Pernah lihat berita tentang perwakilan Indonesia yang berbicara di forum dunia, seperti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)?
Nah, orang itu biasanya seorang diplomat. Mereka yang mewakili negara, membangun kerja sama, dan menjaga hubungan baik antara Indonesia dan negara lain. Menarik banget, kan?
Tapi jadi diplomat itu nggak bisa asal. Ada jalur pendidikan, jurusan kuliah, dan keterampilan tertentu yang harus kamu siapin dari awal. Artikel ini akan mengupas langkah-langkah y untuk mempersiapkan karier sebagai diplomat!
Key Takeaways
- Banyak jurusan yang bisa jadi jalan menuju karier diplomat, seperti Hubungan Internasional saja, Ilmu Hukum, bahkan Ilmu Komunikasi. Jurusan-jurusan ini punya peluang besar untuk berkarier di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) atau lembaga internasional seperti ASEAN dan PBB.
- Kemampuan komunikasi, analisis global, negosiasi, dan penguasaan bahasa asing jadi kunci utama sukses di dunia diplomasi. Aktif berorganisasi, ikut Model United Nations (MUN), dan magang di lembaga pemerintahan bisa bantu kamu membangun portofolio kuat sejak kuliah.
- Dengan kurikulum berbasis industri, kesempatan magang sejak semester pertama, dan dosen praktisi, Universitas Cakrawala membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja global. Bukan cuma teori, tapi pengalaman nyata yang bikin kamu siap bersaing di dunia diplomasi internasional.
8 Jurusan Kuliah untuk Menjadi Diplomat
Latar belakang pendidikan yang diterima untuk menjadi diplomat cukup beragam. Kamu nggak harus selalu kuliah di salah satu jurusan spesifik, karena profesi diplomat juga membutuhkan keahlian di bidang hukum, ekonomi, komunikasi, dan politik.
Beberapa jurusan yang bisa jadi pilihan kalau kamu ingin meniti karier sebagai diplomat, antara lain:
1. Ilmu Hukum
Jurusan Ilmu Hukum cocok buat kamu yang suka berpikir logis dan tertarik dengan aturan yang mengatur hubungan antarnegara. Diplomat sering berhadapan dengan perjanjian internasional, hukum perdagangan, dan penyelesaian sengketa antarnegara.
Kalau kamu tertarik dengan dunia diplomasi dan suka berpikir analitis, Jurusan Ilmu Hukum Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan yang tepat. Di jurusan ini, kamu belajar bagaimana hukum diterapkan di dunia nyata, termasuk dalam konteks diplomasi dan hubungan antarnegara.
Kamu akan mempelajari banyak hal yang berkaitan untuk menjadi diplomat, termasuk:
- Hukum Internasional: memahami aturan yang mengatur hubungan antarnegara dan peran diplomasi dalam penerapannya.
- Hukum Perjanjian Internasional: belajar bagaimana negara-negara membuat dan menegakkan perjanjian antarbangsa.
- Hukum Perdata Internasional: membahas penyelesaian sengketa lintas negara di bidang perdata dan perdagangan.
- Hukum Humaniter Internasional: fokus pada hukum perang, hak asasi manusia, dan perlindungan kemanusiaan.
- Hukum HAM Internasional: mendalami prinsip dan instrumen hukum hak asasi manusia global.
- Hukum Birokrasi & Kebijakan Publik: mengenal sistem birokrasi dan kebijakan publik yang memengaruhi kerja diplomasi.
- Hukum Perdagangan Internasional: mempelajari regulasi ekspor-impor dan kerja sama ekonomi antarnegara.
- International Dispute Settlement: memahami cara penyelesaian sengketa internasional melalui diplomasi atau arbitrase.
Selain kurikulumnya yang komprehensif, Universitas Cakrawala juga menerapkan pendekatan pembelajaran yang berorientasi langsung pada dunia kerja. Kurikulum di Jurusan Ilmu Hukum dirancang berbasis industri, sehingga seluruh proses belajar berfokus pada kebutuhan nyata di lapangan.
Setelah menyelesaikan studi, mahasiswa juga difasilitasi dengan program penyaluran kerja. Universitas Cakrawala memiliki jaringan lebih dari 1000 mitra industri yang siap menampung lulusan terbaik, baik di sektor nasional maupun internasional.
2. Hubungan Internasional (HI)

Sumber: Freepik
Kalau kamu pengen kuliah yang paling nyambung sama dunia diplomat, Hubungan Internasional (HI) jawabannya. Jurusan ini ngajarin kamu memahami hubungan antarnegara, diplomasi, ekonomi global, dan kebijakan luar negeri.
Kampus seperti Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan Universitas Airlangga (UNAIR) punya jurusan HI yang aktif banget. Mahasiswa sering ikut simulasi sidang PBB seperti Model United Nations (MUN) untuk latihan diplomasi nyata.
Kamu bakal belajar hal-hal seru yang langsung nyambung ke dunia diplomasi, seperti:
- Teori Hubungan Internasional: memahami dasar pemikiran tentang hubungan antarnegara dan konflik global.
- Diplomasi dan Negosiasi Internasional: melatih kemampuan negosiasi dan komunikasi antarbudaya.
- Politik Luar Negeri Indonesia: membahas arah kebijakan diplomasi Indonesia di dunia internasional.
- Ekonomi Politik Internasional: mempelajari hubungan antara ekonomi dan kekuasaan global.
- Organisasi Internasional dan Global Governance: memahami peran lembaga seperti PBB, WHO, atau Uni Eropa dalam menjaga stabilitas dunia.
Baca juga: 10 Alasan Memilih Jurusan Hubungan Internasional, Apa Saja?
3. Ilmu Politik
Kalau kamu suka menganalisis kebijakan dan strategi negara, Ilmu Politik bisa jadi pilihan yang pas. Jurusan ini bikin kamu paham gimana keputusan politik diambil dan bagaimana hubungan antarnegara berjalan.
Program studi Ilmu Politik di FISIP Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS) biasanya fokus pada kebijakan publik dan politik global. Kamu bakal banyak berdiskusi, menulis analisis, dan belajar berpikir strategis layaknya diplomat.
Beberapa hal penting yang akan kamu pelajari di jurusan ini antara lain:
- Politik Internasional dan Globalisasi: memahami hubungan kekuasaan antar-negara dan dampaknya pada dunia modern.
- Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah: membahas bagaimana kebijakan luar negeri dirancang dan dijalankan.
- Sistem Politik Perbandingan: mengenal berbagai sistem politik di dunia sebagai bahan perbandingan diplomasi.
- Analisis Konflik dan Resolusi Perdamaian: belajar memahami konflik dan mencari solusi diplomatiknya.
- Politik Luar Negeri dan Diplomasi: mempelajari strategi diplomasi negara dalam menjaga kepentingan nasional.
4. Ilmu Ekonomi
Diplomasi zaman sekarang nggak cuma soal politik, tapi juga ekonomi. Banyak kerja sama antarnegara berhubungan dengan perdagangan, investasi, dan pembangunan ekonomi. Karena itu, Ilmu Ekonomi juga bisa jadi jalan buat kamu yang pengen fokus ke diplomasi ekonomi.
Kampus seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) menawarkan mata kuliah yang nyambung banget ke peran ekonomi di dunia global.
Kamu akan ketemu banyak mata kuliah yang bisa jadi bekal penting, seperti:
- Ekonomi Internasional: membahas bagaimana perdagangan dan investasi lintas negara berjalan.
- Perdagangan Bebas dan Globalisasi: memahami dampak kebijakan ekonomi global terhadap hubungan antarnegara.
- Ekonomi Pembangunan: melihat peran diplomat dalam mendorong kerja sama pembangunan antarnegara.
- Kebijakan Fiskal dan Moneter: belajar bagaimana keputusan ekonomi memengaruhi kebijakan luar negeri.
- Ekonomi Politik Dunia: memahami hubungan antara kekuatan politik dan kepentingan ekonomi di level global.
5. Ilmu Administrasi Negara
Kalau kamu tertarik memahami bagaimana pemerintahan berjalan dan bagaimana kebijakan luar negeri disusun, jurusan Ilmu Administrasi Negara bisa jadi pilihan yang pas. Jurusan ini mengajarkan cara merancang kebijakan publik, menjalankan birokrasi, dan memahami dinamika pemerintahan yang berperan penting dalam diplomasi antarnegara.
Kampus seperti Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) menawarkan program Administrasi Negara yang relevan dengan dunia pemerintahan dan hubungan internasional.
Kamu akan mempelajari banyak hal yang berguna untuk menjadi diplomat, seperti:
- Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan: membahas bagaimana kebijakan luar negeri dan keputusan politik dibuat.
- Etika Administrasi Negara: menanamkan nilai integritas dan profesionalisme dalam melayani publik.
- Manajemen Pelayanan Publik: fokus pada strategi pelayanan dan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
- Administrasi Pembangunan: memahami peran birokrasi dalam pembangunan nasional dan kerja sama internasional.
- Diplomasi Pemerintahan: mengeksplorasi peran birokrat dan aparatur negara dalam diplomasi dan hubungan luar negeri.
6. Sastra dan Bahasa Asing
Kemampuan berbahasa asing adalah salah satu modal utama seorang diplomat. Jurusan Sastra dan Bahasa Asing (baik Sastra Inggris, Mandarin, Jepang, Arab, maupun Prancis) bisa membuka peluang besar buat kamu yang ingin berkarier di dunia internasional.
Kampus seperti Universitas Hasanuddin (UNHAS) punya program studi bahasa asing yang terhubung dengan lembaga internasional dan budaya asing.
Beberapa mata kuliah yang relevan untuk calon diplomat antara lain:
- Linguistik Terapan: mempelajari cara kerja bahasa dan penggunaannya dalam komunikasi formal.
- Terjemahan dan Interpretasi: mengasah kemampuan menerjemahkan dokumen resmi dan percakapan diplomatik.
- Komunikasi Antarbudaya: mengenal cara berkomunikasi yang efektif di tengah perbedaan budaya.
- Kajian Budaya dan Diplomasi: memahami bagaimana budaya bisa jadi alat diplomasi antar-negara.
- Studi Media Global: melihat bagaimana media memengaruhi persepsi publik dan citra suatu negara.
7. Sosiologi
Kalau kamu penasaran bagaimana perilaku masyarakat bisa memengaruhi hubungan antar-negara, Sosiologi bisa jadi pilihan yang menarik. Jurusan ini mengajarkan kamu untuk memahami masyarakat, budaya, dan perubahan sosial yang menjadi dasar penting dalam diplomasi dan kerja sama internasional.
Di kampus seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mahasiswa Sosiologi belajar membaca fenomena sosial global dan menganalisisnya secara kritis.
Kamu akan menemukan berbagai mata kuliah menarik, seperti:
- Sosiologi Politik: memahami hubungan antara masyarakat, kekuasaan, dan kebijakan publik.
- Sosiologi Global: membahas dampak globalisasi terhadap struktur sosial dunia.
- Komunikasi Sosial: mengasah kemampuan membangun relasi lintas budaya dan etnis.
- Budaya dan Modernisasi: meneliti peran budaya dalam perubahan sosial dan pembangunan.
- Analisis Isu Sosial Kontemporer: membahas isu-isu global seperti kemiskinan, migrasi, dan kesetaraan gender.
8. Ilmu Komunikasi
Diplomat dituntut untuk bisa menyampaikan pesan dengan jelas, menjaga citra negara, dan membangun hubungan baik dengan berbagai pihak. Itulah kenapa Ilmu Komunikasi juga termasuk jurusan yang relevan buat kamu yang ingin meniti karier di dunia diplomasi publik.
Kalau kamu suka berbicara di depan umum, aktif berorganisasi, dan tertarik dengan dunia diplomasi publik, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan yang sangat relevan.
Di jurusan ini, kamu akan mempelajari banyak hal menarik yang bisa jadi bekal penting untuk menjadi diplomat, seperti:
- Komunikasi Global: memahami arus informasi lintas negara dan dampaknya terhadap hubungan diplomatik.
- Komunikasi Politik & Opini Publik: menganalisis strategi komunikasi pemerintah dan persepsi masyarakat.
- Public Speaking & Media Training: melatih kemampuan berbicara di depan publik dan menghadapi media dengan percaya diri.
- Advokasi & Kampanye Sosial: mempelajari cara menyusun pesan untuk mendukung isu publik dan diplomasi sosial.
- Komunikasi Antarpribadi & Kelompok: memahami dinamika interaksi dalam tim dan antarindividu lintas budaya.
- Media Relations: mengelola hubungan dengan media untuk membangun citra positif organisasi atau negara.
- Strategi Komunikasi: menyusun perencanaan komunikasi yang efektif untuk tujuan diplomasi dan publikasi global.
Kurikulum di Universitas Cakrawala dirancang berbasis industri, artinya pembelajaran berfokus pada kebutuhan dunia kerja. Mahasiswa akan memperoleh pengetahuan yang relevan melalui teori dan praktik, sehingga siap menerapkannya di situasi nyata.
Selain itu, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk terjun langsung ke industri. Program kuliah berlangsung selama tiga tahun, dan di tahun terakhir mahasiswa diarahkan untuk mengembangkan portofolio profesional melalui magang atau proyek di perusahaan, lembaga pemerintahan, maupun organisasi media.

Skill yang Paling Penting untuk Seorang Diplomat
Selama mempersiapkan diri untuk berkarier di dunia diplomasi, kamu akan perlu mengembangkan berbagai keterampilan penting yang menjadi dasar pekerjaan diplomat.
Berikut beberapa skill utama yang wajib kamu miliki:
- Kemampuan Komunikasi: Diplomat harus mampu menyampaikan pesan secara jelas, sopan, dan strategis, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Skill ini penting untuk berbicara di forum internasional atau menjalin komunikasi antarnegara.
- Negosiasi dan Diplomasi: Setiap hubungan antar-negara membutuhkan kemampuan negosiasi. Diplomat harus tahu cara mempertahankan kepentingan nasional tanpa menimbulkan konflik.
- Analisis Isu Global: Kamu akan dilatih untuk memahami isu-isu internasional seperti ekonomi global, perdamaian dunia, perubahan iklim, dan kerja sama perdagangan.
- Penguasaan Bahasa Asing: Bahasa adalah alat utama dalam diplomasi. Selain bahasa Inggris, menguasai bahasa lain seperti Mandarin, Arab, Prancis, atau Spanyol akan memberi keunggulan besar saat bekerja di KBRI atau forum global seperti PBB.
- Empati dan Adaptabilitas Budaya: Diplomat sering ditempatkan di luar negeri dan harus bisa beradaptasi dengan cepat terhadap budaya baru. Empati membantu memahami masyarakat setempat dan membangun hubungan yang harmonis.
- Kemampuan Menulis dan Riset: Setiap diplomat dituntut untuk menulis laporan, analisis kebijakan, dan naskah pidato.
- Leadership dan Kerja Sama Tim: Diplomat sering bekerja dalam tim lintas negara dan budaya. Jiwa kepemimpinan serta kemampuan berkolaborasi menjadi bekal utama dalam menyelesaikan tugas diplomatik secara profesional.
- Manajemen Waktu dan Ketahanan Diri: Tugas diplomat bisa berlangsung di berbagai zona waktu dan situasi tekanan tinggi. Kemampuan mengatur waktu dan menjaga ketenangan sangat dibutuhkan untuk tetap fokus di tengah tuntutan pekerjaan global.
Syarat Pendidikan untuk Menjadi Diplomat di Indonesia

Sumber: Freepik
Menjadi diplomat tidak bisa dilakukan secara instan. Ada jalur pendidikan dan tahapan karier yang harus ditempuh sesuai ketentuan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI).
Berikut beberapa persyaratan pendidikan yang perlu kamu ketahui:
1. Tingkat Pendidikan Minimal
Calon diplomat wajib memiliki ijazah minimal Sarjana (S1) dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
Lulusan baru yang diterima melalui jalur resmi akan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan golongan awal III/a.
2. Jurusan Kuliah yang Relevan
Meskipun Kemlu RI tidak mewajibkan jurusan tertentu, ada beberapa bidang studi yang dianggap relevan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi calon diplomat. Jurusan-jurusan tersebut antara lain:
- Hubungan Internasional, karena berfokus pada politik global dan diplomasi antarnegara.
- Ilmu Hukum, khususnya Hukum Internasional, untuk memahami dasar hukum kerja sama antarnegara.
- Ilmu Politik, yang membahas strategi kebijakan luar negeri dan hubungan pemerintahan.
- Ilmu Ekonomi, untuk mendukung diplomasi ekonomi dan perdagangan internasional.
- Ilmu Administrasi Negara/Publik, guna memahami sistem birokrasi dan kebijakan pemerintahan.
- Sastra dan Bahasa Asing, seperti Sastra Inggris, untuk memperkuat kemampuan komunikasi lintas budaya.
3. Jalur Seleksi dan Pendidikan Lanjutan
Jalur utama untuk menjadi diplomat di Indonesia adalah melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dibuka secara resmi oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI).
Setelah lolos seleksi administrasi, akademik, dan wawancara, peserta akan menjalani serangkaian pendidikan dan pelatihan profesional, di antaranya:
- Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu): merupakan pelatihan dasar bagi calon diplomat. Setelah lulus, peserta akan diangkat sebagai Diplomat Junior.
- Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu): pendidikan lanjutan untuk meningkatkan kompetensi diplomat muda ke jenjang Diplomat Menengah.
- Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri (Sesparlu): program pelatihan tertinggi bagi diplomat senior yang dipersiapkan untuk menduduki posisi strategis di Kemlu RI atau perwakilan luar negeri.
4. Persyaratan Tambahan
Selain kualifikasi pendidikan, ada beberapa syarat umum yang juga perlu dipenuhi oleh calon diplomat, antara lain:
- Indeks Prestasi Kumulatif (IPK): biasanya dipersyaratkan minimal IPK 2,80 (skala 4,00) untuk mendaftar seleksi CPNS Kemlu RI.
- Kemampuan Bahasa Asing: penguasaan bahasa Inggris adalah syarat mutlak, namun kemampuan bahasa lain seperti Mandarin, Arab, Prancis, atau Spanyol akan menjadi nilai tambah besar.
- Integritas dan Kepribadian Profesional: diplomat harus memiliki etika, disiplin, serta kemampuan menjaga citra positif Indonesia di kancah internasional.
Baca juga: 10 Jurusan yang Bisa Jalan-Jalan Ke Luar Negeri!
Frequently Ask Questions (FAQ)
1. Apakah lulusan non-HI bisa jadi diplomat?
Bisa. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) tidak membatasi jurusan tertentu untuk menjadi diplomat. Selama kamu memiliki ijazah S1 dari universitas terakreditasi dan lulus seleksi CPNS Kemlu RI, peluangmu sama besar.
Hal yang paling penting adalah kamu punya kemampuan analisis, komunikasi, dan wawasan global.
2. Apa itu Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu)?
Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) adalah lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kemlu RI yang menyiapkan calon diplomat sebelum bertugas. Di sini, peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai diplomasi, protokol internasional, hukum internasional, serta kemampuan bahasa asing.
Lulusan Sekdilu akan diangkat menjadi Diplomat Junior dan ditugaskan di kantor pusat Kemlu atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri.
3. Jika saya lulusan Sastra, apakah ada jalur menjadi diplomat?
Ada. Lulusan Sastra dan Bahasa Asing justru punya keunggulan dalam diplomasi lintas budaya.
Kemampuan bahasa dan pemahaman terhadap kultur asing sangat dibutuhkan dalam komunikasi internasional.
4. Bagaimana cara membangun portofolio untuk mendaftar jadi diplomat saat masih kuliah?
Ada banyak cara untuk mulai mempersiapkan diri sejak dini. Kamu bisa aktif di organisasi kampus seperti:
- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
- Himpunan Mahasiswa
- Mengikuti kegiatan simulasi Model United Nations (MUN) yang meniru sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Selain itu, asah kemampuan bahasa asing, ikuti seminar internasional, magang di lembaga pemerintahan atau NGO, dan pelajari isu-isu global melalui riset atau kegiatan sosial. Portofolio seperti ini akan jadi nilai tambah besar saat kamu mendaftar seleksi CPNS Kemlu RI.
Langkah Awal Jadi Diplomat Masa Depan Dimulai dari Cakrawala!
Kalau kamu punya cita-cita mewakili Indonesia di kancah internasional, bekerja di kedutaan, atau berkarier di organisasi global seperti ASEAN atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kuliah di Universitas Cakrawala bisa jadi langkah pertama menuju impian itu.
Di sini, kamu nggak cuma belajar teori diplomasi, tapi juga langsung terjun ke dunia nyata lewat pembelajaran praktis dan proyek kolaboratif sejak awal kuliah.
Berikut beberapa keunggulan yang bikin kuliah di Universitas Cakrawala beda dari kampus lain:
- Program Penyaluran Kerja: Kampus terhubung dengan 1000+ mitra industri nasional dan internasional untuk membuka peluang karier bagi lulusannya.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa bisa langsung mendapatkan pengalaman kerja nyata di lembaga diplomatik, media, atau institusi pemerintahan.
- Kurikulum Berbasis Industri: Semua materi kuliah disusun berdasarkan tren dan kebutuhan industri global, termasuk bidang diplomasi dan hubungan internasional.
- Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di dunia hukum, komunikasi, dan kebijakan publik.
Kalau kamu ingin kuliah di kampus yang bikin kamu siap kerja, punya pengalaman global, dan relevan dengan kebutuhan industri masa kini, Universitas Cakrawala adalah tempat terbaik untuk memulainya.
Yuk, tanya-tanya gratis atau langsung daftar sekarang untuk tahu lebih banyak tentang program kuliah di Universitas Cakrawala dan peluang kariernya di dunia diplomasi internasional!