Data Architect: Definisi, Skill, Jurusan yang Cocok

Sains Data
Tayang 25 June 2025
Diperbarui 25 June 2025
Waktu Baca 9 Minutes

Sudah Direview Oleh Adam Puspabhuana, M.Kom

Ditulis oleh

Andhika, S.Kom, M.Kom.

Data Architect merupakan sosok penting di balik pengelolaan dan perancangan sistem data dalam sebuah perusahaan. Artikel ini akan membahas lengkap tentang profesi Data Architect, mulai dari tugas, skill yang dibutuhkan, sampai jalur pendidikan yang bisa ditempuh.

Informasi Kunci

  • Data Architect adalah profesional yang merancang struktur dan sistem penyimpanan data agar mudah diakses, aman, dan efisien digunakan oleh perusahaan.
  • Tugas utama seorang Data Architect mencakup merancang arsitektur data, memilih tools dan teknologi yang tepat, serta bekerja sama dengan tim IT dan analis data. 
  • Gaji seorang Data Architect bisa mencapai Rp20-40 juta per bulan, tergantung pengalaman, kemampuan teknis, dan skala perusahaan tempatnya bekerja.

Apa Itu Data Architect?

Data Architect atau Arsitek Data adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk merancang, mengelola, dan memelihara arsitektur data dalam sebuah perusahaan. 

Mereka memastikan bahwa sistem penyimpanan dan alur data berjalan dengan efisien, aman, dan bisa diandalkan untuk kebutuhan analisis dan operasional. Tanpa peran Data Architect, perusahaan bisa kesulitan mengolah data dalam jumlah besar secara efektif.

Apa Pekerjaan Data Architect?

Sebagai perancang utama dalam sistem data perusahaan, Data Architect punya tanggung jawab besar untuk memastikan alur data berjalan lancar dan terstruktur. Berikut ini beberapa tugas utama seorang Data Architect:

  • Mendesain arsitektur data yang scalable agar bisa menangani volume data besar seiring pertumbuhan bisnis.
  • Menetapkan data governance dan data standards untuk menjaga kualitas dan konsistensi data.
  • Mengelola data integration dari berbagai sumber menggunakan tools, seperti ETL (Extract, Transform, Load).
  • Berkolaborasi dengan data engineer dalam membangun data pipelines yang efisien dan real-time.
  • Mengimplementasikan sistem keamanan berbasis data encryption dan access control.
  • Menyusun data modeling untuk memetakan struktur relasi antar data secara logis dan fisik.
  • Menerapkan teknologi berbasis cloud computing untuk menyimpan dan mengelola data secara fleksibel.

Apa Perbedaan antara Arsitek Data dan Insinyur Data?

Data Architect dan Data Engineer memang sama-sama bergelut di dunia data, tapi perannya berbeda. Data Architect fokus pada perencanaan besar dengan merancang struktur dan sistem penyimpanan data secara keseluruhan agar efisien, scalable, dan aman. 

Sementara itu, Data Engineer bertugas membangun dan menjalankan sistem berdasarkan rancangan dari Data Architect. Mereka membuat pipeline data, membersihkan data, dan memastikan data bisa diakses dengan lancar. 

Skill Apa yang Dibutuhkan Data Architect?

Buat jadi Data Architect, kamu juga harus punya kombinasi skill teknis dan analitis yang solid. Inilah beberapa skill penting yang wajib dimiliki seorang Data Architect:

  • Database Management Systems (DBMS): Paham cara kerja dan struktur basis data, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau NoSQL seperti MongoDB.
  • Data Modeling: Kemampuan untuk membuat representasi visual struktur data, termasuk relasi antar tabel dan alur datanya.
  • Cloud Computing: Familiar dengan platform cloud, seperti AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure, terutama layanan penyimpanan dan komputasi data.
  • Big Data Technologies: Punya pengetahuan soal Hadoop, Spark, atau teknologi big data lainnya untuk menangani volume data besar.
  • Programming & Query Languages: Terampil dalam SQL, Python, atau Scala untuk manipulasi dan pemrosesan data.
  • Communication & Documentation: Mampu menjelaskan rancangan teknis ke tim non teknis dan mendokumentasikan sistem secara detail.

 

Baca Juga: Ini Daftar 7 Universitas yang Ada Jurusan Sains Data!

Apakah Arsitek Data Perlu Coding?

data architect

Sumber: Freepik

 

Seorang Data Architect tetap perlu memiliki kemampuan coding, meski tidak seintensif Data Engineer atau Data Scientist. Coding dibutuhkan buat membuat prototipe sistem data, menulis skrip otomatisasi, serta memahami bagaimana data diproses dan ditransformasikan.

Biasanya, bahasa pemrograman yang digunakan mencakup SQL untuk query database, Python untuk manipulasi data, dan kadang-kadang Scala atau Java untuk proyek berskala besar. 

Apakah Arsitek Data Diminati?

Permintaan terhadap posisi Data Architect terus meningkat karena banyak perusahaan di berbagai sektor yang butuh profesional buat menyusun sistem data yang mumpuni. 

U.S. Bureau of Labor Statistics mencatat kalau pekerjaan di bidang database administrators and architects diperkirakan tumbuh hingga 9 % antara tahun 2023 dan 2033. Artinya, kesempatan kerja sebagai Data Architect untuk beberapa tahun ke depan sangat terbuka lebar. 

Seberapa Sulitkah Arsitek Data?

Menjadi Data Architect memang nggak mudah. Profesi ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang struktur data, desain sistem, keamanan data, dan kemampuan komunikasi yang baik supaya bisa menjembatani kebutuhan teknis dan bisnis.

Selain itu, kamu juga harus terbiasa dengan berbagai tools dan teknologi, seperti SQL, NoSQL, hingga data modeling. Meski menantang, pekerjaan ini cocok banget buat kamu yang suka analisis, detail, dan tertarik sama dunia teknologi.

Berapa Gaji Data Architect?

Gaji Data Architect tergolong tinggi karena punya tanggung jawab yang besar terhadap arsitektur data perusahaan. 

 

Di Indonesia, kisaran gaji tahunannya antara Rp477 juta hingga Rp500 juta. Artinya, gaji bulanan untuk Data Architect bisa berkisar antara Rp18 juta sampai lebih dari Rp50 juta, tergantung pengalaman, ukuran perusahaan, dan skill yang dikuasai.

Gelar Apa yang Dibutuhkan untuk Menjadi Arsitek Data?

Untuk menjadi seorang Data Architect, umumnya membutuhkan gelar sarjana (S1) di bidang yang berkaitan dengan teknologi, seperti Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Sistem Informasi, atau Matematika dan Statistika. 

Beberapa perusahaan juga lebih menyukai kandidat dengan gelar magister (S2), terutama kalau posisi yang ditawarkan ada di level strategis atau senior. Namun, pengalaman kerja dan sertifikasi profesional di bidang data juga bisa jadi nilai tambah tersendiri.

 

jurusan sains data

Apa Jurusan yang Cocok untuk Menjadi Arsitek Data?

Ada beberapa jurusan kuliah yang bisa jadi fondasi awal buat berkarier sebagai Data Architect. Jurusan-jurusan ini umumnya membekali mahasiswa dengan pengetahuan teknis dan logika sistem yang dibutuhkan di dunia data. Inilah enam jurusan yang bisa kamu pertimbangkan:

  • Data Science: Membahas teknik pengumpulan, pengolahan, dan visualisasi data besar (big data). Kamu juga akan belajar machine learning dan data mining sebagai bekal teknis lanjutan.
  • Ilmu Komputer: Mengajarkan dasar-dasar algoritma, pemrograman, dan struktur data. Pilihan pas buat membangun fondasi teknis yang kuat dalam dunia komputasi.
  • Teknik Informatika: Fokus pada pengembangan perangkat lunak dan sistem informasi berskala besar. Mahasiswa juga dibekali keterampilan desain sistem dan manajemen data.
  • Sistem Informasi: Menggabungkan ilmu komputer dengan manajemen bisnis untuk memahami gimana data digunakan dalam proses pengambilan keputusan. 
  • Statistika: Cocok untuk kamu yang ingin memperkuat analisis data berbasis angka dan probabilitas. Jurusan ini penting buat memahami tren data dan membuat prediksi akurat.
  • Matematika: Memberikan logika berpikir kuat, kemampuan analitis, dan dasar teoritis yang penting dalam pemodelan data.

Bagaimana Menjadi Seorang Arsitek Data?

Buat kamu yang ingin jadi Data Architect, jalannya memang butuh proses panjang. Namun, dengan langkah yang tepat dan konsisten, kamu bisa banget sampai ke posisi ini. Berikut ini enam cara yang bisa kamu tempuh untuk menjadi seorang Data Architect:

  • Ambil Jurusan yang Relevan di Bangku Kuliah: Pilih jurusan, seperti Ilmu Komputer, Teknik Informatika, atau Data Science untuk mendapat pemahaman mendalam soal data.
  • Pelajari Bahasa Pemrograman dan Tools Database: Kuasai SQL, Python, dan sistem basis data, seperti NoSQL karena ini jadi senjata utama dalam dunia arsitektur data.
  • Kuasai Arsitektur Sistem dan Cloud Computing: Pahami cara kerja sistem berbasis cloud, seperti AWS, Azure, atau Google Cloud yang saat ini jadi platform umum pengelolaan data.
  • Bangun Portofolio Proyek Data: Mulai dari proyek kecil hingga besar, bikin portofolio yang menunjukkan kemampuan kamu dalam mendesain dan mengelola sistem data.
  • Cari Pengalaman Kerja di Bidang Data: Peran, seperti Data Analyst, Data Engineer, atau Software Developer bisa jadi pijakan awal sebelum naik ke posisi Data Architect.
  • Ikuti Pelatihan atau Sertifikasi Profesional: Sertifikasi seperti AWS Certified Data Analytics atau Google Professional Data Engineer bisa meningkatkan kredibilitas dan peluang kariermu.

 

Baca Juga: Apakah Jurusan Sains Data Susah? Ini Dia Jawabannya!

FAQ

1. Apakah Data Architect hanya dibutuhkan di perusahaan teknologi?

Banyak perusahaan di bidang keuangan, kesehatan, retail, hingga pemerintahan juga butuh Data Architect buat mengelola data mereka secara efisien.

2. Haruskah punya gelar S2 untuk jadi Data Architect?

Gelar magister bukanlah hal yang wajib untuk menjadi Data Architect karena banyak lulusan S1 yang sukses dengan pengalaman dan skill yang mumpuni.

3. Apakah kerja sebagai Data Architect bisa remote?

Nggak sedikit perusahaan sekarang yang membuka posisi remote untuk profesi ini, terutama bagi yang sudah terbiasa pakai sistem cloud.

Mau Jadi Data Architect?  Mulai Perjalananmu Bersama Cakrawala University!

 

Itulah penjelasan lengkap seputar Data Architect. Kamu salah satu yang tertarik menjalani karier ini setelah lulus nanti?

 

Nah, Cakrawala University hadir dengan S1 Sains Data yang bisa jadi langkah awal buat menekuni posisi ini. 

 

Kamu bakal mempelajari berbagai mata kuliah yang bisa menunjang pengetahuan seputar Data Architect, seperti Jaringan Komputer, Struktur Data, Cloud Computing, dan lainnya. Kurikulumnya pun sudah berbasis industri dan ada bimbingan dari dosen praktisi

 

Selain itu, ada Program 1 Tahun Fokus yang bikin mahasiswa bisa mendalami teori selama 3 tahun + 1 tahun terakhir mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra. 

 

Setelah lulus, peluang karier akan terbuka lebih lebar lewat Program Penyaluran Kerja yang sudah bekerja sama dengan 840+ mitra

 

Jadi, tunggu apa lagi? Segera daftar Cakrawala University atau lakukan konsultasi di sini.

Referensi

  1. Database Administrators and Architects [Buka]
  2. Data Architect Salary Indonesia [Buka]
Banner Picture

Kategori:

Sains Data

Cakrawala

Share

Penulis

Andhika, S.Kom, M.Kom.

Reviewer Expert

Adam Puspabhuana, M.Kom

Adam Puspabhuana, M.Kom adalah Kepala Program Studi Sains Data Universitas Cakrawala, dengan keahlian luas di bidang programming, jaringan, desain, robotika, IoT, business intelligence, data science, dan AI. Ia memiliki berbagai sertifikasi profesional, termasuk Certified Secure Computer User (CSCU), Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA), Certified IT Manager (CITM), dan Certified Education Coach (CEC), serta sedang dalam proses mendapatkan Microsoft Certified Educator (MCE).

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Barat, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.