Sering nggak sih kamu memperhatikan bagaimana produk atau layanan di pasaran bisa sampai diminati banyak orang? Semua itu nggak terjadi begitu saja lho—ada cara terencana yang membuat setiap langkah pemasaran lebih efektif, yaitu lewat manajemen pemasaran.
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas berbagai contoh manajemen pemasaran dari beragam industri, mulai dari ritel, perbankan, sampai layanan daring. Yuk, simak sampai habis supaya kamu lebih paham bagaimana strategi pemasaran diterapkan di berbagai perusahaan!
Key Takeaways
- Contoh manajemen pemasaran bisa ditemukan di berbagai industri, seperti teknologi, FMCG, transportasi, manufaktur, ritel & e-commerce, serta perbankan.
- Penerapan manajemen pemasaran mencakup berbagai aspek mulai dari branding, digital marketing, media sosial, konten edukatif, hingga evaluasi berkelanjutan.
- Manajemen pemasaran bisa dipelajari di Jurusan Manajemen Universitas Cakrawala, dengan kurikulum berbasis industri, magang sejak semester pertama, dan bimbingan dosen praktisi agar mahasiswa siap berkarier di bidang pemasaran.
6 Contoh Penerapan Manajemen Pemasaran
Setiap perusahaan tentu perlu cara yang tepat supaya produk atau layanannya dikenal dan diminati banyak orang. Nah, manajemen pemasaran membantu perusahaan untuk mencapai hal tersebut, dengan menyusun promosi, harga, sampai hubungan pelanggan.
Supaya kamu punya gambaran lengkapnya, yuk kita lihat contoh penerapan manajemen pemasaran di berbagai industri berikut ini:
1. Contoh Manajemen Pemasaran di Industri Teknologi & Gadget
Industri teknologi dan gadget menerapkan manajemen pemasaran dengan fokus pada ekosistem produk yang terintegrasi dan branding premium.
Strategi ini membantu perusahaan menjaga loyalitas pelanggan dan membuat produk lebih dikenal serta diminati. Contohnya, Apple dan Microsoft punya pendekatan yang berbeda tapi tetap efektif.
Beberapa cara penerapannya antara lain:
- Membangun ekosistem produk yang terintegrasi: Apple menghadirkan produk yang saling terhubung, seperti iPhone, Mac, dan Apple Watch, agar pelanggan tetap menggunakan produknya secara bersamaan.
- Menjaga nilai dan harga produk (price integrity): Apple memastikan harga produknya konsisten dan menawarkan program trade-in untuk memudahkan pelanggan membeli produk baru.
- Fokus pada solusi dan kebutuhan pelanggan: Microsoft memasarkan produk Cloud dan AI untuk segmen B2B (perusahaan) dan B2C (individu) dengan menekankan kemudahan penggunaan.
- Branding aspiratif dan desain sederhana: Kedua perusahaan menonjolkan desain yang elegan dan pengalaman pengguna yang mudah, sehingga produk terasa bernilai tinggi dan premium.
2. Contoh Manajemen Pemasaran di Industri Barang Konsumsi (FMCG)
Industri FMCG menekankan pada distribusi luas dan kedekatan emosional dengan konsumen. Strategi ini membuat produk tetap tersedia di berbagai tempat dan membangun loyalitas merek yang kuat, contohnya seperti Indofood (Indomie), dan Coca-Cola.
Beberapa cara penerapannya antara lain:
- Distribusi massal dan memperluas jangkauan pasar global: Indofood (Indomie) menggunakan strategi pemasaran terpadu untuk menjangkau berbagai negara, sekaligus menghadirkan varian rasa yang sesuai selera lokal.
- Menggunakan momen global untuk membangun koneksi merek: Coca-Cola memanfaatkan event olahraga internasional seperti FIFA Club World Cup 2025 untuk menghadirkan iklan yang menarik perhatian konsumen.
- Inovasi produk berkelanjutan: Perusahaan FMCG rutin menghadirkan rasa baru atau varian produk agar tetap relevan di benak konsumen.
- Tagline ikonik untuk top-of-mind: Penggunaan slogan seperti “Indomie seleraku” yang mudah diingat membantu merek tetap menempel di pikiran konsumen dan mendukung loyalitas.
3. Contoh Manajemen Pemasaran di Industri Transportasi & Layanan Daring
Siapa sih yang nggak kenal Gojek dan Grab? Dua perusahaan ini jadi contoh sukses manajemen pemasaran di sektor transportasi dan layanan daring dengan strategi yang kreatif dan terintegrasi.
Mereka memanfaatkan ekosistem digital untuk menghadirkan berbagai layanan dalam satu aplikasi, sehingga pelanggan bisa mendapatkan solusi lengkap di satu tempat.
Beberapa cara penerapannya antara lain:
- Membangun ekosistem layanan dalam satu aplikasi (super-app): Gojek mengintegrasikan lebih dari 18 layanan dalam satu platform, mulai dari transportasi, pesan antar makanan, hingga pembayaran digital, sehingga mempermudah kehidupan pengguna.
- Kampanye kreatif untuk top-of-mind: Gojek menggunakan kampanye #GojekinAja yang memadukan tagline menarik dan konten kreatif untuk meningkatkan brand awareness.
- Penggunaan data untuk personalisasi promosi: Grab memanfaatkan data pelanggan untuk menawarkan promo yang sesuai kebutuhan pengguna, sekaligus menguatkan layanan pengiriman makanan dan solusi keuangan digital.
- Endorsement strategis dan kolaborasi: Kedua perusahaan bekerja sama dengan selebritas, influencer, dan brand lain untuk meningkatkan daya tarik kampanye dan jangkauan pasar.
Cek juga:
- 20 Universitas Jurusan Manajemen Akreditasi A Terbaru
- 15 Universitas Swasta Jurusan Manajemen Terbaik di Jakarta
- S1 Manajemen Kelas Karyawan
- Beasiswa S1 Manajemen
4. Contoh Manajemen Pemasaran di Industri Manufaktur (Otomotif & Energi)
Industri manufaktur, khususnya otomotif dan energi seperti PT WIMA (GESITS) dan Tesla, kini fokus pada teknologi ramah lingkungan dan nilai keberlanjutan.
Strategi manajemen pemasaran di sektor ini menekankan manfaat produk bagi lingkungan dan memanfaatkan kebijakan pemerintah sebagai sudut pandang utama untuk menarik perhatian konsumen.
Beberapa cara penerapannya antara lain:
- Memanfaatkan kebijakan pemerintah untuk pemasaran produk: PT WIMA (GESITS) memasarkan motor listrik dengan menonjolkan manfaat lingkungan dan memanfaatkan momentum program transisi energi pemerintah.
- Membangun brand melalui kepemimpinan teknologi: Tesla mengandalkan reputasi inovasi dan komunitas pengguna yang loyal, tanpa perlu iklan tradisional.
- Menekankan nilai keberlanjutan dan inovasi: Perusahaan mengkomunikasikan bagaimana produk mereka ramah lingkungan sekaligus modern, sehingga konsumen merasa membeli produk dengan dampak positif.
- Strategi edukasi pasar: Edukasi mengenai kendaraan listrik dan solusi energi bersih digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsumen dan mendukung adopsi produk.
5. Contoh Manajemen Pemasaran di Industri Ritel & E-Commerce
Contoh manajemen pemasaran berikutnya fokus pada industri ritel dan e-commerce, di mana pengalaman belanja fisik dan digital digabungkan menjadi satu (omnichannel).
Di sini, strategi manajemen pemasaran memanfaatkan teknologi interaktif untuk mempermudah keputusan konsumen dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Beberapa contohnya yang bisa dilihat ialah IKEA, Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak.
Beberapa cara penerapannya antara lain:
- Visualisasi produk dengan Augmented Reality (AR): IKEA menggunakan AR agar pelanggan bisa melihat furnitur di rumah mereka sebelum membeli, sehingga mengurangi keraguan saat belanja daring.
- Live shopping dan rekomendasi berbasis data: Tokopedia memanfaatkan fitur live shopping dan rekomendasi AI untuk meningkatkan konversi penjualan secara real-time.
- Social commerce untuk penjualan langsung: Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak menggunakan media sosial, live streaming, dan konten video pendek untuk mendorong pembelian impulsif.
- Integrasi pengalaman belanja offline dan online: Perusahaan menggabungkan katalog digital, toko fisik, dan promosi interaktif agar pelanggan merasa nyaman dan mudah menjelajahi produk.
6. Contoh Manajemen Pemasaran di Industri Industri Perbankan & Keuangan
Contoh penerapan manajemen pemasaran yang terakhir fokus pada industri perbankan dan keuangan, di mana transformasi digital menjadi kunci untuk memudahkan akses nasabah.
Strategi pemasaran di sektor ini menekankan kemudahan layanan melalui aplikasi mobile dan edukasi literasi keuangan agar nasabah lebih percaya dan nyaman menggunakan produk.
Beberapa cara penerapannya bisa dilihat dari Bank Mandiri dan BCA seperti berikut:
- Pengembangan aplikasi mobile banking yang komprehensif: Bank Mandiri dengan aplikasi Livin’ memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi, menabung, dan mengatur keuangan sehari-hari secara digital.
- Pemasaran berbasis edukasi literasi keuangan: Bank BCA menggunakan konten edukatif untuk membantu nasabah memahami produk keuangan, sekaligus membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
- Integrasi layanan digital dan personalisasi: Kedua bank menawarkan fitur notifikasi, rekomendasi produk, dan promo personal melalui aplikasi, sehingga pengalaman nasabah lebih relevan dan nyaman.
- Kampanye interaktif dan sosial media: Edukasi keuangan dan promosi layanan juga disebarkan melalui media sosial agar menjangkau lebih banyak calon nasabah dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Cek juga:
Bagaimana Perusahaan Menerapkan Strategi Manajemen Pemasaran yang Sukses?

Sumber: Freepik
Setelah melihat berbagai contoh penerapan manajemen pemasaran di berbagai industri di atas, perusahaan biasanya ingin strategi yang dijalankan tidak cuma menarik perhatian, tapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan dan penjualan.
Berikut ini, kita lihat cara-cara perusahaan menerapkan strategi manajemen pemasaran yang efektif:
- Analisis Pasar dan Kompetitor: Perusahaan melakukan riset mendalam untuk memahami tren, kebutuhan pelanggan, serta kekuatan dan kelemahan pesaing agar strategi pemasaran lebih tepat sasaran.
- Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP): Menentukan segmen pasar yang spesifik, memilih target paling menguntungkan, dan menciptakan citra unik agar produk menonjol dibanding pesaing.
- Perencanaan Tujuan SMART: Menetapkan tujuan yang Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Berbatas Waktu untuk memberi arah jelas dalam setiap kampanye pemasaran.
- Optimasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix): Mengembangkan produk atau layanan yang sesuai kebutuhan, menetapkan harga kompetitif, dan membangun saluran distribusi agar produk mudah diakses.
- Pemanfaatan Tren Teknologi: Menggunakan digital & social media marketing, personalisasi berbasis data, AR/VR, dan geotargeting untuk pengalaman pelanggan yang lebih interaktif dan relevan.
- Membangun Hubungan Pelanggan (CRM): Menjaga hubungan baik melalui program loyalitas, pemasaran konten edukatif, dan respons cepat terhadap feedback agar pelanggan tetap loyal.
- Evaluasi dan Optimalisasi Berkelanjutan: Memantau Key Performance Indicator (KPI), mengumpulkan feedback pelanggan, dan menyesuaikan strategi dengan perubahan perilaku konsumen dan kondisi pasar agar hasil tetap maksimal.
Apa Saja Jenis-Jenis Manajemen Pemasaran yang Bisa Diterapkan?
Secara garis besar, manajemen pemasaran bisa diterapkan dengan berbagai pendekatan tergantung tujuan dan karakter bisnis. Adapun, berikut ini adalah jenis-jenis manajemen pemasaran yang umum diterapkan:
- Manajemen Merek (Branding): Membangun reputasi dan citra merek yang konsisten agar produk atau layanan mudah dikenali dan dipercaya oleh konsumen.
- Manajemen Pemasaran Digital: Memanfaatkan website, email, iklan online, dan SEO untuk menjangkau audiens lebih luas dan terukur.
- Manajemen Media Sosial: Mengelola akun media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook untuk membangun komunitas, interaksi, dan promosi produk.
- Manajemen Konten: Membuat konten bernilai seperti artikel blog, video, dan infografis agar pelanggan mendapatkan informasi bermanfaat sekaligus tertarik pada produk.
- Manajemen Pemasaran Produk: Menentukan fitur dan keunggulan produk agar sesuai kebutuhan konsumen dan tetap kompetitif di pasar.
- Manajemen Pemasaran Jasa: Fokus pada pemasaran layanan seperti perbankan, pendidikan, dan kesehatan dengan menekankan kualitas layanan dan pengalaman pelanggan.
- Manajemen Pemasaran Sosial (Social Marketing): Digunakan untuk kampanye non-profit atau tujuan sosial, seperti mengubah perilaku masyarakat atau meningkatkan kesadaran tentang isu tertentu.
Apa Saja Skill yang Dibutuhkan dalam Menerapkan Manajemen Pemasaran?
Supaya strategi pemasaran berjalan efektif, kamu perlu punya berbagai skill yang mendukung terlebih dahulu. Skill dalam manajemen pemasaran ini membantu perusahaan menjangkau pelanggan dengan tepat dan meningkatkan hasil kampanye.
Berikut ini adalah skill yang biasanya dibutuhkan dalam menerapkan manajemen pemasaran:
- Pemikiran Strategis dan Perencanaan: Kemampuan memahami pasar, mengenali peluang, dan merancang rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan pemasaran dengan efisien.
- Riset Pasar dan Analisis Data: Mengumpulkan dan menafsirkan data tentang audiens, pesaing, dan tren industri untuk membuat keputusan pemasaran yang tepat dan berbasis fakta.
- Digital Marketing: Menguasai SEO, SEM, media sosial, email marketing, dan platform otomatisasi untuk menjangkau audiens secara efektif dan terukur.
- Pemasaran Konten dan Branding: Membuat konten menarik yang relevan dan membangun identitas merek yang kuat agar mudah dikenali dan dipercaya pelanggan.
- Komunikasi Efektif dan Negosiasi: Menyampaikan ide dengan jelas kepada tim, pemangku kepentingan, dan mitra, serta membangun hubungan profesional yang baik.
- Kepemimpinan dan Manajemen Tim: Menginspirasi tim, mendelegasikan tugas dengan tepat, dan memotivasi anggota untuk mencapai target pemasaran bersama.
- Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM): Memahami kebutuhan pelanggan dan menjaga hubungan jangka panjang agar kolaborasi dan loyalitas tetap kuat.
Dengan menguasai berbagai skill ini, kamu bisa bekerja lebih efisien, menghadapi tantangan pemasaran dengan percaya diri, dan memastikan setiap strategi manajemen pemasaran berjalan optimal.
Nah, semua skill ini bisa diasah lebih praktis kalau kamu belajar di Jurusan Manajemen Universitas Cakrawala. Kurikulumnya fokus pada kebutuhan industri, dan mahasiswa dibimbing langsung oleh dosen praktisi yang berpengalaman di bidang manajemen.
Selain itu, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata melalui praktik langsung, termasuk magang sejak semester pertama, serta penggunaan berbagai tools manajemen penting seperti Microsoft Office, ERP, CRM, SPSS, hingga HRIS, yang sering dipakai di dunia kerja.
Yang makin menarik, Universitas Cakrawala memiliki penyaluran kerja dengan lebih dari 1.000 perusahaan mitra, membuka peluang karier yang lebih luas dan menjanjikan bagi lulusan di bidang manajemen pemasaran.

Cek juga:
FAQ
1. Apa Saja Praktik Terbaik dalam Manajemen Pemasaran?
Praktik terbaik dalam manajemen pemasaran fokus pada strategi yang tepat, eksekusi yang konsisten, dan pengukuran hasil yang jelas. Beberapa hal yang biasanya diterapkan perusahaan:
- Memahami kebutuhan dan perilaku pelanggan secara mendalam.
- Menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur (SMART).
- Mengoptimalkan bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) sesuai target pasar.
- Memanfaatkan teknologi digital dan media sosial untuk menjangkau audiens secara efektif.
- Terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi berdasarkan feedback dan hasil analisis.
2. Apa Perbedaan Manajemen Pemasaran Produk Fisik dengan Produk Digital?
Setiap jenis produk memiliki pendekatan pemasaran yang berbeda, tergantung karakteristiknya:
- Produk Fisik: Fokus pada distribusi, ketersediaan barang, kemasan, dan pengalaman pelanggan saat menggunakan produk.
- Produk Digital: Fokus pada aksesibilitas online, user experience (UX), pembaruan konten, serta interaksi dan engagement di platform digital.
3. Apa Bedanya Manajemen Pemasaran Perusahaan Konvensional dan Startup?
Perusahaan konvensional dan startup punya pendekatan pemasaran yang berbeda karena model bisnis dan sumber daya yang dimiliki:
- Perusahaan Konvensional: Biasanya mengandalkan strategi jangka panjang, saluran distribusi yang sudah mapan, dan promosi melalui media tradisional maupun digital.
- Startup: Lebih fleksibel dan cepat beradaptasi, sering memanfaatkan media sosial, pemasaran digital, dan pendekatan kreatif untuk membangun brand awareness dengan anggaran terbatas.
Tertarik Mendalami dan Berkarier di Bidang Manajemen Pemasaran? Persiapkan di Universitas Cakrawala!
Jadi, itulah pembahasan lengkap soal contoh manajemen pemasaran. Sekarang kamu pasti sudah punya gambaran soal penerapan strategi pemasaran di berbagai industri, jenis-jenis manajemen pemasaran, sampai skill yang dibutuhkan di dunia kerja.
Kalau kamu ingin lebih mendalami dan mempersiapkan karier di bidang ini, Jurusan Manajemen Universitas Cakrawala bisa jadi tempat yang tepat.
Di sini, semua materi tentang manajemen pemasaran dipelajari secara menyeluruh, mulai dari teori sampai praktik nyata, sehingga siap digunakan langsung di dunia profesional.
Berikut beberapa hal yang membuat kuliah di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1.000 perusahaan mitra, sehingga membuka peluang karier yang lebih luas.
- Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung dirancang agar mahasiswa siap bersaing dan beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung mendapatkan pengalaman praktik di proyek pemasaran perusahaan, sehingga skill kerja sudah terbentuk sejak dini.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi manajemen pemasaran, agar relevan dengan tren dan kebutuhan pasar saat ini.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional yang berpengalaman dalam strategi pemasaran, branding, digital marketing, dan manajemen hubungan pelanggan.
Yuk, langsung saja daftar atau tanya-tanya gratis di sini untuk mengetahui lebih jauh program dan fasilitas di Universitas Cakrawala! Mulai perjalanan akademikmu untuk raih masa depan karier yang cerah sekarang juga!