Dosen praktisi merupakan sosok yang berbagi ilmu berdasarkan pengalaman kerja yang dimiliki kepada mahasiswa lewat kegiatan mengajar. Di artikel ini,kamu bakal tahu lebih dalam tentang pengertian, syarat, sampai perbedaan dosen praktisi dengan dosen tetap.
Informasi Kunci?
- Dosen praktisi adalah tenaga pengajar dari kalangan profesional yang masih aktif bekerja di industri. Mereka diundang untuk mengajar di perguruan tinggi agar mahasiswa mendapat pembelajaran yang lebih praktis dan sesuai dengan dunia kerja.
- Untuk menjadi dosen praktisi, seseorang minimal harus lulusan S1, memiliki pengalaman kerja relevan minimal 5 tahun, serta diutamakan memiliki keahlian yang sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.
- Selain penguasaan bidang secara praktis, dosen praktisi juga perlu punya keterampilan komunikasi, kemampuan presentasi, serta mampu menyusun materi ajar yang aplikatif dan mudah dipahami mahasiswa.
Apa yang Dimaksud dengan Dosen Praktisi?
Dosen praktisi adalah pengajar dari kalangan profesional yang masih aktif bekerja di dunia industri atau bidang tertentu. Mereka diundang ke kampus untuk mengajar berdasarkan keahlian dan pengalaman kerja yang dimiliki, bukan sekadar latar belakang akademik.
Peran dosen praktisi lebih menekankan pada aspek praktis dan aplikatif dari sebuah mata kuliah. Makanya, kehadiran mereka membuat materi kuliah jadi lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja, terutama di jurusan-jurusan yang menuntut keahlian teknis atau industri.
Apakah Dosen Praktisi Sama dengan Dosen Tetap?
Meski sama-sama mengajar di kampus, dosen praktisi dan dosen tetap punya peran dan status yang berbeda. Dosen tetap adalah bagian dari staf inti kampus, sementara dosen praktisi biasanya datang dari dunia kerja profesional dan mengajar sesuai kebutuhan.
Kalau dosen tetap terlibat aktif dalam berbagai kegiatan akademik, dosen praktisi fokus berbagi pengalaman praktis yang relevan dengan industri. Jadi, mahasiswa bisa belajar langsung dari orang yang memang terjun di dunia kerja nyata.
Apa Tugas Dosen Praktisi?
Meskipun statusnya bukan dosen tetap, dosen praktisi tetap punya peran penting dalam proses belajar-mengajar. Mereka membawa perspektif langsung dari dunia kerja agar materi kuliah jadi lebih aplikatif dan up-to-date. Berikut beberapa tugas yang biasanya dilakukan dosen praktisi:
- Mengajar Mata Kuliah Praktis: Memberikan perkuliahan yang berbasis pengalaman kerja dan studi kasus industri.
- Membimbing Proyek Mahasiswa: Terlibat dalam pembimbingan tugas akhir, proyek kewirausahaan, atau program magang.
- Memberi Kuliah Tamu atau Workshop: Diundang secara khusus untuk membagikan keahlian tertentu dalam jangka pendek.
- Mendesain Materi Ajar Berbasis Industri: Menyesuaikan materi kuliah dengan kebutuhan lapangan kerja yang sesungguhnya.
- Menjadi Narasumber Praktik Profesi: Menjelaskan standar kerja, etika profesi, dan dinamika dunia industri yang relevan.
- Menghubungkan Mahasiswa dengan Dunia Industri: Membuka akses ke peluang kerja, magang, atau jejaring profesional.
- Berperan dalam Evaluasi Kurikulum: Memberikan masukan agar kurikulum tetap relevan dengan perkembangan zaman dan industri.
Berapa Lama Durasi Mengajar Dosen Praktisi?
Durasi mengajar dosen praktisi umumnya jauh lebih fleksibel dibandingkan dosen tetap. Mereka biasanya hanya mengajar selama satu hingga dua semester untuk mata kuliah tertentu yang sesuai dengan bidang keahliannya.
Jumlah jam mengajarnya pun lebih sedikit, tergantung kesepakatan dengan pihak kampus. Karena bersifat paruh waktu, dosen praktisi tetap bisa menjalankan profesinya di luar kampus sambil tetap berbagi ilmu kepada mahasiswa.
Apa Keterampilan yang Dibutuhkan Dosen Praktisi?
Untuk bisa menjalankan peran sebagai dosen praktisi secara maksimal, seseorang perlu dibekali dengan berbagai keterampilan agar mampu menyampaikan materi secara efektif. Inilah beberapa keterampilan yang perlu dimiliki:
- Kemampuan Komunikasi: Mampu menjelaskan konsep atau pengalaman kerja secara jelas, runtut, dan mudah dipahami mahasiswa.
- Interpersonal Skill: Mampu membangun hubungan yang baik dengan mahasiswa dan rekan pengajar, serta terbuka terhadap diskusi atau feedback.
- Pemahaman Teoritis dan Praktis: Bisa menggabungkan dasar-dasar teori dengan pengalaman industri agar materi yang disampaikan lebih relevan.
- Manajemen Waktu: Mampu membagi waktu antara pekerjaan utama dan jadwal mengajar di kampus.
- Kemampuan Adaptasi: Fleksibel dalam menyesuaikan materi atau pendekatan belajar dengan gaya belajar mahasiswa.
- Teknologi Pendidikan: Menguasai tools digital seperti Learning Management System, presentasi interaktif, atau video conference untuk menunjang proses mengajar.
Baca Juga: Dosen Tetap Adalah: Pengertian, Tugas, Gaji & Syarat Lengkap
Apa Syarat Menjadi Dosen Praktisi?
Sumber: Freepik
Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar kampus bisa memastikan seseorang memang punya pengalaman dan kemampuan yang relevan. Di bawah ini, ada beberapa syarat umum yang biasanya diminta:
- Lulusan S1 atau S2: Kandidat minimal harus memiliki gelar sarjana (S1). Namun, di banyak kampus, gelar magister (S2) lebih diutamakan, apalagi untuk bidang-bidang yang membutuhkan keahlian mendalam.
- Punya Pengalaman Profesional Minimal 5 Tahun: Kampus mencari praktisi yang aktif dan punya pengalaman kerja nyata. Pengalaman minimal lima tahun di dunia industri jadi modal penting untuk berbagi ilmu yang aplikatif.
- Ada Rekomendasi dari Tempat Kerja atau Industri: Biasanya, kampus akan meminta bukti kalau kamu masih aktif bekerja, misalnya berupa surat keterangan atau rekomendasi dari tempat kerja.
- Punya Kemampuan Mengajar: Walaupun bukan dosen tetap, kamu tetap harus bisa menyampaikan materi dengan baik. Jadi, kemampuan mengajar dan menyusun bahan ajar tetap jadi poin penting.
- Bukan Dosen Tetap di Kampus Lain: Untuk menjaga statusnya sebagai praktisi aktif, dosen praktisi biasanya nggak boleh terikat sebagai dosen tetap di institusi pendidikan lain.
- Melengkapi Dokumen Administrasi: Termasuk CV, surat pernyataan, dan data-data lainnya yang dibutuhkan kampus untuk proses seleksi.
Apakah Dosen Praktisi Harus S2?
Menjadi dosen praktisi nggak selalu harus punya gelar S2. Beberapa kampus tetap memberi kesempatan pada lulusan S1 yang sudah punya pengalaman kerja mumpuni dan relevan dengan bidang yang akan diajarkan.
Meski begitu, gelar S2 tetap jadi nilai plus yang cukup besar. Dengan kualifikasi magister, peluang untuk mengajar di lebih banyak kampus, termasuk universitas besar atau program studi yang lebih teknis, akan terbuka lebih lebar.
Bagaimana Cara Menjadi Dosen Praktisi?
Kalau kamu tertarik untuk membagikan pengalaman profesionalmu ke dunia pendidikan, menjadi dosen praktisi bisa jadi pilihan menarik. Akan tetapi, tentu ada beberapa langkah yang perlu kamu tempuh terlebih dahulu seperti berikut ini:
- Punya Pengalaman Kerja Profesional: Kampus biasanya mencari praktisi yang sudah punya pengalaman minimal lima tahun di bidang tertentu, baik di industri maupun lembaga profesional lainnya.
- Lulusan Perguruan Tinggi yang Diakui: Minimal harus bergelar S1 dari perguruan tinggi terakreditasi, lebih bagus lagi kalau dari program studi yang linier dengan bidang yang akan diajarkan.
- Melamar ke Kampus Tujuan: Banyak kampus membuka lowongan dosen praktisi secara terbuka, jadi kamu bisa mendaftar sesuai kualifikasi yang diminta.
- Menyiapkan Dokumen Pendukung: Seperti CV, portofolio kerja, surat keterangan pengalaman, serta sertifikat pendukung lainnya.
- Ikut Seleksi dan Wawancara: Beberapa kampus akan menyeleksi calon dosen praktisi lewat wawancara atau presentasi materi.
- Tanda Tangan Kontrak Kerja: Jika diterima, kamu akan diminta menandatangani kontrak mengajar sesuai jumlah SKS atau mata kuliah yang ditentukan.
Kenapa Kampus Membutuhkan Dosen Praktisi?
Kampus membutuhkan dosen praktisi untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa. Lewat kolaborasi ini, mereka bisa menghadirkan perspektif industri yang lebih nyata dan relevan dengan dunia kerja. Ini dia sederet alasan kenapa dosen praktisi punya peran penting:
- Menghubungkan Teori dengan Praktik: Dosen praktisi membawa pengalaman langsung dari lapangan sehingga mahasiswa bisa lebih paham bagaimana teori di kelas diterapkan di dunia nyata.
- Meng-update Kurikulum Sesuai Tren Industri: Kehadiran praktisi membantu kampus menyesuaikan materi ajar dengan kebutuhan industri yang terus berubah.
- Menambah Wawasan Dunia Kerja: Mahasiswa jadi lebih siap kerja karena mendapat insight langsung dari orang yang sudah berpengalaman di bidangnya.
- Membangun Jaringan Profesional: Dosen praktisi sering membuka peluang networking dan magang melalui relasi mereka di industri.
- Meningkatkan Daya Saing Lulusan: Ilmu yang relevan dan praktikal membuat lulusan jadi lebih kompetitif saat masuk dunia kerja.
- Mendukung Program Merdeka Belajar: Program ini menekankan kolaborasi dengan dunia kerja dan dosen praktisi adalah salah satu cara nyata untuk mewujudkannya.
Berapa Gaji Dosen Praktisi?
Gaji dosen praktisi biasanya tidak sebesar dosen tetap karena statusnya hanya mengajar paruh waktu atau sesuai kebutuhan. Besarannya pun cukup bervariasi, tergantung kebijakan kampus, jumlah SKS yang diampu, dan pengalaman si dosen.
Baca Juga: Dosen Tamu: Definisi, Tugas & Cara Menjadi
FAQ
1. Apa saja contoh profesi yang bisa jadi dosen praktisi?
Contohnya seperti pengacara, akuntan, desainer, insinyur, dokter, atau jurnalis yang punya pengalaman kerja signifikan dan ingin berbagi keahlian di dunia kampus.
2. Apakah dosen praktisi harus mengajar setiap semester?
Dosen praktisi bisa mengajar sesuai kebutuhan kurikulum atau kesepakatan dengan kampus, misalnya hanya di semester tertentu saja.
3. Apakah dosen praktisi bisa mendapatkan jabatan akademik?
Dosen praktisi bisa mengantongi jabatan akademik, asalkan memenuhi syarat tertentu, seperti pengalaman kerja, kontribusi ilmiah, dan melalui proses penyetaraan yang ditentukan kampus atau pemerintah.
4. Apakah dosen praktisi juga wajib menulis jurnal ilmiah?
Tugas menulis jurnal biasanya lebih dibebankan kepada dosen tetap. Namun, dosen praktisi tetap bisa berkontribusi dalam publikasi jika diundang atau tertarik.
Mau Belajar Bareng Dosen Praktisi? Gabung Cakrawala University Aja!
Nggak bisa dipungkiri, dosen praktisi memang punya peran penting supaya mahasiswa bisa menguasai keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja nanti. Meski begitu, nggak semua kampus punya program kolaborasi dengan dosen praktisi.
Kabar baiknya, kamu bisa menemukan kesempatan emas ini di Cakrawala University! Apalagi, proses pembelajarannya pun sudah disesuaikan dengan kurikulum berbasis industri.
Ditambah lagi, ada Program 1 Tahun Fokus yang ngasih kesempatan buat mendalami teori selama 3 tahun + 1 tahun terakhir mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra.
Nggak cuma itu, Cakrawala University juga menawarkan Program Penyaluran Kerja dengan 840+ mitra yang bikin peluang kerja setelah lulus terbuka lebih luas.
Menarik banget, kan? Makanya, segera gabung Cakrawala University! Seluruh pertanyaan juga bisa dikonsultasikan di sini.