07 June 2024
Di era digital ini, tuntutan akan software yang fleksibel, skalabel, dan mudah dipelihara semakin meningkat. Hal ini mendorong munculnya arsitektur microservice, sebuah pendekatan inovatif dalam pengembangan software yang memecah aplikasi monolitik menjadi layanan-layanan kecil dan independen.
Setiap microservice berfungsi secara mandiri dan berkomunikasi melalui antarmuka yang terdefinisi dengan baik.
Penasaran dengan microservice dan apa kelebihan dan kekurangannya?? Mari selami lebih dalam artikel ini!
Microservices adalah pendekatan yang menggabungkan sejumlah unit layanan yang saling terhubung untuk membentuk suatu aplikasi. Setiap unit layanan dalam aplikasi ini memiliki fungsi yang berbeda, tetapi mereka saling mendukung satu sama lain.
Microservices memiliki antarmuka dan operasi yang sudah terdefinisi dengan baik, serta menggunakan berbagai teknologi seperti manajemen data dan model database. Contoh implementasi microservices dapat ditemukan dalam aplikasi Shopee, di mana berbagai layanan seperti ShopeePay, Shopee Food, dan Shopee Mall dibangun menggunakan pendekatan microservices.
Dalam kerangka ini, setiap fitur dapat terhubung melalui penggunaan API, memungkinkan konsumen untuk memanfaatkan berbagai layanan yang disediakan. Selain itu, dengan adanya microservices, pengumpulan umpan balik dari pengguna dapat dilakukan dengan cepat, memungkinkan peningkatan pelayanan yang responsif.
Dengan konsep microservices, aplikasi dapat dibangun secara modular dan fleksibel, dengan setiap layanan beroperasi secara independen. Pendekatan ini memungkinkan skalabilitas, kemudahan pengembangan dan perubahan, serta peningkatan pelayanan kepada konsumen.
Dalam esensi, microservices memungkinkan pembangunan aplikasi dalam aplikasi, dengan setiap unit layanan yang saling terhubung membentuk keseluruhan yang berfungsi secara optimal.
Pendekatan microservices memungkinkan skalabilitas yang lebih baik. Setiap layanan dapat ditingkatkan atau dikurangi secara terpisah, sesuai dengan permintaan dan beban kerja yang spesifik. Ini memungkinkan aplikasi untuk menangani volume pengguna yang tinggi dan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
Dalam arsitektur microservices, setiap layanan dapat dikembangkan secara independen oleh tim yang terpisah. Ini memungkinkan pengembangan paralel, mempercepat waktu rilis, dan memungkinkan penggunaan teknologi yang berbeda untuk masing-masing layanan.
Karena setiap layanan beroperasi secara terpisah, kegagalan pada satu layanan tidak akan mempengaruhi layanan lainnya. Ini meningkatkan keandalan dan toleransi kesalahan dalam sistem secara keseluruhan. Selain itu, jika ada kegagalan pada suatu layanan, layanan lainnya masih dapat beroperasi tanpa gangguan.
Dalam arsitektur microservices, kamu dapat menambahkan lebih banyak instance dari layanan tertentu untuk menangani beban yang lebih besar. Ini memungkinkan skalabilitas horizontal dan distribusi beban secara efisien.
Dalam arsitektur microservices, komunikasi antara layanan menjadi penting. Mekanisme komunikasi yang kompleks, seperti pengiriman pesan dan pemantauan antara layanan, dapat memperkenalkan kompleksitas tambahan dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem.
Ketika ada transaksi yang melibatkan beberapa layanan, menjaga konsistensi data dan melakukan manajemen transaksi yang terdistribusi dapat menjadi lebih rumit. Diperlukan pendekatan khusus untuk memastikan integritas data dan konsistensi dalam transaksi lintas-layanan.
Dalam arsitektur microservices, ada kebutuhan untuk mengatur dan mengelola infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan dan mengelola setiap layanan secara terpisah. Ini termasuk manajemen basis data, penyeimbangan beban, dan skalabilitas infrastruktur.
Dalam lingkungan microservices, pengujian dan debugging dapat menjadi lebih rumit karena melibatkan interaksi antara berbagai layanan. Menemukan dan memperbaiki kesalahan dapat memerlukan pemantauan dan alat yang canggih.
Microservice menawarkan banyak keuntungan, seperti fleksibilitas, skalabilitas, dan kemudahan pemeliharaan. Namun, penting untuk mempertimbangkan kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan implementasi microservice sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Microservice paling cocok untuk aplikasi kompleks yang membutuhkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi. Dalam mengimplementasikan pendekatan microservices, pengetahuan dan pemahaman yang solid tentang sistem dan teknologi informasi menjadi sangat penting.
Jika kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini dan memperdalam pemahaman kamu, Cakrawala University menawarkan program studi yang relevan dalam bidang Sistem dan Teknologi Informasi.
Dengan fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan pemahaman teoritis yang mendalam, program studi Sistem dan Teknologi Informasi di Cakrawala University dirancang untuk mempersiapkan para mahasiswa menjadi profesional yang kompeten di industri teknologi informasi yang terus berkembang.
Selain itu, kamu juga akan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan kamu melalui proyek-proyek nyata dan magang di perusahaan-perusahaan ternama.
Jadi, jika kamu ingin menggali lebih dalam tentang dunia Sistem dan Teknologi Informasi, pertimbangkan untuk berkuliah di Universitas Cakrawala dan pilih jurusan Sistem dan Teknologi Informasi! Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut: https://www.cakrawala.ac.id/
Baca Juga :
Berita Terkait