Jurusan Psikologi jadi salah satu jurusan yang nggak pernah sepi peminat setiap tahunnya. Menurut data dari Universitas Pendidikan Indonesia, Psikologi menjadi jurusan dengan pendaftar terbanyak hingga mencapai 3.057 orang saat SNBT 2024.
Tingginya angka pendaftar ini menjadi bukti kalau minat siswa terhadap dunia psikologi semakin besar seiring dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.
Namun, di balik populernya jurusan ini, masih ada satu hal yang kerap membuat bingung calon mahasiswa, Psikologi itu termasuk jurusan IPA atau IPS?
Apalagi, pertanyaan ini sering muncul di kalangan kelas 12 yang lagi cari-cari jurusan kuliah. Nah, biar nggak bingung, kamu bisa simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Jurusan Psikologi?
Jurusan Psikologi adalah program studi yang fokus mempelajari cara kerja pikiran, emosi, dan perilaku manusia.
Selain soal teori, tapi juga gimana menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menangani stres, memahami hubungan sosial, sampai membantu orang lain lewat konseling.
Selama kuliah, mahasiswa bakal dikenalkan pada berbagai pendekatan dalam memahami manusia. Ada yang fokus ke sisi sosial, ada juga yang lebih ilmiah dan berbasis riset biologis.
Jadi, jurusan Psikologi bisa jadi opsi yang pas buat kamu yang ingin memahami pentingnya kesehatan mental.
Jurusan Psikologi Harus Lulusan IPA atau IPS?
Selama ini, jurusan Psikologi lebih dikenal sebagai bagian dari ranah Soshum. Alasannya karena banyak materi yang dipelajari berkaitan langsung dengan perilaku manusia, interaksi sosial, hingga teori kepribadian dan budaya.
Faktanya, nggak semua jurusan Psikologi berada di jalur Soshum. Beberapa kampus membuka prodi Psikologi lewat jalur Saintek karena pendekatannya lebih ke arah biologi, neurologi, dan statistik.
Psikologi Saintek fokus ke sisi ilmiah dari cara kerja otak dan sistem saraf, lengkap dengan analisis data dan riset laboratorium.
Nah, perbedaannya juga terlihat dari syarat latar belakang jurusan. Psikologi Soshum umumnya bisa diikuti oleh lulusan IPS maupun IPA, sedangkan Psikologi Saintek biasanya hanya terbuka untuk lulusan IPA karena berkaitan dengan dasar-dasar ilmu alam yang lebih teknis.
Kalau kamu tertarik masuk Psikologi Saintek, prodi ini bisa kamu temui di kampus-kampus, seperti Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Andalas (Unand), Universitas Sriwijaya (Unsri), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Artinya, baik anak IPA maupun IPS punya peluang yang sama buat masuk jurusan Psikologi. Kamu tinggal menyesuaikan dengan minat dan latar belakang pendidikan yang dimiliki.
Perbedaan Psikologi Soshum dan Saintek
Pada dasarnya, Psikologi Soshum dan Saintek sama-sama mempelajari perilaku manusia, tapi pendekatannya beda banget. Supaya kamu lebih paham perbedaannya, simak beberapa poin pentingnya di bawah ini.
1. Pendekatan Pembelajaran
Psikologi Soshum lebih menekankan pendekatan sosial dan humaniora. Kamu akan banyak belajar teori-teori kepribadian, dinamika kelompok, budaya, dan proses berpikir manusia dari sisi sosial.
Sementara itu, Psikologi Saintek mengandalkan pendekatan ilmiah dan eksperimental. Fokus utamanya ada pada otak, sistem saraf, dan pengaruh biologis terhadap perilaku manusia dengan banyak riset berbasis laboratorium.
2. Latar Belakang Siswa
Psikologi Soshum biasanya terbuka untuk siswa dari jurusan IPS maupun IPA. Karena materinya lebih ke arah sosial, pemahaman kamu tentang masyarakat, interaksi, dan humaniora bakal jadi nilai tambah.
Berbeda dengan Saintek, jurusan ini umumnya hanya bisa diikuti oleh lulusan IPA. Soalnya, materi yang dipelajari memerlukan dasar-dasar biologi, kimia, hingga matematika yang cukup kuat.
3. Materi yang Dipelajari
Di jalur Soshum, kamu banyak ketemu mata kuliah, seperti Psikologi Sosial, Psikologi Pendidikan, hingga Psikologi Klinis. Topiknya membahas emosi, perilaku, hingga masalah kejiwaan dari sisi sosial dan psikologis.
Kalau di jalur Saintek, kamu mendalami tentang Neuropsikologi, Psikofisiologi, hingga Statistik dan Metodologi Penelitian yang lebih teknis. Dalam kata lain, kamu akan lebih sering berurusan dengan angka dan eksperimen.
4. Fokus Karier
Lulusan Psikologi Soshum cenderung punya jalur karier di bidang konseling, HRD, pendidikan, dan layanan masyarakat. Cocok buat kamu yang tertarik bantu orang lewat pendekatan sosial dan komunikasi.
Di sisi lain, lulusan Psikologi Saintek bisa bekerja di bidang riset, teknologi, dan medis. Misalnya, di laboratorium riset otak, rumah sakit, atau perusahaan yang fokus ke pengembangan produk berbasis perilaku.
5. Jenis Kampus yang Menawarkan
Psikologi Soshum lebih umum ditemukan di banyak universitas, terutama yang punya jurusan-jurusan sosial dan humaniora. Jadi, pilihannya lebih banyak buat kamu yang minat ke arah ini.
Sedangkan, Psikologi Saintek hanya ditawarkan oleh beberapa kampus saja, seperti UNPAD, UNS, UNAND, UNSRI, dan UNHAS. Jumlahnya lebih terbatas, tapi bisa jadi pilihan pas buat kamu yang suka riset dan pendekatan ilmiah.
Baca Juga: 11 Jurusan Kuliah yang Mudah dan Santai, Prospek Kerja Luas!
Apa Saja Syarat MAsuk Jurusan Psikologi?
Sebelum masuk ke dunia psikologi, ada beberapa syarat penting yang perlu kamu siapkan. Nggak cuma soal nilai, tapi juga persiapan administratif dan strategi memilih jurusan di jalur seleksi yang tepat.
Berikut ini beberapa persyaratan umum yang biasa diterapkan di tiap kampus.
- Lulus dari SMA/SMK Sederajat – Syarat utama tentu saja kamu harus sudah lulus dari jenjang pendidikan menengah, baik dari jurusan IPA maupun IPS (tergantung jenis psikologi yang dipilih).
- Nilai Rapor atau UTBK Memadai – Buat yang ikut SNBP, nilai rapor jadi pertimbangan utama. Kalau ikut SNBT atau jalur mandiri, nilai UTBK jadi penentu utama kelolosan.
- Memenuhi Syarat Jurusan Soshum atau Saintek – Psikologi Soshum bisa diikuti oleh lulusan IPA dan IPS, sedangkan Psikologi Saintek biasanya khusus untuk anak IPA.
- Mengisi Portofolio (kalau diminta kampus) – Beberapa kampus tertentu bisa saja minta portofolio tambahan atau dokumen pendukung lain, terutama buat jalur prestasi atau mandiri.
- Sertifikat Bahasa Inggris (Khusus Kelas Internasional) – Kalau kamu daftar ke program kelas internasional, biasanya akan diminta sertifikat TOEFL/IELTS sebagai bukti kemampuan bahasa Inggris.
- Bersedia Ikut Tes Tambahan (kalau ada) – Kampus tertentu bisa saja mengadakan tes psikologi, wawancara, atau ujian tertulis tambahan sesuai kebijakan mereka. Tes tambahan ini umum ditemukan saat mendaftar jalur mandiri.
Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Masuk Jurusan Psikologi?
Sumber: Freepik
Biar makin siap masuk jurusan psikologi, ada beberapa hal penting yang sebaiknya kamu persiapkan dari sekarang. Persiapan ini bakal membantu proses perkuliahan kamu nantinya.
- Mulai Pahami Cara Kerja Pikiran dan Perilaku Manusia – Psikologi itu tentang bagaimana manusia berpikir dan berperilaku sehingga bakal lebih mudah kalau kamu mulai belajar sedikit demi sedikit dari sekarang.
- Kuatkan Kemampuan Analisis dan Empati – Ini penting banget karena dunia psikologi nggak lepas dari observasi, analisis perilaku, dan rasa empati terhadap orang lain.
- Rajin Baca Buku atau Artikel Psikologi – Dengan baca dari sekarang, kamu bisa dapat gambaran soal materi kuliah dan isu-isu psikologi terkini.
- Latihan Soal UTBK Secara Konsisten – Buat yang mau masuk lewat jalur SNBT, latihan soal jadi kunci biar familiar sama tipe-tipe pertanyaan.
- Asah Kemampuan Komunikasi – Psikologi erat kaitannya dengan interaksi manusia. Semakin kamu terbiasa menyampaikan ide atau mendengarkan dengan aktif, semakin siap juga kamu menghadapi perkuliahan nanti.
- Cari Info Kampus dan Jalur Masuknya – Tiap kampus punya kebijakan beda soal Psikologi Soshum atau Saintek, jadi penting untuk riset sejak awal.
Bidang yang Dipelajari di Jurusan Psikologi
Menurut HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia), kebutuhan layanan psikologi di masyarakat terus meningkat, apalagi sejak pandemi COVID-19. Situasi ini bikin kebutuhan terhadap psikolog juga semakin besar.
Nah, supaya bisa jadi ahli di bidang ini, kamu akan mempelajari berbagai bidang psikologi selama kuliah. Apa saja itu? Berikut daftar dan penjelasannya!
Bidang yang Dipelajari di Psikologi Soshum
Jurusan psikologi di ranah sosial dan humaniora (soshum) fokus pada aspek psikologi yang berhubungan erat dengan interaksi sosial dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini lima bidang utama yang biasanya dipelajari Psikologi Soshum.
1. Psikologi Sosial
Bidang Psikologi Sosial mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dalam kelompok dan bagaimana pengaruh sosial mempengaruhi perilaku individu. Kamu akan mendalami tentang dinamika kelompok, pengaruh media, dan perilaku sosial lainnya.
2. Psikologi Pendidikan
Sesuai namanya, Psikologi Pendidikan fokus pada proses belajar dan mengajar. Topik ini secara khusus membahas cara-cara meningkatkan efektivitas pendidikan serta memahami perkembangan dan kesulitan belajar pada anak dan remaja.
3. Psikologi Konseling
Psikologi Konseling mempelajari teknik dan pendekatan buat membantu seseorang mengatasi masalah pribadi atau emosional. Bidang ini sangat penting untuk mendukung kesehatan mental masyarakat.
4. Psikologi Perkembangan
Psikologi Perkembangan membahas perubahan perilaku dan mental dari masa bayi hingga dewasa. Kamu bakal diajak untuk mempelajari tahapan perkembangan manusia secara menyeluruh.
5. Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi menjadi penghubung antara psikologi dengan dunia kerja. Melalui topik ini, kamu akan paham tentang bagaimana meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, dan hubungan antar pegawai dalam organisasi.
Bidang yang Dipelajari di Psikologi Saintek
Psikologi saintek lebih menekankan pada aspek ilmiah dan biologis dari perilaku manusia. Program ini biasanya lebih fokus pada pendekatan riset dan metode kuantitatif. Inilah lima bidang yang jadi fokus utama Psikologi Saintek.
1. Psikobiologi
Bidang Psikobiologi mendalami hubungan antara sistem saraf pusat dan perilaku. Kamu akan belajar bagaimana otak dan hormon mempengaruhi emosi, motivasi, dan fungsi tubuh secara keseluruhan.
2. Psikometri
Fokus pada pengembangan dan validasi alat ukur psikologis, psikometri membantu menciptakan tes yang akurat untuk mengukur kecerdasan, kepribadian, dan kemampuan khusus. Ini penting buat memastikan hasil tes bisa dipercaya.
3. Psikologi Eksperimen
Bidang Psikologi Eksperimen mengajarkan cara melakukan penelitian ilmiah dengan metode eksperimental. Kamu bakal mendesain studi, mengumpulkan data, dan menganalisis hasil untuk menguji teori psikologi.
4. Neuropsikologi
Studi tentang hubungan antara otak dan fungsi kognitif ini sangat penting untuk memahami bagaimana gangguan neurologis atau cedera otak mempengaruhi perilaku dan kemampuan mental.
5. Psikologi Kognitif
Di bidang Psikologi Kognitif, kamu mempelajari proses mental, seperti perhatian, memori, bahasa, dan pengambilan keputusan. Pemahaman ini membantu menjelaskan bagaimana manusia menerima dan mengolah informasi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Jurusan IPS yang Cocok untuk Wanita
Cari Kampus Berkualitas? Saatnya Daftar Cakrawala University!
Pada intinya, jurusan Psikologi terbuka luas buat lulusan IPA maupun IPS. Yang terpenting, kamu harus menentukan program studi sesuai minat dan kemampuan supaya perkuliahan bisa berjalan maksimal dan menyenangkan.
Jangan lupakan juga buat memilih kampus dengan lingkungan dan fasilitas lengkap agar bisa mendukung pengalaman belajar selama kuliah.
Kabar baiknya, Cakrawala University hadir dengan pilihan jurusan yang sesuai dengan kebutuhan kerja masa kini.
Pembelajarannya pun menerapkan kurikulum berbasis industri yang menggabungkan teori dan praktik secara seimbang. Mahasiswa juga punya kesempatan belajar langsung dari dosen praktisi berpengalaman.
Cakrawala University juga menawarkan Program 1 Tahun Fokus yang memungkinkan kamu belajar teori selama 3 tahun, lalu fokus magang atau proyek bersama perusahaan mitra di tahun terakhir.
Setelah lulus, peluang karier makin terbuka dengan dukungan Program Penyaluran Kerja yang terjalin dengan 840+ mitra.
Menarik banget, kan? Segera jadi bagian Cakrawala University atau lakukan konsultasi di sini.