Jurusan Teknik Elektro Bisa Kerja di Pertambangan?

School of Engineering and Computer Science
Tayang 10 December 2025
Diperbarui 10 December 2025
Waktu Baca 8 minutes

Sudah Direview Oleh Expert

Ditulis oleh

Rahmawati

Banyak yang bilang lulusan Teknik Elektro peluang kerjanya luas, mulai dari di industri energi sampai manufaktur. Tapi masih ada yang bingung, apakah lulusan Teknik Elektro juga bisa kerja di pertambangan? Posisi apa saja yang cocok untuk diisi oleh lulusan jurusan ini?

 

Buat kamu yang pengen tahu prospek kerja lulusan Teknik Elektro di sektor pertambangan, skill yang harus dipersiapkan, sampai tips biar siap bersaing, yuk baca artikel ini sampai selesai! Siapa tahu karier di dunia pertambangan bisa jadi pilihan yang pas buat kamu.

 

Key Takeaways

 

  • Lulusan Teknik Elektro bisa bekerja di pertambangan karena perannya penting dalam mengelola sistem kelistrikan, otomatisasi, dan kontrol peralatan tambang.
  • Prospek kerja lulusan Teknik Elektro di sektor pertambangan sangat luas, mulai dari Electrical Engineer, Automation Engineer, hingga Site Manager.
  • Jurusan Teknik Elektro di Universitas Cakrawala memiliki kurikulum berbasis industri, diajarkan oleh dosen praktisi, dan dilengkapi program magang sejak semester awal agar mahasiswa siap menghadapi dunia kerja, termasuk di sektor pertambangan.

 

Apakah Teknik Elektro Bisa Kerja di Pertambangan?

 

Ya, lulusan Teknik Elektro bisa bekerja di pertambangan karena perannya penting dalam mengelola sistem kelistrikan, otomatisasi, dan peralatan tambang. Mereka juga menangani instalasi, perawatan, dan pengembangan sistem listrik dan kontrol supaya berjalan lancar.

 

Pertambangan butuh sistem listrik dan otomatisasi yang kompleks agar semua proses aman dan efisien. Makanya, keahlian teknik elektro dicari untuk menjaga “jantung” pertambangan tetap berjalan, dari manajemen sistem kelistrikan, peralatan berat, sampai sistem jaringan.

 

Di Universitas Cakrawala, Jurusan Teknik Elektro menyiapkan mahasiswa agar siap bekerja di industri seperti pertambangan. Kurikulumnya disusun sesuai kebutuhan industridibimbing dosen praktisi, dan ada program magang sejak semester pertama.

 

Banner-Elektro

 

Dengan begitu, mereka bisa langsung terjun dan siap bersaing di dunia kerja setelah lulus, termasuk di sektor pertambangan.

 


 

Cek juga:

 

 


 

10 Prospek Kerja Teknik Elektro di Sektor Pertambangan

 

Industri pertambangan membuka banyak peluang kerja bagi lulusan Teknik Elektro, mulai dari posisi teknis sampai manajerial.

 

Nah, biar kamu punya gambaran lebih jelas tentang posisi yang tersedia untuk lulusan Teknik Elektro di sektor pertambangan, ini dia 10 prospek kerjanya:

 

1. Electrical Engineer

 

Electrical Engineer bertanggung jawab merancang dan memelihara infrastruktur kelistrikan di tambang, termasuk distribusi daya dari permukaan ke area bawah tanah. Posisi ini penting buat memastikan semua peralatan dan sistem kelistrikan berjalan lancar dan aman.

 

Prospek kerja lulusan Teknik Elektro di bidang ini luas banget. Bahkan, biasanya dibutuhkan di perusahaan tambang besar seperti PT Freeport IndonesiaPT Merdeka Copper Gold Tbk, dan PT Priamanaya Group, yang bergerak di sektor mineral, emas, dan batu bara.

 

Untuk bisa bekerja sebagai Electrical Engineer, kamu perlu skill seperti penguasaan sistem distribusi daya, instalasi listrik, serta sertifikat seperti Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Listrik (SKTTK), Sertifikat K3 Listrik, dan STR dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

 

Soal penghasilan, gaji rata-rata Electrical Engineer di Indonesia berkisar Rp 6,8 juta – Rp 16 juta per bulan, tergantung pengalaman dan lokasi tambang. Nah, berikut beberapa tugas utama Electrical Engineer yang dijalankan di lapangan:

 

  • Merancang dan memelihara infrastruktur kelistrikan tambang
  • Memastikan semua instalasi listrik sesuai standar keselamatan kerja (K3)
  • Melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin pada peralatan listrik
  • Mengelola penggunaan dan pengoperasian sistem kelistrikan, seperti generator dan panel listrik
  • Menyusun laporan teknis dan rekomendasi perbaikan sistem kelistrikan

 

Sebagai bekal biar makin siap kerja di posisi ini, kamu bisa kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Cakrawala. Di sini, kamu bakal belajar soal sistem tenaga listrik, Internet of Things (IoT), efisiensi energi, sampai kendaraan listrik dengan praktik langsung.

 

Menariknya lagi, ada juga program penyaluran kerja ke 1000+ perusahaan mitra, jadi peluangmu buat masuk ke dunia industri, termasuk sektor pertambangan, bakal makin terbuka lebar!

 

2. Automation Engineer

 

Prospek kerja lulusan Teknik Elektro di pertambangan berikutnya adalah menjadi Automation Engineer. Posisi ini bertugas mengembangkan dan mengelola sistem atau mesin otomatisasi di tambang supaya operasi berjalan efisien, akurat, dan aman.

 

Banyak kok perusahaan tambang besar yang membutuhkan posisi ini, misalnya PT Freeport IndonesiaPT Vale Indonesia Tbk, dan PT Petrosea Tbk, karena mereka menerapkan teknologi canggih dalam operasional sehari-hari.

 

Nah, skill dan sertifikasi yang penting dimiliki di posisi ini termasuk penguasaan Programmable Logic Controller (PLC), sistem kontrol industri, serta sertifikasi profesional Certified Automation Professional (CAP) dari ISA.

 

Dari sisi penghasilan, gaji rata-rata Automation Engineer di Indonesia berkisar Rp5,9 juta – Rp17,9 juta per bulan, tergantung pengalaman dan lokasi tambang. Berikut contoh tugas harian Automation Engineer di pertambangan:

 

  • Mengembangkan dan mengelola sistem otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan
  • Mengendalikan mesin melalui PLC dan sistem lainnya
  • Menganalisis masalah sistem otomatisasi dan menemukan solusi teknis
  • Memastikan operasi tambang berjalan sesuai standar
  • Menyusun laporan teknis dan rekomendasi perbaikan sistem otomatisasi

 

3. Maintenance Engineer

 

Kalau kamu tertarik buat memastikan semua peralatan tambang selalu siap pakai, menjadi Maintenance Engineer jawabannya. Profesi ini fokus pada perawatan rutin dan perbaikan semua peralatan serta sistem kelistrikan untuk menjaga semua alat tetap andal.

 

Jangan salah, prospek kerja lulusan Teknik Elektro di bidang maintenance juga luas lho. Posisi ini dibutuhkan di perusahaan tambang seperti PT Vale IndonesiaPT Agincourt ResourcesPT Sumberdaya Dian Mandiri, dan PT Atlas Resources.

 

Untuk mendukung karier di bidang ini, skill yang diperlukan meliputi pemeliharaan preventif, troubleshooting, dan penggunaan teknologi modern untuk alat berat, serta Sertifikasi Perekayasa Pengoperasian dan Pemeliharaan RAN dari BNSP dan CMRT.

 

Gaji rata-rata Maintenance Engineer di Indonesia sekitar Rp 8,4 juta – Rp 20,6 juta per bulan, tergantung pengalaman dan lokasi kerja. Beberapa tugas utama Maintenance Engineer yang biasanya dijalankan di lapangan antara lain:

 

  • Melakukan pemeliharaan rutin dan perbaikan peralatan listrik, hidrolik, dan PLC
  • Analisis biaya dan efisiensi perawatan alat
  • Troubleshooting kerusakan dan melakukan perbaikan segera
  • Implementasi teknologi modern untuk meningkatkan keandalan alat berat
  • Menyusun laporan teknis dan rekomendasi perbaikan

 

4. Instrumentation Engineer

 

Apakah Teknik Elektro Bisa Kerja di Pertambangan

Sumber: Freepik

 

Berikutnya, ada Instrumentation Engineer, yang bertugas memastikan semua alat ukur dan instrumentasi di tambang berfungsi dengan baik, dari GPS hingga Total Station. Posisi ini penting untuk menjaga kelancaran proses produksi dan keselamatan pekerja sehari-hari.

 

Beberapa contoh perusahaan pertambangan di Indonesia yang seringkali membutuhkan posisi ini, seperti PT Adaro Energy TbkPT Pamapersada Nusantara (PAMA), hingga PT Pertamina.

 

Nah, untuk bisa bekerja sebagai Instrumentation Engineer, skill seperti inspeksi, pengujian, kalibrasi, dan troubleshooting pada instrumen sangat penting dimiliki. Adapun, sertifikasi yang berguna salah satunya Teknisi Instrumentasi dan Kontrol Bersertifikat (CICT) dari ISA.

 

Di Indonesia, rata-rata gaji Instrumentation Engineer ada di kisaran angka Rp5,3 juta – Rp21,3 juta per bulan, tergantung pengalaman dan lokasi kerja. Berikut beberapa tugas utama Instrumentation Engineer di pertambangan:

 

  • Melakukan inspeksi, pengujian, dan kalibrasi instrumen serta sistem kontrol
  • Memastikan semua alat ukur berfungsi optimal
  • Troubleshooting masalah pada instrumen dan sistem kontrol
  • Bekerja sama dengan tim teknik lain untuk kelancaran produksi
  • Menyusun laporan teknis dan rekomendasi perbaikan sistem instrumentasi

 

5. Control System Engineer

 

Kalau tertarik mengatur dan memantau sistem kontrol tambang, Control System Engineer bisa jadi pilihan karier menarik. Profesi ini memanfaatkan sistem seperti PLDCS untuk mengendalikan mesin berat dan memonitor data produksi agar target operasional tercapai.

 

Posisi ini banyak dibutuhkan di perusahaan pertambangan besar di Indonesia, contohnya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID), dan PT Bukit Asam Tbk.

 

Skill yang penting termasuk penguasaan PLDCS, analisis data produksi, dan koordinasi operasional lapangan. Sertifikasi profesional relevan yang bisa meningkatkan peluang kerja di posisi ini biasanya berupa lisensi insinyur profesional umum.

 

Gaji rata-rata Control System Engineer di Indonesia berkisar Rp7,8 juta – Rp19,5 juta per bulan, tergantung pengalaman dan perusahaan. Berikut beberapa tugas utama Control System Engineer:

 

  • Mengelola dan memantau sistem kontrol untuk mesin berat
  • Memastikan operasi produksi berjalan sesuai target
  • Mengkoordinasikan aktivitas lapangan dengan tim operasional
  • Analisis data produksi dan pengambilan keputusan teknis
  • Menyusun laporan sistem kontrol dan rekomendasi perbaikan

 

6. Robotic Engineer

 

Di dunia pertambangan modern, Robotic Engineer punya peran penting untuk merancang dan memelihara sistem robotik yang membantu pekerjaan berbahaya atau sulit. Posisi ini bikin operasi tambang lebih aman dan efisien.

 

Prospek kerja lulusan Teknik Elektro di bidang ini nggak kalah luas, terutama di perusahaan yang sudah mengadopsi teknologi otomatisasi dan robotika, contohnya PT Freeport IndonesiaRio TintoBHPFortescue Metals Group (FMG), dan Suncor Energy.

 

Untuk bekerja sebagai Robotic Engineer, skill penting termasuk desain robotik, pemrograman sistem otomatisasi, dan pemeliharaan alat robotik.

 

Gaji rata-rata Robotic Engineer di Indonesia berkisar Rp8,7 juta – Rp10,9 juta per bulan. Adapun, ini dia beberapa tugas utama Robotic Engineer di tambang:

 

  • Merancang dan mengembangkan sistem robotik untuk operasi tambang
  • Memelihara dan memonitor performa robotik di lapangan
  • Troubleshooting kerusakan dan perbaikan sistem robotik
  • Bekerja sama dengan tim teknik lain untuk efisiensi operasional
  • Menyusun laporan teknis dan rekomendasi perbaikan sistem robotik

 

7. Project Engineer

 

Masih bingung, lulusan Teknik Elektro bisa kerja apa di sektor tambang? Project Engineer salah satunya, yang bertugas merencanakan dan mengawasi proyek baru di tambang, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga instalasi peralatan baru.

 

Posisi ini penting untuk memastikan semua aspek teknis dan kelistrikan terpenuhi dengan aman dan efisien. Nah, prospek kerjanya banyak tersedia seperti di perusahaan PT Kaltim Prima Coal (KPC)Harita Nickel, dan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).

 

Skill yang dibutuhkan termasuk manajemen proyek, perencanaan teknis, dan koordinasi tim, dengan sertifikasi profesional PMP (Project Management Professional) atau CAPM sebagai nilai tambah.

 

Dari sisi penghasilan, gaji rata-rata Project Engineer di Indonesia berkisar Rp6,5 juta – Rp13,5 juta per bulan. Berikut beberapa contoh tugas harian yang biasa dilakukan oleh Project Engineer di perusahaan tambang sebagai berikut:

 

  • Merencanakan dan merancang proyek infrastruktur tambang atau instalasi peralatan
  • Mengawasi pelaksanaan proyek agar sesuai standar dan target
  • Koordinasi tim teknis dan operasional di lapangan
  • Menyusun laporan progres proyek dan rekomendasi perbaikan
  • Memastikan proyek selesai tepat waktu dan aman

 

8. Power System Engineer

 

Apakah Teknik Elektro Bisa Kerja di Pertambangan

Sumber: Freepik

 

Mengelola sistem tenaga listrik di tambang jadi tanggung jawab utama Power System Engineer, yang memastikan seluruh fasilitas mendapatkan pasokan daya stabil dan efisien. Profesi ini beda dengan Control System Engineer, karena fokusnya lebih ke pasokan energi ketimbang pengendalian proses produksi.

 

Posisi ini jelas dibutuhkan di semua perusahaan tambang besar, seperti PT Freeport IndonesiaPT Pamapersada Nusantara (PAMA), dan PT Vale Indonesia Tbk untuk mengelola sistem tenaga listrik mereka.

 

Nah, skill yang dibutuhkan mencakup analisis sistem tenaga listrik, manajemen energi, dan pemeliharaan sistem kelistrikan. Sertifikasi yang relevan termasuk Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Listrik (SKTTK) atau sertifikasi internasional seperti CPSE dan CPSP dari IEEE.

 

Gaji rata-rata Power System Engineer di Indonesia berkisar Rp7,5 juta – Rp9,3 juta per bulan. Berikut beberapa tugas utama Power System Engineer di tambang:

 

  • Mengelola sistem tenaga listrik untuk seluruh fasilitas tambang
  • Memastikan pasokan daya stabil dan efisien di seluruh area
  • Menyusun rencana pemeliharaan dan upgrade sistem kelistrikan
  • Mengawasi instalasi dan pengoperasian peralatan listrik berat
  • Membuat laporan teknis dan rekomendasi perbaikan sistem listrik

 

9. Foreman Electrical Engineering

 

Kalau kamu suka memimpin tim di lapangan, posisi Foreman Electrical Engineering cocok banget! Posisi ini memimpin tim teknisi listrik untuk memastikan instalasi dan pemeliharaan sistem kelistrikan di tambang berjalan sesuai standar.

 

Peluang karier lulusan Teknik Elektro di bidang ini ada di banyak perusahaan pertambangan dan jasa tambang seperti PT Ganda Alam Makmur (GAM)PT Darma Henwa TbkPT Bagas Bumi Persada, dan PT Kuala Pelabuhan Indonesia.

 

Skill yang dibutuhkan termasuk manajemen tim teknisi, troubleshooting sistem listrik, dan pemahaman standar keselamatan kerja. Sertifikasi profesional utama yang dibutuhkan adalah Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK).

 

Gaji rata-rata Foreman Electrical Engineering di Indonesia cukup tinggi, berkisar Rp19 juta – Rp30 juta per bulan. Menarik banget, kan?

 

Berikut beberapa tugas utama Foreman Electrical Engineering:

 

  • Memimpin tim teknisi listrik di area tambang
  • Memastikan pekerjaan instalasi dan pemeliharaan berjalan sesuai standar
  • Mengawasi perbaikan dan troubleshooting sistem kelistrikan
  • Menyusun jadwal pemeliharaan rutin dan inspeksi peralatan
  • Membuat laporan progres dan rekomendasi perbaikan sistem listrik

 

10. Site Manager

 

Menjadi Site Manager berarti kamu bertanggung jawab mengelola seluruh operasional dan teknis di area tambang. Posisi ini jelas penting untuk memastikan semua proses berjalan lancar, aman, dan sesuai target produksi.

 

Tenang, prospek kerja lulusan Teknik Elektro di posisi ini juga terbuka lebar kok, terutama lewat program Management Trainee (MT) di perusahaan tambang besar seperti PT Adaro Energy TbkPT Freeport IndonesiaMIND ID, dan PT Mitrabara Adiperdana.

 

Skill yang dibutuhkan mencakup manajemen proyek, koordinasi tim, analisis operasional, dan kepemimpinan lapangan. Sertifikasi yang relevan antara lain Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi, sertifikasi K3 Konstruksi, dan Sertifikat Insinyur Profesional (SIP).

 

Gaji rata-rata Site Manager di Indonesia cukup tinggi, berkisar Rp20 juta – Rp50 juta per bulan, tergantung perusahaan dan lokasi tambang. Berikut beberapa tugas utama Site Manager di tambang:

 

  • Mengelola dan mengawasi seluruh operasional tambang
  • Merencanakan dan memastikan pelaksanaan proyek sesuai standar
  • Koordinasi tim teknik dan non-teknik di lapangan
  • Membuat laporan progres dan evaluasi operasional
  • Menyusun rekomendasi perbaikan dan strategi kerja untuk optimalisasi produksi

 


 

Cek juga:

 

 


 

Bagaimana Cara Mempersiapkan Diri untuk Karir di Pertambangan Sebagai Mahasiswa Teknik Elektro?

 

Nah, buat kamu yang mantap mau membangun karier di industri pertambangan, penting banget mulai mempersiapkan diri dari sekarang. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan supaya peluang kerja di sektor pertambangan makin terbuka:

 

  • Fokus pada Dasar Elektro Industri: Pelajari elektronika daya, sistem kontrol industri, dan mesin listrik supaya siap menghadapi tantangan teknis di sektor pertambangan.
  • Kuasai Otomasi dan Kontrol: Belajar PLC, SCADA, dan sistem kontrol terdistribusi bikin kamu bisa mengoperasikan alat berat dan sistem otomatis tambang.
  • Pahami Jaringan Komunikasi: Kenali jaringan industri seperti Modbus, Profibus, dan Ethernet IP supaya bisa menghubungkan berbagai peralatan di area tambang luas.
  • Cari Pengalaman Praktis: Manfaatkan kesempatan magang, proyek akhir, atau kunjungan lapangan biar kamu paham tantangan nyata dan cara kerja peralatan di lokasi tambang.
  • Pahami Proses Bisnis Tambang: Tahu alur dari penambangan, transportasi, sampai pengolahan bijih membantu kamu menempatkan keahlian elektro dengan tepat.
  • Pelajari Standar Keselamatan (K3): Biasakan diri dengan standar keselamatan kelistrikan dan operasional yang ketat di industri pertambangan.
  • Ikuti Berita dan Tren Industri: Tetap update soal digitalisasi pertambangan, kendaraan listrik, dan energi terbarukan supaya wawasanmu selalu relevan.
  • Bangun Jaringan Profesional: Ikut organisasi mahasiswa/profesi, seminar, webinar, dan manfaatkan LinkedIn untuk bertemu para profesional dan perekrut di pertambangan.

 

FAQ

1. Apa Bedanya Lulusan Teknik Elektro vs Teknik Mesin di Industri Pertambangan?

 

Kalau kamu penasaran, perbedaan utamanya ada di fokus kerja dan sistem yang ditangani di tambang:

 

  • Lulusan Teknik Mesin: fokus pada sistem mekanik, termasuk perawatan dan peningkatan mesin berat seperti dozer, excavator, truk, dan peralatan dengan banyak komponen bergerak.
  • Lulusan Teknik Elektro: lebih mengurusi sistem kelistrikan, seperti manajemen daya listrik untuk pabrik dan penambangan, sensor, sistem kontrol otomatis, dan jaringan komunikasi di area tambang yang luas.

 

2. Kelebihan dan Kekurangan Karir di Pertambangan untuk Lulusan Teknik Elektro?

 

Karier di pertambangan menawarkan banyak peluang menarik, tapi juga ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

 

  • Kelebihan: Prospek gaji tinggi dan permintaan tenaga ahli listrik sangat besar di industri pertambangan.
  • Kekurangan: Lokasi kerja sering terpencil dan pekerjaan bisa menuntut fisik, sehingga ada risiko kesehatan tertentu

 

3. Perusahaan Tambang Batubara vs Tambang Mineral, Mana yang Lebih Baik untuk Teknik Elektro?

 

Baik tambang batubara maupun tambang mineral sama-sama membutuhkan tenaga Teknik Elektro, tinggal sesuaikan dengan minat dan jenis pekerjaan yang kamu suka:

 

  • Tambang Batubara: Lebih fokus pada sistem tenaga besar untuk alat berat dan konveyor, cocok kalau kamu tertarik dengan instalasi dan manajemen daya skala besar.
  • Tambang Mineral: Menawarkan proyek yang lebih beragam, termasuk otomatisasi dan robotika untuk ekstraksi dan pengolahan, cocok buat kamu yang suka teknologi canggih.

 

4. Apakah Lulusan D3 Teknik Listrik Bisa Kerja di Tambang?

 

Ya, lulusan D3 Teknik Listrik bisa bekerja di tambang. Mereka biasanya tetap bisa mengisi posisi yang berkaitan dengan sistem kelistrikan dan otomatisasi, mulai dari merancang, mengelola, memelihara, hingga memperbaiki infrastruktur kelistrikan, termasuk mesin besar, sistem penerangan, dan sistem kontrol otomatis.

 

Saatnya Jadi Lulusan Teknik Elektro Siap Kerja Hanya di Cakrawala University!

 

Jadi, itulah berbagai prospek kerja lulusan Teknik Elektro di sektor pertambangan, mulai dari Electrical Engineer, Automation Engineer, hingga Site Manager, lengkap dengan tugas, skill, dan kisaran gajinya.

 

Kalau kamu ingin mendalami Teknik Elektro dan siap menghadapi tantangan di dunia pertambangan, kuliah di Program Studi S1 Teknik Elektro Universitas Cakrawala bisa jadi pilihan yang tepat!

 

Di sini, mahasiswa belajar sistem kelistrikan, otomatisasi, kontrol, dan robotika yang juga relevan dengan kebutuhan industri pertambangan.

 

Berikut beberapa hal yang membuat kuliah di Universitas Cakrawala berbeda dari kampus lain:

 

  • Fasilitasi Penyaluran Kerja: Terhubung dengan lebih dari 1000 perusahaan dan industri mitra terkait untuk memperluas peluang karier.
  • Kampus Siap Kerja: Kurikulum dan praktik langsung dirancang supaya lulusan siap bersaing di dunia profesional.
  • Magang Sejak Semester Pertama: Mahasiswa langsung praktik di industri sesuai minat, belajar mengelola sistem kelistrikan, otomatisasi, dan robotika.
  • Kurikulum Berbasis Industri: Materi disusun bersama praktisi untuk memastikan relevansi dengan kebutuhan lapangan.
  • Dosen Praktisi: Belajar langsung dari profesional yang berpengalaman di sektor kelistrikan, kontrol sistem, dan otomasi industri.

 

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, tanya-tanya gratis di sini atau langsung daftar sekarang untuk mulai perjalananmu jadi lulusan Teknik Elektro yang siap bekerja dan bersaing di industri pertambangan!

 

Referensi

  1. Electrical Engineer Jakarta, Indonesia - Average Pay 2025 [Buka]
  2. Automation Engineer Jakarta, Indonesia - Average Pay 2025 [Buka]
  3. Salary: Maintenance Engineer in Indonesia 2025 [Buka]
  4. Instrumentation Engineer Jakarta, Indonesia - Salaries [Buka]
  5. Control Systems Engineer Jakarta, Indonesia - Salaries [Buka]
  6. Robotics Engineer Jakarta, Indonesia - Average Pay 2025 [Buka]
  7. Salary: Project Engineer in Jakarta, Indonesia 2025 - Glassdoor [Buka]
  8. Salary: Electrical Foreman in Indonesia 2025 [Buka]
  9. Site Manager Jakarta, Indonesia - Average Pay 2025 [Buka]
Banner Picture

Kategori:

School of Engineering and Computer Science

Cakrawala

Share

Penulis

Rahmawati

Rahmawati adalah SEO Content Writer dengan satu tahun pengalaman dalam menulis konten. Dari pengalamannya, Ia senang menciptakan artikel yang informatif untuk audiens di berbagai industri, mulai dari edukasi, media, finansial, hingga otomotif.

Logo Cakrawala Black

Jl. Kemang Timur No.1, RT.14/RW.8, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

© 2023 Cakrawala University. All Rights Reserved.