Konsultan pajak adalah orang yang memberikan jasa konsultasi perpajakan kepada individu maupun perusahaan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kalau kamu yang pengen terjun ke bidang ini, kuliah di jurusan yang tepat bisa jadi langkah awal yang penting.
Lantas, jadi konsultan pajak harus kuliah jurusan apa sih? Daripada penasaran, yuk, simak artikel ini sampai habis biar kamu tahu rekomendasi jurusannya dan bisa mulai menyiapkan karier sejak sekarang!
Key Takeaways
- Ada beberapa pilihan jurusan yang relevan untuk menjadi konsultan pajak, antara lain Akuntansi, Keuangan, Perpajakan, Administrasi Fiskal, hingga Ekonomi.
- Untuk menjadi konsultan pajak, dibutuhkan skill seperti kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, manajemen waktu, integritas profesional, hingga negosiasi.
- Universitas Cakrawala menyediakan beberapa program kuliah yang mendukung karier konsultan pajak, dengan dukungan dosen praktisi, kurikulum berbasis industri, peluang magang sejak semester awal, serta pengalaman praktik langsung.
8 Rekomendasi Jurusan untuk Menjadi Konsultan Pajak
Untuk bisa berkarier sebagai konsultan pajak, kamu perlu punya pemahaman yang kuat tentang perpajakan, akuntansi, dan hukum. Memilih jurusan kuliah yang tepat bisa jadi langkah awal supaya skill dan pengetahuanmu terbangun dengan baik.
Nah, meskipun tidak ada jurusan tunggal yang wajib, ada beberapa jurusan yang sangat relevan dan sering direkomendasikan buat kamu yang ingin menjadi konsultan pajak. Berikut 8 pilihan jurusan untuk jadi konsultan pajak tersebut:
1. Akuntansi
Jurusan Akuntansi adalah program studi yang paling umum dipilih untuk jadi konsultan pajak. Jurusan ini mempelajari cara menyusun dan menganalisis laporan keuangan, menghitung pajak, melakukan audit, serta mengevaluasi kondisi finansial suatu perusahaan.
Pengetahuan tersebut jelas sangat penting buat kamu yang ingin menjadi konsultan pajak karena membantu memahami alur pencatatan dan pelaporan pajak secara detail. Di perkuliahannya sendiri kamu bakal belajar berbagai mata kuliah, seperti:
- Akuntansi Keuangan
- Audit
- Perpajakan
- Akuntansi Manajemen
- Sistem Informasi Akuntansi
Menariknya, lulusan Akuntansi itu punya peluang besar untuk berkarier di kantor akuntan publik ternama lho, termasuk Big Four seperti PwC, Deloitte, EY, dan KPMG. Pengalaman bekerja di sini bisa menjadi batu loncatan kuat untuk menjadi konsultan pajak profesional.
Nah, buat mendukung semua itu, kamu bisa ambil kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Cakrawala. Di sini, kamu bakal dibimbing langsung oleh dosen praktisi yang berpengalaman di bidang perpajakan.
Selain itu, mahasiswa juga dibekali skill menggunakan software akuntansi modern seperti SAP, Accurate, dan QuickBooks, jadi bekal praktikmu langsung siap pakai untuk berkarier di konsultan pajak.
Cek juga:
2. Keuangan
Jurusan Keuangan juga relevan buat jadi konsultan pajak karena lulusannya punya dasar kuat dalam analisis keuangan, manajemen risiko, dan strategi bisnis. Ilmu ini membantu memahami perencanaan pajak dan kepatuhan pajak perusahaan secara strategis.
Kalau kamu masuk jurusan ini, kamu akan belajar mata kuliah yang mendukung kemampuan analisis dan strategi keuangan, seperti:
- Manajemen Keuangan
- Analisis Laporan Keuangan
- Ekonomi Mikro & Makro
- Manajemen Risiko
- Investasi dan Pasar Modal
Di Jurusan Keuangan dan Investasi Universitas Cakrawala, mahasiswa nggak cuma belajar teori mata kuliah, tapi juga bisa langsung praktik lewat program magang sejak semester pertama. Hanali contohnya, mahasiswa semester 2 yang sudah bisa ikut praktik magang sebagai Treasury Analyst di perusahaan ternama.
Yang bikin makin menarik lagi, dosen-dosennya memang praktisi dengan pengalaman lebih dari 13 tahun di industri keuangan. Jadi kalau kuliah di sini kamu langsung dapat ilmu dan praktik yang relevan banget buat kerja nanti.
3. Perpajakan
Jurusan Perpajakan fokus mempelajari seluk-beluk pajak di Indonesia, mulai dari jenis-jenis pajak sampai prosedur administrasinya. Jurusan ini cocok banget buat yang ingin jadi konsultan pajak karena lulusannya punya pemahaman mendalam soal aturan dan praktik perpajakan.
Beberapa mata kuliah yang bakal kamu pelajari antara lain:
- Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi dan Badan
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
- Perpajakan Internasional
- Kepabeanan dan Cukai
- Etika Bisnis & Kode Etik
Dengan belajar jurusan ini, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan praktik pajak, termasuk perencanaan pajak perusahaan dan konsultasi kepatuhan perpajakan.
4. Administrasi Fiskal
Administrasi Fiskal mempelajari sistem administrasi pemerintahan, khususnya pengelolaan pendapatan negara dari pajak. Jurusan ini pas buat jadi konsultan pajak karena memberikan gambaran lebih luas tentang konteks bisnis dan manajemen keuangan di mana perpajakan berjalan.
Kurikulum dan mata kuliah jurusan Administrasi Fiskal yang mendukung karier konsultan pajak antara lain:
- Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
- Akuntansi Perpajakan
- Akuntansi Keuangan
- Hukum Bisnis dan Auditing
- Pajak Internasional, Kepabeanan & Cukai, serta Peradilan Pajak
Dengan pemahaman ini, lulusan jurusan Administrasi Fiskal bisa menangani aspek perpajakan dan administrasi perusahaan secara profesional, termasuk perencanaan pajak dan konsultasi kepatuhan.
Cek juga:
5. Hukum
Walaupun tidak seumum Akuntansi, latar belakang Hukum juga sangat berguna buat calon konsultan pajak, terutama untuk menangani aspek litigasi pajak, kepatuhan hukum, dan interpretasi undang-undang perpajakan yang kompleks.
Beberapa mata kuliah yang relevan dengan pajak di jurusan ini antara lain:
- Hukum Pajak
- Politik dan Legislasi Pajak
- Sengketa dan Tindak Pidana Pajak
- Hukum Pajak Internasional
Di Universitas Cakrawala, Jurusan Hukum punya konsentrasi menarik dan relevan yang bisa dipilih sebagai bekal untuk jadi konsultan pajak, di antaranya Hukum Perdata dan Bisnis, serta Hukum Tata Negara & Administrasi Negara.
Lewat konsentrasi ini, selain dibekali dasar peraturan perpajakan, mahasiswa juga dibekali praktik persidangan dan studi kasus langsung, jadi bakal sudah terbiasa dengan dunia kerja sejak kuliah.
Cek juga:
6. Ekonomi
Rekomendasi jurusan untuk menjadi konsultan pajak selanjutnya adalah Jurusan Ekonomi. Program studi ini memberikan pemahaman luas tentang sistem keuangan, bisnis, dan prinsip-prinsip akuntansi.
Lulusan Ekonomi jelas punya peluang bagus karena mereka terbiasa menganalisis kondisi keuangan perusahaan dan memahami strategi bisnis yang berkaitan dengan perpajakan. Nah, beberapa mata kuliah yang mendukung karier konsultan pajak antara lain:
- Ekonomi Mikro dan Makro
- Keuangan Perusahaan
- Akuntansi Dasar & Lanjutan
- Hukum Bisnis
- Perpajakan
Dengan latar belakang ini, lulusan mampu menilai dampak keputusan bisnis terhadap kewajiban pajak, sekaligus memberi saran strategi yang sesuai aturan.
Bahkan faktanya, banyak kok konsultan pajak di Indonesia yang berasal dari Jurusan Ekonomi, jadi ini bisa jadi fondasi yang kuat buat kamu berkarier.
7. Perbankan Syariah
Jurusan Perbankan Syariah adalah program studi yang fokus mempelajari prinsip keuangan dan perbankan yang sesuai dengan hukum Islam. Lulusan jurusan ini punya peluang jadi konsultan pajak, terutama untuk klien yang bergerak di sektor syariah atau UMKM halal.
Nah, beberapa mata kuliah yang relevan untuk menjadi konsultan pajak di Jurusan Perbankan Syariah meliputi:
- Perpajakan dalam Perspektif Syariah
- Akuntansi Syariah
- Etika Bisnis Islami
Dengan pemahaman tentang regulasi perpajakan nasional sekaligus prinsip etika dan transparansi keuangan Islam, lulusan Perbankan Syariah mampu membantu klien mengelola pajak sesuai aturan, tapi tetap sesuai prinsip syariah.
Cek juga:
8. Manajemen Keuangan
Berbeda dari Jurusan Keuangan yang lebih menekankan pada analisis keuangan dan investasi, Manajemen Keuangan fokus pada strategi dan pengelolaan keuangan perusahaan secara mendalam.
Meski fokusnya berbeda, lulusan jurusan ini tetap sangat cocok menjadi konsultan pajak karena mereka terbiasa menganalisis perencanaan keuangan dan memahami bagaimana pajak memengaruhi keputusan bisnis.
Mata kuliah terkait pajak yang relevan di Jurusan Manajemen Keuangan antara lain:
- Manajemen Keuangan
- Akuntansi Perpajakan
- Auditing
- Hukum Pajak
- Pajak Penghasilan (PPh) & Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Dengan kombinasi pengetahuan keuangan dan perpajakan, lulusan Manajemen Keuangan bisa memberikan saran perencanaan pajak yang tepat, menghitung kewajiban pajak, dan memastikan kepatuhan klien terhadap regulasi secara efektif.
Sertifikasi yang Dibutuhkan untuk Menjadi Konsultan Pajak Profesional

Sumber: Freepik
Buat bisa berkarier sebagai konsultan pajak profesional, nggak cuma ilmu dari kuliah aja yang penting. Ada beberapa sertifikasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi dan kredibilitas di bidang ini. Berikut di antaranya:
- Sertifikat Konsultan Pajak (SKP): Sertifikat wajib yang diperoleh dengan lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) dari Ikatan Konsultan Pajak Indonesia, dan ada tiga tingkatan yang menentukan jenis klien pajak yang bisa kamu tangani.
- Izin Praktik Konsultan Pajak: Setelah punya SKP, izin ini wajib diajukan ke Menteri Keuangan supaya kamu resmi bisa membuka praktik dan menawarkan jasa pajak.
- Brevet Pajak A & B: Sertifikasi ini fokus ke dasar dan lanjutan pajak, mulai dari Pajak Penghasilan (PPh) sampai Pajak Pertambahan Nilai (PPN), cocok buat pemula sebelum ambil SKP.
- Brevet Pajak C: Tingkat lanjut yang membahas perpajakan badan dan transaksi internasional, biasanya diambil setelah menyelesaikan Brevet A & B.
- Certified Tax Technician (CTT): Sertifikat profesional yang menunjukkan kemampuan kamu sebagai teknisi perpajakan, sesuai standar kompetensi nasional.
- Certified Fundamental Tax Reporting (CFTR): Memberikan pengetahuan dan praktik di bidang pelaporan pajak orang pribadi dan badan.
- Sertifikasi Akuntansi (CPA/CA): Latar belakang atau sertifikasi di akuntansi, seperti CPA atau CA, sangat membantu karena pajak erat kaitannya dengan laporan keuangan.
- Sertifikasi Konsultan Hukum Perpajakan: Cocok buat yang ingin fokus ke sengketa atau litigasi pajak, diselenggarakan oleh asosiasi resmi seperti PERKHAPKI.
- Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPL): Konsultan pajak wajib ikut kegiatan PPL secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan kompetensi sesuai pedoman Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Cek juga:
Skill Non-Akademis yang Penting Bagi Seorang Konsultan Pajak
Selain pengetahuan teknis dan sertifikasi, seorang konsultan pajak juga butuh beberapa kemampuan non-akademis untuk bisa bekerja efektif dan profesional. Berikut skill non-akademis yang penting bagi seorang konsultan pajak:
- Kemampuan Komunikasi yang Efektif: Konsultan pajak harus bisa menjelaskan aturan pajak yang rumit dengan bahasa sederhana supaya klien mudah paham.
- Keterampilan Interpersonal (Membangun Hubungan): Membangun kepercayaan dengan klien butuh empati, kesabaran, dan kemampuan mendengarkan dengan baik.
- Pemikiran Kritis dan Pemecahan Masalah: Konsultan perlu menganalisis data keuangan dan merancang solusi pajak yang efisien dan sesuai hukum.
- Manajemen Waktu dan Organisasi: Mengatur tugas dan prioritas penting untuk memenuhi tenggat pelaporan pajak tanpa terlambat.
- Integritas dan Etika Profesional: Menjaga kerahasiaan dan bertindak jujur adalah fondasi penting supaya klien tetap percaya.
- Kemampuan Bernegosiasi: Konsultan sering berinteraksi dengan otoritas pajak, dan kemampuan negosiasi bisa membantu mendapatkan hasil terbaik bagi klien.
- Adaptabilitas: Peraturan pajak berubah-ubah, jadi konsultan harus cepat menyesuaikan diri dengan aturan baru, software, atau kondisi ekonomi yang dinamis.
Gaji Rata-rata Konsultan Pajak di Indonesia
Nah, banyak yang penasaran soal penghasilan profesi ini. Gaji konsultan pajak di Indonesia sebenarnya bervariasi tergantung tingkat pengalaman, lokasi, dan firma tempat bekerja. Adapun, ini dia gambaran rata-rata gajinya jika berdasarkan tingkat pengalaman:
- Konsultan Pajak Junior: Rp 5.100.000 - Rp 8.100.000 per bulan
- Konsultan Pajak Senior Rp 10.800.000 - Rp 16.900.000 per bulan
- Konsultan Pajak Supervisor/Manager: Rp 15.630.000 - Rp 18.630.000 per bulan
FAQ
1. Apa Bedanya Jurusan Akuntansi dan Administrasi Fiskal untuk Karir Konsultan Pajak?
Kalau kamu bingung memilih jurusan, penting tahu perbedaan antara Akuntansi dan Administrasi Fiskal supaya karier sebagai konsultan pajak lebih jelas. Ini dia ringkasannya:
- Administrasi Fiskal (Perpajakan): Lebih spesifik mempelajari hukum dan regulasi pajak, hukum ekonomi, dan akuntansi perpajakan; cocok untuk karier di pemerintahan atau fokus sebagai konsultan pajak.
- Akuntansi: Mempelajari pencatatan keuangan secara keseluruhan, memberikan fondasi kuat untuk menjadi konsultan pajak sekaligus membuka peluang di bidang lain seperti auditor, analis keuangan, atau CFO.
2. Apa Saja Langkah-langkah untuk Fresh Graduate Memulai Karir Sebagai Konsultan Pajak?
Memulai karir sebagai konsultan pajak memang butuh kombinasi pendidikan, sertifikasi, dan pengalaman praktis. Berikut langkah-langkah utamanya:
- Memiliki Dasar Pendidikan yang Relevan: Pilih jurusan Akuntansi, Perpajakan, atau Administrasi Fiskal dan kuasai konsep dasar akuntansi serta peraturan perpajakan di Indonesia.
- Memperoleh Sertifikasi Konsultan Pajak (SKP): Ikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) melalui IKPI, biasanya mulai dari Brevet A & B untuk fresh graduate.
- Mencari Pengalaman Praktis: Magang di Kantor Konsultan Pajak atau posisi staf pajak junior agar mendapat wawasan nyata soal siklus perpajakan dan interaksi dengan klien/DJP.
- Membangun Jaringan (Networking): Gabung dengan IKPI atau forum perpajakan, hadir seminar/webinar, supaya koneksi profesionalmu makin luas.
- Mengembangkan Soft Skill dan Keterampilan Teknis: Mahir pakai software perpajakan (e-SPT, e-Faktur, e-Billing), Excel, serta kemampuan komunikasi, pemecahan masalah, dan manajemen waktu.
- Mempertimbangkan Izin Praktek (Opsional Awal): Setelah pengalaman tertentu dan lulus Brevet A & B, kamu bisa mengajukan izin praktek konsultan pajak sendiri.
3. S1 Akuntansi Plus Sertifikasi Brevet dan D3 Perpajakan, Mana Lebih Cepat Jadi Konsultan Pajak?
Umumnya, kombinasi S1 Akuntansi ditambah Sertifikasi Brevet lebih cepat membuka jalan jadi konsultan pajak karena gelar S1 lebih mudah diakui dan Brevet C memberikan pengetahuan pajak yang mendalam.
Meski D3 Perpajakan sudah spesifik, lulusan S1 Akuntansi punya peluang lebih luas di sektor keuangan dan bisa lebih cepat memenuhi persyaratan sertifikasi profesional.
Raih Mimpimu Jadi Konsultan Pajak bersama Universitas Cakrawala Sekarang!
Jadi, itulah rangkuman lengkap jurusan yang bisa jadi jalan kamu untuk menjadi konsultan pajak, mulai dari Akuntansi, Perpajakan, hingga Administrasi Fiskal, beserta sertifikasi dan skill yang penting untuk sukses di profesi ini.
Kalau kamu ingin serius mendalami dunia perpajakan dan siap membangun karier profesional, kuliah di Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan tepat!
Di sini, kamu bisa ambil Jurusan Akuntansi, Keuangan, atau Hukum untuk mempelajari dasar-dasar perpajakan secara mendalam, termasuk praktik langsung menggunakan software dan tools yang umum dipakai di industri, sehingga skill-mu langsung siap pakai.
Berikut beberapa hal yang bikin kuliah di Universitas Cakrawala beda dari kampus lain:
- Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan 1000+ perusahaan mitra, termasuk perusahaan atau institusi keuangan untuk memperluas peluang karier.
- Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung dirancang supaya lulusannya siap bersaing di dunia profesional perpajakan.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa bisa langsung praktik di perusahaan sejak semester awal, sehingga siap kerja setelah lulus.
- Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi supaya relevan dengan kebutuhan dunia kerja terkini.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional berpengalaman di bidang konsultan pajak dan akuntansi, yang siap membimbingmu memahami kasus nyata.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung daftar atau tanya-tanya gratis di sini sekarang untuk tahu lebih banyak tentang program kuliah di Universitas Cakrawala dan mulai langkahmu menjadi konsultan pajak profesional!