Ujian Mandiri ialah jalur seleksi masuk perguruan tinggi yang diselenggarakan langsung oleh masing-masing kampus, di luar jalur nasional seperti SNBP dan SNBT. Kalau kamu lagi cari tahu soal jenis tes, biaya, syarat, hingga tips lolos jalur ini, yuk lanjut baca sampai habis!
Key Takeaways
- Ujian Mandiri adalah jalur penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan langsung oleh masing-masing PTN setelah pengumuman SNBT.
- Tes Ujian Mandiri bisa berupa tes tertulis, nilai UTBK, nilai rapor, hingga prestasi akademik atau non-akademik, tergantung kebijakan kampus.
- Kuota jalur Ujian Mandiri maksimal 30% dari total daya tampung program studi, namun bisa lebih besar tergantung kebijakan tiap PTN.
Apa yang Dimaksud dengan Ujian Mandiri?
Ujian Mandiri atau Seleksi Mandiri adalah jalur penerimaan mahasiswa baru yang diadakan langsung oleh setiap perguruan tinggi negeri (PTN). Jalur ini sifatnya independen, artinya setiap PTN punya mekanisme yang berbeda, termasuk dari segi jadwal dan materi ujian.
Ujian Mandiri biasanya dibuka setelah hasil SNBT diumumkan, sebagai peluang tambahan bagi calon mahasiswa yang belum lolos seleksi nasional. Tujuan utamanya untuk menjaring peserta yang sesuai dengan standar dan kebutuhan tiap kampus secara lebih fleksibel.
Jalur Ujian Mandiri Ada Tes Apa Saja?
Setiap perguruan tinggi memiliki kebijakan masing-masing dalam menentukan jenis tes pada jalur Ujian Mandiri. Selain tes tertulis, ada juga kampus yang menilai calon mahasiswa dari kombinasi nilai rapor, UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), hingga prestasi tertentu.
Berikut beberapa jenis tes dan penilaian yang umum digunakan dalam jalur Ujian Mandiri:
- Tes Potensi Akademik (TPA): Mengukur kemampuan logika, verbal, dan numerik untuk melihat potensi belajar di perguruan tinggi.
- Tes Kemampuan Akademik (TKA): Menguji penguasaan materi pelajaran sesuai jurusan yang dituju, seperti Matematika, Biologi, atau Ekonomi.
- Tes Kemampuan Dasar (TKD): Menilai kemampuan dasar seperti penalaran umum, pemahaman bacaan, dan dasar-dasar berhitung.
- Tes Kemampuan Skolastik: Hampir mirip dengan TKD, fokus pada nalar, pemahaman umum, dan kemampuan bahasa.
- Tes Literasi: Mengukur kemampuan membaca dan memahami teks dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
- Tes Berbasis Komputer (CBT): Tes tertulis yang dilakukan secara digital, bisa di kampus atau secara online dari rumah.
- Tes Keterampilan: Khusus untuk prodi seni atau olahraga, bisa berupa tes praktik, unjuk bakat, atau portofolio.
- Nilai UTBK: Beberapa kampus memakai nilai UTBK sebagai pertimbangan tanpa perlu ikut tes lagi.
- Nilai Rapor: Penilaian dari rata-rata nilai rapor di mata pelajaran tertentu, biasanya sejak kelas 10.
- Prestasi Akademik/Non-akademik: Sertifikat lomba, kejuaraan, atau pengalaman organisasi bisa jadi nilai tambah dalam seleksi.
Apa Saja Kampus yang Membuka Jalur Mandiri?
Kalau kamu berencana ikut jalur mandiri, penting juga untuk tahu kampus mana saja yang menyelenggarakannya. Nah, berikut adalah beberapa PTN yang sering membuka jalur mandiri setiap tahunnya:
- Universitas Gadjah Mada (UGM)
- Universitas Indonesia (UI)
- Institut Teknologi Bandung (ITB)
- Universitas Airlangga (UNAIR)
- Universitas Padjadjaran
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
- Universitas Negeri Malang (UM)
- Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY)
- Universitas Sebelas Maret (UNS)
- Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
- Universitas Diponegoro (UNDIP)
Berapa Kuota Penerimaan Jalur Ujian Mandiri?
Sesuai Permen Ristekdikti No. 60 Tahun 2018, kuota penerimaan mahasiswa jalur Ujian Mandiri di PTN dibatasi maksimal 30% dari total daya tampung program studi. Ketentuan ini menjadi acuan dasar dalam penetapan kuota seleksi mandiri di berbagai kampus negeri.
Namun, beberapa perguruan tinggi juga bisa menerapkan kuota yang lebih fleksibel, bahkan bisa mencapai 50% di jurusan tertentu. Penentuan kuota ini biasanya disesuaikan dengan kebijakan internal kampus, jumlah peminat, dan kapasitas masing-masing program studi.
Seleksi Mandiri Bayar Berapa?
Biaya pendaftaran seleksi mandiri di PTN tidak sama, karena ditentukan oleh kebijakan tiap perguruan tinggi dan program studi yang dipilih. Rentangnya cukup bervariasi, mulai dari sekitar Rp 100.000 hingga Rp 750.000.
Beberapa kampus juga membedakan biaya berdasarkan kelompok ujian, seperti saintek, soshum, atau campuran. Adapun, informasi lengkap soal biaya biasanya diumumkan resmi di laman seleksi masing-masing kampus.
Apa Saja Syarat Daftar Jalur Ujian Mandiri?

Sumber: Freepik
Syarat pendaftaran jalur mandiri tidak selalu sama di setiap kampus karena bergantung pada sistem seleksi yang digunakan. Tapi secara umum, ini dia syarat-syarat yang paling sering ditemui:
- Lulusan SMA/SMK/MA atau sederajat, termasuk Paket C, yang dibuktikan dengan ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL).
- Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) sebagai identitas resmi saat mendaftar.
- Merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dan sehat secara jasmani.
- Tahun lulus biasanya dibatasi maksimal tiga tahun terakhir, tergantung kebijakan kampus.
- Mengunggah dokumen pendukung seperti KTP, KK, pas foto, atau SKL saat pendaftaran.
- Membayar biaya pendaftaran sesuai ketentuan dari masing-masing perguruan tinggi.
- Menyertakan nilai rapor atau nilai UTBK, jika diminta oleh kampus yang dituju.
- Siap mengikuti tes khusus jika mendaftar ke program studi tertentu, seperti seni atau olahraga.
- Bersedia memenuhi syarat administrasi lainnya, termasuk besaran UKT dan sumbangan yang berlaku di kampus pilihan.
Baca Juga: 13 Jurusan Kuliah yang Cepat Dapat Kerja Setelah Lulus
Apakah Jalur Mandiri Lebih Mahal?
Secara umum, jalur mandiri memang cenderung lebih mahal dibandingkan jalur seleksi nasional seperti SNBP dan SNBT. Hal ini karena banyak perguruan tinggi yang menerapkan biaya tambahan seperti uang pangkal atau Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).
Besaran SPI sendiri bisa sangat bervariasi, tergantung kebijakan kampus dan program studi yang dipilih, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Selain itu, UKT di jalur mandiri juga bisa lebih tinggi karena tidak melalui sistem penetapan yang sama seperti jalur nasional.
Baca Juga: Ini Dia 15 Jurusan Kuliah yang Cocok Untuk Anak SMK!
Apa Bedanya SNBT dengan Mandiri?
Perbedaan utama antara SNBT dan jalur Mandiri terletak pada penyelenggara dan cakupan seleksinya. SNBT adalah jalur seleksi nasional yang dikelola pemerintah, sementara jalur Mandiri diatur langsung oleh masing-masing perguruan tinggi.
SNBT menggunakan UTBK sebagai dasar penilaian dengan biaya pendaftaran yang seragam dan lebih terjangkau. Sementara itu, jalur Mandiri bisa melibatkan tes khusus, nilai rapor, atau nilai UTBK, dan biaya seleksinya bervariasi tergantung kebijakan kampus.
Apakah Materi Ujian Mandiri Sama dengan UTBK?
Materi ujian mandiri tidak selalu sama dengan UTBK karena setiap perguruan tinggi punya kebijakan seleksi yang berbeda. Ada kampus yang menggunakan nilai UTBK sebagai komponen seleksi, tapi banyak juga yang menyusun materi ujian mandiri sendiri.
Sebagai gambaran, UTBK biasanya mencakup Tes Potensi Skolastik (TPS), Literasi Bahasa Indonesia dan Inggris, serta Penalaran Matematika. Sementara itu, materi ujian mandiri bisa meliputi TPA, TKA, nilai rapor, atau prestasi, tergantung ketentuan dari masing-masing PTN.
Apakah Lolos SNBT Boleh Ikut Ujian Mandiri?
Peserta yang lolos SNBT masih boleh ikut seleksi mandiri, asal belum melakukan daftar ulang di perguruan tinggi tujuan. Jika sudah daftar ulang, maka tidak diperbolehkan ikut jalur mandiri di universitas mana pun.
Ketentuan ini mengacu pada Permendikbudristek No. 62 Tahun 2023 tentang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru. Intinya, selama belum daftar ulang, kamu dianggap mengundurkan diri secara sah dan tetap boleh ikut seleksi mandiri atau SNBT di tahun berikutnya.
Bagaimana Cara Lolos Jalur Mandiri?
Jalur mandiri punya mekanisme seleksi yang berbeda-beda di tiap kampus, jadi persiapannya tidak bisa asal-asalan. Nah, supaya peluangmu makin besar, ini dia beberapa cara lolos jalur mandiri yang bisa kamu terapkan:
- Pahami persyaratan dan jadwal: Setiap kampus punya aturan yang berbeda, jadi pastikan kamu baca info resminya dengan teliti.
- Latihan soal secara rutin: Fokus ke tipe soal yang sering muncul di jalur mandiri dan pelajari materi sesuai jurusan yang dituju.
- Manfaatkan nilai UTBK (jika bisa): Beberapa PTN menerima nilai UTBK, jadi gunakan kesempatan ini kalau nilaimu cukup kuat.
- Siapkan dokumen dengan lengkap: Rapor, sertifikat, SKL, atau portofolio harus kamu kumpulkan sejak awal agar nggak kelabakan.
- Ikuti tryout atau simulasi ujian: Ini penting untuk membiasakan diri dengan format soal dan suasana tes sebenarnya.
- Cari info dari berbagai sumber: Bisa lewat situs resmi, media sosial kampus, forum, atau cerita dari kakak tingkat.
- Pilih prodi yang sesuai dengan minatmu: Supaya kamu lebih semangat belajar dan tahu materi apa saja yang perlu diperdalam.
- Jaga kesehatan dan manajemen waktu: Pastikan tubuh dan pikiran tetap fit agar kamu bisa fokus saat ujian.
- Berdoa dan minta restu orang tua: Usaha sudah maksimal, sekarang tinggal minta dukungan dari yang terbaik.
Baca Juga: Kelas Internasional Adalah: Pengertian, Kelebihan, dan Biaya
FAQ
1. Apakah seleksi mandiri harus datang ke kampus?
Tidak selalu. Beberapa kampus melaksanakan tes secara online, tapi ada juga yang mewajibkan peserta datang langsung ke lokasi ujian
2. Apakah kuliah jalur mandiri bisa dapat beasiswa?
Bisa, meskipun peluangnya tergantung kebijakan masing-masing kampus. Beberapa PTN menyediakan beasiswa UKT atau bantuan pendidikan untuk mahasiswa jalur mandiri.
3. Apakah jalur mandiri ada wawancara?
Ada beberapa program studi yang mensyaratkan wawancara sebagai bagian dari seleksi. Biasanya ini berlaku untuk jurusan tertentu seperti seni, kedokteran, atau keperawatan.
4. Apa yang harus dipersiapkan untuk ujian mandiri?
Persiapkan diri dengan memahami materi ujian, latihan soal, dan menyiapkan dokumen penting seperti rapor atau sertifikat. Selain itu, cek juga jadwal, lokasi, dan ketentuan teknis dari kampus tujuanmu.
Masuk Kuliah di Jurusan Impian Lebih Mudah di Universitas Cakrawala!
Ujian mandiri memang jadi alternatif penting buat kamu yang belum lolos jalur SNBP atau SNBP. Tapi, kalau kamu ingin jalur masuk kuliah yang lebih fleksibel dan peluang lolos yang lebih besar, Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan terbaik.
Di Universitas Cakrawala, kamu bisa kuliah dan belajar dengan kurikulum berbasis industri dan didampingi langsung oleh dosen praktisi berpengalaman di bidangnya.
Ada juga Program 1 Tahun Fokus, yaitu skema belajar 3 tahun teori dan 1 tahun praktik di dunia kerja lewat magang atau proyek profesional. Jadi, kamu bisa mendapatkan skill yang selalu dibutuhkan di dunia kerja.
Tidak perlu khawatir soal karier setelah lulus, karena di Universitas Cakrawala juga tersedia Program Penyaluran Kerja ke 840+ perusahaan mitra yang siap membantumu melangkah ke dunia profesional. Menarik banget, kan?
Yuk, mulai perjalanan kuliahmu dari sekarang di Universitas Cakrawala! Kamu juga bisa manfaatkan layanan konsultasi gratis di sini untuk cari tahu jurusan yang cocok dengan minat dan potensimu!
Referensi
- Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 60 Tahun 2018 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri [Buka]
- Transformasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Pada PTN [Buka]
- Permendikbudristek Nomor 62 Tahun 2023 tentang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru [Buka]