Kontraktor adalah orang yang mengerjakan dan memastikan semua pekerjaan proyek konstruksi atau pembangunan berjalan dengan lancar, mulai dari rumah, gedung, sampai jalan raya. Nah, siapa nih di sini yang pengen jadi kontraktor?
Kalau kamu pengen jadi kontraktor dan penasaran harus kuliah di jurusan apa biar bisa kerja di bidang ini, artikel berikut bakal bahas pilihan jurusan, prospek kerja, dan langkah-langkahnya. Yuk, lanjut baca biar makin paham!
Key Takeaways
- Untuk menjadi kontraktor profesional, umumnya dibutuhkan latar belakang pendidikan di bidang teknik dan manajemen proyek seperti Teknik Sipil, Teknik Industri, Arsitektur, atau Manajemen Konstruksi.
- Jenjang karier kontraktor untuk lulusan baru biasanya dimulai dari posisi entry-level seperti Site Engineer atau Project Engineer, lalu berkembang menjadi Project Manager, Construction Manager, hingga Director.
- Bagi fresh graduate yang ingin sukses di dunia kontraktor, penting untuk membangun pengalaman sejak dini, mengambil sertifikasi profesi (SKA/SKK), menguasai teknologi konstruksi, memperluas jaringan profesional, serta terus mengembangkan skill.
7 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Menjadi Kontraktor
Syarat pendidikan untuk menjadi kontraktor umumnya adalah lulusan dari jurusan yang yang punya dasar ilmu teknik dan manajemen proyek. Pendidikan ini penting biar kamu paham cara merencanakan, mengawasi, dan memastikan pembangunan berjalan sesuai standar.
Lantas, jadi kontraktor harus lulusan jurusan apa sih? Yuk, cek satu-per satu!
1. Teknik Industri
Pertama, ada Jurusan Teknik Industri. Di Universitas Cakrawala, jurusan ini mempelajari bagaimana cara merancang, mengatur, dan mengelola sistem kerja agar proyek berjalan efisien dan tepat waktu dengan bimbingan dosen praktisi industri.
Lewat kurikulum berbasis industri, Universitas Cakrawala juga menyiapkan lulusannya agar siap terjun jadi kontraktor. Apalagi, ada penyaluran kerja, lulusan jurusan ini punya peluang kerja luas di industri mitra, seperti manufaktur (Cimory Dairyland) dan logistik (Logisly).
Selain skill teknis, kontraktor dari jurusan ini juga perlu jago komunikasi, manajemen waktu, dan kepemimpinan, ya. Sertifikasi yang sering dibutuhkan antara lain SKA (Sertifikat Keahlian Ahli Teknik Industri) dan sertifikasi manajemen proyek seperti PMP.
Untuk gaji, kontraktor lulusan Teknik Industri biasanya bisa dapat sekitar Rp7 juta hingga Rp15 juta per bulan, tergantung skala proyek dan pengalaman kerja.
Nah, kalau kamu penasaran jurusan ini bisa mengantarkanmu jadi kontraktor di bidang apa aja, berikut beberapa contohnya:
- Kontraktor konstruksi industri (pabrik, kilang, pembangkit listrik)
- Kontraktor sistem manufaktur dan produksi
- Kontraktor logistik dan rantai pasok proyek besar
- Kontraktor manajemen fasilitas dan operasional
- Kontraktor perencanaan dan optimalisasi proses industri
Beberapa universitas terbaik dengan jurusan Teknik Industri di Indonesia antara lain:
- Universitas Cakrawala
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Trisakti
2. Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro adalah bidang studi yang mempelajari listrik, elektronika, dan elektromagnetisme. Di Universitas Cakrawala, kamu juga belajar penerapannya dalam berbagai sektor seperti energi terbarukan, robotika, telekomunikasi, hingga kendaraan listrik.
Lulusan jurusan ini banyak dicari di dunia konstruksi lho, terutama buat proyek instalasi listrik gedung, pabrik, atau bahkan pembangkit listrik. Banyak kontraktor listrik yang kerja di perusahaan seperti PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, sampai Indofood dan Astra International.
Tapi, biar makin siap kerja di proyek lapangan, kontraktor dari jurusan ini biasanya perlu punya sertifikasi instalasi listrik (SKA atau SLO) dan skill tambahan seperti manajemen proyek, analisis risiko, serta komunikasi.
Nah, skill tersebut juga bisa didapatkan kalau kamu kuliah di Teknik Elektro Universitas Cakrawala. Bukan cuma skill, kamu bahkan bisa dapat pengalaman kerja nyata sejak awal kuliah, karena ada program magang yang bisa kamu ikuti dari semester 1.
Untuk gajinya sendiri, kontraktor lulusan Teknik Elektro bisa dapat penghasilan sekitar Rp8 juta sampai Rp18 juta per bulan, tergantung proyek dan pengalaman.
Kalau kamu penasaran, berikut beberapa bidang spesialisasi kontraktor yang bisa dijalani oleh lulusan Teknik Elektro:
- Kontraktor instalasi listrik gedung dan industri
- Kontraktor energi terbarukan (panel surya, turbin angin)
- Kontraktor sistem otomasi dan kontrol industri
- Kontraktor telekomunikasi dan jaringan listrik
- Kontraktor sistem kelistrikan kendaraan listrik
Beberapa universitas terbaik dengan jurusan Teknik Elektro di Indonesia antara lain:
- Universitas Cakrawala
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Universitas Telkom
Baca Juga: Daftar Mata Pelajaran Pendukung SNBP 2026, Lengkap!
3. Teknik Sipil
Kalau ngomongin jurusan kuliah untuk kontraktor, Teknik Sipil udah jadi pondasi utamanya. Di sini kamu bakal belajar gimana cara merancang, membangun, dan merawat berbagai infrastruktur, mulai dari jalan raya, jembatan, sampai gedung bertingkat.
Jadi, buat kamu yang pengen jadi kontraktor profesional, lulusan Teknik Sipil punya peluang besar. Banyak kontraktor dari jurusan ini yang kerja di perusahaan seperti Waskita Karya, Adhi Karya, Hutama Karya, Jasa Marga, sampai Kementerian PUPR dan Dinas PU.
Tapi, untuk jadi kontraktor sipil kamu juga perlu punya Sertifikat Keahlian (SKA) yang diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) atau Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Selain itu, skill komunikasi, leadership, dan negosiasi juga harus kuat agar kamu bisa memimpin koordinasi tim lapangan dan klien. Soal penghasilan, gaji kontraktor sipil cukup menjanjikan, yakni sekitar Rp9 juta sampai Rp20 juta per bulan, tergantung proyeknya.
Berikut beberapa bidang spesialisasi kontraktor yang bisa dijalani lulusan Teknik Sipil:
- Kontraktor bangunan gedung dan infrastruktur jalan
- Kontraktor tata lingkungan dan drainase kota
- Kontraktor struktur jembatan dan pelabuhan
- Kontraktor proyek transportasi dan bandara
- Kontraktor proyek sumber daya air dan irigasi
Nah, pilihan kampus yang ada jurusan Teknik Sipil di Indonesia antara lain:
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida)
- Universitas Kristen Indonesia (UKI)
- Universitas Bakrie
4. Arsitektur
Kalau Teknik Sipil fokus ke struktur dan perhitungan, Arsitektur lebih ke arah desain dan estetika bangunan. Jurusan ini mengajarkan kamu bagaimana cara bikin rancangan bangunan yang nggak cuma kuat, tapi juga fungsional dan enak dipandang.
Lulusan Arsitektur bisa banget jadi kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan gedung, rumah, atau area publik. Perusahaan seperti Totalindo Eka Persada dan PT PP (Pembangunan Perumahan) biasanya butuh kontraktor arsitektur untuk proyek komersial dan perumahan.
Supaya bisa bersaing, kamu perlu punya Sertifikat Keahlian (SKA) Arsitek, Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Arsitek, dan skill non-teknis seperti manajemen proyek serta negosiasi yang kuat.
Gajinya pun cukup menarik. Kontraktor lulusan Arsitektur bisa dapat sekitar Rp8 juta sampai Rp17 juta per bulan, tergantung skala proyek dan posisi.
Beberapa bidang spesialisasi kontraktor dari jurusan Arsitektur antara lain:
- Kontraktor konstruksi bangunan komersial dan perumahan
- Kontraktor interior dan eksterior bangunan
- Kontraktor lanskap dan tata lingkungan
- Subkontraktor elektrikal atau mekanikal
- Kontraktor proyek arsitektur berkelanjutan (green building)
Sedangkan kampus dengan jurusan Arsitektur terbaik di Indonesia meliputi:
- Universitas Brawijaya (UB)
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Hasanuddin (Unhas)
- Universitas Sebelas Maret (UNS)
- Universitas Kristen Petra (UK Petra)
Baca Juga: 10 Jurusan yang Berhubungan dengan Geografi & Prospeknya
5. Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)
Rekomendasi jurusan kuliah untuk jadi kontraktor berikutnya adalah Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Di jurusan ini, kamu bakal belajar bagaimana caranya merancang tata ruang kota yang nyaman, efisien, dan berkelanjutan.
Lulusan PWK bisa banget jadi kontraktor di bidang pengembangan kawasan, perumahan, atau proyek infrastruktur kota. Banyak perusahaan seperti PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSI) atau Frantinco Indah Makmur, bahkan instansi pemerintah seperti Bappenas dan Dinas Tata Kota, yang butuh ahli dari jurusan ini.
Adapun, biar bisa bersaing di dunia konstruksi, kamu perlu punya Sertifikat Keahlian (SKA) 502 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota, serta skill komunikasi dan analisis spasial yang kuat.
Soal gaji, kontraktor dari lulusan PWK rata-rata bisa mendapatkan penghasilan berkisar Rp8 juta sampai Rp15 juta per bulan, tergantung proyek dan tanggung jawabnya.
Nah, kalau kamu penasaran jurusan PWK bisa jadi kontraktor apa aja, ini beberapa bidang spesialisasinya:
- Kontraktor perencanaan dan pengembangan kawasan kota
- Kontraktor pengawasan tata ruang dan infrastruktur perkotaan
- Kontraktor proyek perumahan dan permukiman terpadu
- Kontraktor konsultasi tata kota dan transportasi
- Kontraktor pengelolaan kawasan hijau dan lingkungan berkelanjutan
Beberapa universitas terbaik dengan jurusan PWK di Indonesia antara lain:
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
- Universitas Islam Bandung (Unisba)
- Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
6. Teknik Konstruksi
Kalau kamu tipe yang suka kerja lapangan dan ingin terjun langsung ke proyek pembangunan, Teknik Konstruksi bisa jadi pilihan pas banget. Apalagi, prospek kerjanya luas, baik di proyek pemerintah maupun swasta.
Contohnya, perusahaan seperti PT Hutama Karya, Wijaya Karya Beton (WIKA Beton), Total Bangun Persada, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (NKE), hingga Tripatra Engineers and Constructors sering mencari tenaga kontraktor dari bidang ini.
Tapi, untuk berkarier di dunia konstruksi, kamu butuh Sertifikat Keahlian (SKA) atau Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK), ditambah kemampuan manajemen proyek dan kepemimpinan di lapangan.
Soal gaji, kontraktor lulusan Teknik Konstruksi bisa mengantongi sekitar Rp9 juta sampai Rp18 juta per bulan, tergantung pengalaman dan jenis proyeknya.
Berikut beberapa spesialisasi kontraktor yang bisa kamu pilih setelah lulus Teknik Konstruksi:
- Kontraktor pembangunan gedung dan fasilitas publik
- Kontraktor jembatan, jalan, dan infrastruktur transportasi
- Kontraktor proyek bendungan dan irigasi
- Kontraktor proyek energi dan pembangkit listrik
- Kontraktor perawatan serta rehabilitasi bangunan
Sedangkan universitas dan politeknik yang punya program Teknik Konstruksi terbaik di Indonesia antara lain:
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
- Politeknik Negeri Bandung (Polban)
- Politeknik Negeri Malang (Polinema)
- Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
7. Manajemen Konstruksi
Kalau jurusan teknik konstruksi fokus di lapangan, Manajemen Konstruksi justru berperan sebagai “otak pengatur” di balik jalannya proyek. Di sini kamu bakal belajar cara mengatur anggaran, waktu, tim, dan kualitas proyek supaya semua berjalan sesuai rencana.
Lulusan jurusan ini banyak dicari perusahaan kontraktor besar seperti Construction & Investment (PP Presisi), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, dan juga konsultan proyek swasta seperti KSO WSP-Consulindo.
Untuk bekerja sebagai kontraktor, kamu perlu Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) di bidang konstruksi dan sertifikasi manajemen proyek seperti ISO atau SMK3. Skill yang nggak kalah penting dimiliki kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan negosiasi.
Soal penghasilan, kontraktor lulusan Manajemen Konstruksi bisa dapet sekitar Rp10 juta hingga Rp20 juta per bulan, tergantung tanggung jawab dan proyeknya.
Kalau penasaran, berikut beberapa bidang spesialisasi yang bisa kamu tekuni setelah lulus dari jurusan ini:
- Kontraktor proyek perumahan dan bangunan komersial
- Kontraktor jalan raya dan infrastruktur transportasi
- Kontraktor proyek energi dan utilitas publik
- Kontraktor pengawasan dan manajemen proyek besar
- Kontraktor proyek properti dan pengembangan kawasan terpadu
Nah, beberapa kampus yang punya program studi Manajemen Konstruksi terbaik di Indonesia antara lain:
- Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
- Politeknik Negeri Bandung (Polban)
- Universitas Negeri Semarang (Unnes)
- Politeknik Negeri Ujung Pandang
- Politeknik Negeri Bali (PNB)
Baca Juga: 10 Jurusan yang Turun ke Lapangan, Nggak Cuma di Kelas!
Jenjang Karier Kontraktor

Sumber: Freepik
Bagi lulusan baru, jenjang karier di bidang kontraktor biasanya dimulai dari posisi tingkat pemula (entry-level) untuk membangun dasar pengalaman di lapangan. Seiring waktu dan peningkatan keahlian, jenjang karier kontraktor bisa berkembang seperti berikut:
- Site Engineer (Engineer Lapangan): Posisi awal bagi lulusan baru yang bertanggung jawab mengawasi pekerjaan konstruksi di lapangan sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
- Project Engineer: Mengelola aspek teknis proyek, mulai dari perencanaan waktu, anggaran, hingga koordinasi antar divisi di bawah arahan Project Manager.
- Project Manager: Memimpin seluruh jalannya proyek, memastikan pekerjaan konstruksi selesai tepat waktu, sesuai standar mutu, dan efisien dalam biaya.
- Construction Manager: Berfokus pada pengawasan operasional di berbagai proyek besar, termasuk pengelolaan tim, kontrak, dan keselamatan kerja (K3).
- Construction Director / General Manager: Jabatan puncak dalam jenjang karier kontraktor yang mengawasi portofolio proyek, strategi bisnis, serta hubungan dengan klien dan investor.
Tips Menjadi Kontraktor Sukses untuk Fresh Graduate
Memulai karier sebagai kontraktor memang butuh strategi, apalagi bagi fresh graduate yang baru terjun ke dunia konstruksi. Nah, supaya bisa berkembang dan bersaing di industri ini, berikut beberapa tips menjadi kontraktor sukses untuk fresh graduate:
- Bangun pengalaman dari lapangan: Mulailah dari magang atau kerja di proyek konstruksi sebagai site engineer atau asisten kontraktor untuk memahami proses kerja dan koordinasi tim secara langsung.
- Ambil sertifikasi profesi: Lengkapi diri dengan Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) atau Sertifikat Keahlian (SKA) dari LPJK sebagai bukti kemampuan profesional di bidang konstruksi.
- Kuasai teknologi konstruksi: Pelajari software seperti AutoCAD, Revit, dan Primavera agar bisa mengatur jadwal, biaya, dan progres proyek dengan efisien.
- Perluas koneksi dan reputasi: Ikut komunitas atau asosiasi konstruksi seperti GAPENSI, serta jaga kualitas dan etos kerja untuk membangun kepercayaan di industri.
- Terus upgrade skill dan adaptasi: Ikuti pelatihan terbaru seputar green construction, manajemen proyek, atau keselamatan kerja untuk menjaga karier tetap kompetitif.
Baca Juga: 8 Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Pecinta Alam, Yuk Simak
FAQ
1. Apakah bisa Jadi Kontraktor Tanpa Gelar Sarjana Teknik?
Bisa, asalkan punya pengalaman kerja di bidang konstruksi dan memiliki sertifikasi resmi dari LPJK. Namun, lulusan teknik (seperti Teknik Sipil) biasanya lebih mudah memahami aspek teknis dan manajerial proyek, jadi peluangnya lebih besar untuk berkembang.
2. Teknik Sipil vs Arsitektur, Mana yang Lebih Baik untuk Jadi Kontraktor?
Keduanya bisa jadi kontraktor, tapi fokusnya berbeda. Lulusan Teknik Sipil lebih kuat di struktur dan manajemen proyek, sedangkan Arsitektur lebih unggul di desain dan estetika bangunan. Jadi, pilihan terbaik tergantung minat dan arah karier yang ingin diambil.
3. Apakah Lulusan SMK Bisa Menjadi Kontraktor?
Bisa, lulusan SMK seperti jurusan Konstruksi, Teknik Bangunan, atau Teknik Sipil sudah punya bekal keterampilan teknis di lapangan. Tapi, untuk bisa naik ke level kontraktor profesional, sebaiknya kamu lanjut kuliah di jurusan teknik atau manajemen konstruksi. Gelar sarjana bakal membantu memahami aspek perencanaan, manajemen proyek, dan legalitas usaha yang penting dalam dunia kontraktor.
Raih Mimpimu Jadi Kontraktor dengan Kuliah S1 di Kampus Siap Kerja Universitas Cakrawala!
Jadi, itu dia pembahasan lengkap tentang kontraktor lulusan apa dan berbagai hal yang perlu dipersiapkan untuk meniti karier di dunia konstruksi.
Kalau kamu tertarik mengembangkan karier di bidang konstruksi dan ingin jadi profesional yang siap memimpin proyek besar, kuliah di Universitas Cakrawala bisa jadi langkah awal yang tepat!
Kampus ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan nyata yang dibutuhkan industri modern, termasuk konstruksi.Tentunya, dengan berbagai keunggulan berikut ini:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Akses ke ratusan perusahaan mitra di sektor teknik, properti, dan konstruksi.
- Kampus Siap Kerja: Kurikulumnya disusun agar lulusannya siap terjun langsung ke industri, baik di bidang perencanaan, pengawasan, maupun manajemen proyek.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman lapangan dan membangun relasi profesional sejak awal kuliah.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi ajar selalu diperbarui mengikuti perkembangan teknologi dan tren konstruksi terkini.
- Dosen Praktisi Berpengalaman: Pembelajaran dipandu langsung oleh para profesional yang aktif di dunia konstruksi dan teknik proyek.
Yuk, raih impianmu jadi kontraktor profesional dengan kuliah di Universitas Cakrawala! Daftar sekarang atau konsultasi gratis di sini untuk tahu program dan fasilitas lengkapnya!