Desain Komunikasi Visual atau DKV memang punya peran penting di era digital seperti sekarang. Di balik itu, ternyata ada sejarah panjang yang menarik banget buat diketahui.
Mulai dari goresan di dinding gua sampai poster digital di media sosial, semua ini jadi bagian penting dari perkembangan bidang DKV.
Nah, lewat artikel ini, kamu bakal tahu lebih dalam soal sejarah DKV sampai bisa berkembang kayak saat ini. Langsung aja simak penjelasannya sampai akhir!
Zaman Prasejarah (40000 SM - 3000 SM)
Sebelum ada tulisan, manusia sudah menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Lukisan-lukisan di dinding gua menjadi cara mereka buat menyampaikan cerita, memperingati kejadian penting, atau bahkan berkomunikasi dengan kelompok lain.
Ini jadi bukti kalau visual sudah jadi bagian penting dalam hidup manusia sejak dulu. Pada masa itu, desain belum seperti yang kita kenal sekarang, tapi elemen visual seperti simbol, pola, dan warna sudah digunakan untuk menyampaikan pesan.
Gambar hewan, manusia, dan simbol tertentu punya makna tersendiri yang bisa dimengerti oleh sesama anggota kelompok.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Bentuk awal komunikasi visual terlihat dari lukisan gua dan simbol-simbol sederhana yang biasanya digunakan buat menyampaikan cerita atau pengalaman hidup.
- Simbol visual punya peran penting dalam budaya masa itu, mulai dari menandai tempat tinggal sampai menyampaikan informasi antarkelompok.
- Beberapa motif dan teknik visual yang digunakan pada masa prasejarah bahkan masih memengaruhi gaya desain kontemporer, khususnya dalam hal storytelling visual dan simbolisme.
Zaman Mesir Kuno (3000 SM - 300 SM)
Mesir Kuno dikenal sebagai salah satu peradaban yang paling awal menggunakan sistem tulisan dan simbol secara sistematis.
Mereka menciptakan hieroglif atau sebuah bentuk komunikasi visual berbasis gambar yang digunakan buat mencatat sejarah, kepercayaan, dan kegiatan sehari-hari.
Desain visual pada masa ini erat banget kaitannya dengan kekuasaan, agama, dan keabadian. Makanya, setiap simbol dan warna punya makna khusus dan semuanya disusun dengan komposisi yang teratur dan estetis.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Hieroglif Mesir merupakan sistem tulisan simbolik yang memadukan gambar dan makna. Ini digunakan buat menulis di dinding kuil, piramida, hingga gulungan papirus.
- Simbol-simbol visual dalam budaya Mesir nggak hanya menyampaikan pesan, tapi juga berfungsi sebagai media spiritual dan cara untuk memperkuat kekuasaan.
- Komposisi visual Mesir yang simetris dan berstruktur ternyata jadi inspirasi besar bagi prinsip dasar desain grafis modern, terutama dalam hal tata letak dan penggunaan simbol.
Zaman Yunani dan Romawi Kuno (800 SM - 500 M)
Masuk ke masa ini, seni dan komunikasi visual berkembang pesat, terutama lewat arsitektur, patung, dan sistem tulisan alfabet.
Desain dari Yunani Kuno biasanya lebih menekankan harmoni, proporsi, dan keindahan dalam desain. Sementara, Romawi dikenal punya fungsi dan penyebaran informasi publik secara luas.
Romawi Kuno juga menjadi pelopor penggunaan media visual buat kepentingan pemerintahan dan propaganda, seperti ukiran di tugu peringatan, koin, dan prasasti. Artinya, visual juga bukan sekadar hiasan, tapi juga bisa jadi alat komunikasi politik dan identitas budaya.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Penggunaan huruf kapital Romawi (Roman Capital) yang terukir di bangunan dan monumen menjadi awal dari tipografi modern, termasuk font serif yang masih digunakan sampai sekarang.
- Yunani memperkenalkan konsep golden ratio atau rasio emas dalam seni dan arsitektur yang hingga kini masih jadi acuan dalam desain grafis dan layout.
- Romawi menggunakan simbol dan ornamen visual pada koin buat menyebarkan kekuasaan kaisar yang merupakan bentuk awal dari branding visual pemerintahan.
- Tokoh populer seperti Vitruvius, arsitek dan insinyur Romawi, menulis buku De Architectura yang membahas proporsi dan estetika visual. Tulisan ini jadi referensi penting di dunia desain.
Baca juga: Jurusan DKV: Definisi, Mata Kuliah, Skill dan Prospek
Zaman Abad Pertengahan (500 - 1400 M)
Sumber: Freepik
Pada masa ini, komunikasi visual banyak dipengaruhi oleh agama, terutama Kristen dan Islam. Seni rupa berkembang lewat manuskrip iluminasi, mozaik gereja, kaca patri, dan arsitektur megah seperti katedral.
Bentuk, warna, dan komposisi digunakan buat mewakili nilai-nilai spiritual. Selain itu, perkembangan kaligrafi dan ornamen pada naskah kuno memperlihatkan pentingnya elemen visual dalam memperkuat makna teks.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Kaca patri di gereja-gereja digunakan sebagai media edukasi visual tentang kisah suci dengan warna mencolok dan narasi bergambar yang mudah dimengerti masyarakat.
- Kaligrafi Arab berkembang pesat dalam seni Islam yang memadukan keindahan huruf dengan pesan spiritual.
- Penggunaan simbol seperti salib, lingkaran, dan cahaya ilahi menjadi dasar dari ikonografi yang hingga kini masih mempengaruhi desain visual modern.
Zaman Renaisans (1400 - 1600 M)
Zaman Renaisans menandai kebangkitan ilmu pengetahuan, seni, dan pemikiran rasional di Eropa. Dalam konteks desain komunikasi visual, era ini menjadi titik balik yang krusial karena manusia mulai menggabungkan estetika dengan prinsip ilmiah, seperti perspektif, anatomi, dan proporsi.
Apalagi, kemunculan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg juga merevolusi penyebaran informasi visual. Dengan begitu, buku, poster, dan materi cetak lainnya bisa lebih mudah diakses masyarakat.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg sekitar tahun 1440 membuka era baru dalam produksi visual secara massal.
- Seniman seperti Leonardo da Vinci dan Albrecht Dürer memadukan keahlian ilustrasi dengan prinsip ilmiah,
- Teknik perspektif satu titik yang dikembangkan pada masa ini memberi kedalaman realistis dalam gambar sekaligus memengaruhi cara desain visual yang disusun hingga hari ini.
Zaman Revolusi Industri (1750 - 1900 M)
Zaman Revolusi Industri mulai membawa perubahan besar buat dunia desain komunikasi visual, terutama karena kemajuan teknologi produksi.
Perkembangan percetakan, termasuk litografi dan teknik cetak lainnya, memungkinkan produksi poster, label, dan iklan dalam jumlah besar. Di saat yang sama, kemunculan profesi desainer grafis mulai terlihat jelas seiring dengan meningkatnya permintaan komunikasi visual.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Perkembangan mesin cetak modern memungkinkan produksi materi visual secara massal, seperti poster, brosur, dan koran.
- Litografi, teknik cetak berbasis batu, jadi salah satu metode populer buat menghasilkan gambar berwarna dan detail tinggi.
- Profesi desainer mulai terbentuk, seiring kebutuhan akan orang yang bisa menggabungkan keterampilan teknis, artistik, dan pesan yang komunikatif.
- Penggunaan huruf dan layout menjadi lebih terstruktur yang memengaruhi perkembangan sistem grid dan tata letak hingga kini.
Zaman Modern (1900 - 1980-an)
Memasuki abad ke-20, desain komunikasi visual mulai berubah menjadi bidang profesional dengan pendekatan yang lebih sistematis. Di sisi lain, kemunculan aliran-aliran desain modern juga membentuk gaya visual yang fungsional dan berorientasi pada pesan.
Era ini juga ditandai dengan berkembangnya pendidikan formal di bidang desain grafis, serta lahirnya tokoh-tokoh penting seperti Paul Rand dan Saul Bass.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Munculnya aliran desain modern seperti Bauhaus (Jerman) dan Swiss Style mendorong pendekatan minimalis, tipografi sans-serif, serta grid system dalam layout.
- Desain digunakan secara strategis untuk propaganda politik dan militer, terutama selama Perang Dunia, dengan poster-poster bertema nasionalisme dan perlawanan.
- Tokoh seperti Paul Rand (Amerika) memperkenalkan konsep identitas visual korporat, misalnya lewat logo IBM yang ikonik.
- Saul Bass menjadi pelopor dalam desain opening title dari sebuah film. Ini jadi bukti kalau visual bisa menyampaikan narasi dan nuansa cerita sejak awal.
- Pendidikan desain mulai diajarkan di berbagai institusi ternama yang bikin desain grafis mulai beralih sebagai profesi resmi.
Zaman Digital (1980 - Sekarang)
Saat ini, dunia desain komunikasi visual sudah mengalami revolusi besar-besaran. Desain nggak lagi terbatas pada media cetak, tapi merambah ke website, aplikasi, media sosial, hingga virtual reality.
Di masa ini, software seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign menjadi tools utama para desainer. Selain itu, munculnya media digital menuntut kemampuan desain yang responsif, interaktif, dan user-friendly.
Hal yang Perlu Diketahui:
- Desain kini hadir dalam berbagai bentuk media digital seperti website, aplikasi mobile, media sosial, hingga UI/UX design yang fokus pada pengalaman pengguna.
- Tren visual berubah sangat cepat yang mendorong para desainer perlu adaptif terhadap gaya seperti flat design, skeuomorphism, brutalist design, hingga motion graphics.
- Platform seperti Instagram, YouTube, dan TikTok menciptakan ruang baru bagi desainer buat memamerkan karya dan membangun personal branding.
- Kemunculan AI, desain berbasis data, dan tools kolaboratif seperti Figma menunjukkan kalau desain semakin terhubung dengan teknologi.
Baca juga: 10 Jurusan DKV di Jakarta, Kurikulumnya Beragam!
Mau Memperdalam Bidang DKV? Kuliah di Cakrawala University Aja!
Itu tadi penjelasan seputar sejarah DKV sampai bisa populer saat ini. Makin tertarik buat jadi mahasiswa di Jurusan DKV?
Artinya, kamu wajib banget lirik Jurusan DKV di Cakrawala University! Di sini, kamu bakal menambah pengetahuan dan skill lewat kurikulum berbasis industri dan bimbingan langsung dari dosen praktisi.
Nggak cuma itu, tersedia Program 1 Tahun Fokus yang memungkinkan buat memperdalam teori selama 3 tahun + 1 tahun terakhir mengikuti magang atau proyek bersama perusahaan mitra.
Cakrawala University pun punya Program Penyaluran Kerja ke 840+ mitra yang bikin peluang karier jadi lebih luas.
Tunggu apa lagi? Segera daftar Cakrawala University atau bisa juga lakukan konsultasi lebih lanjut di sini.