Banyak calon mahasiswa yang tertarik dengan Teknik Elektro, tapi langsung mikir dua kali begitu ingat pelajaran fisika dasar di SMA. Wajar banget, topik seperti listrik, medan magnet, atau rangkaian memang bisa terasa berat kalau cuma dilihat dari rumusnya saja.
Padahal, di bidang Teknik Elektro, yang dicari bukan sekadar jago fisika, tapi kemampuan memahami konsep secara bertahap dan menghubungkannya dengan teknologi modern.
Kalau kamu penasaran seberapa penting fisika sebenarnya di Teknik Elektro, langsung aja kita bahas!
Key Takeaways
- Teknik Elektro memang membutuhkan dasar fisika, terutama pada konsep listrik, magnet, dan rangkaian. Tapi kamu cukup memahami konsep dan mau berlatih.
- Prospek karier Teknik Elektro sangat luas dan banyak bidang yang menggunakan fisika sehari-hari. Mulai dari engineer di pembangkit listrik, telekomunikasi, otomasi industri, robotika, hingga perusahaan teknologi modern.
- Teknik Elektro Universitas Cakrawala dirancang agar mahasiswa siap kerja sejak awal. Dengan kurikulum berbasis industri, magang dari semester pertama, serta dosen praktisi, mahasiswa dapat memahami fisika melalui praktik nyata dan langsung terhubung ke kebutuhan dunia kerja.
Apakah Teknik Elektro Harus Pintar Fisika?
Pada dasarnya, iya. Fisika itu penting di Teknik Elektro.
Bidang Electrical Engineering berdiri di atas konsep-konsep fisika seperti listrik, magnet, gelombang, dan energi. Jadi kamu tetap perlu memahami dasar-dasarnya untuk bisa mengikuti materi perkuliahan dan praktik di lab.
Tapi penting dicatat: “penting” bukan berarti harus jenius. Kamu tidak perlu level olimpiade atau hafal seluruh rumus fisika SMA. Hal yang dibutuhkan adalah pemahaman konsep secara bertahap, sesuatu yang akan diajarkan lagi dari awal saat kuliah.
Banyak mahasiswa yang awalnya biasa saja di fisika, tetapi bisa berkembang karena pembelajaran di Teknik Elektro lebih aplikatif dan logis dibandingkan teori semata.
Pada intinya, fisika itu perlu, tapi kamu tidak harus jago dulu untuk bisa mulai.
Pentingnya Fisika dalam Jurusan Teknik Elektro

Sumber: Freepik
Di Teknik Elektro, fisika bukan sekadar pelajaran tambahan, fisika adalah “bahasa” yang dipakai untuk memahami cara kerja hampir semua sistem listrik dan elektronik.
Tanpa dasar fisika dasar seperti arus, tegangan, medan magnet, atau gelombang, kamu akan kesulitan memahami teknologi yang menjadi inti dari Electrical Engineering.
Beberapa alasan kenapa fisika sangat menentukan di jurusan ini:
- Listrik & Magnet adalah fondasi utama: Semua perangkat elektronik, mulai dari charger HP, motor listrik, hingga sistem tenaga PLN, berjalan berdasarkan hukum elektromagnetisme.
- Gelombang dipakai di telekomunikasi: Wi-Fi, 5G, radio, satelit, Bluetooth, semuanya bekerja berdasarkan konsep gelombang elektromagnetik.
- Fisika material menentukan cara kerja komponen: Transistor, dioda, IC, dan sensor adalah komponen yang sangat bergantung pada sifat fisika semikonduktor.
- Konversi energi wajib dipahami: Mulai dari pembangkit listrik sampai sistem tenaga surya, semuanya menggunakan prinsip-prinsip fisika energi.
Dengan kata lain, fisika itu penting bukan karena jurusan ini suka rumus, tapi karena teknologi modern memang beroperasi berdasarkan hukum-hukum fisika.
Semakin kamu paham dasarnya, semakin mudah memahami dunia elektro yang luas, dari power system, elektronika, kontrol, sampai IoT.
Cek juga:
- 15 Universitas Jurusan Teknik Elektro Terbaik di Indonesia
- 10 Universitas Swasta Jurusan Teknik Elektro yang Bagus
Topik Fisika yang Paling Krusial untuk Teknik Elektro
Fisika adalah fondasi penting dalam Teknik Elektro, karena hampir semua teknologi kelistrikan bertumpu pada konsep dasar seperti arus, tegangan, medan listrik, hingga gelombang elektromagnetik.
Tapi kamu tidak perlu takut. Fisika di Teknik Elektro bukan tentang hafalan rumus rumit seperti di olimpiade, melainkan tentang memahami konsep lalu menerapkannya secara praktis dalam teknologi modern.
Di jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala, mata kuliah yang berkaitan dengan fisika disusun dengan pendekatan industry-based curriculum. Artinya, setiap materi dirancang agar kamu bisa langsung menghubungkan teori fisika dengan aplikasi kerja, termasuk pada proyek praktikum, studi kasus teknologi, hingga magang sejak semester pertama.
Berikut mata kuliah yang berkaitan erat dengan fisika dalam program Teknik Elektro Universitas Cakrawala:
- Rangkaian Listrik: Mata kuliah inti elektro yang mengajarkan cara memahami perilaku arus dan tegangan dalam suatu rangkaian. Inilah tempat fisika benar-benar “terlihat” wujudnya dalam dunia teknik.
- Elektromagnetika: Membahas medan listrik, medan magnet, induksi elektromagnetik, gelombang, hingga dasar kerja antena dan motor listrik—materi krusial di industri tenaga & telekomunikasi.
- Elektronika: Kamu belajar transistor, diode, amplifier, hingga rangkaian digital. Hampir semua perangkat elektronik modern adalah aplikasi langsung dari konsep fisika muatan dan semikonduktor.
- Material Teknik Elektro: Mengenal sifat fisik material konduktor, semikonduktor, isolator, hingga bahan magnetik yang dipakai di motor listrik, panel surya, baterai, sensor, dan perangkat elektronik.
- Sensor & Aktuator: Mata kuliah ini mengajarkan bagaimana sensor merespons fenomena fisika (tekanan, suhu, cahaya, arus) dan bagaimana aktuator bekerja mengubah sinyal menjadi gerakan.
Cek juga:
Prospek Karir Teknik Elektro yang Paling Banyak Menggunakan Fisika
Kalau kamu kuliah di Teknik Elektro, ada banyak banget jalur karier yang bisa kamu pilih. Beberapa pekerjaan memang lebih sering memakai konsep fisika, tapi semuanya ada di level yang bisa dipelajari secara bertahap.
Inilah beberapa profesi yang paling populer:
1. Electrical Engineer (Sistem Tenaga & Industri)
Sebagai Electrical Engineer, kamu akan terlibat dalam perancangan, analisis, dan pemeliharaan sistem tenaga listrik.
Kamu bakal memakai konsep fisika seperti arus, tegangan, daya, efisiensi, hingga kestabilan sistem untuk memastikan listrik tersalurkan dengan aman dan stabil. Perannya vital karena berkaitan langsung dengan infrastruktur energi.
Kamu bisa bekerja di perusahaan seperti:
- PLN: untuk pembangkit, transmisi, hingga distribusi listrik nasional.
- PJB: berfokus pada pengelolaan pembangkit listrik skala besar.
- United Tractors: menyediakan solusi power system untuk industri berat.
2. Telecommunication Engineer
Profesi ini erat banget dengan fisika gelombang. Kamu akan menangani jaringan seluler, Wi-Fi, satelit, dan berbagai sistem komunikasi.
Tugasnya meliputi merancang jaringan, mengukur kualitas sinyal, mengoptimasi antena, hingga memastikan data bisa dikirim dengan cepat tanpa gangguan. Contoh perusahaan tempat peran ini dibutuhkan yaitu:
- Telkomsel: pengembangan dan optimasi jaringan 4G & 5G.
- Indosat Ooredoo Hutchison: perencanaan jaringan seluler dan Internet.
- SES: perusahaan satelit global untuk layanan komunikasi skala besar.
3. Electronics Engineer
Sebagai Electronics Engineer, kamu berkutat dengan perangkat yang isinya komponen seperti transistor, IC, mikroprosesor, dan sensor. Fisika material semikonduktor sangat penting karena menentukan bagaimana setiap komponen bekerja.
Kamu bisa terlibat dalam desain hardware, pengujian produk, hingga pengembangan perangkat elektronik baru.
Bidang ini banyak dibutuhkan di perusahaan seperti:
- Panasonic Manufacturing Indonesia: produksi perangkat elektronik rumah tangga.
- Foxconn: perusahaan global yang membuat perangkat elektronik dan komponen.
- Infineon Technologies: spesialis semikonduktor untuk industri otomotif dan IoT.
4. Instrumentation & Control Engineer
Di profesi ini, kamu bekerja dengan sensor, aktuator, dan sistem kontrol otomatis. Tugasmu adalah memastikan mesin dan proses industri berjalan stabil.
Kamu akan memakai fisika untuk memahami perubahan suhu, tekanan, cahaya, getaran, atau aliran fluida, lalu mengubahnya menjadi data yang bisa dibaca mesin.
Posisi ini bisa kamu temui di:
- Pertamina: sistem kontrol untuk kilang minyak dan fasilitas energi.
- Kimia Farma: memastikan proses produksi berjalan akurat dengan sistem otomasi.
- Astra Otoparts: industri otomotif yang banyak memakai sistem instrumentasi.
5. Renewable Energy Engineer
Bidang energi terbarukan sangat mengandalkan konsep fisika energi, mulai dari radiasi matahari, aerodinamika turbin angin, aliran air untuk mikrohidro, hingga efisiensi panel surya. Kamu akan merancang, memasang, dan mengevaluasi sistem energi hijau untuk memenuhi kebutuhan masa depan.
Perusahaan yang bergerak di bidang ini antara lain:
- Sungrow: produsen inverter dan sistem tenaga surya.
- Bayu Wind Energy: proyek-proyek energi angin di Indonesia.
- Medco Power Indonesia: pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
Tips Belajar Fisika untuk Calon Mahasiswa Teknik Elektro

Sumber: Freepik
Belajar fisika untuk Teknik Elektro itu bukan soal seberapa jenius kamu, tapi seberapa paham kamu dengan konsep dasarnya dan bagaimana kamu menerapkannya.
Inilah tips yang bisa kamu terapkan:
1. Fokus pada Konsep, Bukan Hafalan Rumus
Di Teknik Elektro, hampir semua rumus berasal dari konsep yang sederhana. Misalnya, hukum Ohm (V = I × R) hanya menjelaskan hubungan antara tegangan, arus, dan hambatan, bukan sesuatu yang harus dihafal mati.
Kalau kamu memahami mengapa suatu rumus muncul dan apa maknanya dalam sistem listrik, kamu akan lebih mudah mengerjakan soal dan memahami rangkaian. Bahkan untuk materi yang lebih kompleks seperti elektromagnetisme atau gelombang, memahami konsep dasarnya membuat topik lanjutan terasa jauh lebih ringan.
2. Gunakan Visualisasi & Simulasi
Fisika sering terasa abstrak kalau hanya dibaca di buku. Dengan visualisasi, kamu bisa melihat langsung bagaimana arus mengalir, bagaimana medan magnet terbentuk, atau bagaimana gelombang berubah bentuk.
Tools seperti PhET cocok untuk memahami dasar fisika, sedangkan LTspice, Proteus, atau Simulink cocok untuk calon mahasiswa Teknik Elektro yang ingin melihat perilaku rangkaian nyata.
3. Kerjakan Latihan Soal Secara Bertahap
Fisika itu sangat berurutan. Kamu harus paham konsep dasar sebelum masuk ke topik yang lebih tinggi. Misalnya:
- Sebelum belajar AC circuit, kamu harus paham arus DC
- Sebelum belajar induksi elektromagnetik, kamu harus ngerti medan magnet
- Sebelum belajar rangkaian RLC, kamu harus paham resistor, kapasitor, dan induktor
Mulai dari soal yang mudah dulu untuk memastikan konsep dasar kamu kuat, baru lanjut ke soal yang lebih rumit. Cara ini bikin kamu nggak cepat frustrasi dan progres belajarnya terasa nyata.
4. Belajar Lewat Proyek Kecil
Praktik adalah cara tercepat untuk memahami fisika di dunia elektro. Ketika kamu menyalakan LED, mengatur resistor, atau mencoba sensor ultrasonik, kamu sedang menerapkan hukum Ohm, konsep gelombang, atau prinsip induksi tanpa harus menghafal rumusnya.
Contoh proyek mini yang bisa kamu coba:
- Merakit rangkaian LED berkedip dengan Arduino
- Membuat power supply sederhana
- Mencoba sensor suhu dan membaca perubahan nilai
- Membuat radio AM sederhana
5. Cari Sumber Belajar yang Sesuai Gaya Kamu
Setiap orang punya gaya belajar berbeda. Kalau kamu visual learner, coba video seperti Kurzgesagt, All About Circuits, atau animasi PhET.
Kalau kamu lebih suka baca, buku seperti “Fundamentals of Physics” atau modul pengantar elektro bisa jadi pilihan. Kalau kamu anak praktik, langsung aja cari eksperimen sederhana yang bisa dikerjakan di rumah.
Cek juga:
Cara Sukses di Teknik Elektro Jika Tidak Jago Fisika
Nggak semua mahasiswa Teknik Elektro lahir dengan kemampuan fisika yang kuat, dan itu bukan penghalang buat sukses. Dunia Electrical Engineering sangat luas, sehingga kamu tetap bisa berkembang dengan mengandalkan logika, konsistensi, dan pengalaman praktik.
Supaya kamu tahu strategi apa saja yang paling berpengaruh, berikut cara-cara yang realistis untuk tetap unggul meski fisika kamu pas-pasan:
- Bangun Pemahaman Dasar yang Kuat: Fokus pada inti konsep seperti arus, tegangan, daya, gelombang, dan komponen dasar. Fondasi kuat bikin materi lanjutan jauh lebih mudah.
- Asah Kemampuan Problem-Solving: Teknik Elektro itu sangat mengandalkan pola pikir logis. Bahkan tanpa fisika yang sangat kuat, kemampuan menganalisis masalah bisa jadi keunggulanmu.
- Gunakan Software Simulasi untuk Belajar Lebih Cepat: Dengan tools seperti LTspice, Multisim, atau Proteus, kamu bisa memahami rangkaian tanpa harus menebak-nebak teori. Visualisasi mempercepat pemahaman.
- Perbanyak Praktik Lewat Proyek Kecil: Membangun sesuatu langsung—seperti rangkaian LED, driver motor, atau modul sensor—membantu kamu memahami konsep fisika tanpa terasa “belajar fisika”.
- Belajar Bareng Teman atau Mentor: Diskusi sering kali membuka sudut pandang baru. Banyak konsep yang awalnya sulit langsung “klik” ketika dijelaskan dengan analogi sederhana oleh teman atau kakak tingkat.
- Ikuti Workshop, Kelas Tambahan, atau Mentoring: Materi yang terasa berat bisa jadi jauh lebih mudah ketika dijelaskan dengan pendekatan dunia nyata oleh praktisi berpengalaman.
- Kerjakan Latihan Soal Secara Rutin: Konsistensi bikin fisika terasa familiar. Sedikit-sedikit tiap hari lebih efektif dibanding belajar mendadak menjelang ujian.
- Pilih Bidang Elektro yang Tidak Terlalu Berat Fisikanya: Kamu bisa masuk ke IoT, embedded systems, otomasi, atau pemrograman mikrokontroler. Bidang ini lebih menekankan logika daripada teori fisika mendalam.
Frequently Ask Questions (FAQ)
1. Sejauh mana fisika dibutuhkan untuk kuliah Teknik Elektro?
Fisika dibutuhkan sebagai dasar untuk memahami konsep-konsep penting seperti arus listrik, medan magnet, gelombang elektromagnetik, dan energi.
Kamu tidak harus jago semua bab fisika SMA, tapi wajib memahami dasar-dasar yang jadi fondasi Electrical Engineering. Level fisika yang dibutuhkan lebih ke penerapan konsep, bukan hafalan rumus rumit.
2. Apakah matematika lebih penting dari fisika untuk Teknik Elektro?
Keduanya penting, tapi dalam banyak mata kuliah, matematika dipakai sebagai alat untuk menjelaskan fisika.
Misalnya kalkulus, aljabar linier, dan diferensial dipakai untuk memahami sinyal, rangkaian AC, dan kontrol sistem. Jadi matematika sering terasa “lebih sering dipakai”, sementara fisika memberikan konteks kenapa hitungan itu dilakukan.
3. Apa jurusan teknik yang tidak terlalu butuh fisika mendalam?
Jika kamu ingin masuk dunia teknik tapi tidak ingin terlalu banyak fisika, beberapa opsi yang relatif lebih ringan antara lain:
- Teknik Informatika / Computer Science (lebih fokus pada algoritma & coding)
- Sistem Informasi
- Teknik Industri (fisikanya ada, tapi tidak sedalam elektro atau mesin)
- Desain Produk / Desain Industri (lebih banyak ergonomi dan modeling)
4. Apakah saya bisa masuk Teknik Elektro jika nilai fisika saya pas-pasan?
Bisa banget. Beberapa mahasiswa Teknik Elektro yang nilai fisikanya biasa saja saat SMA, tapi justru berkembang pesat karena pembelajaran di kampus lebih aplikatif dan terstruktur.
Selama kamu mau belajar dari dasar, latihan rutin, dan tidak cepat menyerah, fisika bisa dikejar kok.
5. Apakah harus hafal banyak rumus fisika di Teknik Elektro?
Tidak. Hal yang jauh lebih penting adalah memahami konsep di balik rumus tersebut.
Misalnya, kamu tidak perlu menghafal bentuk lengkap persamaan induksi elektromagnetik jika kamu paham apa yang terjadi ketika medan magnet berubah. Di dunia Electrical Engineering, hafalan itu bonus, pemahaman konsep adalah yang utama.
Waktunya Serius Meraih Masa Depan di Bidang Elektro
Sekarang kamu sudah punya gambaran yang jauh lebih jelas tentang seberapa penting fisika di Teknik Elektro, topik-topik yang akan kamu temui, sampai prospek karier yang menunggu setelah lulus.
Kalau kamu tertarik masuk ke bidang yang peluang kerjanya luas, gajinya kompetitif, dan teknologinya terus maju, langkah paling realistis untuk memulainya adalah kuliah di Jurusan Teknik Elektro.
Di Universitas Cakrawala, Teknik Elektro disusun untuk membentuk lulusan yang siap kerja dan relevan dengan kebutuhan industri Indonesia. Kamu nggak cuma belajar teori fisika atau rangkaian, tapi juga langsung praktek lewat proyek, lab, hingga magang sejak awal kuliah. Ini penting banget supaya kamu memahami konsep dengan cepat dan bisa bersaing di dunia kerja.
Berikut beberapa alasan kenapa Teknik Elektro Universitas Cakrawala jadi pilihan ideal:
- Program Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1.000 mitra industri, membuka peluang besar bagi lulusan untuk langsung terserap di dunia kerja.
- Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa sudah bisa langsung merasakan pengalaman dunia kerja sejak awal kuliah, termasuk membangun relasi, soft skill, dan portofolio profesional sedini mungkin.
- Kurikulum Berbasis Industri: Semua mata kuliah dirancang sesuai kebutuhan pasar kerja agar setiap lulusan benar-benar siap bersaing di dunia profesional.
- Dosen Praktisi: Kamu akan belajar langsung dari para profesional yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di industrinya.
Kalau kamu ingin membangun karier teknik yang prospeknya besar, skill-nya relevan, dan gajinya kompetitif, Teknik Elektro Universitas Cakrawala adalah tempat yang tepat untuk memulai perjalananmu. Yuk, langsung daftar atau tanya-tanya gratis biar kamu makin yakin melangkah ke masa depan yang cerah!