Banyak yang mengira kalau masuk Jurusan Teknik Elektro itu belajarnya cuma soal kabel, solder, rangkaian listrik, dan alat elektronik. Tapi, nggak sedikit juga yang penasaran, apakah Teknik Elektro belajar coding juga, sama kayak anak Teknik Informatika?
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas lengkap soal coding di Jurusan Teknik Elektro, contoh mata kuliah terkait, sampai peluang kerjanya yang khusus butuh skill programming. Penasaran? Yuk, lanjut baca biar kamu nggak salah pilih jurusan!
Key Takeaways
- Jurusan Teknik Elektro tetap mempelajari coding, tapi fokusnya untuk mengatur cara kerja perangkat elektronik, menjalankan sistem otomatis, robotika, dan teknologi IoT.
- Bahasa pemrograman yang umum dipelajari di Teknik Elektro antara lain C/C++, Python, MATLAB, Assembly Language, hingga bahasa pemrograman PLC.
- Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala, mahasiswa belajar coding secara bertahap melalui praktik langsung, dibimbing dosen praktisi, dan kurikulum berbasis industri sehingga lebih siap menghadapi kebutuhan dunia kerja.
Apakah Teknik Elektro Belajar Coding?
Ya, Teknik Elektro mempelajari coding, walaupun fokus utamanya tetap pada listrik dan elektronika. Coding di Teknik Elektro digunakan untuk mengendalikan perangkat keras (hardware), sistem otomatisasi, robotika, dan Internet of Things (IoT).
Porsi coding di Teknik Elektro juga berbeda dengan Teknik Informatika (TI). Di TI, coding dipelajari lebih mendalam karena fokus membuat software dan aplikasi, sedangkan di Teknik Elektro dipakai untuk mengatur dan menjalankan perangkat elektronik yang terhubung dengan hardware.
Jadi, walaupun bukan jurusan yang sepenuhnya berisi pemrograman seperti Teknik Informatika, mahasiswa Teknik Elektro tetap perlu memahami coding sebagai skill penting agar bisa merancang dan menjalankan perangkat yang dikembangkan.

Mengapa Teknik Elektro Belajar Coding?
Pada dasarnya, coding punya peran penting di Jurusan Teknik Elektro karena banyak perangkat elektronik modern yang bekerja menggunakan sistem yang harus diprogram.
Tapi supaya lebih jelas lagi, berikut beberapa alasan penting mengapa mahasiswa Teknik Elektro perlu belajar coding:
- Mengontrol perangkat keras (hardware): Coding dipakai untuk mengatur cara kerja alat elektronik seperti mikrokontroler (contohnya Arduino) supaya bisa menjalankan perintah sesuai kebutuhan.
- Sistem otomatisasi dan kontrol: Pemrograman dibutuhkan untuk membuat alat otomatis seperti pintu otomatis, robot, atau sensor yang bekerja sendiri tanpa dikendalikan manual.
- Embedded Systems (Sistem Tertanam): Mahasiswa belajar menulis kode, biasanya pakai bahasa C atau C++, untuk mengontrol mesin atau perangkat fisik seperti robot, IoT, dan sistem elektronik kecil lainnya.
- Simulasi dan analisis rangkaian: Software seperti MATLAB, Python, atau SPICE digunakan untuk menghitung dan menguji desain rangkaian sebelum dibuat dalam bentuk fisik.
- Pemrosesan sinyal digital (DSP): Coding dipakai untuk mengolah sinyal audio, gambar, atau data komunikasi supaya bisa dibaca, dianalisis, dan ditingkatkan kualitasnya.
- Desain sistem kontrol industri: Pemrograman dipakai untuk mengatur kerja mesin pabrik atau motor listrik menggunakan PLC dan logika kontrol.
- Robotika dan otomasi: Banyak sistem robotik modern bergerak berdasarkan algoritma yang ditulis dalam kode, sehingga mahasiswa perlu belajar memprogram pergerakan dan respons robot.
Cek juga:
- 15 Universitas Jurusan Teknik Elektro Terbaik di Indonesia
- 10 Universitas Swasta Jurusan Teknik Elektro yang Bagus
Bahasa Pemrograman yang Umum Dipelajari di Jurusan Teknik Elektro

Sumber: Pexels
Dalam perkuliahan Teknik Elektro, mahasiswa akan mempelajari berbagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengontrol perangkat elektronik, sistem tertanam (embedded system), dan automasi.
Berikut beberapa bahasa pemrograman yang umum dipelajari di Jurusan Teknik Elektro:
- C dan C++: Digunakan untuk memprogram mikrokontroler dan sistem tertanam (embedded) yang mengontrol perangkat elektronik secara langsung.
- MATLAB: Dipakai untuk menghitung, memodelkan sistem, dan memproses sinyal, terutama dalam proyek kontrol dan komunikasi.
- Python: Serbaguna dan mudah dipelajari, banyak digunakan untuk otomatisasi, analisis data, IoT, dan pengembangan AI.
- VHDL (VHSIC Hardware Description Language): Untuk merancang dan mensimulasikan rangkaian digital, seperti chip menggunakan teks.
- Assembly Language: Memberikan kontrol sangat detail terhadap prosesor, berguna untuk sistem tertanam tingkat rendah yang membutuhkan efisiensi tinggi.
- LabVIEW: Digunakan untuk mengontrol perangkat uji, akuisisi data, dan sistem otomatisasi industri melalui antarmuka visual.
- Bahasa PLC (Programmable Logic Controller): Dipakai untuk memprogram mesin-mesin otomatis di pabrik, biasanya dalam bentuk ladder diagram yang mudah dibaca teknisi.
Mata Kuliah Terkait Pemrograman di Kurikulum S1 Teknik Elektro
Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala, mata kuliah coding dipelajari step by step dengan praktik langsung agar mahasiswa lebih mudah memahami penerapannya. Proses belajarnya juga dibimbing oleh dosen praktisi yang sudah berpengalaman.
Kurikulumnya sesuai kebutuhan industri dan diperkaya studi kasus teknologi energi terbarukan serta otomotif masa depan. Jadi, mahasiswa bukan hanya belajar coding, tetapi juga cara menerapkannya untuk menyelesaikan masalah teknis yang nyata
Nah, berikut beberapa mata kuliah terkait pemrograman di Teknik Elektro yang biasanya dipelajari dalam kurikulum S1, terutama di Universitas Cakrawala:
- Dasar Pemrograman: Mengenalkan konsep dasar coding, algoritma, dan logika pemrograman untuk membangun fondasi sebelum masuk ke materi lanjutan.
- Algoritma dan Pemrograman: Mempelajari cara menyusun langkah-langkah logis yang efisien dan menerapkannya dalam bahasa pemrograman tertentu.
- Sistem Mikroprosesor: Belajar memprogram mikrokontroler yang mengendalikan perangkat elektronik seperti sensor, aktuator, dan sistem otomatis.
- Pemrograman Terapan / Lanjut: Mempelajari pemrograman untuk kebutuhan teknis seperti sistem digital, kontrol otomatis, atau pemrosesan sinyal.
- Sistem Digital: Fokus pada perancangan dan pemrograman rangkaian digital yang digunakan dalam perangkat elektronik modern.
- Sistem Kendali (Kontrol): Menggunakan pemrograman untuk mengatur dan mengontrol pergerakan mesin atau motor dalam sistem otomatis industri.
- Sistem Kendali Cerdas: Mempelajari penerapan kecerdasan buatan dalam sistem elektro agar perangkat dapat mengambil keputusan otomatis.
- Robotika: Menggabungkan elektronika, pemrograman, dan mekanika untuk merancang robot yang dapat bekerja sesuai perintah dan sensor yang dipasang.
Cek juga:
Contoh Proyek Tugas Akhir Teknik Elektro yang Menggunakan Coding

Sumber: Freepik
Nah, ini dia beberapa contoh proyek tugas akhir (TA) yang biasanya menggunakan coding di bidang Teknik Elektro:
- Sistem Irigasi Pertanian Otomatis: Menggunakan sensor kelembaban tanah dan mikrokontroler untuk mengontrol pompa air agar menyiram tanaman secara otomatis.
- Sistem Kendali Pintu Air Berbasis IoT: Menggunakan PLC dan koneksi internet untuk memantau serta mengatur pintu air dari jarak jauh melalui sistem otomatis.
- Sistem Kendali Lampu Otomatis: Memanfaatkan sensor suara atau sensor gerak untuk menyalakan dan mematikan lampu tanpa saklar manual.
- Robot Pembersih Lantai Otomatis: Menggunakan pemrograman untuk mengatur sensor dan motor agar robot bisa bergerak dan membersihkan lantai secara mandiri.
- Robot Pemanjat Tiang Listrik: Menggunakan kendali nirkabel dan sensor keseimbangan agar robot dapat memanjat tiang listrik dan melakukan inspeksi dari jarak jauh.
- Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas Otomatis: Menggunakan sensor gas untuk mendeteksi kebocoran dan mengaktifkan alarm atau kipas ventilasi secara otomatis.
- Sistem Keamanan Pintu dengan Sidik Jari: Menggunakan sensor biometrik dan mikrokontroler untuk mengunci atau membuka pintu berdasarkan identitas sidik jari pengguna.
Cek juga:
Tips Belajar Coding untuk Mahasiswa Teknik Elektro dari Nol
Belajar coding dari dasar memang bisa terasa menantang, terutama bagi mahasiswa Teknik Elektro yang juga harus memahami hardware dan sistem kelistrikan. Tapi dengan strategi belajar yang tepat, prosesnya bisa jauh lebih mudah dan terarah.
Berikut beberapa tips belajar coding dari nol yang bisa membantu mahasiswa Teknik Elektro berkembang lebih cepat:
- Mulai dari konsep dasar pemrograman: Pahami dulu logika dasar seperti algoritma, variabel, perulangan (loop), dan kondisi (if-else) supaya kamu punya fondasi yang kuat sebelum masuk ke proyek yang lebih rumit.
- Pilih satu bahasa pemrograman untuk memulai: Misalnya C/C++ untuk mikrokontroler atau Python untuk analisis data dan otomatisasi, lalu pelajari secara bertahap sampai benar-benar paham.
- Belajar sambil praktik proyek kecil: Coba buat proyek sederhana seperti menyalakan LED dengan Arduino atau membaca sensor suhu, karena praktik langsung akan mempercepat pemahaman.
- Gunakan sumber belajar online: Manfaatkan platform seperti YouTube, FreeCodeCamp, dan course online untuk memperdalam pemahaman dengan cara yang lebih fleksibel dan mudah diikuti.
- Biasakan debugging dan pemecahan masalah: Saat terjadi error dalam kode, coba analisis penyebabnya dan perbaiki pelan-pelan, karena kemampuan problem-solving adalah kunci utama dalam pemrograman.
- Konsisten latihan setiap hari: Luangkan waktu singkat tapi rutin, misalnya 20–30 menit sehari, supaya kemampuan coding terus berkembang dan nggak mudah lupa.
- Bergabung dengan komunitas belajar: Diskusi, sharing kode, dan belajar bareng dapat membantu mempercepat progres dan membuka wawasan baru tentang dunia teknik elektro.
Peluang Karir Teknik Elektro dengan Keahlian Programming
Nah, kalau kamu nantinya sudah mahir programming di bidang Teknik Elektro, peluang karier yang bisa kamu jelajahi bakal jauh lebih luas. Berikut beberapa peluang karier yang bisa dijalani:
- Software Developer / Engineer: Mengembangkan aplikasi untuk komputer, smartphone, atau sistem kontrol seperti smart home dan teknologi kendaraan.
- System Analyst: Menganalisis kebutuhan sistem dan merancang solusi perangkat lunak agar proses kerja di perusahaan berjalan lebih efisien.
- Robot Engineer: Menggabungkan perangkat keras dan software untuk membuat dan memelihara robot, misalnya robot pabrik atau robot layanan.
- Telecommunication Engineer: Merancang dan mengelola jaringan komunikasi seperti internet dan sinyal nirkabel yang bekerja dengan sistem digital.
- Research and Development (R&D) Engineer: Mengembangkan teknologi baru dengan memadukan elektronik dan pemrograman, termasuk di bidang AI dan energi terbarukan.
- Quality Assurance (QA) / Quality Control (QC) Engineer: Menguji performa software dan hardware menggunakan alat simulasi dan pemrograman untuk memastikan produk bebas dari kesalahan.
- Product Manager: Mengarahkan proses pengembangan produk teknologi yang memadukan perangkat keras dan perangkat lunak.
- IoT Engineer: Membangun sistem Internet of Things yang menghubungkan perangkat fisik ke internet, seperti sensor rumah pintar dan perangkat industri otomatis.
- Control Engineer: Mengendalikan proses industri secara otomatis menggunakan sistem seperti PLC untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi produksi.
- Automation Engineer: Merancang dan menjalankan sistem otomatis pada pabrik atau industri menggunakan teknologi robotik dan sistem kontrol.
FAQ
1. Apakah Saya Harus Bisa Coding Sebelum Masuk Jurusan Teknik Elektro?
Tidak harus. Di awal perkuliahan, biasanya mahasiswa akan mulai belajar coding dari dasar dan dibimbing step-by-step. Yang penting, kamu punya minat pada teknologi, listrik, dan cara kerja perangkat elektronik, serta kesiapan untuk belajar konsep-konsep baru.
Tapi, meskipun tidak wajib, memiliki pemahaman dasar tentang logika pemrograman atau pernah mencoba coding sebelumnya tentu bakal membantumu beradaptasi lebih cepat dengan beberapa mata kuliah.
2. Apa Hubungan Antara Teknik Elektro, IoT, dan Pemrograman?
Ketiganya saling terhubung dan bekerja bersama untuk menciptakan teknologi modern yang bisa bergerak otomatis dan terhubung ke internet. Supaya lebih mudah dipahami, berikut gambaran sederhananya:
- Teknik Elektro: Berfokus pada perangkat keras seperti rangkaian elektronik, sensor, aktuator, dan sistem listrik.
- IoT (Internet of Things): Teknologi yang menghubungkan perangkat fisik ke internet agar bisa mengirim dan menerima data secara real-time.
- Pemrograman: Digunakan untuk mengatur cara perangkat bekerja, membaca data sensor, dan mengirim informasi ke aplikasi atau server.
3. Apakah Lulusan Teknik Elektro Bisa Bekerja Sebagai Software Engineer?
Ya, lulusan Teknik Elektro sangat bisa bekerja sebagai Software Engineer karena jurusan ini membekali dengan fondasi logika dan pemahaman yang kuat tentang perangkat keras yang dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak.
Selama kamu membangun kemampuan coding dan memahami cara kerja sistem, peluang untuk masuk dunia software terbuka luas, terutama di bidang automation, embedded system, dan IoT.
4. Teknik Elektro vs Teknik Komputer, Mana yang Lebih Baik Jika Suka Hardware dan Software?
Keduanya bagus untuk yang suka gabungan hardware dan software. Bedanya terletak pada fokus pembelajarannya. Berikut gambaran sederhananya:
- Teknik Elektro: Lebih banyak mempelajari sistem kelistrikan, elektronika, kontrol, dan integrasi perangkat keras dengan pemrograman dasar.
- Teknik Komputer: Lebih fokus pada pemrograman, arsitektur komputer, dan pengembangan software yang berhubungan dengan sistem hardware.
Saatnya Kuliah Teknik Elektro Lebih Mudah di Kampus Siap Kerja Cakrawala University!
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang alasan kenapa mahasiswa Teknik Elektro perlu belajar coding, contoh proyeknya, sampai peluang karier yang semakin luas berkat kemampuan pemrograman.
Kalau kamu ingin mendalami Teknik Elektro sekaligus memperkuat kemampuan programming lebih mudah, Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan yang tepat.
Di sini, materi coding dan sistem kontrol dipelajari secara terstruktur melalui kurikulum yang menggabungkan konsep elektronika, sistem kendali, robotika, dan pemrograman perangkat cerdas.
Berikut beberapa hal yang membuat belajar Teknik Elektro di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan 1000+ perusahaan teknologi, manufaktur, otomasi industri, hingga perusahaan energi.
- Kampus Siap Kerja: Kurikulum berbasis praktik langsung agar mahasiswa punya portofolio nyata dan siap menghadapi kebutuhan industri.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung terjun ke dunia industri untuk memahami sistem kontrol, robotika, dan implementasi coding di lapangan.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi profesional agar selalu relevan dengan teknologi terbaru seperti IoT dan otomasi.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari pakar yang berpengalaman di bidang kontrol industri, robotika, perangkat cerdas, dan software engineering.
Menarik banget, kan? Yuk, daftar atau tanya-tanya gratis di sini sekarang untuk tahu lebih banyak tentang Program Studi Teknik Elektro di Cakrawala University.