Dalam bidang akuntansi, selain akuntansi keuangan perusahaan, ada juga yang namanya akuntansi sektor publik. Akuntansi jenis ini dipakai khusus untuk mengatur keuangan lembaga-lembaga publik.
Nah, kalau kamu penasaran apa saja karakteristik akuntansi sektor publik, bedanya dengan akuntansi swasta, dan kenapa sih penting banget buat memahami pengelolaan uang di organisasi publik, artikel ini bakal bahas tuntas semuanya. Yuk, simak di bawah ini!
Key Takeaways
- Akuntansi sektor publik adalah cabang akuntansi yang fokus pada pencatatan, pengukuran, dan pelaporan transaksi keuangan organisasi publik.
- Karakteristik akuntansi sektor publik meliputi tujuan non-profit, akuntabilitas dan transparansi, mengikuti standar SAP, hingga fokus pada efisiensi.
- Universitas Cakrawala memiliki Jurusan Akuntansi yang mengajarkan akuntansi sektor publik dengan kurikulum berbasis industri, praktik langsung, dan kesempatan magang sejak semester pertama untuk menyiapkan lulusan yang lebih siap kerja.
8 Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik punya beberapa ciri khas yang membedakannya dari akuntansi keuangan atau yang biasanya ada di sektor swasta. Berikut 8 karakteristik akuntansi sektor publik yang penting untuk diketahui:
1. Tujuan Non-Profit
Kalau biasanya sektor swasta atau perusahaan bertujuan mencari profit atau keuntungan bisnis, sektor publik justru sebaliknya.
Organisasi sektor publik, seperti pemerintah (pusat dan daerah), sekolah negeri, rumah sakit daerah, yayasan, atau LSM, tidak berfokus untuk mencari keuntungan. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan layanan publik yang maksimal.
Nah, akuntansi sektor publik pun mengikuti tujuan ini, makanya laporan keuangannya tidak berorientasi pada laba rugi seperti di sektor swasta. Fokusnya lebih kepada:
- Memastikan dana digunakan untuk kepentingan publik secara efektif
- Mendukung program dan layanan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat
- Membantu organisasi sektor publik mencapai tujuan sosial dan pelayanan publik
2. Fokus pada Akuntabilitas dan Transparansi
Karakteristik akuntansi sektor publik berikutnya adalah menekankan pertanggungjawaban kepada publik, termasuk masyarakat umum. Intinya, setiap penggunaan dana harus jelas dan bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka.
Transparansi ini penting banget karena dana publik berasal dari pajak dan sumber daya bersama lainnya. Dengan begitu, masyarakat bisa percaya bahwa dana dikelola dengan baik dan sesuai aturan.
3. Penggunaan Anggaran yang Mengikat
Di sektor publik, anggaran punya peran yang sangat penting dan bersifat mengikat. Setiap organisasi publik harus mengikuti anggaran yang sudah ditetapkan (biasanya di awal tahun) supaya target layanan publik bisa tercapai.
Penggunaan anggaran yang mengikat ini dilakukan dengan cara:
- Mencatat anggaran dan realisasinya: Setiap dana yang dikeluarkan dicatat dan dibandingkan dengan anggaran awal.
- Memantau penggunaan dana: Memastikan pengeluaran tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan.
- Menilai efektivitas program: Melihat apakah dana digunakan dengan baik dan memberikan manfaat sesuai tujuan.
Contoh sederhananya, jika pemerintah daerah menetapkan anggaran untuk pembangunan sekolah, maka setiap pengeluaran harus dicatat dan dibandingkan dengan anggaran awal supaya jelas pemakaiannya.
4. Sumber Pendanaan Beragam dan Kolektif
Dana di sektor publik berasal dari berbagai sumber dan dikelola untuk kepentingan masyarakat. Akuntansi sektor publik mencatat setiap sumber pendanaan agar penggunaan dananya bisa dipantau secara transparan.
Contoh sumber dana publik antara lain:
- Pajak dari masyarakat
- Retribusi atau iuran tertentu
- Dana Perimbangan (transfer dari pemerintah pusat)
- Pendapatan Asli Daerah (PAD)
- Pinjaman pemerintah
- Hibah dari pihak lain
- Pendapatan dari BUMN/BUMD
- Pendapatan negara atau daerah lainnya
5. Standar Akuntansi Khusus

Sumber: Freepik
Akuntansi sektor publik juga punya karakteristik lain, dimana mengikuti standar yang ditetapkan pemerintah, misalnya Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar ini berbeda dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang digunakan di sektor swasta.
SAP mengatur berbagai komponen laporan keuangan sektor publik, antara lain:
- Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
- Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
- Neraca
- Laporan Operasional (LO)
- Laporan Arus Kas (LAK)
- Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
- Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
6. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Laporan keuangan sektor publik harus memenuhi karakteristik kualitatif agar bermanfaat bagi penggunanya. Ini penting banget supaya informasi yang diberikan relevan, dapat dipercaya, dan mudah dipahami masyarakat maupun lembaga pengawas (BPK, BPKP).
Beberapa karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi laporan keuangan sektor publik antara lain:
- Relevansi: Informasi berguna untuk membantu membuat keputusan terkait penggunaan dana publik, baik untuk mengevaluasi masa lalu, sekarang, maupun masa depan.
- Representasi Setia (Keandalan): Informasi disajikan dengan jujur, netral, lengkap, dan bisa diverifikasi.
- Dapat Diperbandingkan (Comparability): Memudahkan pengguna melihat kesamaan dan perbedaan laporan antar waktu atau antar lembaga publik.
- Dapat Dipahami (Understandability): Informasi dijelaskan dengan jelas dan ringkas supaya gampang dimengerti.
- Ketepatan Waktu (Timeliness): Informasi tersedia saat dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
- Dapat Diuji (Verifiability): Informasi bisa dicek dan diverifikasi oleh pihak lain untuk memastikan kebenarannya.
7. Fokus pada Kinerja & Efisiensi
Akuntansi sektor publik menilai apakah program dan kegiatan organisasi berjalan efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya. Laporan keuangan membantu manajemen melihat mana program yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki.
Hal ini penting supaya setiap dana publik digunakan sebaik mungkin dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan begitu, program publik bisa berjalan tepat sasaran dan transparan.
8. Sangat Dipengaruhi Dampak Regulasi & Politik
Karakteristik yang terakhir adalah akuntansi sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, dan isu politik. Misalnya, inflasi atau perubahan nilai tukar mata uang bisa memengaruhi anggaran pembangunan atau program sosial.
Selain itu, aturan baru dari pemerintah atau DPR/DPRD bisa mengubah cara pengelolaan dana dan pelaporan keuangan. Jadi akuntansi sektor publik harus selalu menyesuaikan diri dengan regulasi dan kondisi politik yang berlaku.
Cek juga:
Pentingnya Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Karakteristik akuntansi sektor publik bukan cuma sekadar teori, tapi punya peran penting dalam pengelolaan dana publik. Dengan memahami ciri-ciri ini, organisasi publik bisa memastikan penggunaan dana lebih transparan, akuntabel, dan efektif.
Berikut beberapa alasan kenapa karakteristik akuntansi sektor publik itu penting:
- Meningkatkan transparansi pengelolaan dana: Laporan keuangan yang jelas membuat masyarakat dan lembaga pengawas bisa melihat aliran dana publik.
- Menjamin pertanggungjawaban organisasi publik: Setiap penggunaan dana bisa dilacak dan dipertanggungjawabkan sesuai peraturan yang berlaku.
- Membantu perencanaan dan evaluasi program: Informasi keuangan yang akurat memudahkan organisasi menilai apakah program berjalan sesuai tujuan.
- Mencegah pemborosan dan penyalahgunaan dana (korupsi): Dengan pencatatan dan kontrol anggaran yang baik, dana publik bisa digunakan secara efisien.
- Menyediakan standar yang seragam antar lembaga: Standar akuntansi sektor publik memastikan laporan keuangan dari berbagai instansi bisa dibandingkan dan dianalisis dengan mudah.
Contoh Lembaga/Organisasi Publik yang Menggunakan Akuntansi Sektor Publik

Sumber: Freepik
Nah, berikut inilah beberapa contoh lembaga atau organisasi publik yang menerapkan sistem akuntansi sektor publik:
1. Kementerian dan Lembaga Pemerintah Pusat (K/L)
Semua kementerian dan lembaga pusat menggunakan akuntansi sektor publik karena menerima dana dari APBN dan menjalankan program nasional. Contohnya:
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Kementerian Pendidikan (Kemendikbudristek)
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
- Badan Pusat Statistik (BPS)
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
2. Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota)
Pemerintah daerah wajib memakai akuntansi sektor publik untuk mengelola APBD dan menjalankan layanan publik. Contohnya:
- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
- Pemerintah Kota Surabaya
- Dinas Pendidikan
- Dinas Kesehatan
- Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)
3. Lembaga Pemeriksa dan Pengawas Keuangan
Lembaga ini memakai prinsip akuntansi sektor publik untuk mengawasi penggunaan dana publik. Contohnya:
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
4. Rumah Sakit Milik Pemerintah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) juga menggunakan akuntansi sektor publik untuk laporan keuangan dan pengelolaan dana. Contohnya:
- RSUD Dr. Soetomo
- RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo
- RSUD Ambarawa
- RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM)
- RSUP Dr. Sardjito
5. Institusi Pendidikan Publik
Sekolah negeri dan universitas negeri memakai sistem ini untuk mengelola dana operasional dan program publik. Contohnya:
- Universitas Indonesia (UI)
- Universitas Airlangga (UNAIR)
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Politeknik Negeri Jakarta
6. Organisasi Nirlaba dan Lembaga Sosial
Yayasan, LSM, dan organisasi keagamaan juga menerapkan prinsip akuntansi sektor publik agar penggunaan dana donasi transparan. Contohnya:
- Yayasan Pendidikan
- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
- Organisasi keagamaan (masjid, gereja)
7. Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD)
Meski berorientasi laba, sebagian dana BUMN/BUMD berasal dari publik, sehingga akuntansi sektor publik tetap diterapkan untuk pengelolaan dan pelaporan. Contohnya:
- Pertamina
- PLN
- PDAM
8. Layanan Publik Lain
Berbagai layanan publik yang dibiayai negara juga memakai akuntansi sektor publik agar dana bisa dipantau dan digunakan sesuai aturan. Contohnya:
- Kepolisian
- Pemadam Kebakaran
- Taman Nasional
- Perpustakaan Umum
- Transportasi Publik
Cek juga:
Perbedaan Utama Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta
Dilihat dari sejumlah karakteristik yang sudah dijelaskan sebelumnya, akuntansi sektor publik jelas berbeda dengan akuntansi sektor swasta, bukan? Tapi supaya lebih jelas, berikut perbedaan utama antara akuntansi sektor publik dan sektor swasta:
FAQ
1. Apa Bedanya Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Pemerintah?
Kalau diperhatikan, Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Pemerintah memang sering terdengar mirip, tapi sebenarnya keduanya punya ruang lingkup yang berbeda:
- Akuntansi Sektor Publik: mencakup semua jenis organisasi yang melayani kepentingan publik, termasuk pemerintah, BUMN/BUMD, organisasi nirlaba, dan lembaga sosial lainnya.
- Akuntansi Pemerintah: fokus secara khusus pada entitas pemerintah, baik pusat maupun daerah, sehingga termasuk bagian dari akuntansi sektor publik.
2. Apa Bedanya SAP dan SAK?
Biar gampang dimengerti, perbedaan SAK dan SAP bisa dilihat dari siapa yang menggunakannya dan cara pencatatannya:
SAK (Standar Akuntansi Keuangan):
- Digunakan oleh perusahaan atau entitas yang mencari laba
- Tujuan laporan: menunjukkan keuntungan dan posisi keuangan bisnis
SAP (Standar Akuntansi Pemerintah):
- Digunakan oleh entitas pemerintah yang melayani masyarakat
- Tujuan laporan: menunjukkan penggunaan anggaran dan akuntabilitas publik
3. Apakah Akuntansi Sektor Publik Sulit Dipelajari?
Sebenarnya, Akuntansi Sektor Publik tidak terlalu sulit, tapi memang punya tantangan sendiri. Kamu perlu teliti, memahami aturan dan regulasi yang cukup kompleks, serta fokus pada akuntabilitas publik.
Buat yang kurang suka angka atau aturan ketat mungkin terasa menantang, tapi dengan latihan praktik dan pemahaman konsep dasar, akuntansi sektor publik bisa jadi lebih mudah karena langsung diterapkan di dunia nyata seperti pemerintahan, BUMN, atau organisasi nirlaba.
Mau Sukses Berkarier di Akuntansi Sektor Publik? Persiapkan di Universitas Cakrawala Sekarang Juga!
Jadi, itulah penjelasan lengkap soal karakteristik akuntansi sektor publik. Sekarang, kamu pasti udah punya gambaran soal akuntansi sektor publik, kan?
Kalau kamu tertarik mendalami bidang ini dan berkarier di bidang akuntansi sektor publik, kuliah di Program Studi S1 Akuntansi Universitas Cakrawala bisa jadi langkah awal yang tepat.

Di sini, akuntansi sektor publik dipelajari secara komprehensif: mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga praktik nyata di dunia pemerintahan, organisasi nirlaba, dan lembaga publik lainnya.
Beberapa hal yang membuat kuliah di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1.000 perusahaan mitra di sektor keuangan, perbankan, konsultan, manufaktur, FMCG, hingga perusahaan multinasional.
- Kampus Siap Kerja: Pembelajaran dirancang agar lulusan siap bersaing secara profesional sejak hari pertama bekerja.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung terjun ke dunia kerja melalui magang di perusahaan, kantor akuntan, atau divisi keuangan.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi dirancang bersama praktisi dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional yang berpengalaman di bidang akuntansi, audit, perpajakan, dan sektor publik.
Yuk, daftar sekarang atau konsultasi gratis di sini untuk tahu lebih lengkap soal program dan fasilitas di Program Studi S1 Akuntansi Universitas Cakrawala. Mulai langkahmu menjadi profesional akuntansi sektor publik yang siap bersaing di dunia kerja!