Lulusan pondok pesantren dikenal punya dasar keilmuan agama yang kuat, apalagi soal fiqh, tauhid, dan akhlak. Banyak yang kemudian melanjutkan studi ke jurusan keagamaan karena merasa itu jalur yang paling dekat dengan pengalaman belajar di pesantren.
Tapi di sisi lain, ada juga yang mulai penasaran, bisa nggak sih lulusan pesantren kuliah Jurusan Hukum? Apa saja yang perlu dipersiapkan kalau mau masuk fakultas hukum? Nah, kalau kamu juga lagi mikir hal yang sama, yuk lanjut baca artikel ini biar tahu jawabannya!
Key Takeaways
- Lulusan pesantren bisa kuliah di Jurusan Hukum, selama mampu memenuhi persyaratan akademik dan administrasi.
- Jalur pendaftaran kuliah Hukum untuk lulusan pesantren sangat beragam, mulai dari SNBP, SNBT, Seleksi Mandiri, hingga UM-PTKIN.
- Jurusan Hukum di Universitas Cakrawala menawarkan pembelajaran aplikatif dan siap kerja, dengan kurikulum berbasis industri, dosen praktisi, magang sejak semester pertama, dan fasilitas penyaluran karier yang mendukung mahasiswa.
Apakah Lulusan Pesantren Bisa Kuliah Jurusan Hukum?
Ya, lulusan pesantren bisa kuliah Jurusan Hukum. Selama mampu mengikuti alur tes, latar pendidikan tidak akan menjadi penghalang. Lulusan MA, pesantren salaf, pesantren modern, atau sekolah keagamaan lainnya punya peluang yang sama besarnya untuk masuk jurusan hukum seperti lulusan SMA/SMK.
Lulusan pesantren juga punya kesempatan untuk mengikuti jalur seleksi masuk kampus, seperti SNBP, SNBT, maupun jalur mandiri. Selama memenuhi persyaratan akademik dan administrasi, lulusan pesantren dapat bersaing dengan lulusan sekolah umum lainnya.
Selain itu, lulusan pesantren punya keunggulan dalam pemahaman fiqh (hukum islam) dan berpikir kritis, yang sangat membantu dalam mempelajari hukum berbasis syariah. Keterampilan ini bisa jadi modal berharga saat mengikuti perkuliahan di Jurusan Hukum.
Pilihan Jurusan Hukum yang Cocok untuk Lulusan Pesantren

Sumber: Freepik
Lulusan pesantren bisa memilih berbagai jurusan di bidang hukum, baik yang berfokus pada hukum umum maupun yang beririsan dengan hukum syariah. Nah, ada beberapa pilihan Jurusan Hukum yang sangat sesuai untuk lulusan pesantren, berikut di antaranya:
1. Ilmu Hukum
Jurusan Ilmu Hukum adalah program studi yang mempelajari sistem hukum yang mengatur kehidupan masyarakat, dari hukum pidana, perdata, sampai hukum internasional. Kamu akan memahami peraturan, menganalisis kasus, dan menemukan solusi hukum yang tepat.
Untuk lulusan pesantren, jurusan ini bisa jadi pilihan yang pas karena sudah terbiasa berpikir kritis dan memahami kajian fiqh yang juga membahas aturan dan prinsip keadilan. Pemahaman itu bisa menjadi fondasi penting untuk memahami hukum di Indonesia.
Di Universitas Cakrawala, Jurusan Ilmu Hukum terbuka untuk lulusan pesantren. Proses pembelajarannya dirancang sesuai kebutuhan industri dan menyediakan 5 konsentrasi yang bisa dipilih sesuai minat mahasiswa, yaitu:
- Hukum Siber dan Teknologi
- Hukum Pidana
- Hukum Perdata dan Bisnis
- Hukum Tata Negara & Administrasi Negara
- Hukum Internasional & Lingkungan
Mahasiswa belajar melalui teori dan praktik seperti studi kasus, praktik peradilan, dan kesempatan magang sejak semester pertama di instansi hukum, kantor advokat, maupun perusahaan. Ada juga fasilitasi penyaluran kerja ke lebih dari 1.000 perusahaan mitra.
Prospek kerja lulusannya juga luas lho, mulai dari Lawyer/Advokat, Jaksa, Compliance Officer, Corporate Legal Analyst, Contract Legal Analyst, hingga Staff LSM bidang hukum.

2. Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhsiyyah)
Sesuai namanya, Jurusan Hukum Keluarga Islam berfokus pada hukum yang mengatur urusan keluarga dalam perspektif Islam, mulai dari pernikahan, perceraian, hak asuh anak, hingga pembagian warisan.
Di jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah yang berkaitan dengan penerapan hukum keluarga di masyarakat. Beberapa mata kuliah yang dipelajari antara lain:
- Fiqh Munakahat (hukum perkawinan)
- Fiqh Mawaris (hukum waris)
- Studi Naskah Fiqh Munakahat
- Hukum Acara Peradilan Agama
- Tafsir Hukum Keluarga
Untuk prospek kariernya, lulusan Hukum Keluarga Islam memiliki peluang yang luas. Beberapa profesi yang bisa dipilih antara lain hakim atau panitera di Pengadilan Agama, konsultan hukum keluarga, atau Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
3. Hukum Ekonomi Syariah (Muamalat)
Selanjutnya, ada Hukum Ekonomi Syariah yang mempelajari regulasi dan prinsip hukum dalam ekonomi, perbankan, bisnis, dan keuangan berbasis syariah. Jurusan ini cocok untuk lulusan pesantren yang ingin terjun ke sektor industri halal dan keuangan syariah.
Mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah terkait sistem ekonomi dan regulasi bisnis syariah. Contoh mata kuliahnya meliputi:
- Fiqh Muamalah
- Akuntansi Syariah
- Hukum Perbankan Syariah
- Hukum Kontrak Syariah
- Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro
Lulusan jurusan ini dapat bekerja sebagai Ahli Hukum Ekonomi Syariah, arbiter di lembaga arbitrase syariah, atau Dewan Pengawas Syariah di bank dan perusahaan berbasis syariah. Selain itu, bisa di lembaga pemerintahan seperti OJK dan MUI.
4. Hukum Tata Negara (Siyasah)
Hukum Tata Negara (Siyasah) adalah jurusan yang mempelajari sistem organisasi negara, struktur pemerintahan, serta hubungan antar lembaga negara dalam perspektif hukum positif dan hukum Islam.
Mahasiswa akan mempelajari dasar-dasar ketatanegaraan melalui berbagai mata kuliah seperti:
- Teori Hukum Tata Negara
- Hukum Konstitusi
- Sistem Ketatanegaraan Indonesia
- Hukum Pidana
- Siyasah Dusturiyah
Prospek karier bagi lulusan jurusan ini cukup luas. Beberapa pilihan profesi yang dapat dijalani antara lain staf ahli hukum di pemerintahan, anggota legislatif, atau ahli hukum tata negara yang berperan dalam penyusunan kebijakan publik.
5. Hukum Pidana Islam (Jinayah)
Selanjutnya, ada jurusan Hukum Pidana Islam (Jinayah) yang berfokus pada pembahasan tindak pidana dan sanksi menurut hukum Islam, serta perbandingannya dengan sistem hukum pidana nasional seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Dalam perkuliahan, mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah seperti:
- Fiqh Jinayah
- Ushul Fiqh
- Studi Islam & Ilmu Tauhid
- Pengantar Hukum Indonesia
- Hukum Acara Peradilan Agama
Untuk prospek kerjanya, lulusan dapat berkarier sebagai peneliti hukum pidana Islam, akademisi, atau praktisi hukum seperti pengacara yang menangani perkara terkait hukum pidana Islam di berbagai lembaga hukum dan instansi profesional.
Cek juga:
- 15 Universitas yang Ada Jurusan Hukum di Indonesia Terbaik
- 7 Persiapan Kuliah Hukum yang Wajib Diketahui Maba
Jalur Pendaftaran Kuliah Hukum untuk Lulusan Pesantren
Lulusan pesantren punya banyak pilihan jalur untuk daftar kuliah di Jurusan Hukum, baik di kampus negeri maupun swasta. Biar kamu punya gambaran jelas, berikut jalur pendaftaran kuliah hukum untuk lulusan pesantren yang bisa dipilih:
1. Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)
SNBP adalah jalur masuk kuliah tanpa tes yang menilai nilai rapor dan prestasi akademik maupun non-akademik. Lulusan pesantren dengan ijazah setara SMA/MA bisa ikut jalur ini selama sekolah memiliki NPSN dan memenuhi syarat akreditasi.
Jalur ini cocok kalau kamu punya nilai stabil, terutama di mata pelajaran pendukung Jurusan Hukum seperti Sosiologi dan Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, kamu juga harus terdaftar sebagai siswa eligible agar bisa mengikuti seleksi.
2. Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT)
SNBT adalah jalur seleksi berbasis tes UTBK yang terbuka untuk semua lulusan, termasuk lulusan pesantren, dan biasanya berlaku untuk lulusan dua tahun terakhir. Jalur ini memberi kesempatan yang sama bagi peserta tanpa melihat nilai rapor.
Dalam tes UTBK, kemampuan akademik dan potensi kognitif diukur melalui Tes Skolastik Tes Literasi. Komponen yang diujikan meliputi:
- Tes Skolastik: Potensi Kognitif, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis, Pengetahuan Kuantitatif
- Tes Literasi: Literasi Bahasa Indonesia, Literasi Bahasa Inggris, Penalaran Matematika
3. Seleksi Mandiri
Selanjutnya, ada jalur Seleksi Mandiri yang diselenggarakan oleh masing-masing universitas, baik negeri maupun swasta. Jalur ini juga terbuka untuk lulusan pesantren yang ingin masuk Fakultas Hukum.
Metode seleksi di jalur mandiri bisa berupa tes tertulis, penilaian nilai UTBK, nilai rapor, atau kombinasi prestasi sesuai kebijakan kampus. Karena sistem dan persyaratan berbeda di tiap perguruan tinggi, pastikan kamu membaca informasi resmi dari kampus tujuan.
4. Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN)
Selain itu, ada UM-PTKIN, yaitu jalur seleksi nasional berbasis Sistem Seleksi Elektronik (SSE) untuk masuk ke PTKIN di seluruh Indonesia. Jalur ini cocok banget buat lulusan pesantren, terutama yang ingin melanjutkan pendidikan hukum berbasis keagamaan.
UM-PTKIN diselenggarakan oleh 58 PTKIN dan 1 PTN, yang mencakup UIN, IAIN, dan STAIN dari berbagai provinsi. Contohnya adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Keterampilan yang Dibutuhkan Lulusan Pesantren untuk Kuliah Jurusan Hukum

Sumber: Pexels
Kuliah di Jurusan Hukum membutuhkan kemampuan dasar yang meliputi pemahaman regulasi hingga kemampuan berpikir kritis. Lulusan pesantren sudah memiliki banyak modal awal untuk itu, dan berikut keterampilan yang perlu dipersiapkan:
- Kemampuan Membaca dan Menulis Akademik: Mahasiswa hukum harus mampu memahami teks panjang seperti undang-undang atau putusan hukum, lalu menuliskannya kembali dalam bentuk argumen yang jelas dan runtut.
- Berpikir Logis dan Analitis: Kemampuan untuk memecah masalah hukum menjadi bagian-bagian kecil dan menemukan solusi berdasarkan data serta aturan yang berlaku sangat penting dalam setiap diskusi dan studi kasus.
- Kemampuan Riset Hukum: Mahasiswa perlu terampil mencari referensi dari regulasi, jurnal, atau putusan pengadilan, termasuk menggunakan database hukum digital seperti SIPPN atau JDIH, untuk memperkuat argumen.
- Komunikasi Publik & Penyampaian Argumen: Kemampuan berbicara di depan umum dan menyampaikan pendapat secara meyakinkan sangat dibutuhkan, baik dalam presentasi kelas maupun saat simulasi sidang (moot court).
- Ketelitian & Perhatian pada Detail: Kesalahan kecil dalam penulisan pasal, nomor undang-undang, atau istilah hukum dapat mengubah makna besar, sehingga ketelitian menjadi keterampilan yang wajib dimiliki.
- Manajemen Waktu & Disiplin Studi: Beban tugas di Jurusan Hukum cukup padat, sehingga kemampuan mengatur prioritas dan menyelesaikan tugas tepat waktu sangat membantu kelancaran perkuliahan.
- Literasi Teknologi: Menguasai pengolahan dokumen menggunakan Microsoft Word dan Google Docs, serta memahami sistem arsip digital hukum, penting untuk mendukung proses penulisan dan penelitian.
- Integritas & Etika Profesional: Dunia hukum menuntut sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab, terutama saat menyampaikan pendapat atau menangani data yang bersifat sensitif.
Cek juga:
Prospek Karir Hukum Bagi Alumni Pondok Pesantren
Lulusan pesantren memiliki peluang karier yang sama luas di bidang hukum, mulai dari sektor litigasi hingga lembaga pemerintahan. Nah, biar lebih jelas, berikut beberapa prospek karier di bidang hukum yang umum untuk alumni pondok pesantren:
- Advokat / Pengacara: Menangani kasus hukum di pengadilan setelah mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dan lulus Ujian Profesi Advokat dari organisasi seperti PERADI.
- Hakim / Jaksa: Bertugas memeriksa perkara dan menegakkan hukum di Pengadilan, biasanya dipilih melalui seleksi CPNS dan pendidikan lanjutan.
- Notaris: Mengerjakan urusan legal seperti pembuatan akta perjanjian atau sertifikat tanah setelah menyelesaikan Magister Kenotariatan (M.Kn.).
- Legal Officer / Konsultan Hukum: Mengurus dokumen hukum dan kepatuhan regulasi di perusahaan atau lembaga keuangan, termasuk bank syariah.
- Akademisi / Dosen Hukum: Mengajar dan meneliti bidang hukum di perguruan tinggi setelah melanjutkan studi ke jenjang S2 atau S3.
- Mediator atau Arbiter Syariah: Menyelesaikan sengketa secara damai, terutama kasus keluarga atau ekonomi syariah di luar pengadilan.
- Dewan Pengawas Syariah (DPS): Mengawasi kepatuhan hukum dan prinsip syariah di lembaga keuangan syariah untuk memastikan operasi bisnis berjalan sesuai regulasi syariah.
- Analis Kebijakan atau Pegawai Pemerintahan: Terlibat dalam penyusunan regulasi dan perundang-undangan di lembaga publik seperti DPR atau kementerian.
Tips Persiapkan Tes Masuk Jurusan Hukum
Buat lulusan pesantren yang benar-benar serius ingin masuk Jurusan Hukum, persiapan sebelum tes jadi kunci biar peluang lolos semakin besar. Nah, biar lebih efektif, ini dia tips persiapan yang bisa kamu terapkan:
- Pelajari format ujian dengan baik: Kenali materi SNBT atau ujian mandiri supaya kamu bisa menyiapkan strategi belajar yang tepat sejak awal.
- Latihan soal Tes Skolastik (TPS): Perbanyak latihan soal penalaran umum, pemahaman bacaan, hingga pengetahuan kuantitatif agar terbiasa dengan tipe pertanyaan yang sering keluar.
- Asah kemampuan membaca intensif: Biasakan membaca teks panjang seperti artikel hukum, berita nasional, atau jurnal sederhana untuk melatih pemahaman cepat dan akurat.
- Kembangkan kemampuan analisis dan berpikir kritis: Coba latihan menganalisis kasus sederhana atau isu hukum yang sedang ramai dibahas untuk melatih logika dan penyusunan argumen.
- Tingkatkan kemampuan komunikasi dan public speaking: Latihan berbicara di depan orang lain akan membantu untuk diskusi kelas dan seleksi wawancara di beberapa kampus.
- Manajemen waktu belajar yang baik: Buat jadwal belajar teratur dan coba simulasi pengerjaan soal dengan timer agar terbiasa menghadapi tekanan waktu ujian.
- Ikuti isu hukum terkini: Update berita hukum nasional supaya kamu punya wawasan luas dan siap menjawab soal atau diskusi yang berkaitan dengan kondisi nyata.
FAQ
1. Apakah Ijazah Pesantren Diakui Negara?
Ya, ijazah pesantren diakui secara resmi oleh negara sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Dengan pengakuan tersebut, lulusan pesantren memiliki hak yang sama, termasuk untuk melanjutkan kuliah.
2. Saya Lulusan Pesantren, Bagaimana Cara Saya Mendaftar ke Fakultas Hukum?
Sebagai lulusan pesantren, kamu bisa mendaftar ke Fakultas Hukum dengan mengikuti prosedur penerimaan mahasiswa baru di universitas yang kamu pilih. Berikut langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Tentukan jalur pendaftaran yang sesuai: Kamu bisa memilih SNBP, SNBT, Jalur Mandiri, atau UM-PTKIN sesuai kebijakan kampus tujuanmu.
- Pastikan ijazah pesantren diakui setara SMA/MA: Gunakan ijazah pesantren mu’adalah atau ijazah Paket C, dan siapkan surat penyetaraan jika diperlukan.
- Siapkan dokumen pendaftaran dengan lengkap: Seperti ijazah atau SKL, rapor, KTP/KK, pas foto, dan sertifikat prestasi (jika ada).
- Perkuat wawasan umum dan sosial: Pengetahuan tentang hukum, pemerintahan, dan isu sosial sangat dibutuhkan terutama untuk tes UTBK.
- Pilih universitas tujuan dan pantau jadwal resmi: Cek website kampus secara berkala untuk mengetahui jadwal, syarat, dan alur seleksi.
3. Apakah Ilmu Fiqh dari Pesantren Membantu dalam Studi Hukum?
Ya, ilmu fiqh sangat membantu dalam studi hukum, terutama di bidang Hukum Keluarga dan Hukum Ekonomi Syariah. Struktur berpikir dalam fiqh melatih kemampuan untuk menganalisis masalah, menarik kesimpulan logis, dan memahami dasar peraturan, yang merupakan keterampilan penting di Jurusan Hukum.
Selain itu, pemahaman fiqh memberikan perspektif tambahan ketika mengkaji hukum nasional, karena banyak konsep hukum di Indonesia yang berakar dari nilai-nilai syariah.
Tertarik Kuliah dan Berkarier di Bidang Hukum? Kuliah Aja di Kampus Siap Kerja Universitas Cakrawala!
Jadi, dari penjelasan di atas bisa disimpulkan kalau lulusan pesantren bisa kuliah di Jurusan Hukum ya, baik di PTN maupun PTS, dan peluang kariernya juga sangat luas.
Nah, kalau kamu ingin serius membangun karier di dunia hukum dan belajar langsung hal-hal yang praktis serta relevan dengan kebutuhan industri, Program Studi S1 Hukum Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan yang tepat.
Berikut beberapa hal yang bikin kuliah di Universitas Cakrawala beda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja – Terhubung dengan 1000+ perusahaan swasta untuk memperluas peluang karier.
- Kampus Siap Kerja – Kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia hukum modern dan disertai praktik langsung.
- Magang Sejak Semester Pertama – Mahasiswa langsung mengenal dunia profesi hukum melalui pengalaman lapangan di instansi hukum, lembaga peradilan, dan perusahaan.
- Kurikulum Berbasis Industri – Disusun bersama praktisi dan profesional bidang hukum agar selaras dengan perkembangan sistem hukum nasional.
- Dosen Praktisi – Belajar dari advokat, notaris, dan pakar hukum yang berpengalaman di bidang litigasi, bisnis, dan administrasi negara.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, konsultasi gratis di sini atau langsung daftar untuk tahu lebih banyak tentang Program Studi Hukum di Universitas Cakrawala. Siapkan dirimu jadi calon ahli hukum masa depan yang kompeten dan siap berkontribusi di dunia profesional!