AI Engineer Adalah: Tugas, Gaji & Prospeknya

School of Engineering and Computer Science
Tayang 14 November 2025
Diperbarui 14 November 2025
Waktu Baca 8 minutes

Sudah Direview Oleh Adam Puspabhuana, M.Kom

Ditulis oleh

Rahmawati

Kamu pasti udah nggak asing lagi sama chatbot seperti ChatGPT atau fitur pengenalan wajah yang ada di smartphonekan? Nah, semua itu ada berkat kerja seorang AI Engineer.

 

Sekarang, AI Engineer jadi salah satu profesi yang lagi banyak dibicarakan karena perannya yang mulai penting banget di berbagai bidang. Tapi, siapa sih sebenarnya AI Engineer itu? Seperti apa tugas dan prospek kerjanya? Kalau kamu penasaran, yuk lanjut baca sampai akhir!

 

Key Takeaways

 

  • AI Engineer adalah profesional yang mengembangkan sistem cerdas agar komputer bisa belajar dan mengambil keputusan otomatis lewat algoritma seperti machine learning.
  • Langkah jadi AI Engineer dimulai dari belajar pemrograman dan matematika, memahami machine learning, lalu bangun portofolio lewat proyek dan sertifikasi.
  • Jurusan Artificial Intelligence di Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan relevan untuk menjadi AI Engineer, karena kurikulumnya berbasis industri dan mendukung mahasiswa siap kerja di bidang teknologi kecerdasan buatan.

 

Siapa Itu AI Engineer?

 

AI Engineer adalah orang yang merancang dan mengembangkan sistem pintar supaya bisa melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. Mereka pakai algoritma seperti machine learning dan deep learning biar komputer bisa “belajar” dari data yang ada.

 

Tugas AI Engineer nggak cuma bikin robot aja, tapi juga membangun sistem yang bisa menganalisis informasi, memahami bahasa, dan mengambil keputusan secara otomatis. Hasil kerja mereka sering dipakai buat bantu pekerjaan manusia lebih cepat dan efisien.

 

Beberapa contoh hasil kerja AI Engineer yang bisa kamu temui di kehidupan sehari-hari, antara lain:

 

  • Chatbot seperti ChatGPT yang bisa ngobrol dan jawab pertanyaan otomatis
  • Sistem rekomendasi film di Netflix atau lagu di Spotify
  • Fitur pengenal wajah di smartphone
  • Sistem pendeteksi penipuan di layanan keuangan
  • Fitur navigasi di aplikasi peta
  • Teknologi mobil tanpa pengemudi

 

Tugas dan Tanggung Jawab Utama Seorang AI Engineer

 

Sebagai perancang sistem kecerdasan buatan, AI Engineer punya tanggung jawab besar dalam memastikan teknologi yang mereka buat bisa bekerja dengan akurat dan efisien.

 

Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab utama seorang AI Engineer:

 

  • Merancang model kecerdasan buatan: AI Engineer bertugas membuat rancangan model machine learning dan deep learning yang sesuai dengan kebutuhan proyek atau perusahaan.
  • Mengembangkan algoritma AI: Mereka membangun dan melatih algoritma agar sistem bisa mengenali pola, memahami data, dan mengambil keputusan secara otomatis.
  • Mengelola dan memproses data: AI Engineer mengumpulkan, membersihkan, dan menyiapkan data dalam jumlah besar untuk memastikan hasil model tetap akurat.
  • Mengintegrasikan model ke sistem: Mereka bekerja sama dengan tim pengembang untuk memasukkan model AI ke dalam aplikasi, situs web, atau sistem internal perusahaan.
  • Menguji dan mengoptimalkan performa: Setelah model dijalankan, AI Engineer melakukan evaluasi, debugging, dan perbaikan agar sistem tetap efisien dan responsif.
  • Melakukan riset dan pembaruan teknologi: Profesi ini juga menuntut AI Engineer untuk terus mengikuti perkembangan AI terbaru, mulai dari NLP (Natural Language Processing) sampai Computer Vision.

 

Skill Wajib untuk Menjadi AI Engineer

 

Skill Wajib untuk Menjadi Seorang AI Engineer

Sumber: Freepik

 

Untuk jadi seorang AI Engineer, tentunya kamu nggak cuma perlu jago coding aja, tapi juga harus paham cara kerja data dan algoritma yang jadi dasar teknologi AI. Nah, biar lebih kebayang, berikut skill wajib yang perlu kamu kuasai untuk jadi AI Engineer:

 

Keterampilan Teknis (Hard Skill)

 

  • Kemampuan Pemrograman: AI Engineer wajib bisa coding, terutama pakai Python, karena bahasa ini sering dipakai buat bikin model AI. Kadang juga dipakai R, Java, atau C++ tergantung kebutuhan proyek.
  • Dasar Matematika dan Statistika: AI itu banyak pakai logika hitungan, seperti aljabar, probabilitas, dan statistika, supaya sistem bisa belajar dari data dengan benar.
  • Pemahaman Machine Learning & Deep Learning: Dua hal ini jadi “otak” utama AI. Kamu perlu tahu cara kerja algoritma yang bikin komputer bisa mengenali pola dan belajar sendiri.
  • Manajemen Data: AI nggak akan jalan tanpa data. Jadi, kamu harus bisa mengumpulkan, membersihkan, dan menganalisis data biar modelnya bisa dilatih dengan hasil yang akurat.
  • Pakai Framework dan Tools AI: Familiar dengan alat bantu seperti TensorFlow, PyTorch, atau scikit-learn penting banget buat membangun model AI dari nol sampai siap dipakai.
  • Cloud Computing dan Big Data: Banyak sistem AI dijalankan di cloud (kayak AWS atau Google Cloud), jadi paham cara kerja penyimpanan dan pemrosesan data besar jadi nilai plus.

 

Keterampilan Non-Teknis (Soft Skill)

 

  • Pemecahan Masalah & Berpikir Kritis: Harus bisa menganalisis masalah dengan logis dan menemukan solusi AI yang efektif.
  • Kreativitas: AI Engineer sering dituntut untuk berpikir out of the box supaya bisa menciptakan inovasi yang bermanfaat.
  • Kolaborasi dan Komunikasi: Penting banget bisa kerja sama bareng tim lain seperti Data Scientist dan Software Developer, serta menjelaskan hasil kerja AI dengan cara yang mudah dimengerti.
  • Adaptif dan Mau Belajar: Dunia AI cepat berubah, jadi harus siap terus belajar hal baru, mulai dari algoritma terbaru sampai tools modern.
  • Etika dan Keamanan Data: Harus paham tanggung jawab etis dalam penggunaan AI, termasuk menjaga privasi pengguna dan mencegah bias dalam sistem.

 


 

Cek juga: 

 

 


 

Prospek Karier dan Gaji AI Engineer di Indonesia

 

Prospek karier AI Engineer di Indonesia sangat cerah dan terus meningkat pesat. Profesi ini bahkan termasuk dalam daftar “Top Emerging Jobs” dengan peluang karier dan gaji yang naik setiap tahunnya.

 

Nah, ini dia beberapa alasan kenapa prospek karier AI Engineer di Indonesia terbilang cerah:

 

  • Permintaan Tenaga AI yang Tinggi: Indonesia diperkirakan membutuhkan sekitar 9 juta talenta digital hingga tahun 2030, dan tenaga ahli di bidang AI masih jauh dari permintaan. Kondisi ini bikin peluang kerja bagi AI Engineer terbuka lebar.
  • Adopsi Teknologi yang Semakin Luas: Berbagai industri seperti keuangan, e-commerce, kesehatan, dan manufaktur mulai memanfaatkan teknologi AI untuk otomatisasi, analisis data, dan peningkatan efisiensi bisnis.
  • Dilirik Banyak Perusahaan Besar: Perusahaan seperti Google, Meta, Microsoft, Gojek, Tokopedia, Traveloka, hingga bank digital kini aktif merekrut AI Engineer untuk mengembangkan sistem pintar, seperti deteksi penipuan, chatbot, atau sistem rekomendasi.
  • Peran yang Strategis: AI Engineer jadi sosok penting dalam merancang dan melatih model AI untuk kebutuhan seperti pemrosesan bahasa alami, computer vision, dan prediksi tren bisnis, sehingga membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih akurat.
  • Gaji dan Jenjang Karier Menjanjikan: Rata-rata gaji AI Engineer di Indonesia berkisar antara Rp9,4–15,8 juta per bulan, tergantung pengalaman, keahlian, dan jenis industri tempat bekerja.
  • Peluang Global Terbuka Lebar: Karena keahlian AI bersifat universal, banyak AI Engineer asal Indonesia yang bisa bekerja secara remote untuk perusahaan luar negeri atau bergabung dalam proyek global tanpa harus pindah negara.
  • Dukungan Ekosistem Digital Indonesia: Pemerintah dan berbagai startup lokal aktif mengembangkan riset serta inovasi AI, menciptakan banyak peluang baru bagi lulusan teknologi maupun profesional yang ingin berkarier di bidang ini.

 

Bagaimana Cara Berkarier Sebagai AI Engineer di Indonesia?

 

Cara Menjadi AI Engineer

Sumber: Freepik

 

Nah, buat kamu yang mau berkarier sebagai AI Engineer di Indonesia, ada beberapa langkah penting yang perlu dipersiapkan biar jalannya lebih terarah dan efektif.

 

Biar nggak bingung mulai dari mana, ini dia langkah-langkah menjadi AI Engineer untuk pemula yang bisa kamu terapkan:

 

1. Pertimbangkan Pendidikan Formal

 

Walau banyak AI Engineer yang belajar secara otodidak, punya pendidikan formal di bidang Artificial Intelligence atau Ilmu Komputer tetap jadi nilai tambah besar buat pemula.

 

Di Universitas Cakrawala, kamu bisa kuliah di Jurusan Artificial Intelligence (AI) dan langsung belajar bikin model AI serta automation project bareng praktisi industri.

 

Konsentrasi utama yang bisa kamu pilih di jurusan ini meliputi:

 

  • Machine Learning & Data Science
  • Computer Vision & Pattern Recognition
  • Natural Language Processing (NLP)
  • AI Systems & Robotics

 

Selain itu, kurikulumnya sudah berbasis industri, bahkan dari semester dua kamu bisa ikut program magang di perusahaan mitra. Setelah lulus pun, ada juga kesempatan penyaluran kerja ke 1000+ perusahaan teknologi yang bekerja sama dengan kampus ini.

 

2. Bangun Fondasi Pemrograman yang Kuat

 

Pemrograman adalah pondasi utama dalam dunia AI. Tanpa itu, kamu nggak akan bisa merancang atau melatih sistem cerdas.

 

Mulailah dengan menguasai Python, bahasa paling populer yang punya banyak pustaka (library) seperti TensorFlow, PyTorch, dan Scikit-learn.

 

Selain itu, pahami juga struktur data, algoritma, dan prinsip dasar pengembangan perangkat lunak biar kamu bisa bikin model yang efisien dan mudah dikembangkan di berbagai proyek AI.

 

3. Kuasai Dasar Matematika dan Logika

 

AI juga tidak bisa lepas dari matematika dan logika. Dua hal ini jadi dasar penting buat memahami cara kerja model dan algoritma yang kamu bangun. Nah, ada beberapa konsep utama yang wajib kamu kuasai:

 

  • Aljabar Linier: Berguna untuk memahami struktur dan perhitungan di jaringan saraf (neural networks).
  • Kalkulus: Dipakai untuk proses optimisasi model dan backpropagation dalam pelatihan AI.
  • Probabilitas dan Statistika: Penting untuk analisis data, mengukur ketidakpastian, dan evaluasi performa model.

 

4. Pelajari Konsep Machine Learning (ML) Dasar

 

Kalau fondasi logika dan matematikamu sudah kuat, saatnya belajar inti dari AI, yaitu machine learning. Di sini kamu akan belajar gimana sistem bisa “belajar” dari data untuk membuat keputusan otomatis.

 

Mulailah dengan memahami jenis-jenis pembelajaran seperti supervised learningunsupervised learning, dan reinforcement learning. Setelah itu, pelajari juga algoritma dasarnya seperti regresi linier, decision tree, random forest, SVM, dan k-means clustering biar kamu makin paham cara kerja model AI di dunia nyata.

 

5. Praktik Lewat Proyek Kecil

 

Teori saja tidak cukup, kamu perlu langsung praktik biar paham bagaimana cara kerja model AI sesungguhnya. Coba mulai dari proyek kecil dengan dataset gratis yang bisa kamu temukan di platform seperti Kaggle atau UCI Machine Learning Repository.

 

Selain melatih kemampuan, proyek semacam ini juga bisa jadi portofolio yang keren banget buat menunjukkan skill-mu waktu melamar kerja. Beberapa contoh proyek portofolio yang bisa kamu coba, misalnya:

 

  • Sistem rekomendasi film atau lagu sederhana.
  • Chatbot berbasis NLP untuk menjawab pertanyaan otomatis.
  • Model deteksi emosi dari teks atau wajah.
  • Prediksi harga rumah atau saham menggunakan data publik.

 

6. Pahami Ilmu Data dan Rekayasa Data

 

AI nggak akan jalan tanpa data yang bersih dan terstruktur. Karena itu, kamu juga perlu paham dasar ilmu data (data science) dan rekayasa data (data engineering) untuk menyiapkan data yang bisa dipakai model AI.

 

Kuasai skill seperti mengolah, membersihkan, dan menganalisis data biar hasil modelmu akurat dan efisien. Biasakan juga pakai berbagai tools penting seperti SQL, Pandas, NumPy, hingga platform Big Data atau cloud computing seperti Google Cloud, AWS, atau Azure yang umum digunakan oleh AI Engineer profesional.

 

7. Ikuti Kursus Online atau Dapatkan Sertifikasi

 

Kalau kamu ingin belajar dengan arah yang lebih terstruktur, ikut kursus online bisa jadi pilihan yang pas. Banyak platform pembelajaran seperti Coursera, edX, dan Dibimbing yang menawarkan materi AI dan machine learning dari level dasar sampai lanjutan.

 

Selain itu, punya sertifikasi profesional juga bisa jadi nilai tambah besar saat kamu melamar kerja sebagai AI Engineer. Beberapa sertifikasi populer yang bisa kamu pertimbangkan, antara lain:

 

  • Google Professional Machine Learning Engineer
  • IBM AI Engineering Professional Certificate
  • Microsoft Certified: Azure AI Engineer Associate
  • TensorFlow Developer Certificate
  • Sertifikasi AI dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

 

8. Bergabung dengan Komunitas dan Ikuti Perkembangan Terkini

 

Dunia AI berkembang super cepat, jadi kamu perlu terus update biar nggak ketinggalan tren dan teknologi terbaru. Salah satu cara terbaik adalah dengan gabung ke komunitas AI, baik online maupun offline.

 

Kamu bisa aktif di forum seperti Stack Overflow, GitHub, atau komunitas lokal seperti AI Indonesia dan Machine Learning Indonesia buat berbagi pengalaman dan belajar bareng. 

 

Selain menambah ilmu, networking ini juga bisa membuka peluang karier baru dan kolaborasi proyek yang menarik banget.

 

Tantangan yang Dihadapi Oleh Seorang AI Engineer

 

Meskipun profesi AI Engineer terlihat menjanjikan, perjalanan karier di bidang ini nggak selalu mudah. Ada berbagai hambatan teknis dan nonteknis yang perlu dihadapi sebelum benar-benar ahli di bidang kecerdasan buatan.

 

Berikut tantangan yang sering dihadapi oleh seorang AI Engineer:

 

  • Tantangan Data: Model AI butuh data yang besar dan bersih, tapi sering kali kualitas data yang tersedia masih rendah, tidak lengkap, atau bias.
  • Privasi dan Keamanan Data: AI Engineer harus memastikan data sensitif terlindungi dan mematuhi regulasi seperti GDPR atau UU PDP agar tidak disalahgunakan.
  • Kompleksitas Model: Algoritma deep learning sering berperilaku seperti black box, sehingga sulit dijelaskan bagaimana model mengambil keputusan.
  • Sumber Daya Komputasi: Pelatihan model AI skala besar memerlukan GPU atau TPU yang kuat dan biaya infrastruktur yang tinggi.
  • Pemantauan dan Pemeliharaan: Setelah model diterapkan, AI Engineer perlu melakukan model monitoring dan pembaruan rutin untuk mencegah model drift.
  • Bias dalam Algoritma: Ketika data pelatihan tidak seimbang, sistem AI bisa menghasilkan keputusan yang diskriminatif atau tidak adil.
  • Keterbatasan Regulasi: Aturan hukum dan etika seputar penggunaan AI di Indonesia masih berkembang, sehingga penerapan AI sering menemui area abu-abu.
  • Kesenjangan Keterampilan: Permintaan tenaga ahli AI terus meningkat, tapi jumlah profesional yang memiliki keahlian teknis dan pemahaman bisnis masih terbatas.

 

FAQ

1. Apa Perbedaan AI Engineer vs Machine Learning Engineer?

 

AI Engineer bekerja secara luas di seluruh sistem kecerdasan buatan, mulai dari membangun, mengintegrasikan, hingga menerapkan model AI dalam berbagai aplikasi. Sementara itu, Machine Learning Engineer lebih fokus pada pengembangan dan pelatihan model machine learning agar sistem bisa belajar dari data secara otomatis.

 

2. Apa Bedanya AI Engineer vs Data Scientist?

 

AI Engineer berfokus pada penerapan model AI ke dalam produk atau sistem agar bisa berjalan otomatis dan efisien. Sedangkan Data Scientist lebih berperan dalam menganalisis data, menemukan pola, dan menghasilkan insight yang membantu pengambilan keputusan bisnis.

 

3. Apakah Gelar Master Diperlukan untuk Menjadi AI Engineer?

 

Sebenarnya, nggak wajib punya gelar master untuk jadi AI Engineer. Gelar sarjana di bidang seperti Artificial Intelligence, Ilmu Komputer, atau Data Science seperti yang ada di Universitas Cakrawala sudah cukup, asalkan kamu punya kemampuan teknis yang kuat dan portofolio proyek yang relevan.

 

Ingin Jadi AI Engineer Profesional? Persiapkan di Kampus Siap Kerja Cakrawala University!

 

Jadi, itu dia pembahasan lengkap tentang profesi AI Engineer, mulai dari tugas, prospek karier, sampai tantangan yang dihadapi di industri teknologi..

 

Kalau kamu tertarik menekuni karier di bidang ini, Jurusan Artificial Intelligence (AI) di Universitas Cakrawala bisa jadi langkah awal terbaik untuk mempersiapkan diri jadi AI Engineer profesional!

 

Jurusan ini dirancang khusus untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis dan praktis yang sesuai kebutuhan industri, mulai dari pemrograman, machine learning, hingga penerapan sistem cerdas di berbagai sektor.

 

Berikut beberapa hal yang bikin kuliah di Universitas Cakrawala beda dari kampus lain:

 

  • Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1000 perusahaan teknologi dan startup digital yang siap menampung lulusan berbakat di bidang AI dan data.
  • Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung yang disusun agar mahasiswa siap bersaing di dunia profesional.
  • Magang Sejak Semester Awal: Mahasiswa bisa langsung ikut proyek nyata bersama praktisi dan perusahaan mitra agar siap kerja sejak dini.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Semua materi dikembangkan bersama ahli dan profesional AI agar tetap relevan dengan tren global.
  • Dosen Praktisi dan Mentor Profesional: Belajar langsung dari pelaku industri yang aktif di dunia AI, machine learning, dan data science.

 

Yuk, tanya-tanya gratis di sini atau langsung daftar sekarang untuk tahu lebih banyak tentang Program Studi Artificial Intelligence di Universitas Cakrawala.

 


 

Konsultasi sekarang dan dapatkan beasiswa potongan UKT 70%!

 


 

Siapkan dirimu jadi AI Engineer profesional yang siap bersaing di era digital dan berkontribusi di masa depan teknologi Indonesia!

 

Referensi

  1. What Does an AI Engineer Do? (With Role and Duties) [Buka]
  2. Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja di Perusahaan Berdasarkan Kompetensi Pada Sektor Teknologi Informatika & Komunikasi Tahun 2022-2025 [Buka]
  3. Salary: AI Engineer in Jakarta, Indonesia 2025 [Buka]
Banner Picture

Kategori:

School of Engineering and Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Rahmawati

Rahmawati adalah SEO Content Writer dengan satu tahun pengalaman dalam menulis konten. Dari pengalamannya, Ia senang menciptakan artikel yang informatif untuk audiens di berbagai industri, mulai dari edukasi, media, finansial, hingga otomotif.

Reviewer Expert

Adam Puspabhuana, M.Kom

Adam Puspabhuana, M.Kom adalah Kepala Program Studi Sains Data Universitas Cakrawala, dengan keahlian luas di bidang programming, jaringan, desain, robotika, IoT, business intelligence, data science, dan AI. Ia memiliki berbagai sertifikasi profesional, termasuk Certified Secure Computer User (CSCU), Mikrotik Certified Network Associate (MTCNA), Certified IT Manager (CITM), dan Certified Education Coach (CEC), serta sedang dalam proses mendapatkan Microsoft Certified Educator (MCE).

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.