.
  • Desain Sistem Mekatronik: Mempelajari cara menggabungkan mekanik, elektronik, dan komputer jadi satu sistem cerdas.
  • Matematika & Logika Teknik: Dasar penting untuk menghitung, menganalisis, dan merancang sistem agar berjalan optimal.

 

Baca Juga: 4 Mapel Pendukung Teknik Elektro yang Harus Kamu Kuasai!

 

Kenapa Memilih Jurusan Mekatronika?

 

Jurusan Mekatronika Adalah

Sumber: Freepik

 

Ada banyak alasan kuat untuk memilih jurusan Mekatronika, terutama bagi kamu yang tertarik dengan perpaduan teknologi canggih. Nah, berikut adalah beberapa alasan utama memilih jurusan Mekatronika:

 

  • Penguasaan multidisiplin: Kamu bakal belajar mekanika, elektronika, dan komputer sekaligus, jadi punya keahlian yang serbaguna.
  • Prospek kerja luas: Lulusan dibutuhkan di banyak sektor, mulai dari otomotif, manufaktur, transportasi, kedirgantaraan, sampai teknologi kesehatan.
  • Peluang inovasi: Bisa menggabungkan komponen mekanik, elektronik, dan software untuk bikin produk cerdas seperti robot mini, robot industri, peralatan rumah tangga cerdas, kendaraan otonom, atau drone.
  • Keterampilan yang dicari industri: Keahlian di sistem kontrol, robotika, dan otomasi industri membuat kamu fleksibel dengan perkembangan teknologi di era Industri 4.0 yang berfokus pada robotika, IoT, dan kecerdasan buatan.
  • Fondasi kuat di robotika & otomasi: Membekali kamu untuk mengembangkan solusi otomasi, mengoperasikan peralatan robotik, dan membuat sistem cerdas.
  • Pembelajaran berbasis proyek: Banyak tugas dan proyek nyata yang mengasah kemampuan memecahkan masalah teknis secara praktis.
  • Permintaan pasar tinggi: Seiring meningkatnya otomasi dan robotika, kebutuhan akan insinyur mekatronika terus meningkat. Artinya, kesempatan kerja masih sangat luas.

 

Skill yang Harus Dimiliki Mahasiswa Jurusan Mekatronika

 

Mahasiswa jurusan Mekatronika umumnya perlu menguasai berbagai skill teknis dan non-teknis supaya bisa merancang serta membangun sistem otomatis yang cerdas. Ini dia beberapa skill utama dan kemampuan yang penting dimiliki mahasiswa mekatronika:

 

Hard Skill Mahasiswa Jurusan Mekatronika

 

  • Pemrograman dan Komputasi: Menguasai bahasa pemrograman seperti C, C++, Python, dan Arduino untuk mengendalikan mikrokontroler, Programmable Logic Controller (PLC), dan sistem otomatis.
  • Desain Teknik: Mampu menggunakan software desain seperti CAD (Computer-Aided Design) untuk membuat model dan simulasi sistem mekatronika.
  • Elektronika dan Kelistrikan: Memahami prinsip elektronika analog dan digital, serta mampu merakit dan menguji rangkaian listrik.
  • Mekanika dan Perancangan: Mengerti konsep dasar mekanika, perancangan komponen, serta penggunaan alat mekanik seperti gerinda dan bor.
  • Sistem Kontrol dan Otomatisasi: Bisa merancang dan mengimplementasikan kontrol otomatis menggunakan sensor, aktuator, dan PLC.
  • Pemodelan dan Simulasi: Mampu melakukan simulasi numerik untuk memprediksi perilaku sistem dan menguji desain sebelum direalisasikan.

 

Soft Skill Mahasiswa Jurusan Mekatronika

 

  • Pemecahan Masalah (Problem-Solving): Mampu menganalisis masalah teknis dan menemukan solusi yang efektif.
  • Berpikir Logis dan Sistematis: Bisa merancang dan mengevaluasi sistem dengan cara yang terstruktur dan logis.
  • Kerja Tim dan Komunikasi: Mampu bekerja sama dalam tim serta menjelaskan ide atau hasil proyek secara jelas.
  • Kepemimpinan dan Manajemen Proyek: Bisa memimpin tim, merencanakan proyek, dan mengatur sumber daya serta tenggat waktu.
  • Kemampuan Adaptasi: Cepat beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan yang muncul di proyek mekatronika.

 

Baca Juga: 10 Prospek Kerja Jurusan Teknik Elektronika & Gajinya

 

Prospek Kerja Lulusan Jurusan Mekatronika

 

Jurusan Mekatronika Adalah

Sumber: Freepik

 

Lulusan jurusan Mekatronika punya keahlian multidisiplin yang sangat dibutuhkan di berbagai industri, mulai dari otomotif, manufaktur, hingga robotika. Berikut beberapa prospek kerja dan posisi yang bisa kamu tempuh sebagai lulusan Mekatronika:

 

1. Insinyur Robotika (Robotics Engineer)

 

Insinyur Robotika atau Robotics Engineer adalah orang yang merancang, membangun, dan memprogram robot supaya bisa bekerja otomatis. Misalnya saja, robot lengan industri untuk perakitan mobil di pabrik atau robot pengantar barang di gudang otomatis.

 

Prospek kerjanya juga luas, mulai dari perusahaan manufaktur dan otomotif seperti PT Astra International Tbk, pertahanan (PT Len Industri), sampai startup robotik seperti Widya RoboticsPT Inamas Sintesis Teknologi (INASTEK), dan Amazon Robotics.

 

Rata-rata gaji insinyur robotika lulusan S1 Mekatronika di Indonesia sekitar Rp 8,7 juta – Rp 10,9 juta per bulan, tergantung perusahaan. Nah, skill penting untuk profesi ini mencakup pemrograman mikrokontroler, sistem kontrol, serta kemampuan desain dan perakitan robot.

 

Kalau penasaran, ini dia beberapa tugas utama seorang insinyur robotika:

 

  • Merancang robot dan membuat konsep desain mekanik untuk robot baru
  • Membangun dan merakit komponen mekanik, elektronik, dan sensor supaya robot bisa berjalan
  • Memprogram robot menggunakan mikrokontroler atau PLC agar bekerja otomatis
  • Melakukan uji coba, kalibrasi, dan memperbaiki robot supaya berjalan optimal
  • Bekerja sama dengan insinyur elektro, mekanik, dan software untuk proyek robotik

 

Selain dari mekatronika, untuk jadi Robotics Engineer kamu juga bisa kuliah di jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala—yang punya kurikulum berbasis industri dan lebih berfokus pada pengembangan robotics, IoT, dan teknologi kendaraan listrik (EV).

 

Menariknya, mahasiswa bisa ikut program magang sejak semester pertama dan terlibat dalam project industri bersama perusahaan mitra, jadi bekal buat jadi Robotics Engineer makin kuat.

 

Dengan adanya fasilitasi penyaluran kerja dari Universitas Cakrawala, peluang karier lulusannya pun lebih luas, termasuk posisi Insinyur Sistem Kontrol, Insinyur Otomasi, atau Analis Sistem, nggak cuma jadi Robotics Engineer saja.

 

2. Insinyur Sistem Kontrol (Control System Engineer)

 

Prospek kerja selanjutnya adalah menjadi Insinyur Sistem Kontrol atau Control System Engineer—orang yang merancang dan memelihara sistem otomatis supaya proses industri bisa berjalan presisi dan efisien.

 

Sebagai Control System Engineer, lulusan Mekatronika bisa bekerja di berbagai sektor, mulai dari manufaktur dan energi seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk., pertambangan (PT Archi Indonesia Tbk.), hingga perusahaan energi (Hitachi Energy).

 

Soal penghasilan cukup menjanjikan, lho. Rata-rata gaji insinyur sistem kontrol lulusan S1 Mekatronika di Indonesia sekitar Rp 7,8 juta – Rp 19,5 juta per bulan. Nah, beberapa tugas utamanya antara lain:

 

  • Merancang sistem kontrol otomatis untuk mesin dan proses industri
  • Mengembangkan algoritma kontrol agar proses berjalan presisi
  • Memantau dan memelihara kinerja sistem secara rutin
  • Bekerja sama dengan tim mekanik, elektronik, dan IT untuk integrasi sistem
  • Menganalisis data operasional untuk optimasi sistem

 

3. Insinyur Otomasi (Automation Engineer)

 

Kamu tahu nggak, di pabrik atau gudang modern, ada lho orang yang bikin semua proses jadi otomatis dan lebih cepat? Nah, itulah Automation Engineer. Profesi ini relevan buat lulusan Mekatronika karena fokusnya sama: menciptakan sistem otomatis yang efisien dan cerdas.

 

Prospek kerjanya nggak kalah luas. Lulusan bisa masuk ke perusahaan manufaktur, pembangkit listrik, distribusi, atau penambangan, contohnya AstraIndofoodPLNPT Freeport atau perusahaan konsultasi teknik seperti PT Riasarana Electrindo.

 

Di Indonesia, rata-rata gaji insinyur otomasi bisa berkisar Rp 5 juta – Rp 17 juta per bulan, tergantung pengalaman dan perusahaan. Beberapa tugas utama profesi ini antara lain:

 

  • Merancang dan mengimplementasikan sistem otomasi pabrik dan proses produksi
  • Mengoperasikan dan memelihara sistem kontrol menggunakan PLC dan sensor
  • Mengintegrasikan perangkat keras, perangkat lunak, dan robotika untuk proses efisien
  • Memantau performa mesin dan proses agar tetap optimal
  • Bekerja sama dengan tim teknik lain untuk pengembangan sistem

 

4. Insinyur Mekatronika (Mechatronics Engineer)

 

Berbeda dari Robotics Engineer yang fokus bikin robot, Insinyur Mekatronika lebih banyak mengulik bagaimana mesin, sensor, dan sistem kontrol bisa bekerja dalam satu kesatuan. Jadi, mereka bukan hanya bikin robot, tapi juga merancang mesin cerdas, sistem pabrik otomatis, sampai teknologi kendaraan pintar.

 

Prospek kerja lulusan Teknik Mekatronika di bidang ini termasuk tinggi. Kamu bisa bekerja di perusahaan otomotif (Toyota dan Honda), elektronik (Samsung dan LG), sampai perusahaan teknologi besar seperti SiemensBosch Rexroth, dan PT Daelim Indonesia.

 

Gajinya juga cukup kompetitif, sekitar Rp 4,3 juta – Rp 8 juta per bulan, tergantung level posisi dan pengalaman. Nah, beberapa tanggung jawab utama seorang Mechatronics Engineer antara lain:

 

  • Merancang sistem otomatis yang menggabungkan mekanik, elektronik, dan perangkat lunak
  • Mengembangkan sensor dan sistem kendali untuk meningkatkan efisiensi mesin
  • Menguji serta memperbaiki sistem agar tetap berfungsi optimal
  • Menganalisis performa mesin untuk menemukan solusi peningkatan kinerja
  • Bekerja sama dengan tim produksi dan software dalam pengembangan sistem baru

 

5. Analis Sistem (System Analyst)

 

Kalau kamu lebih suka mikir strategis dan analitis, profesi Analis Sistem bisa jadi pilihan menarik buat lulusan mekatronika. Di posisi ini, kamu bakal banyak menganalisis kebutuhan sistem, menyusun solusi teknis, dan memastikan semua perangkat keras dan perangkat lunak berjalan lancar.

 

Perusahaan besar seperti Telkom IndonesiaBank MandiriShopeeGojek, sampai IBM sering banget buka lowongan buat posisi ini karena butuh orang yang paham teknologi lintas bidang. Soal gaji System Analyst bisa mendapatkan Rp 6,25 juta – Rp 9,25 juta per bulan.

 

Biasanya, tugas seorang System Analyst itu meliputi hal-hal berikut:

 

  • Menganalisis kebutuhan sistem di perusahaan dan menyusun solusi efisien
  • Mendesain arsitektur sistem yang menghubungkan hardwaresoftware, dan jaringan
  • Berkoordinasi dengan tim developer untuk memastikan sistem berjalan sesuai rencana
  • Melakukan uji coba dan evaluasi sistem untuk mendeteksi bug atau error
  • Menyusun dokumentasi teknis serta laporan performa sistem

 

Baca Juga: 15 Universitas Jurusan Teknik Elektro Terbaik di Indonesia

 

Bagaimana Cara Mempersiapkan Diri untuk Masuk Jurusan Mekatronika?

 

Masuk ke jurusan Mekatronika nggak cukup cuma punya minat di teknologi aja, tapi juga perlu persiapan dari sisi akademik dan keterampilan teknis.

 

Nah, biar kamu lebih siap menghadapi perkuliahannya, berikut cara mempersiapkan diri untuk masuk jurusan Mekatronika:

 

  • Kuasai pelajaran dasar teknik: Fokus di Matematika, Fisika, dan Informatika karena jadi fondasi utama buat memahami sistem mekanik, elektronika, dan pemrograman.
  • Belajar dasar pemrograman: Coba bahasa pemrograman seperti C++, Python, atau Java yang sering dipakai dalam sistem robotika dan kontrol otomatis.
  • Kenali perangkat lunak teknik: Latih diri pakai software Computer-Aided Design (CAD) seperti SolidWorks atau Autodesk Inventor untuk merancang komponen mekanik.
  • Eksperimen proyek kecil: Mulai dari bikin rangkaian elektronika sederhana dengan Arduino, Raspberry Pi, atau PLC biar terbiasa dengan sistem kendali nyata.
  • Ikut komunitas atau lomba robotika: Selain seru, kamu bisa belajar teamwork dan dapat pengalaman langsung menggabungkan hardware dan software.
  • Asah kemampuan problem-solving: Biasakan berpikir logis dan kreatif dalam mencari solusi, karena dunia mekatronika banyak tantangan teknis yang butuh analisis cepat.
  • Ikuti perkembangan teknologi industri 4.0: Pelajari tren seperti IoT, kecerdasan buatan (AI), dan otomasi agar lebih siap bersaing di era digital.
  • Kembangkan soft skill: Komunikasi, kerja tim, dan manajemen waktu penting karena di industri nanti kamu bakal kolaborasi lintas bidang.
  • Pilih universitas dengan fasilitas lengkap: Pastikan kampus yang kamu tuju punya laboratorium robotika, sistem kendali, dan dukungan magang industri yang relevan seperti Universitas Cakrawala.

 

Banner-Elektro

 

Universitas dengan Jurusan Mekatronika Terbaik di Indonesia

 

Nah, buat kamu yang sedang mencari tempat kuliah terbaik untuk mendalami bidang ini, berikut beberapa universitas dengan jurusan Mekatronika terbaik di Indonesia yang bisa kamu pertimbangkan:

 

  • Universitas Cakrawala: Studi mekatronika bisa kamu temukan di Jurusan Teknik Elektro, dengan fokus pada sistem kontrol, robotika, Internet of Things (IoT), dan teknologi kendaraan listrik (EV).
  • Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS): Dikenal sebagai kampus di bidang robotika dan otomasi industri, dengan fasilitas laboratorium dan riset mekatronika.
  • Universitas Tidar (Untidar): Menawarkan program S1 Mekatronika yang memadukan teknik mesin, elektro, dan komputer.
  • Universitas Katolik Parahyangan (Unpar): Fokus pada penerapan sistem cerdas dan rekayasa otomatis yang terintegrasi antara perangkat keras dan lunak.
  • Universitas Negeri Yogyakarta (UNY): Memiliki Program S1 Pendidikan Teknik Mekatronika yang menyiapkan tenaga ahli sekaligus pendidik di bidang teknologi otomasi.
  • Universitas Negeri Jakarta (UNJ): Melalui Program Sarjana Terapan Teknologi Otomasi dan Robotika, mahasiswa belajar sistem kontrol, sensor, dan integrasi perangkat elektronik.
  • Universitas Islam Indonesia (UII): Menyediakan konsentrasi Mekatronika di bawah Program Studi Teknik Mesin dengan kurikulum yang menekankan desain, kontrol, dan sistem otomatis cerdas.

 

Baca Juga: Sulit Cari Kerja di Bidang Teknik Elektro? Simak Peluangnya

 

FAQ

1. Apa Perbedaan Jurusan Mekatronika dengan Teknik Elektro?

 

Jurusan Mekatronika menggabungkan ilmu mesin, elektro, dan informatika untuk menciptakan sistem otomatis seperti robot atau alat industri pintar. Sementara itu, Teknik Elektro lebih berfokus pada kelistrikan, sistem kontrol, dan teknologi elektronika, seperti rangkaian listrik, sensor, dan energi.

 

2. Apakah Mekatronika Cocok untuk Orang yang Suka Robotika dan Coding?

 

Iya, sangat cocok! Mekatronika justru menjadi salah satu jurusan terbaik bagi kamu yang suka merancang robot, menulis kode, dan memahami cara kerja mesin otomatis, karena bidang ini memang berada di persimpangan antara teknik mesin, elektro, dan pemrograman.

 

3. Apa Saja Mata Kuliah Wajib Jurusan Mekatronika?

 

Beberapa mata kuliah wajib yang umumnya dipelajari di Jurusan Mekatronika antara lain:

 

  • Matematika Teknik: untuk memahami perhitungan sistem mekanik dan elektrik.
  • Elektronika Dasar dan Digital: mengenal rangkaian, sensor, dan logika digital.
  • Pemrograman dan Mikrokontroler: belajar coding untuk sistem kontrol otomatis.
  • Desain Mekanik dan CAD: membuat rancangan komponen mekanik secara digital.
  • Sistem Kontrol dan Otomasi: memahami cara kerja sistem cerdas dan robotik.

 

4. Mekatronika vs Teknik Mesin, Mana yang Lebih Sulit?

 

Keduanya punya tantangan masing-masing. Teknik Mesin lebih fokus ke perancangan dan analisis komponen mekanik, sedangkan Mekatronika menuntut kemampuan tambahan di bidang elektronika dan pemrograman. Jadi, kalau kamu nyaman dengan dunia digital dan teknologi otomatis, Mekatronika mungkin terasa lebih menarik daripada sulit.

 

5. Lebih Bagus Mana, Mekatronika atau Teknik Informatika untuk Karier di Bidang AI?

 

Kalau kamu ingin mengembangkan sistem fisik pintar seperti robot, kendaraan otonom, atau perangkat IoT, maka Mekatronika lebih relevan. Tapi kalau kamu tertarik pada pengembangan perangkat lunak, algoritma, atau machine learning, Teknik Informatika adalah pilihan yang tepat. Keduanya bisa menuju ke bidang AI, hanya dari sisi penerapan yang berbeda.

 

Saatnya Kuliah di Jurusan Impian Hanya di Kampus Siap Kerja Cakrawala University!

 

Jadi, itu dia pembahasan lengkap tentang jurusan Mekatronika — bidang yang menggabungkan teknologi mesin, elektronika, dan pemrograman untuk menciptakan sistem otomatis dan robotik yang dibutuhkan di berbagai industri modern.

 

Kalau kamu tertarik mendalami dunia otomasi, robotika, dan kecerdasan buatan terapan, kamu bisa mulai perjalananmu lewat Jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala, yang juga mempelajari berbagai aspek penting dari ilmu Mekatronika.

 

Kenapa harus kuliah di Universitas Cakrawala?

 

  • Program Penyaluran Kerja: Kampus terhubung dengan 1000+ mitra industri, termasuk bidang teknologi dan manufaktur untuk memperluas peluang karier lulusan.
  • Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung yang dirancang supaya lulusan siap bersaing di dunia profesional.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung dapat pengalaman praktik di bidang otomasi, robotika, dan sistem kontrol nyata.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Materi kuliah disusun bersama praktisi agar selalu relevan dengan perkembangan teknologi terbaru.
  • Dosen Praktisi: Belajar langsung dari ahli yang berpengalaman di dunia teknik elektro, otomasi industri, dan robotika.

 

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, wujudkan karier impianmu jadi generasi engineer mekatronika masa depan dengan kuliah di Universitas Cakrawala! Daftar sekarang atau konsultasi gratis di sini untuk tahu lebih banyak soal program, fasilitas, dan peluang kariernya.

 

Referensi

  1. 10 Benefits of a Mechatronics Career [Buka]
  2. Robotics Engineer Jakarta, Indonesia Average Salary 2025 [Buka]
  3. Salary: Control Systems Engineer in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  4. Salary: Automation Engineer in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
  5. Salary: Mechatronics Engineer in Indonesia 2025 [Buka]
  6. Systems Analyst Salary in Indonesia (October, 2025) [Buka]
Banner Picture

Kategori:

School of Engineering and Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Rahmawati

Rahmawati adalah SEO Content Writer dengan satu tahun pengalaman dalam menulis konten. Dari pengalamannya, Ia senang menciptakan artikel yang informatif untuk audiens di berbagai industri, mulai dari edukasi, media, finansial, hingga otomotif.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.